BAB III KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK MENURUT UNDANG –
UNDANG NO.4 TAHUN 1979 dan UNDANG – UNDANG NO.11 TAHUN 2009
A. Kesejahteraan Sosial Menurut Undang – Undang No.11 Tahun 2009 1. Kesejahteraan Sosial Pada Umumnya
Dalam memahami definisi mengenai kesejahteraan anak, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep kesejahteraan sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata kesejahteraan merupakan kata benda yang mempunyai arti hal atau keadaan sejahtera; keamanan,
keselamatan, dan ketentraman. Sedangkan kata sejahtera yang merupakan kata sifat memiliki arti aman sentosa dan makmur, selamat terlepas dari segala macam
gangguan.
56
Dalam bahasa arab, kata sejahtera ini sering didengar ketika memberikan salam “Assalamu’alaikum”, yang artinya kedamaian,kesejahteraan.
57
Definisi kesejahteraan dalam konsep dunia modern adalah sebuah kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat
56
Sulkan Yasin dan Sunarto Hapsoyo, Kamus Bahasa Indonesia Praktis Populer Dan Kosa Kata Baru,Mekar, Malang,1990,hal.274.
57
Zainul Bahri, Kamus Umum Khususnya Bidang Hukum Politik,Angkasa, Bandung,1996, hal.21.
Universitas Sumatera Utara
menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki status sosial yang mengantarkan pada status sosial yang sama terhadap sesama warga lainnya.
Menurut Hak Asasi Manusia HAM, definisi kesejahteraan kurang lebih berbunyi bahwa setiap laki – laki ataupun perempuan, pemuda dan anak kecil
memilik hak untuk hidup layak baik dari segi kesehatan, makanan, minuman, perumahan, dan jasa sosial, jika tidak maka hal tersebut telah melanggar HAM.
58
Menurut Suharto, kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktifitas terorganisir yang diselenggarakan baik oleh
lembaga – lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial dan
peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat. Sedangkan sosial berasal dari kata “socius” yang berarti kawan, teman dan
kerja sama. Orang yang sosial adalah orang yang dapat berelasi dengan orang lain dan lingkungannya dengan baik. Jadi kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai
sutu kondisi dimana orang dapat memenuhi kebutuhannya dan dapat berelasi dengan lingkungannya secara baik.
59
Menurut Undang – Undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial , kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
Sedangkan sebagai suatu disiplin ilmu, maka kesejahteraan sosial adalah kajian tentang badan – badan atau lembaga – lembaga, program – program,
personil, dan kebijakan – kebijakan yang berfokus pada pelaksanaan pelayanan sosial bagi individu - individu, kelompok – kelompok dan komunitas – kominutas.
58
http:mahathir71.blogspot.com201112konsep-kesejahteraan_16.html?m=1 terakhir diakses pada tanggal 6 Maret 2014, Pukul 21.17 Wib.
59
Suharto Edi, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik,Alfabeta, Bandung,2011, hal.5
Universitas Sumatera Utara
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Menurut pandangan Midgley , kondisi kesejahteraan sosial mecerminkan tiga elemen dasar yaitu :
a. Ketika masyarakat dapat mengontrol dan mengatasi masalahnya;
b. Jika masyarakat dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan pokoknya
untuk hidup layak; c.
Jika masyarakat memiliki kesempatan untuk mengembangkan taraf hidup dan potensi yang dimilikinya.
60
2. Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan kesejahteran sosial. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini ditujukan kepada
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Secara prioritas, penyelenggaraan ini ditujukan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang
tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial sebagai berikut :
61
a. Kemiskinan;
b. Ketelantaran;
c. Kecacatan;
d. Keterpencilan;
60
http:www.kemsos.go.idmodules.php?name=Contentpa=showpagepid=12 terakhir diakses pada tanggal 07 April 2014, Pukul.19.46 wib.
61
Lihat Pasal 5 ayat 2 Undang – Undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Universitas Sumatera Utara
e. Keturunan sosial dan penyimpangan perilaku;
f. Koban bencana; danatau
g. Korban tindak kekerasan, ekploitasi dan diskriminasi.
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini meliputi: a.
Rehabilitasi sosial Rehabilitasi sosial dimaksudkan untuk memulihkan dan
mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
b. Jaminan sosial
Jaminan sosial dimaksudkan untuk menjamin fakir miskin, anak yatim piatu terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik, cacat
mental, cacat fisik dan mental, eks penderita penyakit kronis yang mengalami masalah ketidakmampuan sosial ekonomi agar kebutuhan
dasarnya terpenuhi. c.
Pemberdayaan sosial Pemberdayaaan sosial dimaksudkan untuk memberdayakan seseorang,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. d.
Perlindungan sosial Perlindungan sosial dimaksudkan untuk mencegah dan menangani
risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga,
Universitas Sumatera Utara
kelompok, dan atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.
62
a. Merumuskan kebijakan dan program penyelenggaraan kesejahteraan
sosial; Upaya - upaya ini dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah
sebagai wujud dari tanggung jawabnya dalam kesejahteraan sosial. Sebagaimana telah tercantum dalam Pasal 25 Undang – Undang No.11
Tahun 2009 tentang tanggung jawab pemerintah yang terdiri dari :
b. Menyediakan akses penyelenggaraan kesejahteraan sosial;
c. Melaksanakan rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan
perlindungan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;
d. Memberikan bantuan sosial sebagai stimulan kepada masyarakat yang
menyelenggarakan kesejahteraan sosial; e.
Mendorong dan menfasilitasi masyarakat serta dunia usaha dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya;
f. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia di bidang
kesejahteraan sosial; g.
Menetapkan standar pelayanan, registrasi, akreditasi, dan sertifikasi pelayanan kesejahteraan sosial;
h. Melaksanakan analisis dan audit dampak sosial terhadap kebijakan dan
aktivitas pembangunan;
62
Lihat Pasal 7,9,12 dan 14 Undang – Undang No.11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Universitas Sumatera Utara
i. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesejahteraan sosial;
j. Melakukan pembinaan dan pengawasan serta pemantauan dan evaluasi
terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial; k.
Mengembangkan jaringan kerja dan koordinasi lintas pelaku penyelenggaraan kesejahteraan sosial tingkat nasional dan internasional
dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial; l.
Memelihara taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional; m.
Melestarikan nilai kepahlawanan,keperintisan, dan kesetiakawanan sosial; dan
n. Mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
B. Kesejahteraan Anak Menurut Undang – Undang No. 4 Tahun 1979 1. Kesejahteraan Anak dan Hak – Hak Anak
Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani,
jasmani maupun sosial.
63
Kesejahteraan anak Child Welfare merupakan konsep yang cukup luas yang bisa didefinisikan dalam arti yang lebih luas sebagimana yang dikemukakan
oleh Kadushin , yaitu a specialized field of social work concerned with social role Hal ini diatur dalam Undang – Undang No. 4 Tahun
1979 tentang Kesejahteraan Anak.
63
Lihat Pasal 1 angka 1 Undang – Undang No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Universitas Sumatera Utara
enactment .
64
Selain itu kesejahteraan anak menurut Johnson Schwartz didefinisikan sebagai “ Series of activities and program through which society expresses its
special concern for children and its willingness to assume responbility for some children until they are able to care for themselves”. Rangkaian kegiatan dan
program melalui peran masyarakat dengan memberikan perhatian khusus untuk anak – anak dan kesediaannya untuk memikul pertanggung jawaban terhadap
beberapa anak sampai mereka mampu untuk mandiri sebuah bidang khusus dari pekerjaan sosial yang berkaitan dengan
peran sosial yang diberlakukan .
65
Menurut prinsip non – diskriminasi, kesejahteraan merupakan hak setiap anak tanpa terkecuali. Maksudnya adalah hak setiap anak tanpa terkecuali baik itu
anak dalam keadaan normal maupun anak yang sedang bermasalah tetap mendapatkan prioritas yang sama dari pemerintah dan masyarakat dalam
memperoleh kesejahteraan tersebut.
66
64
Kadushin, Child Welfare,the Macmillan Company New York – Collir-Macmillan Limited,London,1995,hal.4.
Berdasarkan pengertian diatas, maka kesejahteraan anak adalah suatu kondisi atau keadaan dimana kebutuhan material, spritual dan sosial anak itu
terpenuhi sehingga anak tersebut dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
65
http:www.lontar.ui.ac.idfile?file=digital123838-SK20006200920Kha20u20- 20Upaya-Upaya-Bibliografi.pdf terakhir diakses tanggal 3 Maret 2014 Pukul. 14.51 Wib.
66
http:rusmilawati.wordpress.com20100125perlindungan-anak-berdasarkan-undang- undang-dan-beijing-rules-oleh-rusmilawati-windarish-mh terahir diakses tanggal 6 Maret 2014,
Pukul 22.15 Wib.
Universitas Sumatera Utara
Hak -Hak anak
Setiap anak pada dasarnya berhak mendapatkan hak – hak nya untuk menjamin kesejahteraannya. Hak ini sendiri sebagai salah satu bentuk dari hak
asasi manusia yang melekat pada setiap anak . Dalam memahami mengenai hak anak ini, perlu diketahui terlebih dahulu
bahwa di lingkup hukum kita berbicara tentang “hak dan kewajiban” dan bukan “kewajiban dan hak” seperti halnya lingkup moral, dimana penekanan yang lebih
besar diberikan pada kewajiban. Dan kita berbicara tentang hak sebagai sesuatu yang berbeda dengan hukum. Namun hak adalah hukum – hukum dalam arti
subyektif yang berlawanan dengan “hukum” dalam pengertian obyektif, yakni suatu tatanan hukum atau sistem norma.
67
1. Hak atas persamaan
Secara lebih lanjut mengenai hak – hak anak ini diatur melalui berbagai instrumen hukum antara lain Konvensi Hak – Hak Anak, UU No.39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, Konvensi PBB Keputusan Presiden RI No.36 tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on the Right of the Child Konvensi Tentang
Hak – Hak Anak, UU No. 23 tahun 2002 dan UU No.4 Tahun 1979. Pada umumnya hak – hak anak yang diatur dalam instrumen hukum
tersebut adalah meliputi :
Setiap anak berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
67
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni, Cet III, Nusamedia dan Nuansa ,Bandung , 2007,hal. 143.
Universitas Sumatera Utara
dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
2. Hak untuk memiliki nama
Setiap anak berhak untuk mempunyai nama dan tercatat dalam dokumen negara. Hak ini erat kaitannya dengan hak berikutnya yaitu hak memiliki
kewarganegaraan. 3.
Hak untuk memiliki kewarganegaraan Setiap anak berhak untuk diakui kewarganegaraan oleh suatu bangsa
secara resmi melalui penerbitan dokumen kewarganegaraan, meliputi akta kelahiran dan kartu tanda penduduk. Dokumen – dokumen tersebut
penting untuk menjamin hak- haknya mendapatkan pendidikan, pekerjaan yang layak, pelayanan kesehatan yang memadai, dan hak sosial politik saat
pemilihan umum. 4.
Hak atas perlindungan Setiap anak berhak dilindungi secara fisik, psikis, spiritual, dan moral.
Anak perempuan dan anak laki – laki harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, eksploitasi, dan perlakuan yang merugikan diri
anak dan berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Termasuk pemberdayaan anak untuk produktif secara ekonomi sebagai
pekerja anak.
Universitas Sumatera Utara
5. Hak atas makanan
Anak adalah cikal bakal masa depan suatu bangsa, ia harus terpenuhi kebutuhan utamanya, yang dalam hal ini adalah nutrisi. Setiap anak berhak
untuk mendapatkan asupan yang cukup melalui makanan yang layak. 6.
Hak atas pendidikan Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan yang
layak tidak hanya mencakup keikutsertaan anak dalam lembaga pendidikan, melainkan kebutuhan pendukung untuk mengikuti pendidikan;
seperti buku, alat tulis, seragam, lingkungan belajar yang kondusif. 7.
Hak atas kesehatan Setiap anak berhak mendapatkan jaminan kesehatan yang memadai.
Jaminan kesehatan mencakup imunisasi dasar saat bayi, makanan dengan gizi seimbang, akses ke Pos Layanan setiap bulannya, imunisasi dasar di
sekolah, pemeriksaan gigi setiap enam bulan termasuk juga pelayanan kesehatan reproduksi yang ramah remaja.
8. Hak rekreasi
Salah satu hak yang juga merupakan kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan hiburan. Rekreasi bersama keluarga atau teman harus
menjadi hal yang dimiliki anak. Rekreasi tidak harus kegiatan yang menghabiskan banyak biaya. Kegiatan yang menyenangkan anak seperti
membacakan buku cerita dan menonton kartun bersama juga bisa jadi hiburan berarti bagi anak.
Universitas Sumatera Utara
9. Hak bermain
Masa kanak – kanak identik dengan masa asyiknya bermain. Bermain bagi anak merupakan bentuk pembelajaran juga.
10. Hak atas peran dan keterlibatan dalam pembangunan
Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh anak – anak sejak usia dini, anak – anak sudah harus diperkenalkan dengan hak – hak dan kewajibannya
sebagai warga negara. Mereka harus diperkenalkan perannya dalam proses pembangunan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan memberikan
informasi yang sesuai usianya, didengarkan dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut diri mereka. Pemenuhan hak
anak seharusnya memberi kesempatan pada anak untuk berperan aktif mencapai cita – citanya dan berperan memajukan bangsanya.
68
1. Anak – anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan
berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar.
Sedangkan secara khusus merujuk pada Undang – Undang No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, Bab II Pasal 2 sampai dengan 8 mengatur hak
– hak anak atas kesejahteraan, sebagai berikut :
2. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan
kehidupan sosialnya, sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna.
68
http:guetau.cominformasi10-hak-hak-anak-pahami-dan-lindungi.html terakhir diakses tanggal 6 Maret 2014, Pukul 23.29 Wib.
Universitas Sumatera Utara
3. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam
kandungan maupun sesudah dilahirkan. 4.
Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan
dengan wajar. 5.
Dalam keadaan yang membahayakan anaklah yang pertama – tama berhak mendapat pertolongan, bantuan dan perlindungan.
6. Anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh asuhan oleh
negara atau orang tua atau badan. 7.
Anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan agar dalam lingkungan keluarganya dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar.
8. Anak yang mengalami masalah kelakuan diberi pelayanan dan asuhan
yang bertujuan menolongnya guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya.
9. Anak yang mengalami masalah kelakuan diberi pelayanan dan asuhan
yang bertujuan menolongnya guna mengatasi hambatan yang terjadi dalam masa pertumbuhan kepada anak yang telah dinyatakan bersalah melakukan
pelanggaran hukum berdasarkan keputusan hakim. 10.
Anak cacat berhak memperoleh pelayanan khusus untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan sejauh batas kemampuan dan
kesanggupan anak yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
11. Bantuan,pelayanan, yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anak
menjadi hak setiap anak tanpa membedakan jenis kelamin, agama, pendirian politik, dan kedudukan sosial.
69
Dari berbagai ulasan mengenai hak anak tersebut, Maulana Hasan Wadong berpendapat yakni: Pengertian – pengertian hak tersebut, sebagai suatu pengantar
untuk memahami atau meletakkan makna dari yang sebenarnya tentang hak anak. Hak anak dapat dibangun dari pengertian secara umum ke dalam pengertian
sebagai berikut: “Hak anak adalah sesuatu kehendak yang dimiliki oleh anak yang dilengkapi dengan kekuatan macht dan yang diberikan oleh sistem hukum tertib
kepada anak yang bersangkutan.” Disamping itu, masih menurut Maulana Hasan Wadong, hak apapun yang diberikan oleh lingkungan sosial, baik terhadap
seseorang anak maupun kepada manusia pada umumnya, hak itu sifat dan ciri – ciri sebagai berikut :
1. Kepentingan seseorang yang terlindungi belangen theoritis;
2. Kehendak yang dilengkapi dengan kekuatan wilsmachts theoritis;
3. Kumpulan kekuasaan yang mempunyai landasan hukum.
70
2. Tanggung Jawab Orang tua terhadap Kesejahteraan Anak
Pemeliharaan anak pada dasarnya menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Pemeliharaan dalam hal ini meliputi berbagai hal, baik masalah ekonomi,
pendidikan dan segala hal yang menjadi kebutuhan dasar anak. Ini penting karena
69
Gatot Supramono,Hukum Acara Pengadilan Anak,Djambatan,Jakarta,2000, hal.7
70
Maulana Hasan Wadong, Pengantar Advokasi dan Hukum perlindungan Anak,Grasindo,Jakarta, 2000,hal. 29-30
Universitas Sumatera Utara
peran dan tanggung jawab orang tua merupakan faktor utama bagi kesejahteraan anak tersebut.
Arif Gosita mengatakan bahwa anak wajib dilindungi agar mereka tidak menjadi korban tindakan siapa saja individu atau kelompok, organisasi swasta
maupun pemerintahan baik secara langsung maupun tidak langsung.
71
Tanggung jawab orang tua atas kesejahteraan anak mengandung kewajiban memelihara dan mendidik anak sedemikian rupa, sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi orang yang cerdas, sehat, dan berbakti kepada orang tua, berbudi pekerti luhur, berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkemauan
serta berkemampuan untuk meneruskan cita – cita bangsa berdasarkan pancasila.
72
Untuk itu perlu diusahakan agar generasi muda memiliki pola perilaku yang sesuai dengan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat. Guna
Suatu bangsa dalam membangun dan mengurus rumah tangganya harus mampu membentuk dan membina suatu tata penghidupan serta kepribadiannya.
Usaha ini merupakan suatu usaha yang terus – menerus, dari generasi ke generasi. Untuk menjamin usaha tersebut, perlu setiap generasi dibekali oleh
generasi yang terdahulu dengan kehendak, kesediaan,dan kemampuan serta keterampilan untuk melaksanakan tugas itu. Hal ini hanya dapat tercapai apabila
generasi muda sebagai generasi penerus mampu memiliki dan mengahayati falsafah bangsa.
71
Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak,Akademi Presindo, Jakarta,1989,hal.35.
72
Lihat Penjelasan Umum Pasal 9 Undang – Undang No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Universitas Sumatera Utara
mencapai maksud tersebut diperlukan usaha – usaha pembinaan, pemeliharaan, dan peningkatan kesejahteraan anak.
Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup dan dasar tata masyarakat. Karena itu usaha – usaha untuk memelihara, membina dan
meningkatkan kesejahteraan anak haruslah berdasarkan falsafah pancasila dengan maksud untuk menjamin kelangsungan hidup dan kepribadian bangsa.
73
Pencabutan kuasa asuh ini tidak menghapuskan kewajiban orang tua tersebut untuk membiayai sesuai dengan kemampuannya penghidupan,
pemeliharaan dan pendidikan anaknya. Pencabutan dan pengembalian kuasa asuh orang tua ini ditetapkan dengan keputusan hakim. Jadi jelasnya pencabutan kuasa
Oleh karena anak baik secara rohani, jasmani maupun sosial belum memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri, maka kewajiban bagi orang tua
sebagai generasi terdahulu untuk memelihara dan melindungi kepentingan anak itu.
Sebagaimana yang tercantum dalam Bab III Undang – Undang No.4 Tahun 1979 mengatur tentang tanggung jawab orang tua terhadap kesejahteraan
anak. Dimana dikatakan, pertama – tama yang bertanggung jawab atas kesejahteraan anak adalah orang tua baik secara rohani, jasmani ataupun
sosialPasal 9. Orang tua yang terbukti melalaikan tanggung jawabnya, yang mengakibatkan timbulnya hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,
dapat dicabut kuasa asuhnya sebagai orang tua terhadap anak Pasal 10 ayat 1. Apabila hal ini terjadi, maka ditunjuk orang atau badan sebagai wali.
73
http:perlindungananakdaritindakkekersan.blogspot.com201305perlindungananakterhadaptind akekerasan_1250.htmlm=1 terakhir diakses tanggal 10 Maret 2014 Pukul 10.02 Wib.
Universitas Sumatera Utara
asuh itu harus diajukan kepada pengadilan, demikian juga pengembaliannya. Bentuknya adalah permohonan misalnya salah seorang dari keluarga , misalnya
dalam keadaan orang tua sudah bercerai permohonan boleh si ayah atau ibu si anak, atau juga boleh keluarga dalam garis lurus, maupun semenda sampai tiga
derajat. Hal inilah yang tadinya ingin ditampung di dalam RUU Peradilan Anak, namun sayang dikeluarkan dari Undang – Undang Pengadilan Anak.
74
3. Usaha Kesejahteraan Anak
Usaha kesejahteraan anak adalah usaha kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan anak, terutama
terpenuhinya kebutuhan anak.
75
Adapun usaha – usaha itu meliputi: pembinaaan, pencegahan dan rehabilitasi. Pelaksanaannya adalah pemerintah danatau
masyarakat baik di dalam maupun di luar panti.
76
74
Darwan Prinst, Op Cit, hal.82.
75
Lihat Pasal 1 angka 1 huruf b PP No. 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah
76
Lihat Pasal 11 ayat 3 PP No.2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah
Pemerintah dalam hal ini memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan dan pengawasan terhadap usaha
kesejahteraan anak yang dilakukan oleh masyarakat. Pengangkatan anak yang dilakukan menurut adat dan kebiasaan
dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan kesejahteraan anak dan dilaksanakan sesuai dengan undang – undang yang berlaku. Sementara kerja sama
internasional di bidang kesejahteraan anak dilakukan oleh pemerintah atau oleh badan lain dengan persetujuan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Usaha – usaha kesejahteraan anak sesuai dengan PP No.2 Tahun 1988 Pasal 4 ayat 1 terdiri atas usaha: pembinaan, pengembangan, pencegahan dan
rehabilitasi. Rehabilitasi adalah suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan
anak, agar dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial.
77
Usaha kesejahteraan anak yang dilakukan oleh pemerintah masyarakat ditujukan terutama kepada anak yang mempunyai
masalah. Antara lain anak yang tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar, anak yang tidak mampu, anak yang mengalami masalah kelakuan dan
anak cacat.
78
a. Penyuluhan bimbingan dan bentuk lainnya yang diperlukan;
Usaha ini dimaksudkan memberikan pemeliharaan, perlindungan, asuhan, perawatan dan pemulihan kepada anak yang mempunyai masalah.
Pembinaan, pengembangan, pencegahan dan rehabilitasi dilaksanakan dalam bentuk asuhan, bantuan dan pelayanan khusus. Asuhan ditujukan kepada
anak yang mempunyai masalah antara lain : anak yang tidak mempunyai orang tua dan terlantar, anak terlantar, dan anak yang mempunyai masalah.
Asuhan itu sesuai Pasal 7 2 PP No. 2 Tahun 1988 diberikan antara lain dalam bentuk :
b. Penyantunan dan pengentasan anak;
c. Pembinaanpeningkatan derajat sosial;
d. Pemberianpeningkatan kesempatan belajar;
77
Lihat Pasal 1 ayat 2 PP No.2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah.
78
Lihat Pasal 4 ayat 2 PP No.2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah.
Universitas Sumatera Utara
e. Pembinaanpeningkatan keterampilan.
Pelaksanaannya dilakukan baik di dalam maupun di luar panti sosial yaitu, lembaga kesatuan kerja yang merupakan prasarana dan sarana yang memberikan
pelayanan sosial berdasarkan profesi pekerja sosial maupun di luar panti.
79
Pelayanan khusus ditujukan kepada anak cacat, meliputi : bimbingan, pemenuhan kebutuhan pokok, pemberian keterampilan, pendidikan, pemberian
bantuan fasilitas dan pembinaan lanjutan yang pelaksanaannya diatur oleh menteri setelah mendengar pertimbangan dari menteri lain yang terkait.
Sementara bantuan ditujukan kepada anak yang tidak mampu berupa bantuan materi dalam rangka usaha pemenuhan kebutuhan pokok anak, bantuan
jasa dalam rangka usaha pembinaan dan pengembangan untuk mengarahkan bakat dan keterampilan, bantuan fasilitas, diberikan dalam rangka usaha mengatasi
hambatan – hambatan sosial Pasal 7. Bantuan ini dapat diberikan secara langsung kepada anak melalui orang tuawali yang tata cara pemberian dan
penggunaannya diatur oleh menteri.
80
4. Peran Serta Masyarakat dan Pengawasan
Mengenai syarat dan tata cara pendirian panti diatur oleh Menteri Sosial Pasal 10 PP No.2 Tahun 1988.
Menurut Pasal 12 PP No. 2 Tahun 1988, masyarakat diberikan kesempatan seluas – luasnya untuk berperan serta dalam melaksanakan usaha kesejahteraan
anak, yang dapat diselenggarakan oleh badan sosial atau perseorangan.
79
Lihat Pasal 1 angka 6 PP No.2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah.
80
Lihat Pasal 10 ayat 2 PP No.2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak Yang Mempunyai Masalah.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana disebutkan juga dalam Undang – Undang No.4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak menyatakan upaya kesejahteraan anak merupakan
upaya untuk menimbulkan dan mengembangkan keikutsertaan masyarakat dalam usaha – usaha penyantunan rasa tanggung jawab sosial masyarakat. Hal ini
sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tanggung jawab untuk menjamin segala upaya perlindungan anak itu tidak hanya ada pada keluarga, terutama
bilamana keluarga karena sebab – sebab tertentu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi juga ada pada masyarakat. Masyarakat mempunyai
peran penting dalam upaya membesarkan anak. Anak – anak termasuk anak terlantar adalah bagian dari masyarakat dan karenanya menjadi tanggung jawab
masyarakat. Tidak kalah pentingnya sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam
mengimplementasikan hak – hak anak, lembaga - lembaga swadaya masyarakat LSM juga mempunyai andil untuk melakukan pengawasan dan percepatan –
percepatan terhadap perlindungan hak- hak anak.
81
81
Sulaiman Zuhdi, Kekerasan Terhadap Anak Dalam Wacana dan Realita,Pusat Kajian Perlindungan Anak PKPA, Medan,1999, hal. 21.
Dimana lembaga swadaya masyarakat ini sebagai suatu wadah yang dibentuk dan digunakan masyarakat untuk menyampaikan suatu aspirasi ataupun
gagasan di dalam kehidupan bermasyarakat. LSM biasanya dibentuk oleh sekumpulan masyarakat dengan kesadaran solidaritas yang tinggi guna
menyelesaikan bermacam permasalahan sosial yang kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia sendiri, Lembaga – lembaga swadaya masyarakat dapat digolongkan memiliki satu atau lebih kemampuan sebagai berikut :
a Menggerakkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan motivasi;
b Pelayanan kepada masyarakat;
c Penunjangan teknis.
82
Berbagai macam lembaga swadaya masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi penyelenggaraan pengawasan terhadap
usaha kesejahteraan anak
82
UNICEF, Rangkuman Analisa Situasi Anak dan Wanita di Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia ,1989, hal.13.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Perwalian Anak – Anak