KESIMPULAN DAN SARAN Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Perwalian Anak–anak Terlantar Ditinjau Dari Undang-Undang No.4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak dan Undang–Undang No.11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial (Studi Di Dinas Sosial Kota Medan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 84 B. Saran ................................................................................. 85 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara ABSTRAK TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM PERWALIAN ANAK –ANAK TERLANTAR DITINJAU DARI UNDANG _ UNDANG NO.4 TAHUN 1979 DAN UNDANG – UNDANG NO.11 TAHUN 2009 STUDI DI DINAS SOSIAL KOTA MEDAN Windy Febrina Edy Ikhsan Idha Aprilyana Sembiring Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab tidak dapat terpenuhi kebutuhan – kebutuhannya, baik secara rohani, jasmani maupun sosial dengan wajar. Pada dasarnya setiap anak itu berhak untuk merasakan kesejahteraannya dengan terpenuhinya semua kebutuhannya secara lahiriah dan batiniah. Dalam hal memenuhi kebutuhannya ini sebagai seorang anak akan membutuhkan peran orang tuanya. Namun tidak demikian halnya terhadap anak – anak terlantar yang tidak mempunyai orang tua, sehingga menjadi tanggung jawab negara untuk bertindak sebagai walinya. Hal ini sebagaimana yang tertera dalam Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 amandemen ke empat disebutkan bahwa “Fakir miskin dan anak – anak terlantar dipelihara oleh negara”, yang berarti negara mempunyai tanggung jawab terhadap anak – anak tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai implementasi UU No.4 Tahun 1979 dan UU No.11 Tahun 2009 memberikan perlindungan terhadap kesejahteraan anak terlantar dan tanggung jawab pemerintah terhadap perwalian anak terlantar apabila dikaitkan dengan UU No.11 Tahun 2009 studi kasus di dinas sosial Kota Medan. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian yuridis normatif – yuridis empiris. Penelitian yuridis normatif yaitu mengacu kepada norma – norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang – undangan dan norma hukum – norma hukum yang ada dalam masyarakat. Sementara penelitian yuridis empiris adalah penelitian permasalahan mengenai hal – hal yang bersifat yuridis dan didasarkan atas fakta – fakta yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mengacu kepada pola – pola perilaku masyarakat yang nyata di lapangan. Tanggung jawab pemerintah terhadap perwalian anak – anak terlantar masih belum memenuhi amanah dari UU No.4 Tahun 1979 dan UU No.11 Tahun 2009. Pemerintah hanya bertanggung jawab sebatas dengan memasukkan anak – anak tersebut ke panti sosial dan tidak ada upaya – upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah sejauh ini baik berkaitan dengan harta benda si anak yang berada di bawah perwaliannya ataupun hal lainnya. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan kinerja pelayanan sosial bagi anak terlantar dengan komitmen hati yang tulus dan tak kalah penting adalah mengubah paradigma pendekatan terhadap anak terlantar. Kata Kunci : tanggung jawab, perwalian, anak – anak terlantar, pemerintah Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN