Cetak Tinggi Berklise Keras Cetak tinggi berklise sederhana

3. Cetak Tinggi relief print Berdasarkan pada Bahan Pembuat Klise

Cetak tinggi merupakan teknik pencetakan yang diajarkan di mata pelajaran seni rupa tingkat SMP. Ciri umum yang membedakan antara seni grafis dengan cabang seni kreatif yang lainnya adalah sifat produktifnya dan memiliki beberapa mediateknik yang dapat menghasilkan keunikan atau karakteristik pada produknya Marianto, 1988. Dalam cetak tinggi relief print terdapat perbedaan dalam bahan pembuatan klise dan dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut:

a. Cetak Tinggi Berklise Keras

Beberapa bahan pembuat klise cetak tinggi adalah bahan-bahan yang keras dan harus menggunakan alat dalam proses pembuatan kilsenya seperti papan kayu, hardboard, plywood, tripleks; dsb. “Cukil kayu merupakan teknik seni cetak grafis dengan menggunakan bahan yang berbasis kayu yang kemudian dicukil, tergolong cetak tinggi” Susanto, 2011: 439. “Pada cukil kayu woodcut biasanya menggunakan media bahan kayu dengan penampang horizontal , untuk wood engraving media kayu yang digunakan berpenampang vertikal” Mardiyatmo, 2010: 37. Untuk membuat cukil kayu tidak dituntut menyediakan peralatan rumit, cukup dengan bahan pembuat klise seperti selembar kayu hardboard, plywood, tripleks; dsb pahat dan pisau cukil, rol, tinta dan kertas. Secara tradisional pisau sebagai alat cukil blok kayu, pisau ini terdiri dari beberapa macam bentuk dan ukuran yang pemakaiannya tergantung pada kebutuhan. Tinta yang dipakai mencetak karya cukil kayu adalah tinta berbasis minyak Marianto, 1988.

b. Cetak tinggi berklise sederhana

Seni grafis memiliki beragai teknik dalam menghasilkan karya. Bujono dan Adi 2012: 444 menyatakan bahwa “Seni grafis bukan lagi terutama sebagai cabang seni rupa yang melahirkan multikarya banyak, serupa dan semua otentik. Melainkan seni yang membuka diri terhadap segala teknik termasuk yang bukan teknik grafis. Seorang perupa bisa saja menggambar, mencetaknya pada suatu bidang dengan silkscreen, menambah-nambah hasil cetak dengan potlot, tinta cina atau spidol, lalu ia cetak lagi karya itu lewat litografi dan seterusnya”. Berbagai macam teknik dari yang paling sederhana sampai yang menggunakan teknologi telah dikembangkan agar seni grafis dapat menghasilkan karya yang bernilai dan unik. Salah satu pengembangan dalam seni grafis di tingkat SMP adalah dengan menggunakan berbagai bahan sederhana agar mempermudah peserta didik dalam proses pembelajarannya. Membuat karya menggunakan teknik cetak tinggi sederhana dapat menggunakan bahan klise sederhana antara lain adalah umbi-umbian, kayu lunak dan karet penghapus Rismayanti online. Pembuatan klise juga bisa menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan baik berupa buah-buahan maupun daun-daunan Pertiwi online. Pembelajaran seni grafis di sekolah dapat menggunakan teknik cetak tinggi sederhana dengan pembuatan klise menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan. “Seni grafis, seperti semua cabang seni, adalah secara sadar menggunakan keterampilan dan imajinasi kreatif untuk menciptakan objek-objek estetik” Marianto, 1988. Dalam hal seni grafis, kreativitas bisa tercermin dari pilihan mencampur media Bujono dan Adi, 2012: 443. Peralatan cukil yang digunakan pun sederhana, yaitu pisau, cutter dan sejenisnya. Untuk memuat klise dalam teknik cetak tinggi sederhana ini bagian yang tidak digunakan dihilangkan dengan cara mencukilnya menggunakan cutter. Proses pencetakannya menggunakan teknik direct printing atau pencapan yang dilakukan langsung pada kertas Sukimin dan Sutandur, 2008: 53. Penggunaan alat-alat yang sederhana dapat mempermudah peserta didik dalam pembuatan cetak tinggi klise sederhana. Selain peralatan dan bahan pembuat klise, pewarna juga dibutuhkan dalam pembuatan karya grafis cetak tinggi sederhana. Pewarna yang digunakan bisa berupa tinta, pewarna makanan, cat air maupun pewarna alami yang dapat dibuat sendiri Rismayanti online. Tinta berbasis air cepat kering, maka proses pengerjaannya berbeda dengan apa yang dilakukan kalau menggunakan minyak. Dengan tinta berbasis air dapat dicapai warna-warna transparan, dengan berbagai nuansa, pengolesan bisa menggunakan kuas dan sikat.

4. Prinsip Dasar Desain Seni Rupa