Pembaharuan di Dunia Islam Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Dalam Islam

82 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 karena agama doktrin yang bersifat absolut, kekal, tidak dapat diubah, dan mutlak benar;. Sementara pada saat yang sama perubahan dan perkembangan merupakan sifat dasar dan tuntutan modernitas atau lebih tepatnya lagi ilmu pengerahuan dan teknologi

2. Pembaharuan di Dunia Islam

Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam timbul terutama sebagai hasil kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanya kontak itu, umat Islam abad 19 sadar bahwa mereka telah mengalami kemunduran diperbandingan dengan Barat. Sebelum periode modern, kontak sebenarnya sudah ada, terlebih antara Kerajaan Usmani yang mempunyai daerah kekuasaan di daratan Eropa dengan beberapa negara Barat. Pembaharuan yang diusahakan pemuka-pemuka Usmani abad kedelapan belas tidak ada artinya. Usaha dilanjutkan di abad kesembilan belas dan inilah kemudian yang membawa kepada perubahan besar di Turki. Seoarang terpelajar Islam memberikan gambaran pada abad kesembilan belas, Ia mengatakan betapa terbelakangnya umat Islam ketika itu. Kontak dengan kebudayaan Barat yang lebih tinggi ini ditambah dengan cepatnya kekuatan Mesir dapat dipatahkan oleh Napoleon, membuka mata pemuka-pemuka Islam Mesir untuk mengadakan pembaharuan. Dimana usaha pembaharuan dimulai oleh Muhammad Ali Pasya 1765-1848 M seorang perwira Turki. Hal ini dilakukan karena betapa pun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecenderungan, pengetahuan, situasi sosial, dan lain sebagainya. Paham-paham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih banyak yang relevan dan masih dapat digunakan, tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai lagi. Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki Al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Di unduh dari : Bukupaket.com 83 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan

3. Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Dalam Islam

Dalam usaha pembaharuan dengan model Barat, usaha pembaharuan malah menjadi usaha pendangkalan dan pemusnahan ajaran Islam. Sedangkan pembaharuan yang dimaksud Islam adalah kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan tetap menjaga esensi dan karakteristik ajaran Islam. Periode modern 1800 M dan seterusnya adalah zaman kebangkitan bagi umat Islam. Ketika Mesir jatuh ketangan bangsa Perancis serentak mengagetkan sekaligus mengingatkan umat Islam bahwa ada peradaban yang telah mengalami kemajuan yaitu di Eropa dan merupakan ancaman bagi Islam. Sehingga menimbulkan keharusan bagi raja-raja Islam dan pemuka-pemuka Islam itu untuk melakukan pembaharuan dalam Islam. Ironis memang karena dalam kenyataanya selain pengaruh modernisasi yang kuat dari luar, kondisi internal umat Islam sedang mengalami kemunduran. Hal ini berakibat pada jalannya gerakan-gerakan pembaharuan Islam itu sendiri. Dalam perjalanannya pembaharuan Islam mengalami perbedaan pandangan tentang bagaimana menyikapi dan menindaklanjuti pembaharuan dan atau modernisasi dalam Islam. Hal ini menyebabkan munculnya istilah kaum medernis dan kaum tradisionalis. Basis Islam tradisional dan legitimasi masyarakat kaum Muslim perlahan- lahan berubah sejalan dengan makin bebasnya perkembangan ideologi, hukum dan lembaga-lembaga negara. Terjadinya dua sudut pandang yang berbeda, yaitu kaum modernis dan kaum tradisionalis, lambat laun dapat disatukan pandangannya, yaitu bahwa yang dimaksud dengan pembaharuan dalam Islam bukan mengubah Al-Quran dan Al-Hadis, tetapi justru kembali kepada Al-Quran dan Al-Hadis, sebagai sumber ajaran Islam yang utama. Dengan pengamalan-pengamalan yang murni tanpa terkontaminasi paham-paham yang bertentangan dengan Al-Quran dan Al-Hadis itu sendiri.

4. Tokoh-Tokoh Pembaharu