Diskusi mengenai Pengujian Laboratorium untuk Menentukan Kuat Geser Tanah Organik dan Gambut

4.3.3 Diskusi mengenai Pengujian Laboratorium untuk Menentukan Kuat Geser Tanah Organik dan Gambut

Untuk tanah organik dengan permeabilitas yang rendah, penggeseran sampai runtuh pada tes triaksial kadang-kadang bisa berlangsung hingga berminggu- minggu (Lechowicz dkk., 1996).

Hasil pengujian triaksial pada gambut berserat sangat sulit untuk diinterpretasi. Serat-serat berfungsi sebagai perkuatan horizontal sehingga keruntuhan jarang terjadi pada pengujian terdrainase; hanya pemampatan yang besar yang terjadi. Pada pengujian tak terdrainase, keruntuhan biasanya terjadi saat terjadi tekanan pori sangat besar sehingga tegangan tarik terjadi dan contoh retak. Perilaku ini yang sangat berbeda dengan material berbutir dan lempung sehingga memerlukan interpretasi yang berbeda (Lechowicz dkk., 1996).

Sehubungan dengan penentuan kuat geser di laboratorium, McGown dan Jarrett (1997b) telah membedakan dua kategori tanah organik dan gambut:

Material kategori A dengan kadar organik yang rendah atau dengan kadar organik yang amorfos; Material kategori B memiliki kadar organik yang tinggi dan pembusukan yang rendah. Material kategori B, kandungan seratnya akan mengontrol atau sangat mempengaruhi prilaku material tersebut.

Kutipan langsung dari McGown dan Jarret (1997b) diberikan di bawah ini : Pada kategori pertama (A), material akan mempunyai permeabilitas yang relatif

rendah, tetapi pemampatannya tinggi dibandingkan dengan material yang normal dan memiliki kuat geser yang relatif rendah jika terkonsolidasi normal. Desain dan analisis bisa dicoba menggunakan metode untuk "tanah inorganik normal". Stabilitas awal bisa dihitung dengan menggunakan kuat geser tak terdrainase dari hasil pengujian baling-baling, penetrometer atau triaksial. Prilaku jangka panjang dapat menggunakan parameter tegangan efektif yang diperoleh dari pengujian triaksial.

Untuk kategori kedua (B), material berserat, timbul gambaran yang lebih rumit terlihat. Material ini cenderung memiliki permeabilitas yang tinggi sampai pemampatan yang signifikan terjadi. Karena permeabilitas yang tinggi, kondisi tak terdrainase tidak terjadi di lapangan, baik di bawah timbunan atau selama percobaan uji kuat geser lapangan. Oleh karena itu metode stabilitas awal tak terdrainase tidak berlaku.

Skenario kuat geser lebih lanjut diperumit dengan adanya efek perkuatan dari serat. Uji tekan triaksial terkonsolidasi-terdrainase dari material ini biasanya menghasilkan pemampatan yang sangat besar namun tanpa terjadi keruntuhan geser bahkan pada regangan 40 sampai 50 persen. Dengan drainase yang dibuka, contoh menyerupai papan serat yang termampatkan setelah pengujian. Landva dan La Rochelle telah membahas secara rinci mengenai efek serat pada kebanyakan pengujian kekuatan tanah "standar". Disimpulkan bahwa untuk material berserat, hampir semua pengujian tersebut tidak dapat diterapkan untuk menilai parameter kuat geser untuk desain geoteknik. Mereka berpendapat bahwa uji geser Cincin akan memberikan estimasi parameter-parameter kuat geser yang paling baik. Namun sejauh ini tidak penting karena timbunan diatas material ini cenderung tidak runtuh karena kurangnya stabilitas geser, tetapi lebih karena pemampatan yang berlebihan dan penurunan. Meskipun demikian uji tradisional tetap penting karena hasil-hasil tegangan-regangan dibutuhkan untuk menilai deformasi dan kompresi geser tetapi tidak untuk selubung keruntuhan . Karena regangan yang besar tanpa keruntuhan pada gambut- gambut berserat, beberapa peneliti mendapatkan selubung kekuatan berdasarkan pada tegangan-tegangan pada sembarang nilai regangan, contohnya 20% atau 25%. Pendekatan ini tidak berlaku dan menyesatkan.

Baru-baru ini digunakan Uji Geser Sederhana untuk menilai selubung keruntuhan dan parameter deformasi tegangan untuk material berserat dan material amorfos. Rowe dan Myleville mengemukakan analisis suatu kasus dimana selubung keruntuhan dan prilaku tegangan-regangan untuk lanau organik, (Kategeori A) dan untuk gambut berserat, (Kategori B) diperoleh dengan menggunakan alat geser sederhana. Informasi pengujian yang dihasilkan digunakan untuk memberikan masukan terhadap analisis elemen hingga.

Penelitian yang didiskusikan di atas sepenuhnya merujuk pada McGown dan Jarrett (1997b).