Hipotesis ke-3 Pengujian Hipotesis

hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai hit ung lebih kecil dari tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. Tabel 21. Ringkasan Hasil korelasi Product Moment dari Karl Person -Y Keterangan : : Pengetahuan gizi ibu Y : Perilaku pemberian susu formula Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,6150,361 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,447. Berdasarkan hasil tersebut, korelasi yang ditemukan adalah signifikan, maka ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian susu formula diterima.

3. Hipotesis ke-3

Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitin ini sebagai berikut : “ Terdapat hubungan baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama antara persepsi iklan susu formula di televisi dan pengetahuan gizi ibu dengan perilaku ibu dalam pemberian susu formula untuk balita usia 0-2 tahun”. Analisi yang digunakan adalah analisis korelasi ganda dilanjutkan regresi ganda. Variabel r-hit r-tab sig Ket -Y 0,615 0,361 0,000 0,447 Sig. diterima Sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hit ung dengan tabel pada taraf signifikansi 5. Jika nilai r hit ung lebih besar dari nilai r tabel maka hubungan tersebut signifikan. Sebaliknya jika nilai hitung lebih kecil dari tabel maka hubungan tersebut tidak signifikan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan analisis korelasi Product Moment dari Karl Person. Tabel 22. Ringkasan Hasil korelasi Product Moment dari Karl Person -Y Keterangan : : Persepsi terhadap iklan susu formula : Pengetahuan gizi ibu Y : Perilaku pemberian susu formula Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,7450,361 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Sedangkan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,555. Berdasarkan hasil tersebut, korelasi yang ditemukan adalah signifikan, maka ada hubungan antara -Y diterima. Agar dapat digeneralisasikan maka harus diuji sigifikansinya dengan uji F analisis regresi ganda yang dapat dilihat pada tabel berikut : Variabel r-hit r-tab sig Ket -Y 0,745 0,361 0,000 0,555 Sig. diterima Tabel 23. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai f hitung lebih besar dari f tabel 16,8253,34 dan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang berarti kurang dari 0,05 0,0000,05. Maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu berlaku untuk seluruh populasi. Dari hasil analisis regresi ganda yang dilakukan diperoleh nilai koefisien prediktor X1 β1 = 0,272, nilai koefisien prediktor X2 β2 = 0,694 dan nilai koefisien beta b sebesar 4,254. Diperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut : Y= 4,254 + 0,272 X1 + 0,694 X2 Persamaan regresi diatas berarti apabila nilai X1 dinakikkan 1 dan X2 konstan maka harga regresi akan naik sebesar 0,272 begitu pula sebaliknya bila nilai X2 yang dinaikkan sebesar 1 dan X1 konstant maka harga regresi akan naik sebesar 0,694.

G. Pembahasan