Manfaat dari pengajaran mikro itu sendiri antara lain: Observasi Proses Belajar Mengajar

14

a. Manfaat dari pengajaran mikro itu sendiri antara lain:

1 Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses pembelajaran di kelas. 2 Mahasiswa menjadi lebih siap untuk melakukan kegiatan praktik pembelajaran di sekolah. 3 Mahasiswa dapat melakukan refleksi diri atas kompetensinya dalam mengajar. 4 Mahasiswa menjadi lebih tahu tentang profil guru atau tenaga kependidikan sehingga dapat berpenampilan sebagaimana seorang guru atau tenaga kependidikan.

b. Praktik Pengajaran Mikro adalah sebagai berikut :

1 Praktik pengajaran mikro meliputi: a Latihan menyusun RPP b Latihan menyusun kompetensi dasar mengajar terbatas c Latihan menyusun kompetensi dasar secara terpadu dan utuh d Latihan kompetensi kepribadian dan sosial serta latihan dalam pembuatan media pembelajaran. 2 Praktik pengajaran mikro berusaha mengkondisikan mahasiswa calon guru memiliki profesi dan penampilan yang mencerminkan penguasaan 4 kompetensi, yakni pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. 3 Pengajaran mikro dibatasi aspek-aspek : a Jumlah siswa 11 orang, b Materi pelajaran, c Waktu penyajian 10-15 menit dan d Kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dilatihkan. 4 Pengajaran mikro merupakan bagian integral dari mata kuliah praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa program S1 kependidikan. 5 Pengajaran mikro dilaksanakan dikampus dalam bentuk peerteaching dengan bimbingan seorang supervisor.

2. Pembekalan PPL

Pembekalan PPL dilaksanakan baik oleh pihak fakultas maupun jurusan masing-masing dari setiap mahasiswa praktikan. Khusus untuk mahasiswa praktikan di Fakultas Bahasa dan Seni pembekalan PPL dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2016 bertempat di Ruang Seminar PLA FBS UNY dengan materi yang disampaikan antara lain Mekanisme Pelaksanaan PPL di sekolah maupun di lembaga, Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Rencana Pembangunan Pendidikan, Dinamika Sekolah serta Norma dan Etika PendidikTenaga Kependidikan. 15 Mahasiswa yang telah lulus mata kuliah pembelajaran mikro dan mengikuti pembekalan PPL dari masing-masing jurusan maka sudah diperbolehkan untuk melaksanakan program PPL di sekolah. Pelaksanaan PPL di sekolah terlebih dahulu dilakukan persiapan yang meliputi observasi kelas, konsultasi persiapan mengajar dan menyusun perangkat administrasi guru.

3. Observasi

Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik, komponen pendidikan serta norma yang berlaku di sekolah lokasi PPL. Hal ini dilakukan dengan pengamatan ataupun wawancara dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran yang nyata tentang praktik mengajar dan lingkungan sekolah. Observasi ini meliputi dua hal, yaitu:

a. Observasi Proses Belajar Mengajar

Sebelum praktik mengajar di kelas mahasiswa terlebih dahulu melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Observasi perlu dilaksanakan oleh mahasiswa agar memperoleh gambaran bagaimana cara menciptakan suasana belajar mengajar yang baik di kelas sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Observasi ini dilakukan dengan mengamati cara guru dalam: 1 Membuka pelajaran. 2 Memberi apersepsi dalam mengajar. 3 Penyajian materi. 4 Teknik bertanya. 5 Bahasa yang digunakan dalam KBM. 6 Memotivasi dan mengaktifkan peserta didik. 7 Memberikan umpan balik terhadap siswa. 8 Penggunaan media dan metode pembelajaran. 9 Penggunaan alokasi waktu. 10 Pemberian tugas dan cara menuntup pelajaran. Melalui kegiatan observasi di kelas ini, mahasiswa praktikan dapat: 1 Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. 2 Mengetahui kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam menerima pembelajaran. 3 Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. 16 Meskipun hasil yang dapat dicapai dalam kegiatan ini hanya bersifat umum dan kurang mendetail, tetapi sudah cukup memberikan gambaran tentang kegiatan pembelajaran Seni Budaya di SMK Abdi Negara Muntilan. b. Observasi Lingkungan Fisik Sekolah Observasi lingkungan fisik SMK Abdi Negara Muntilan dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2016. Adapun objek yang dijadikan sasaran observasi lingkungan fisik sekolah meliputi: 1 Letak dan lokasi gedung sekolah. 2 Kondisi ruang kelas. 3 Kelengkapan gedung dan fasilitas yang menunjang kegiatan KBM. 4 Keadaan personal, peralatan serta organisasi yang ada di sekolah.

B. PELAKSANAAN

Pelaksanaan praktik mengajar selama masa PPL menggantikan mata pelajaran yang diampu oleh guru pembimbing. Mata pelajaran yang diampu adalah Seni Budaya. Mata pelajaran ini diberikan di kelas X, XI dan XII dari seluruh Kompetensi Keahlian yaitu Akuntansi, Adm. Perkantran, Pemasarn. Kegiatan PPL dilaksanakan dengan:

1. Konsultasi dengan Guru Pembimbing

Konsultasi dengan guru pembimbing dilakukan dengan tujuan memberikan bekal bagi mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Kegiatan konsultasi dilakukan sebelum praktik mengajar dikelas, baik konsultasi mengenai penysusunan RPP dan kegiatan praktik dikelas. Mahasiswa diberikan bimbingan untuk membuat perangkat administrasi guru seperti program semester, program tahunan, rencana pembelajaran, alokasi waktu, Kriteria Ketuntasan Minimum, Evaluasi.

2. Penguasaan Materi

Materi yang akan disampaikan pada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Selain menggunakan buku pegangan peserta didik, buku referensi yang lain juga digunakan agar proses belajar mengajar berjalan lancar. Dari beberapa sumber materi tersebut, yang dilakukan selanjutnya adalah menyusun materi dari berbagai sumber bacaan kemudian mahasiswa mempelajari materi itu dengan baik. Dalam proses pembelajaran menggunakan video supaya peserta didik mempunyai gambaran dalam belajar.