Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A 4-5 Tahun

10 Menurut Singgih D. Gunarsa 2006:141 perkembangan kognitif mempunyai 4 aspek, yaitu: a. Kematangan. Kematangan merupakan pengembangan dari susunan syaraf. Misalnya kemampuan melihat atau mendengar disebabkan oleh kematangan yang sudah dicapai oleh susunan syaraf yang bersangkutan. b. Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya, dengan dunianya. c. Transmisi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, misalnya cara pengasuhan dan pendidikan dari orang lain yang diberikan kepada anak. d. Ekuilibrasi yaitu adanya kemampuan yang mengatur dalam diri anak, agar ia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif merupakan proses atau cara berfikir anak untuk memperoleh pengetahuan baru dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan intelegensi seseorang yaitu aspek persepsi, pikiran, penalaran dan pemecahan masalah.

2. Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A 4-5 Tahun

Perkembangan kognitif anak dibagi menjadi beberapa tahapan berdasarkan usia anak. Setiap tahapan menggambarkan kemampuan yang dicapai sesuai dengan rentan usianya. Menurut Piaget dalam Paul Suparno 2001:24 tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu: 11 tahap sensorimotor 0-2 tahun, tahap praoperasional 2-7 tahun, tahap operasional konkret 8-11 tahun, dan tahap operasional formal 11 tahun keatas. Perkembangan kognitif anak kelompok A usia 4-5 tahun berada pada tahap praoperasional. Menurut Piaget Santrock, 1995:228 pada tahap praoperasional konsep stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pda hal-hal magus terbentuk. Piaget dalam Paul Suparno 2001:25 juga mengungkapkan bahwa tahap praoperasional dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1 usia 2-4 tahun, dicirikan sebagai perkembangan pemikiran simbolis. Diwarnai dengan mulai digunakannya simbol-simbol untuk menghadirkan suatu benda atau pemikiran, khususnya penggunaan bahasa, 2 usia 4-7 tahun perkembangan anak berada pada tahap pemikiran intuitif. Pada tahap pemikiran intuitif, menurut Piaget dalam Santrock 1995:231 anak-anak mulai menggunakan penalaran primitf dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertanyaan. Sejalan dengan hal tersebut Piaget dalam Siti Partini 2003:5-6 menjelaskan bahwa pada masa ini anak belum stabil. Anak sudah mulai belajar nama-nama benda, menggolong-golongkan dan menyempurnakan kecakapan panca inderanya, mulai tumbuh konsep hubungan yang sifatnya masih kasar, misalnya: lebih besar, lebih tua atau lebih tinggi. Anak masih memiliki sifat egosentrisme, anak percaya akan kenyataan dunia seperti apa yang dilihatnya. Sejalan dengan hal tersebut Mönks, dkk. 2004:221 menjelaskan bahwa tedapat beberapa tahap berpikir praoperasional yaitu: a. Masih sangat egosentris. Anak belum mampu secara persepsual, emosional- motivational, dan konseptual untuk mengambil perspektif orang lain. 12 b. Masih sangat memusat atau centralized. Bila anak dikonfrontasikan dengan situasi yang multi-dimensional, maka ia akan memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi saja dan mengabaikan dimensi-dimensi yang lain dan akhirnya juga mengabaikan hubungannya antara dimensi-dimensi ini. c. Berpikir praoperasional adalah tidak dapat dibalik atau irrevelsable. Anak belum mampu untuk meniadakan suatu tindakan dengan memikirkan tindakan tersebut dalam arah yang sebaliknya. d. Berpikir praoperasional adalah terarah statis. Bila situasi A beralih ke situasi B, maka anak hanya memperhatikan situasi A, kemudian B. Ia tidak memperhatikan transformasi perpindahannya A ke B. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan kognitif anak dibagi menjadi beberapa tahap. Anak usia 4-5 tahun berada pada tahap praoperasional. Anak berada pada tahap pemikiran intuitif yaitu anak mulai menggunakan penalarannya dan memliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena pada masa ini anak memiliki sifat egosentris dan masih labil. Anak pada masa praoperasional telah mampu mengembangkan kemampuan panca inderanya untuk dapat mengenal benda dan lingkungan sekitarnya.

3. Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A Upaya Meningkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Kartu Angka Pada Anak Kelompok A Di TK ABA Jimbung II Kalikotes Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

1 3 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AMONG PUTRO BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 163

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP MEMBILANG MELALUI PERMAINAN BOLA PADA ANAK KELOMPOK A TK PKK MARDISIWI GADUNG, TURI, SLEMAN.

0 14 165

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATANMEMBENTUK DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA PANGGERAN SLEMAN.

0 1 126

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN.

0 16 134

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DATAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOTRI LEGENDRI PADA ANAK KELAS B TK SUNAN KALIJOGO KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

2 16 156

PENINGKATAN STABILITAS GERAK MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALONG CANGKRINGAN SLEMAN.

2 61 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 MELALUI FLIP CHART PADA ANAK KELOMPOK A1 TK KEMALA BHAYANGKARI 91 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN.

1 92 139

DESKRIPSI KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI KEGIATAN BERMAIN ULAR TANGGA PADA ANAK TK KELOMPOK A SE-GUGUS V DI KECAMATAN JUWIRING KABUPATEN KLATEN.

0 1 201

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 37 DODOGAN JATIMULYO DLINGO BANTUL.

0 1 159