59
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu
Penelitian Perbedaan
Persamaan
1 Pada penelitian pertama,
terdapat perbedaan pada lokasi penelitian dan fokus
masalah. Judul penelitian hampir sama
2 Lokasi penelitian dan fokus
masalahnya berbeda Judul penelitian hampir sama,
bertujuan peningkatan akhlak siswa
3 Penelitian yang ke tiga ini
juga terdapat perbedaan pada lokasi penelitian dan fokus
masalanya. Judul penelitian hampir sama
Berdasarkan skripsi diatas, memang telah ada penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, akan tetapi
terdapat perbedaan pada pokok permasalahanya yang di bahas. Sedangkan peneliti disini akan membahas tentang peningkatan
pembiasaan sikap religius, yakni pembiasaan sikap kejujuran siswa, sikap kedisiplinan siswa, sikap sopan santun siswa serta faktor yang
menghambat dan solusi dalam meningkatkan pembiasaan sikap religius. Sehingga walaupun terdapat kemiripan judul antara peneliti sekarang dan
peneliti terdahulu, akan tetapi terdapat perbedaan pada fokus masalah dan tempat penelitian.
D. Kerangka Berfikir Teoritis
Dalam penelitian yang berjudul “Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Pembiasaan Sikap Religius Siswa di MA At-Thohiriyah
Ngantru Tulungagung”. Ini, penulis bermaksud ingin mengetahui pengaruh dari hasil upaya Kepala Madrasah di MA At-Thohiriyah
Ngantru dalam meningkatkan pembiasaan sikap religius siswa.
60
Penerapan pembelajaran pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh Kepala sekolahmadrasah dan guru di sekolah terutama dalam
pendidikan kejujuran sangatlah penting, upaya-upaya yang dilakukan kepala Madrasah yakni: menerapkan budaya religius di sekolah,
memberikan motivasi kepada siswa, memberikan keteladanan baik pendidik maupun orang tua siswa, adanya kerjasama antara pihak
sekolah dan orang tua siswa, sehingga siswa dapat bersikap jujur di dalam lingkungan sekolah, dan di lingkungan masyarakat. Pendidikan
kedisiplinan, usaha yang dilakukan yakni mengadakan kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa,
memberikan motivasi kepada siswa, memberikan tauladan kepada siswa, dan bekerjasama dengan orang tua siswa, menggunakan metode
hukuman, sehingga siswa dapat disiplin dalam beribadah dan dalam menjalankan tugasnya dan pendidikan sopan santun, yakni dengan
menerapkan budaya 5S senyum,salam,sapa,sopan dan santun, memotivasi siswa, yang terpenting memberikan tauladan kepada siswa
baik pendidik maupun orang tua siswa, sehingga siswa bersikap sopan santun terhadap pendidik, orang tua dan sesama muslim. Karena akhlak
sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan agama Islam yakni membentuk insan kamil yang didalamnya memiliki wawasan
agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah,memiliki kepribadian yang mandiri, jujur, disiplin, tanggung jawab, cerdas, kreatif
dan terampil, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
61
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka berpikir teoritis ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Teoritis
BAB III METODE PENELITIAN
Upaya Kepala Madrasah Dalam
Meningkatkan Pembiasaan Sikap
Religius
Sikap Kejujuran
Bersikap sopan
santun terhadap kepala
sekolahgurupen didik
Bersikap sopan
santun terhadap orang tua
Bersikap sopan santun kepada
sesama muslim
Kualitas yang hendak dicapai adalah: memiliki siswa yang berkepribadian
jujur, disiplin, sopan santun, beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa sebagai bekal kebahagiaan hidup didunia dan akhirat
Sikap Disiplin
Sikap Sopan Santun
Jujur di dalam
lingkungan sekolah
Jujur di lingkungan
masyarakat
Disiplin dalam beribadah
Disiplin dalam menjalankan
tugas
62
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian