saat tegangan catu daya dimatikan. Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi perintah berstandar MCS-51 sehingga memungkinkan
mikrokontroler ini untuk bekerja dalam mode single chip operation mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan memori luar untuk
menyimpan kode sumber sebagai perintah menjalankan mikrokontroler.
2.1.1.1 Fitur-fitur Mikrokontroler AT89S51
Fitur-fitur AT89S51 adalah sebagai berikut:
Kompatibel dengan produk MCS-51
Memiliki flash memori 4Kbyte ISP In system programmable
Mampu ditulis dan dihapus 1000 kali
Tegangan operasi 4V-5.5V
Operasi statis 0Hz sampai 33MHz
Mempunyai kemampuan mengunci three level - memori program
Memiliki RAM internal 128x8-bit
Memiliki 2 timercounter 16-bit
Memiliki 6 sumber interrupt
Memiliki kanal komunikasi serial UART full dupleks
Memiliki mode low-power idle dan power-down
Mempunyai recovery interrupt dari mode power down
Memiliki watchdog timer
Memiliki dual data pointer
Memiliki flag power-off
Memiliki kemampuan pemrograman ISP yang leksibel byte atau page
Ramah lingkungan bebas PbHalide
2.1.1.2 Konfigurasi Pin-pin pada Mikrokontroler
Konfigurasi pin-pin mikrokontroler AT89S51 terdiri dari 40 pin yang tersusun diperlihatkan pada Gambar 1.0
Gambar 2.0 Konfigurasi pin AT89S51
Fungsi-fungsi tiap pin AT89C51 Pin 1-8
Port 1 P1.0 – P1.7, Port inputoutput parallel bi-directional dengan
internal- pullup.
Port 1 juga menerima alamat orde terendah selama pemrograman flash dan verifikasinya. Fungsi alternatifnya
P1.5 MOSI digunakan untuk ISP P1.6 MISO digunakan untuk ISP
P1.7 SCK digunakan untuk ISP Pin 9
RST reset adalah masukan reset aktif tinggihigh. Logika high
selama 2 siklus mesin akan mereset MCU. Pin 10 -17
Port 3 P3.0-P3.7, Port inputoutput bi-directional dengan internal
pullup yang juga memiliki alternatif sebagai: P3.0 = RXD Port komunikasi input serial
P3.1 = TXD Port komunikasi output serial P3.2 = INT0 Saluran interupsi eksternal 0 aktif rendah
P3.3 = INT1 Saluran interupsi eksternal 1 aktif rendah P3.4 = T0
Input timer 0 P3.5 = T1
Input timer 1
P3.6 =
WR Berfungsi sebagai sinyal kendali tulis, saat
prosesor akan menulis data ke memoriIO luar P3.7 = RD Berfungsi sebagai sinyal kendali baca, saat prosesor
akan menulis data ke memoriIO luar
Pin 18 XTAL2
masukan ke rangkaian osilator internal. Pin 19
XTAL1 masukan ke rangkaian osilator internal. Sumber osilator
eksternal atau quartz crystal dapat digunakan. Pin 20
GND masukan catu daya 0V DC
Pin 21-28 Port 2
merupakan saluran atau bus IO 8 bit dua arah biasa, atau dapat berfungsi sebagai saluran alamat tinggi pada saat mengakses
memori eksternal Pin 29
PSEN PSEN’ Program Store Enable, sinyal pengontrol yang
berfungsi untuk membaca program fetch mengambil instruksi dari memori eksternal.
Pin 30 ALE PROG
adalah sebuah pulsa keluaran untuk menahan bit alamat rendah pada saat mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi
sebagai sebagai pulsa input pemrograman PROG selama proses pemrograman.
Pin 31 EA VPP
adalah pin untuk mengaktifkan pengaksesan eksternal. EA Eksternal Acces Enable harus selalu ditanahkan saat
mikrokontroler akan mengeksekusi program. Pin 32-39
Port 0 merupakan port masukan dan keluaran biasa, juga bisa sebagai
jalur alamat rendah dan bus data untuk memori eksternal. Pin 40
Vcc masukan catu daya +5 VDC
2.1.1.3 Organisasi Memori