107
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
“Sesungguhnya umat terdiri rumah-rumah unit-unit keluarga. Jika unit-unit keluarga baik, maka umat pun akan baik. Barangsiapa yang
tidak memiliki keluarga maka ia pun tidak memiliki umat. Laki-laki dan perempuan adalah dua jenis makhluk yang memiliki hak, kebebasan
beraktivitas, perasaan, dan akal yang sama. Dan ketahuilah bahwa laki-laki yang berupaya menindas wanita supaya dapat menjadi tuan dirumahnya
sendiri, berarti menciptakan generasi budak...” Menurut ‘Abduh, jika wanita memang punya kualitas pemimpin dan
kualitas membuat keputusan, maka keunggulan pria tak berlaku lagi. Di tempat lain, dia menulis, bahwa menurut al-Qur’an ada dua jenis wanita,
wanita saleh dan wanita durhaka. kepemimpinan pria berlaku hanya terhadap istri yang mengacau atau durhaka.‘Abduh juga berpendapat
bahwa, penyebab perpecahan atau firnah dalam masyarakat adalah karena pria mengumbar hawa nafsunya.
d. Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin al-Afghani dilahirkan di Asadabad, dekat Kanar di Distrik Kabul, Afghanistan, pada tahun 1838 1254 H. Al-afghani menghabiskan
masa kecilnya di Afghanistan, namun banyak berjuang di Mesir, India bahkan Perancis. Pada usia 18 tahun di Kabul, Jamaluddin tidak hanya menguasai
ilmu keagamaan tetapi juga mendalami filsafah, hukum, sejarah, metafisika, kedokteran, sains, astronomi dan astrologi.
Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang pemimpin pergerakan Islam pada akhir abad ke -19. Sayyid Sand adalah ayah Afghani, yang dikenal
dengan gelar Shadar Al-Husaini. Ia tergolong bangsawan terhormat dan mempunyai hubungan nasab dengan Hussein Ibn Ali r.a., dari pihak Ali At-
Tirmizi, seorang perawi hadits. Oleh karena itu, di depan nama Jamaluddin al-Afghani diberi title “Sayyid”.
Afghani melanjutkan belajar ke India selama satu tahun. Di india Afghani menekuni sejumlah ilmu pengetahuan melalui metode modern.
Didorong keyakinannya, ia melanglang buana ke berbagai negara. Dari India, Jamaluddin melanjutkan perjalanan ke mekkah untuk menunaikan ibadah
haji. Sepulangnya ke Kabul ia diminta penguasa Afghanistan Pangeran Dost Muhammad Khan, untuk membantunya. Tahun 1864,, ia diangkat menjadi
penasehat Shir Ali Khan, dan beberapa tahun kemudian diangkat menjadi
Di unduh dari : Bukupaket.com
108
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
Perdana Menteri oleh Muhammad A’zam Khan. Namun karena campur tangan Inggris, Jamaluddin akhirnya meninggalkan Kabul ke Mekkah. Inggris
menilai Jamaluddin sebagai tokoh berbahaya karena ide-ide pembaharuannya, terus mengawasinya.
Pemikiran-Pemikiran Jamaluddin al-Afghani : Pada saat kembalinya Jamaluddin ke India untuk kedua kalinya setelah
pergi meninggalkan Mesir karena ketidaksenangan Inggris yang telah menghasut kaum teolog untuk melawan jamaluddin atas kegiatan-kegiatan
Jamaluddin yang menyebabkan banyaknya orang kristen yang masuk Islam. Di sini, ia menuliskan risalah yang sangat terkenal,Pembuktian Kesalahan
Kaum Materialis, risalah ini menimbulkan gejolak besar kalangan materialis. Jamaluddin al-Afghani pernah menerbitkan jurnal Al-Urwat-Al-Wuthqa
yang mengecam keras Barat. Jurnal tersebut juga dikenal sebagai jurnal anti penjajahan, yang diterbitkan di Paris. Jurnal ini segera menjadi barometer
perlawanan imperialisme dunia Islam yang merekam komentar, opini, dan analisis bukan saja dari tokoh-tokoh Islam dunia, tetapi juga ilmuwan-ilmuwan
barat yang penasaran dan kagum dengan kecermelangan Afghani. Pada tahun 1889, al-Afhgani diundang ke Persia untuk suatu urusan
persengketaan politik antara Persia dengan Rusia. Bersamaan dengan itu al- Afghani melihat ketidakberesan politik dalam negeri Persia sendiri. Karenanya,
ia menganjurkan perombakan sistem politik yang masih otokratis. Dan beberapa kontribusi al-Afghani yang lain adalah perlawanan
terhadap kolonial barat yang menjajah negeri-negeri Islam terutama terhadap penjajah Inggris. Kemudian upaya melawan pemikiran naturalisme India,
yang mengingkari adanya hakikat ketuhanan. Menurutnya dasar aliran ini merupakan hawa nafsu yang menggelora dan hanya sebatas egoisme sesaat
yang berlebihan tanpa mempertimbangkan kepentingan umat manusia secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan adanya pengingkaran terhadap hakikat
Tuhan dan anggapan bahwa materi mampu membuka pintu lebar-lebar bagi terhapusnya kewajiban manusia sebagai hamba Tuhan. Dari situlah al-Afghani
berusaha menghancurkan pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa agama mampu memperbaiki kehidupan masyarakat dengan syari’at san ajaran-
ajarannya. Afghani juga mengembangkan pemikiran dan gerakan salafiyah,
yakni aliran keagamaan yang berpendirian bahwa untuk dapat memulihkan
Di unduh dari : Bukupaket.com
109
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
kejayaannya, umat Islam harus kembali kepada ajaran Islam yang masih murni seperti yang dahulu diamalkan oleh generasi pertama Islam, yang juga
biasa disebut salaf pendahulu yang saleh. Dalam rangka usaha pemurnian akidah dan ajaran Islam, serta
pengembalian keutuhan umat Islam, Afghani menganjurkan pembentukan suatu ikatan politik yang mempersatukan seluruh umat Islam Jami’ah
islamiyah atau Pan-Islamisme. Menurut Afghani, asosiasi politik itu harus meliputi seluruh umat Islam dari segala penjuru dunia Islam, baik yang hidup
dalam negara-negara yang merdeka, termasuk Persia, maupun mereka yang masih merupakan rakyat jajahan.
Ikatan tersebut, yang didasarkan atas solidaritas akidah Islam, bertujuan membina kesetiakawanan dan pesatuan umat Islam dalam perjuangan;
pertama, menentang tiap sistem pemerintahan yang dispotik atau sewenang- wenang, dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan
musyawarah seperti yang diajarkan Islam, hal mana juga berarti menentang sistem pemerintahan Utsmaniyah yang absolut itu. Kedua, menentang
kolonialisme dan dominasi Barat. Menurut Afghani, dalam ikatan itu eksistensi dan kemandirian masing-
masing negara anggota tetap diakui dan dihormati, sedangkan kedudukan para kepala negaranya, apa pun gelarnya, tetap sama dan sederajat antara satu
dengan yang lain, tanpa ada satu pun dari mereka yang lebih ditinggikan. Menurut Afghani penyebab kemunduran di dunia Islam, adalah tidak
adanya keadilan dan syura dewan serta tidak setianya pemerintah pada konstitusi dikarenakan pemerintahan yang sewenang-wenang despotik,
inilah alasan mengapa pemikir di negara-negara Islam di timur tidak bisa mencerahkan masyarakat tentang inti sari dan kebaikan dari pemerintahan
republik. Pemerintahan republik, merupakan sumber dari kebahagiaan dan kebanggaan.
Mereka yang diatur oleh pemerintahan republik sendirilah yang layak untuk disebut manusia; karena suatu manusia yang sesungguhnya hanya diatur oleh
hukum yang didasari oleh keadilan dan mengatur gerakan, tindakan, transaksi dan hubungan dengan orang yang lain yang dapat mengangkat masyarakat ke
puncak kebahagiaan. Bagi Afghani, pemerintahan rakyat adalah “pemerintahan yang terbatas”,
pemerintahan yang yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
Di unduh dari : Bukupaket.com
110
Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013
dan karenanya merupakan lawan dari pemerintahan absolut. Merupakan suatu pemerintah yang berkonsultasi dalam mengatur, membebaskan dari
beban yang diletakkan pemerintahan despotik dan mengangkat dari keadaan membusuk ke tingkat kesempurnaan.
Dan pada buku Prof. Ahmad Amin dari Kairo yang berjudul Zuma al- Islah, para penulisnya sepakat bahwa al-Afghani memiliki dua tujuan yang
jelas dan pokok yang menggarisbawahi misinya yang besar : 1. Mengisi semangat baru di Timur sehingga ia menghidupkan kembali
kebudayaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kebersihan agamanya yang kaya, sehingga membebaskan kepercayaannya dari tahayul, dan
menjernihkan moralnya dari apa yang telah terkumpul di sekitar mereka dan kemudian kembali kepada kekuasaan dan landasan yang pernah
mereka pegang dan miliki. 2. Melawan dominasi asing Imperialisme Barat sehingga negara-negara
Timur dikembalikan kepada kemerdekaannya, yang dperkuat ileh persekutuan dan pertalian yang mungkin, agar dapat menjaga diri mereka
sendiri terhadap bahaya-bahaya yang datang yang ditimbulkan oleh Barat.
e. Muhammad Iqbal