SPESIFIKASI PROGRAM DAN PARAMETER PENGUJIAN LABORATORIUM

4.6 SPESIFIKASI PROGRAM DAN PARAMETER PENGUJIAN LABORATORIUM

Ahli geoteknik harus menetapkan pengujian yang akan dilaksanakan pada contoh tanah yang diambil dari masing-masing lubang bor dan, bila perlu, kondisi-kondisi tegangan dan kelembaban yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pengujian. Ia harus memberikan program pengujian tertulis yang rinci kepada manajer laboratorium yang akan melaksanakan dan disertai parameter pengujian yang akan digunakan. Contoh format yang disarankan untuk merinci program pengujian dan catatannya diberikan di bawah. Jadwal pengujian umum disertakan pada Bagian 3.

4.6.1 Program Pengujian Laboratorium

Proyek Panduan Indon-GMC di Pustrans Bandung yang terutama merupakan proyek penelitian dan penyelidikan lapangan dan laboratorium, didesain dengan tujuan untuk meneliti karakteristik tanah lunak dan gambut pada lokasi-lokasi yang representatif di Indonesia. Lokasi yang diteliti termasuk daerah 'tanah lunak' di Bandung yang berdekatan dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi (Panci) dan daerah 'gambut' di Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Program pengujian laboratorium yang dikembangkan, instruksi yang diberikan kepada tim lapangan dan parameter pengujian laboratorium yang ditetapkan, menggambarkan pendekatan terhadap penyelidikan lapangan yang terintegrasi.

Instruksi rinci yang diberikan kepada tim pemboran lokasi Panci diperlihatkan pada Gambar 4-10. Program pengujian laboratorium yang dikembangkan untuk Lubang Bor 103 dan 105 Panci diperlihatkan pada Gambar 4-11 dan 4-12, program pengujian yang dikembangkan untuk contoh yang diambil dari Lubang Bor 201 dan 203 di tempat 'gambut' Pulang Pisau diperlihatkan pada Gambar 4-

13 dan 4-14.

4.6.2 Parameter Pengujian Laboratorium

Gambar 4-15 dan 4-16, memperlihatkan parameter pengujian yang digunakan saat melaksanakan program pengujian yang ditetapkan untuk Lubang Bor 103 dan 105 Panci (Gambar 4-11 dan 4-12); parameter pengujian diberikan pada Gambar 4-17 dan 4-18 untuk program pengujian yang dikembangkan untuk Lubang Bor 201 dan 203 Pulang Pisau (Gambar 4-13 dan 4-14).

Instruksi yang diberikan kepada tim lapangan dan laboratorium untuk penyelidikan Panci dan Pulang Pisau cukup komprehensif dan jelas. Pengujian yang akan dilaksanakan pada masing-masing contoh dari masing-masing lubang bor ditentukan, seperti halnya parameter pengujian. Rujukan dibuat terhadap standar yang sesuai karena penting untuk melakukan pengujian. Tidak semua dari pengujian yang diperlihatkan pada program pengujian mungkin diperlukan untuk suatu penyelidikan tertentu. Meskipun demikian, apapun ruang lingkup pekerjaan, tingkat rincian yang sama diperlukan saat menetapkan parameter pengujian dan prosedur pengujiannya.

Gambar 4-10 Contoh Instruksi Pengambilan Contoh Tanah Pada Lubang Bor

Gambar 4-11 Program Pengujian Laboratorium BH 103 Panci

Gambar 4-12 Program Pengujian Laboratorium BH 105 Panci

Gambar 4-13 Program Pengujian Laboratorium BH 201 Pulang Pisau

Gambar 4-14 Program Pengujian Laboratorium BH 203 Pulang Pisau

1) Pengujian untuk tabung-tabung ini harus dikoordinasikan oleh Manajer Laboratorium untuk menjamin bahwa sebagian besar pengujian UU, Geser Langsung dan Konsolidasi bisa dimulai secara serentak.

2) Uji Triaksial UU harus menggunakan tekanan sel berikut:

PS. 1,3,5,7

0.2 dan 0.8 kg/cm 2

PS 9, 12, 14, 16 0.4 dan 1.6 kg/cm 2

3) Uji Geser Langsung harus menggunakan tegangan normal berikut:

PS 1 sampai PS 7 0,2, 0,4 dan 0,8 kg/cm 2

PS 8 sampai PS 16 0,4, 0,8 dan 1,6 kg/ cm 2

Upaya harus dilakukan untuk merubah alat sehingga contoh bisa lebih tebal dan supaya pengujian bisa lebih lambat untuk menjamin contoh sepenuhnya terdrainase

selama penggeseran. 4) Uji Baling-baling harus dilakukan pada tabung PS 2, 4, 6, 8, 10, 13, 15 dengan uji baling-

baling di antara kedalaman berikut dari permukaan atas contoh:

2,5 sampai 5,0 cm

7,5 sampai 10,0 cm

23 sampai 25,5 cm

36,5 sampai 39 cm

Prosedur uji baling adalah memasukkan dengan SANGAT HATI-HATI baling-baling sehingga ujung atas baling-baling berada 2,5 cm dari permukaan tanah, lalu lakukan pengujian.

5) Benda uji untuk Konsolidasi harus diambil dari 12,5 sampai 20,5 cm dari ujung atas contoh tanah.

6) Benda uji untuk Geser Langsung harus diambil dari 28 sampai 34 cm dari ujung atas contoh

tanah.

Gambar 4-15 Komentar Pengujian BH 103 Panci

1) Uji Triaksial CU harus dilakukan terlebih dahulu dengan benda uji Triaksial CD disim pan

sebagai cadangan sampai hasil uji Triaksial CU telah selesai dianalisis. 2) Tabung tidak boleh dibuka sampai benda uji untuk triaksial CU dari tabung tersebut

diperelukan. Setelah benda uji untuk triaksial CU dikeluarkan, dilakukan uji konsolidasi dan klasifikasi untuk tabung tersebut bisa dilakukan.

3) Uji triaksial klasifikasi dilaksanakan pada 5 cm bagian atas setiap tabung ditambah kelebihan bahan yang dipotong dari sekitar benda uji lainnya. Kadar air asli diperoleh dari pemotongan semua benda uji untuk mendapatkan suatu profil lengkap kadar air terhadap kedalaman.

4) Uji Triaksial Terkonsolidasi Tak Terdrainase dengan pengukuran tekanan air pori.

Tekanan Balik minimum harus sebesar 1.0 kg/cm 2

Tekanan sel efektif harus seperti yang ditunjukkan berikut untuk 3 benda uji pada masing- masing set:

PS 2 dan PS 4,

0,2, 0,4, 0,8 kg/ cm 2

PS 6 dan PS 8,

0,3, 0,6, 1,2 kg/ cm 2

PS 10 dan PS 12,

0,4, 0,8, 1,6 kg/ cm 2

PS 14,

0,5, 1,0, 2,0 kg/ cm 2

catatan: Tekanan Sel Efektif = Tekanan Sel – Tekanan Balik,

pada tahap awal Kecepatan Regangan 2% per jam disarankan untuk digunakan untuk memungkinkan keruntuhan geser terjadi dalam waktu Tujuh Jam (Jam Kerja). Hal ini bisa dirubah setelah didapat pengalaman pengujian,

fase konsolidasi dilakukan dengan drainase dari KEDUA ujung benda uji,

drainase spiral bisa digunakan untuk mempercepat konsolidasi,

lakukan dan analisis percobaan Kecepatan Konsolidasi, dengan melakukan beberapa pengujian dengan drainase satu arah dan pengukuran tekanan air pori selama akan konsolidasi. Pengujian ini untuk meyakinkan bahwa konsolidasi primer akan selesai selama periode konsolidasi semalam yang ditetapkan pada jadwal. Hal ini juga memungkinkan untuk mengevaluasi apakah drainase spriral diperlukan untuk jenis tanah tersebut,

pengujian koefisien Air Pori, B, uji untuk ini harus diilakukan, 5) Klasifikasi:

pengujian harus dilakukan mengikuti standar ASTM kecuali jika dinyatakan lain dan dimulai dari kadar air ASLI tanpa pengeringan kecuali jika standar menyatakan sebaliknya,

LL, PL, SL dari kadar air asli,

PSD dimulai dengan Contoh Basah dari kadar air asli

Uji hilang pijar, standar ASTM, keringkan bahan dengan oven sebagai permulaan pengujian,

pH, bisa dimulai dengan contoh basah atau kering,

pengujian kimia, pengujian oksidasi kimia untuk mendapatkan kadar organik harus mengikuti British Standard seperti dijelaskan oleh Prof. Head. Pengujian ini menggunakan Kalium Dikromat dan bahan kimia lain dan untuk keselamatan pribadi penanganan bahan-bahan kimia tersebut harus dilakukan dengan hati-hati sekali.

Gambar 4-16 Komentar Pengujian BH 105 Panci

1) Uji triaksial CU harus dilakukan terlebih dahulu, benda uji CD disimpan sebagai cadangan sampai hasil pengujian CU telah selesai dianalisis.

2) Tabung-tabung tidak boleh dibuka sampai benda uji untuk triaksial CU dari tabung tersebut dibutuhkan. Baru setelah benda uji untuk uji triaksial CU dikeluarkan pengujian konsolidasi dan klasifikasi untuk tabung tersebut dapat dilakukan.

3) Pengujian klasifikasi dilakukan pada 5 cm bagian atas setiap tabung ditambah kelebihan bahan yang dipotong dari sekitar benda uji lainnya. Kadar air asli diperoleh dari sisi pemotongan semua benda uji untuk membentuk profil lengkap kadar air terhadap kedalaman.

4) Pengujian Terkonsolidasi T ak Terdrainase dengan pengukuran tekanan air pori.

Tekanan Balik minimum harus sebesar 1.0 kg/cm 2

Tekanan sel efektif harus seperti yang ditunjukkan berikut untuk 3 benda uji pada masing- masing set:

201.001, 201.004, 201.006 0,1, 0,2, 0,4 kg/ cm 2 201.007, 201.008, 201.010

0,2, 0,4, 0,8 kg/ cm 2 201.012,

0,4, 0,8, 1,6 kg/ cm 2

Catatan: Tekanan Sel Efektif = Tekanan Sel - Tekanan Balik

pada tahap awal Kecepatan Regangan 2% per jam disarankan digunakan untuk memungkinkan keruntuhan geser terjadi dalam waktu Tujuh Jam (Jam Kerja). Hal ini bisa dirubah bila pengalaman pengujian bertambah,

fase konsolidasi harus dilakukan dengan drainase dari KEDUA ujung benda uji,

drainase Spiral bisa digunakan untuk mempercepat konsolidasi atau penyamaan air pori,

lakukan dan analisa percobaan Kecepatan Konsolidasi, dengan melakukan beberapa pengujian dengan drainase satu arah dan pengukuran tekanan air pori selama konsolidasi. Pengujian ini untuk meyakinkan bahwa konsolidasi primer telah selesai selama periode konsolidasi satu malam yang ditetapkan pada jadwal. Hal ini juga

memungkinkan untuk mengevaluasi apakah drainase spriral dibutuhkan untuk jenis tanah ini.

koefisien Air Pori, B, uji untuk ini harus akan dilakukan. 5) Klasifikasi untuk lempung, instruksi mengikuti seperti untuk Panci. 6) Klasifikasi untuk gambut.

pengujian harus dilakukan mengikuti standar ASTM kecuali jika dinyatakan lain dan harus dimulai dari kadar air ASLI tanpa pengeringan kecuali jika instruksi menunjukkan sebaliknya,

LL dan PL, dari kadar air asli,

penentuan Kadar Serat, ASTM D 1997, contoh basah dari kadar air asli,

uji hilang pijar, Standar ASTM D2974, keringkan material dengan oven sebagai permulaan pengujian,

pH. ASTM D2976. Meskipun begitu harus menggunakan suatu pengujian yang dirubah yang dikeluarkan oleh Ontario Geological Survey karena ini memungkinkan KONDUKTIVITAS diambil pada benda uji yang sama. Mulai dengan benda uji pada kadar air ASLI,

pengujian kimia, pengujian oksidasi kimia untuk mendapatkan kadar organik harus mengikuti British Standard seperti dijelaskan oleh Prof. Head. Pengujian menggunakan Kalium Dikromat dan bahan kimia lain, dan untuk keselamatan pribadi penanganan bahan kimia tersebut harus dilakukan dengan hati-hati sekali.

Gambar 4-17 Komentar Pengujian BH 201Pulang Pisau

1) Pengujian pada tabung-tabung ini harus dikoordinasikan oleh Manajer Laboratorium untuk menjamin bahwa sebagian besar uji Triaksial UU, Geser Langsung dan Konsolidasi bisa dimulai secara simultan.

2) Uji Triaksial UU harus menggunakan tekanan sel berikut:

203. 001, 203. 003 0,1 dan 0,4 kg/cm 2

203. 005, 203.007 0,4 dan 1,6 kg/cm 2 3) Uji Geser Langsung harus menggunakan tegangan-tegangan normal berikut:

203. 002, 203. 004 0,1, 0,2 dan 0,4 kg/cm 2

203. 006 0,4, 0,8 dan 1,6 kg/cm 2

Upaya harus dilakukan untuk merubah alat sehingga contoh bisa lebih tebal dan memungkinkan pengujian bisa lebih lambat untuk menjamin contoh sepenuhnya

terdrainase selama penggeseran. 4) Uji baling harus dilakukan pada tabung-tabung 203. 002, 203. 004, 203. 006. Kedalaman

untuk uji baling pada tabung harus berubah dari yang untuk lokasi Panci jika benda uji pada Uji Geser Langsung sekarang lebih tebal.

5) Hal ini juga mempengaruhi lokasi untuk benda uji untuk Konsolidasi dan Geser Langsung.

Gambar 4-18 Komentar Pengujian BH 203 Pulang Pisau