Teori Belajar dan Pembelajaran

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar dan Pembelajaran

1. Teori Belajar Behavioristik

Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respon. Apapun yang terjadi antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah masukan stimulus dan keluaran respon. Teori ini juga memiliki pandangan bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu. Terdapat beberapa pengertian belajar dalam teori behavioristik menurut para ahli. Menurut Thorndike dalam Asri Budiningsih 2008: 21, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Proses belajar terjadi jika siswa diberikan stimulus berupa materi dan siswa memberikan respon dengan pemahaman akan materi tersebut. Menurut Edwin Guthrie dalam Asri Budningsih 2008: 23, hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar. Dengan hukuman yang diberikan kepada siswa, memungkinkan sikap dan mental siswa akan berubah setelah diberikan hukuman. Namun setelah Skinner 10 mengemukakan tentang penguatan reinforcement dalam teori belajarnya, hukuman tidak lagi dipopulerkan dalam belajar. Menurut Skinner dalam Asri Budiningsih 2008: 26, penguatan negatif adalah pengganti hukuman. Hukuman itu diberikan sedangkan penguatan negatif itu dikurangi, dan lawan dari penguatan negatif itu adalah penguatan positif. Sebagai contoh jika siswa diberikan sebuah materi yang susah dan respon dari siswa adalah ketidakpahaman, maka diperlukannya penguatan negatif terhadap materi yang diberikan. Penguatan positif bisa diberikan jika respon dari siswa juga menunjukkan hal yang positif, contohnya saja siswa yang senang menggunakan media pembelajaran untuk belajar, maka diperlukan penguatan positif terhadap penggunaan media pembelajaran supaya respon siswa juga meningkat. Namun jika respon siswa yang menggunakan media pembelajaran itu negatif, maka penguatan negatif akan penggunaan media pembelajaran itu perlu. APE “Square Steps English” ini jika dikaitkan dengan teori pembelajaran, maka termasuk dalam teori belajar behavioristik. APE ini membentuk anak kepada tujuan tertentu, yaitu bisa hafal kosakata yang terdapat pada APE ini sendiri. Kemudian perlu penguatan positif maupun negatif tergantung dari respon yang diberikan oleh siswa. 11

B. Pembelajaran Bahasa Inggris