Sedangkan 2 kabupatenkota dengan prevalensi obesitas umum tertinggi adalah Denpasar, dan Kabupaten Tabanan. Prevalensi obesitas sentral untuk tingkat provinsi
Bali adalah 16,4. Dari 9 kabupatenkota, 4 kabupatenkota di antaranya memiliki prevalensi obesitas sentral di atas angka prevalensi provinsi yaitu Denpasar 24,3,
kab.Tabanan 18,2, Gianyar 18,0 dan kab.Jembrana 17,2. Di daerah perkotaan seperti Denpasar terdapat kecendrungan pergeseran
masalah gizi dari gizi kurang atau gizi buruk menjadi masalah kelebihan gizi Obesitas. Pola makan fast food makanan cepat saji tanpa diimbangi dengan sayuran
dan buah-buahan akan mempercepat peningkatan prevalensi obesitas. Faktor usia juga sangat mempengaruhi terjadinya obesitas. Saat ini obesitas rentan terjadi pada lansia
yang tinggal di daerah perkotaan seperti Denpasar. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2015 jumlah lansia di Kota Denpasar mencapai 61.258 orang.
Tingginya penderita obesitas pada usia lanjut, dikarenakan oleh seiring bertambahnya usia timbul beberapa perubahan pada tubuh, metabolisme tubuh menurun syndrome
metabolik, dan bertambahnya lemak dalam tubuh. Konsekuensinya dapat menurunkan usia harapan hidup serta meningkatkan risiko kematian dan kesakitan
akibat dari penyakit degenerative seperti diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi menurut Laurentika dalam Nuri Rahmawati 2009. Jumlah lansia yang
menderita penyakit degenaeratif di Puskesmas I Denpasar Utara sebanyak 512 orang. Berdasarkan teori yang di paparkan dan keterbatasan penelitian tentang obesitas
pada lansia khususnya di Bali, Puskesmas I Denpasar Utara di pilih sebagai lokasi penelitian karena jumlah lansia di Puskesmas tersebut paling tinggi yaitu sebanyak
5.523 orang, maka peneliti ingin mengetahui gambaran kejadian obesitas dan karakteristik pada lansia di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang kejadian obesitas pada lansia di wilayah
kerja Puskesmas I denpasar utara.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana gambaran kejadian obesitas, karakteristik dan perilaku pada lansia di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Utara?
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kejadian obesitas, karakteristik dan perilaku pada lansia di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Utara.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran kejadian obesitas pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas I Denpasar Utara. 2.
Untuk mengetahui gambaran karakteristik lansia di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Utara.
3. Untuk mengetahui gambaran aktifitas fisik lansia di wilayah kerja Puskesmas
I Denpasar Utara. 4.
Untuk mengetahui gambaran pola makan lansia di wilayah kerja puskesmas I Denpasar Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Puskesmas I Denpasar Utara dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya lansia di wilayah kerjanya.
2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang obesitas.
1.5.2 Manfaat Praktis
Sebagai masukan bagi instansi Puskesmas I Denpasar Utara khususnya bagi manajemen dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi pada
masyarakat lansia,
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah di bidang epidemiologi yaitu kejadian
obesitas pada lansia di Puskesmas I Denpasar Utara.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lansia
Lanjut usia adalah suatu proses menjadi tua pada seseorang secara alamiah. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas atau kerusakan yang diderita Boedhi-Darmojo,
2010. Proses menua dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit degeneratif yang dimulai sejak usia muda atau produktif, namun
bersifat subklinis Fatmah, 2010. Lanjut usia adalah usia kronologis lebih atau sama dengan 65 tahun di Negara
maju, tetapi untuk negara sedang berkembang bahwa kelompok manusia usia lanjut adalah usia sesudah melewati atau sama dengan 60 tahun Oenzil, 2006. Menurut
WHO World Health Organization, lansia dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan usia 45
– 59 tahun, lansia usia 60 – 74 tahun, lansia tua usia 75 – 90 tahun dan usia sangat tua usia di atas 90 tahun Fatmah, 2010.
2.1.1 Epidemiologi Lansia
Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, populasi penduduk lanjut usia juga semakin bertambah dari hari ke hari. Pertumbuhan penduduk lansia yang
cepat di seluruh dunia telah mengatasi pertumbuhan kelompok usia lainnya. Hal ini dapat dilihat melalui peningkatan penduduk lansia yang signifikan dimana pada tahun
2007, jumlah penduduk lanjut usia adalah sebesar 18,96 juta jiwa dan jumlah ini meningkat
menjadi 20.547.541
orang pada
tahun 2009
U.S.Census Bureau,International Data Base, 2009. Di negara-negara maju, jumlah lansia juga