Menghitung Reaksi Perletakan Menghitung Momen

Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 51 A B 1 2 L=4m D A M maks D B M A M B 1 2 L=4m

A. Konstruksi Balok dengan beban segitiga simetri

Besarnya beban pada setiap tempat dinyatakan dalam satuan kNm. Berikut disajikan tata cara perhitungan konstruksi balok dengan beban segitiga simetri. Gambar 54. Konstruksi balok sederhana dengan beban segitiga

1. Menghitung Reaksi Perletakan

ΣMB = 0 Av. L – ½ L. q. ½ L = 0 Av. L – ¼ q. L2 = 0 Av = ¼ q. L Karena Bebannya Simetris, Maka: Av = Bv = ¼ q.L Untuk q = 2 kNm; dan L = 8; diperoleh: Av = Bv = ¼ .2 . 8 Av = 4 kN ke atas Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 52 A B 1 2 L=4m 1 2 L=4m q Av qx x Q 1 3 x qx C

2. Menghitung Momen

Tinjau titik X sejauh dari A, dimana 0 ≤ x ≤ ½ L setelah jarak ½ L garis beban berubah Gambar 55. Konsturksi balok sederhana dengan beban segitiga Mencari beban yang ditinjau dari titik X. Qx = Luas segitiga sepanjang x Menghitung Momen L q x q x . 2 1 = L q q x x . 2 = L qx Q L qx x x q x Q x x 2 2 2 1 . . 2 1 = = = 3 . . . . 3 . . 3 4 1 x L x q x L q M x Q x A M x x v x − = − = L qx x qL M x 3 . 3 4 1 − = Merupakan Garis Lengkung Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 53 segitiga beban q merata beban q q q L q qL m m m = = → = → = ; 3 2 8 . 12 2 2 Momen Ekstrem terjadi pada dMxdx = 0 Jadi, Momen Ekstrem terjadi pada ½ L yg besarnya: Menghitung BMD Menghitung SFD Dx = Av - qx Untuk x = 0; Untuk x = ½ L Pada struktur beton, pelimpahan beban pelat sering diperhitungkan dengan beban segitiga. Beban yang berbentuk segitiga ini ditransfer menjadi beban merata di seluruh bentangnya beban segitiga menjadi beban merata. Dasarnya adalah momen maksimum yang terjadi pada balok ditengah-tengah bentang. Momen maksimum pada segitiga sebesar 112.q.L2 sedangkan momen pada beban merata adalah 18.q.L2. sehingga diperoleh persamaan: Apakah dengan qm momennya lebih aman? Yang jelas, pada momen ekstremnya sama, baik dengan beban meratasegitiga. Kita akan mencoba L x L x qL L x q L x q L q L x q qL dx dM x 2 1 2 4 1 2 4 1 2 2 4 1 2 4 1 . 3 . . 3 . . 3 . . 3 ± = → = → = → − = − = 24 8 3 . 3 . . 2 2 3 2 1 2 1 4 1 3 4 1 qL qL M L L q L qL L qx x L q M maks maks − = − = − = : , 12 . 2 maka atas di soal untuk L q M maks = kNm L q M maks 67 , 10 12 8 . 2 12 . 2 2 = = = L x q qL D x 2 4 1 . − = kN qL D D A x 4 8 . 2 . 4 1 4 1 = = = = L qx qL D D C x 2 4 1 − = = 8 4 . 2 8 . 2 . 2 4 1 = − = = C x D D Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 54 pada jarak 14L. yaitu jarak tengah-tengah antara momen = 0 dan momen maksimum Mx dengan beban segitiga: untuk x = ¼.L Mx dengan beban merata qm Mx = Av. x – ½. qm. x2 Untuk x = ¼.L Mx = ½ qm. L. ¼ qm. ¼.L2 Selisih besarnya momen antara beban merata dan beban segitiga adalah sebesar: Berdasarkan perhitungan di atas, ternyata momen pada beban qm lebih besar dari momen beban segitiga. Jadi, transfer beban segitiga menjadi beban merata akan lebih AMAN. L x q x L q Mx . 3 . . . . 4 1 3 − = 192 . 16 . . 3 . 2 1 . . 4 1 .. . . 4 1 2 2 3 L q L q L L q L L q Mx − = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 192 . . 11 2 L q Mx = 3 2 32 . 8 . 2 2 q q L q L q M m m x = → − = 2 2 . . 3 2 . 32 3 32 . . 3 L q L q M m x = = 16 . 2 L q M x = 192 . 192 . 11 16 . 2 2 2 L q qL L q = − Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 55 A B 2 3 L 1 3 L Av qx x Q 1 3 x qx Q q M B M maks M A D B D A

3. Aplikasi kasus dilapangan untuk beban merata segitiga