Variabel penelitian Prosedur Penelitian

hingga menyentuh permukaan lampu sensor Densitometer dan tekan tombol “measure” sampai lampu sensor padam. - Pada monitor densitometer akan muncul nilai densitas dari dosimeter film Rontgen dan catat pada kolom lembar kerja . 8. Ruang gelap, digunakan sebagai tempat pengolahan flm lengkap dengan pengatur suhu ruangan dan ventilasi udara yang kedap cahaya. 9. Ruang densitometer, digunakan sebagai tempat densitometer yang dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan dan alat pengering udara. 10. Timbal yang terbuat dari Pb, untuk menutup setengah dari film. 11. Kodak Omatik Identification Camera tempat pembuatan identitas pada film, yang digunakan untuk menghindari kekeliruan dari semua pengukuran yang dilakukan. Gambar 3.8 Kodak Omatik Identification Camera Model 4.

3.3 Variabel penelitian

Untuk mendapatkan hasil penelitian, digunakan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi dan variabel bebas yaitu yang mempengaruhi dalam hal ini densitas radiograf sebagai variabel terikat sedangkan ketebalan Stepwedge sebagai varibel bebas. Universitas Sumatera Utara

3.4 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan di instalasi radiologi RSUP.H Adam Malik Medan dengan mengunakan dua pesawat Rontgen yang berbeda yaitu pesawat Rontgen Digital pemakaiaan 4 tahun dan pesawat Rontgen konvensional pemakaian 19 tahun, adapun objek yang dipergunakan adalah Stepwedge lempengan alumunium yang mempunyai ketebalan tertentu yang disusun bertingkat. Pada penelitian ini diharapkan dapat diketahui Linieritas keluaran pembangkit arus sinar-X pada kedua pesawat Rontgen tersebut. Adapun langkah-langkah pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dalam proses penelitian yang akan dilakukan. 2. Menghidupkan generator sinar-X a. Pada pesawat Rontgen Digital. b. Pada pesawat Rontgen konvensional Kemudian mengatur kV, mAs dan diafragma sesuai dengan luas lapangan yang dikehendaki. 3. Mengatur jarak objek dari sumber radiasi yaitu 100 cm. 4. Penyinaran ekspos dilakukan dalam dua tehnik yaitu eksposi tunggal dan eksposi ganda dengan Faktor eksposi yang telah divariasi. 5. Menempatkan film dalam kaset di lakukan di ruang kamar gelap. 6. Menempatkan timbal untuk menutup setengah dari kaset melintang dari panjangnya . 7. Menempatkan Stepwedge di atas kaset sehingga pusat berkas X-ray tegak lurus terhadap anoda katoda sumbu tabung X-ray untuk menghindari heel effect. 8. Stepwedge dieksposi dengan satu kali eksposi, kemudian Stepwedge dipindahkan ke kaset yang belum disinari dan dieksposi dengan dua kali eksposi dengan faktor eksposi sama dengan satu kali eksposi hal ini dapat dilihat sesuai dengan gambar 3,1 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabung Sina r-X Gambar 3.9 Diagram Blok Penelitian. 9. Setelah flm dieksposi secara bergantian selanjutnya film diberi identitas dengan menggunakan alat Kodak X-Omatic Identification Camera Model 4. 10. Film di proses di kamar gelap dengan alat pencucian Automatic X-Ray Film Processor. 11. Pengukuran densitas optic pada film yang telah diproses dengan menggunakan Densitometer. Hasil eksposi yang real seharusnya menampilkan setiap step dari wedge dengan satu kali ekspose. Jika filmnya terlalu hitam atau terlalu putih, perlu pengulangan dengan menyesuaikan tegangan tabung yang tepat. Berikut ini adalah blok diagram proses penelitian: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.10 Blog diagram proses penelitian. Penulisan laporan Sumber Sinar X Pengaturan Stepwedge Eksposi Tunggal Eksposi Ganda Prosessing Pengukuran densitas dengan densitometer Analisis Data Kesimpuan Universitas Sumatera Utara

3.5 Analisis Data