Momen di C c. Gaya lintang di C Reaksi di A a. Rangkaian beban titik berjalan Rangkaian beban titik berjalan SF di C maksimum A

Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 107 P12 P22 P32 Posisi 2 P11 P31 P32 Posisi 1 P1 P2 P3 a b L 1 y 12 y 22 y 21 y 31 1 y 12 y 11 y 31 y 22 Garis Pengaru h RB Garis Pengaru h RA C C C a b y 22 y 11 y 11 y 12 y 21 y 12 y 31

d. Momen di C c. Gaya lintang di C

b. Reaksi di A a. Rangkaian beban titik berjalan

A B Gambar 84. Beban berjalan akibat beban titik Untuk mendapatkan nilai R A maksimum dengan cara trial, kemudian R A maksimum yang terbesar dinamakan ekstrim. 1. S FC = P 1 . Y 12 + P 2 . Y 22 + P 3 . Y 32 2. B MC = P 1 . Y 12 + P 2 . Y 22 + P 3 . Y 32 Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 108 a b C L P1 P2 P2 P2 P2 d d d d P1 P3 P2 P4 P5 p=b P1 P3 P2 P4 P5 p+d a b 1 1 y 2 y 1 C Posisi 1 Pr Pr

a. Rangkaian beban titik berjalan

b. SF di C maksimum A

B Gambar 85. Rangkaian beban berjalan akibat beban titik Untuk menentukan kedudukan resultante beban yang bekerja pada rangkaian beban berjalan dengan cara: ∑MP 1 = 0 P 2 . d + P 3 . 2d + P 4 . 3d + P 5 . 4d = Pr. a Pr 4d P5. 3d P4. 2d P3. d P2. + + + = a 1. Posisi 1 L P y L P y = = 1 1 1 Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 109 L P P y P Posisi SFc r r . . 1 1 = = 2. Posisi 2 1 1 2 2 2 . 2 1 P L d P P P y P posisi SFc L d P y L d P y r r − + = − = + = + = Terdapat perubahan nilai SFc ΔSFc = SFc2 – SFc1 = 1 1 . Pr . Pr . Pr . Pr P L d L P P L d L P − = − − + Bila: 1 2 1 1 1 2 1 1 ; Pr . Pr ; Pr . Pr C C C C SF SF maka d P L atau P L d SF SF maka d P L atau P L d Syarat: Jika tidak ada beban tambahan yang masuk struktur balok atau beban yang keluar struktur jembatan. Bila ada beban baru yang masuk atau keluar bentang struktur balok, rumus umum untuk mencari ∆SF ditunjukkan pada persamaan 2 1 1 . P L f P L e P L Pd SF − + + = Δ ∑ Keterangan: L : Bentang struktur ∑P : Jumlah beban yang bekerja pada bentang d 1 : jarak beban terakhir yang melewati titik yang ditinjau diukur dari titik tersebut P’ : beban tambahan yang masuk bentang P” : beban yang keluar dari bentang P 1 : beban yang meninggalkan titik yang ditinjau e : jarak beban tambahan dari dukungan yang dilewati f : jarak beban yang keluar dari dukungan yang ditinggalkan Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 110 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN B C A 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 3kN 2kN 3kN 2kN 4kN 3kN 2kN 4kN 4kN 3kN 3kN 2m 3m 2m 4m 2m 2m 2m 2m 2m 3m 8m 12m Garis Pengaruh SFc POSISI VI POSISI V POSISI IV POSISI III POSISI II POSISI I Gambar 86. Berbagai konfigurasi beban berjalan pada gelagar balok 45 , 1 4 20 1 3. 20 2 24. SFc VI - V Posisi Dari 95 , 3 2 20 3 3. 20 1 3. 20 1 3. 20 1 4. 20 4 23. SFc V - IV Posisi Dari 10 , 2 20 1 4. 20 2 19. SFc IV - III Posisi Dari 25 , 3 20 2 2. 20 3 17. SFc III - II Posisi Dari 45 , 1 3 20 1 3. 20 2 14. SFc II - I Posisi Dari − = − + = Δ + = − + + + + = Δ + = − + = Δ − = − + = Δ − = − + = Δ Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 111 PUSTAKA Darma, Edifrizal, 2011. Prisip dasar Statika I. Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana. Suparman, 1985. Mekanika Teknik I. Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Sardjono, 1985. Himpunan soal-soal dan penyelesaian, Mekanika Teknik Statis Tertentu: Surabaya. Siswadi, Wiryawan, Wigroho, Ervianto. 1999. Analisis struktur statis tertentu.Universitas Atma Jaya: Yogyakarta. Wesli. 2010. Mekanika Rekayasa. Graha Ilmu: Yogyakarta. Modul e-Lerning, Mekanika Teknik I Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 112

A. Beban Terbagi Rata Berjalan