19
2.2 Indikator Perkembangan Anak
Untuk menilai perkembangan anak banyak instrumen yang dapat digunakan. Salah satu instrumen skrining yang
dipakai secara internasional untuk menilai perkembangan anak adalah DDST II Denver Development Screening Test.
2.2.1 Pengertian DDST II
DDST merupakan salah satu metode skrining yang dibuat oleh Frankenbrug dan J. D Doddss pada tahun 1967.
DDST bukanlah tes diagnosa ataupun tes IQ melainkan tes yang
digunakan untuk
menilai kemungkinan
adanya penyimpangan pada perkembangan anak usia 0-6 tahun.
DDST dalam perkembangannya mengalami beberapa kali revisi. Revisi terakhir adalah DDST II atau Denver II yang
merupakan hasil revisi dan standarisasi dari DDST dan DDST- R Revised Denver Developmental Screening Test.
DDST II
dinilai lebih
mudah penggunaannya
dibandingkan dengan tes perkembangan yang lain karena dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari
beberapa penelitian yang telah dilakukan di Indonesia, DDST II ternyata secara efektif dapat mengidentifikasikan 85-100 bayi
dan anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan. Pada penelitian selanjutnya didapati bahwa
20 sekitar 89 anak yang telah dinilai dan mengalami
keterlambatan perkembangan mengalami kegagalan sekolah pada 5-6 tahun kemudian Soetjiningsih, 1995.
2.2.2 Tujuan Pengunaan DDST II
Menurut studi yang dilakukan oleh The Public Health Agency of Canada, DDST merupakan tes yang paling banyak
digunakan untuk mendeteksi masalah perkembangan pada anak. DDST II dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara
lain: a. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan
usianya b. Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat
c. Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan adanya kelainan
perkembangan d. Memastikan anak yang diduga mengalami kelainan
perkembangan e. Memantau anak yang beresiko mengalami kelainan
perkembangan
21
2.2.3 Manfaat DDST II
Manfaat DDST
II yaitu
mendeteksi masalah
perkembangan pada anak untuk mengetahui penyimpangan secara dini, sehingga dapat dilakukan upaya pemulihan
terhadap keterlambatan perkembangan pada anak.
2.2.4 Aspek Perkembangan Menurut DDST II