Hipotesis ke-1 Hipotesis ke-2

disimpulkan bahwa kecenderungan variabel tindakan ibu dalam pemberian susu formula berada pada kategori tinggi yaitu 83,33 responden.

F. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dari Karl Person.

1. Hipotesis ke-1

Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitin ini sebagai berikut : “ Terdapat hubungan antara persepsi terhadap iklan susu formula di televisi dengan tindakan ibu dalam pemberian susu formula untuk balita usia 0-2 tahun”. Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi r . Jika koefisien korelasi bernilai positif maka dapat dilihat adanya hubungan yang positif antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hit ung dengan tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai hitung lebih kecil dari tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. Tabel 20. Ringkasan Hasil korelasi Product Moment dari Karl Person -Y Keterangan : : Persepsi terhadap iklan susu formula Y : Perilaku pemberian susu formula Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,6520,361 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,425. Berdasarkan hasil tersebut, korelasi yang ditemukan adalah signifikan, maka ada hubungan antara persepsi terhadap iklan susu formula di televisi dengan perilaku ibu dalam pemberian susu formula diterima.

2. Hipotesis ke-2

Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitin ini sebagai berikut : “ Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian susu formula untuk balita usia 0-2 tahun”. Dasar pengambilan keputusan menggunakan koefisien korelasi r . Jika koefisien korelasi bernilai positif maka dapat dilihat adanya hubungan yang positif antara variabel bebas dan variabel terikat. Sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r t abel maka Variabel r-hit r-tab sig Ket -Y 0,652 0,361 0,000 0,425 Sig. diterima hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai hit ung lebih kecil dari tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. Tabel 21. Ringkasan Hasil korelasi Product Moment dari Karl Person -Y Keterangan : : Pengetahuan gizi ibu Y : Perilaku pemberian susu formula Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,6150,361 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,447. Berdasarkan hasil tersebut, korelasi yang ditemukan adalah signifikan, maka ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian susu formula diterima.

3. Hipotesis ke-3