Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Membaca Alquran dengan tajwid hukumnya wajib, barangsiapa yang tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa, karena dengan
tajwidlah Allah menurunkan Alquran, dan dengan demikian pula Alquran sampai kepada kita dari-Nya”.
: Rahmat Syarif, 2010
2.1.2 Analisa Ilmu Tajwid Hiddayatus sibyan
Kitab Hidayatus Sibyan adalah kitab nadzaman berisi tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid. Kitab ini wajib dihafalkan oleh santri Pondok
Pesantren ummul Qura tingkat dasar. Dan telah diterjemahkan dalam bentuk syair pula oleh Bapak KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA untuk
memepermudah santri dalam menghafalkannya sebagai landasan benar membaca Al Quran. Analisa dasar-dasar ilmu tajwid sebagai berikut :
A. Huruf Hijaiyah Huruf Hijaiyah berjumlah 29 huruf :
Apabila disebut 28 maksudnya ialah huruf yang tersebut diatas itu, selain alif. Karena alif bila berbaris adalah hamzah, dan
huruf alif yang sebenarnya hanya sebagai huruf mad pemanjang fathah
.
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
B. Huruf Makhraj Tempat keluarnya huruf
1. Tenggorokan : a. : tenggorokan bawah
b. : tenggorokan tengah c. : tenggorokan atas
2. Lidah : a. : pangkal lidah dengan langi-langit yang lurus
diatasnya. b. : pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus
diatasnya dan agak keluar sedikit dari makhraj “ “. c. : lidah bagian tengah dengan langit-langit
yang lurus diatasnya. d. : salah satu tepi lidah dengan deraham atas.
e. : lidah bagian depan setelah makhraj “ “ dengan gusi yang atas.
f. : ujung lidah dengan gusi atas agak keluar dari makhraj “ “.
g. : ujung lidah agak kedalam sedikit dari makhraj ” “ sedangkan “ “ dan “ “ lebih keluar dari makhraj
“ “ h. : ujung lidah dengan pangkal dua gigi yang
diatas.
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
i. : ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan bawah, dekat dengan gigi bawah
j. : ujung lidah dengan ujung dua gigi yang diatas.
3. Bibir a. : bagian tengah dari bibir bawah dengan ujung dua
gigi yang diatas b. : kedua bibir atas dan bawah bersama-sama,
untuk “ “ dan “ “ kedua bibir harus rapat, sedangkan “ “ agak merenggang sedikit
4. Rongga : lubang antara mulut dan tenggorokan
tempat keluar huruf-huruf mad. 5. Pangakal hidung
: pangkal hidung adalah tempat keluar gunnah dengung
C. Nun Sukun dan Tanwin
Nun sukun atau tanwin apabila bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyah, maka cara membacanya ada 4 yaitu :
1. Idhar Halqi
Yaitu membunyikan nun sukun atau tanwin dengan jelas dan terang tidak berdengung. Hurufnya ada 6 yaitu :
Contoh :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Idgham
Yaitu memsukkan bunyi nun sukun atau tanwin kepada huruf yang berikutnya, maka kedua hurufnya menjadi satu huruf yang
bertasydid. Idgham dibagi menjadi 2 yaitu : a. Idgham bigunnah
Ialah melakukan idgham dengan mendengungkan suara. Hurufnya ada 4 yaitu :
Contoh :
Perhatian :
Nun sukun apabila bertemu dengan “ “ dan “ “
didalam satu kalimat, maka tidak di idghamkan dan tidak didengungkan tetapi di idharkan. Disebut Idhar wajib.
Contoh : b. Idgham bilagunnah
Ialah melakukkan idgham dengan tidak mendengungkan suara. Hurfnya ada 2 yaitu
Contoh :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Iqlab
Yaitu membalikkan menukarkan bunyi nun sukun atau tanwin menjadi bunyi mim yang ringan dengan berdengung. Hurufnya
ada 1 yaitu : Contoh :
4. Ikhfa’ Haqiqi
Yaitu menyembunyikan menyamarkan bunyi nun sukun atau tanwin
antara idhar dan idgham dengan berdengung, artinya harus terang tetapi disambung dengan huruf yang lain
dimukanya dengan berdengung. Contoh :
D. Mim Sukun
Mim sukun apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yang
28, maka cara membacanya 3 macam : 1. Ikhfa’ Syafawi
Yaitu membunyikan mim sukun secara samar-samar dibibir dan didengungkan. Hurufnya yaitu :
Contoh : 2. Idgham Miymiy
Yaitu memasukkan mim sukun kepada huruf yang berikutnya dengan berdengung. Hurufnya yaitu :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contohnya : 3. Idhar Syafawi
Yaitu membunyikan mim sukun dengan terang dibibir dengan mulut tertutup dan tidak mendengung. Hurufnya
yaitu semua huruf hijaiyah selain “
م
” dan “
ب
” . Contoh :
Dan haruslah lebih dijelaskan di idharkan lagi apabila bertemu dengan “
و
” dan “
ي
” . Contoh :
E. Mim dan Nun Bertasyid
“
م
” dan “
ن
” yang bertasyid dibaca dengan berdengun, disebut panjangnya 3 harkat. Maka huruf yang selain daripada “
م
” dan “
ن
” apabila bertasyid tidaklah dibaca berdengung.
Contoh : F.
Idgham 1. Idgham Mutamaatsilayn
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf berikutnya yang sama semisal, seperti :
ب
bertemu dengan
ب
,
ت
bertemu dengan
ت
, dan
د
bertemu dengan
د
dan sebagainya. Contoh :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari kaidah, idgham mutamaasilayn ini mempunyai pengecualian, yaitu apabila “ ” yang sukun bertemu
dengan “ ” dan “ ” yang sukun bertemu dengan “ ” maka tidak di idghamkan dimasukkan kepada huruf yang
berikutnya, tetapi harus dibaca panjang sebagaimana mestinya.
Contoh : 2. Idgham Mutaqaaribayn
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf yang hampir sama makhraj-nya dan sifatnya, seperti :
bertemu dengan contoh : bertemu dengan
contoh : bertemu dengan
contoh :
keterangan : “ ” di idghamkan kepada “ ” boleh
dibaca : •
Hanya hilang qalqalah-nya, pengaruh bunyi sifat isti’la’ tetap.
• Hilang keduanya yaitu qalqalah dan pengaruh
bunyi sifat isti’la’ . 3. Idgham Mutajaanisayn
Yaitu huruf yang sukun dimasukkan kepada huruf yang sama makhraj-nya tetapi berlainan sifatnya, seperti :
bertemu dengan contohnya : bertemu dengan contohnya :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bertemu dengan contohnya : bertemu dengan contohnya :
bertemu dengan contohnya : bertemu dengan contohnya :
G. Mad Bacaan Panjang ialah memanjangkan suara huruf mad. Hurufnya ada 3 yaitu :
. Mad terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Mad Ashli Mad Thobi’I
Yaitu apabila “ “ didahului baris fathah, yaitu apabila “ “ didahului baris kasrah, dan yaitu apabila “ ” didahului baris
dhammah. Maka dibaca panjang satu alif atau dua harakat, satu
harakat kira-kira satu gerakan jari satu ketukan
Contoh : , , 2.
Mad Far’i cabang
Yaitu suatu bacaan mad yang selain mad thobi’i, dan jumlahnya 14 macam, diantaranya :
a. Mad Wajib Muttashil Yaitu huruf mad yang bertemu dengan hamzah didalam
satu kalimat, wajib dipanjangkan 5 harkat 2½ alif. Contohnya :
b. Mad Jaaiz Munfashil
Yaitu huruf mad yang bertemu dengan hamzah pada awal kalimat yang lain, boleh dipanjangkan 2 harkat, 4 harkat
dan 5 harkat.
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh : c.
Mad Layn Yaitu huruf “
و
” atau “
ي
” yang sukun didahului baris fathah
, dibaca sekedar lunak dan lemas. Contoh :
d. Mad Aridl Lissukun
Yaitu “
ِ ّ ِ َط َ
” atau “
ّ ِ َ
” yang bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berhenti, boleh dipanjangkan
2 harkat atau 4 harkat tetapi yang bagus 6 harkat. Contoh :
e. Mad Iwadl
Yaitu pengganti fathah tanwin selain
ketika berhenti dengan fathah saja dan dipanjangkan 2 harkat.
Contoh : f.
Mad Badal Yaitu hamzah yang bertemu dengan mad, dipanjangkan
bunyinya 2 harkat. Contohnya :
Karena yang sebenarnya, huruf mad yang ada disitu tadi asalnya hamzah yang jatuh sukun, kemudian diganti dengan
alif atau waw atau ya, sesuai dengan jenis baris huruf sebelumnya :
Asalnya
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Asalnya Asalnya
g. Mad Lazim Mutsaqqol Kilmi
Yaitu huruf mad yang bertemu dengan huruf yang bertasydid didalam satu kalimat, dipanjangkan 6 harkat.
Contoh : h.
Mad Lazim Mukhoffaf Kilmi Yaitu huruf mad yang bertemu dengan huruf yang sukun,
dipanjangkan 6 harkat. Didalam Al-Qur’an yang menurut hukum ini hanya satu perkataan yaitu :
aslanya yang ada di dua tempat dalam surah “Yunus” ayat : 51 dan 91.
i. Mad Lazim Kharfi Mussabbaq
Yaitu mad dari huruf-huruf pembuka surah yang pembacaannya dengan nama-nama hurufnya, dipanjangkan
6 harkat. Hurufnya 8 : Pembacaan huruf-huruf yang serangkai berlaku hokum
Izhar, Idgham dan Ikhfa’ .
Contohnya : j.
Mad Lazim Kharfi Mukhoffaf Yaitu mad dari huruf-huruf pembuka surah yang
pembacaannya dengan fathah, dipanjangkan 2 harkat. Hurufnya 5 :
Contohnya :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sedangkan alif ا dibaca dengan nama hurufnya tanpa mad.
k. Mad Shilat khosyraj
Yaitu ha’ dhamir dhamir hu dan hi sedang huruf yang sebelumnya huruf yang berbaris, dipanjangkan 2 harkat.
Contohnya :
Perhatian : Apabila sebelum “ ha’ dhamir “ tadi hurufnya
yang sukun atau dihubungkan dengan huruf yang lain sesudahnya, maka tidak boleh dibaca panjang.
Contoh : Kecuali pada surah “Al-Fur’qon” ayat 69 : hi
dibaca panjang . Berikut ini contoh “ ha’ ” yang bukan dhamir tetap dibaca pendek yaitu :
l. Mad Shilat Thowilat
Yaitu “
ةَ ْ ِ َ َ ِ َ
” yang bertemu dengan hamzah yang berbaris, boleh dipanjangkan 2 harkat, 4 harkat, dan 5
harkat. Contoh :
m. Mad Thamkiin
Ada 2 macam : •
Yaitu “
و
” yang sukun didahului baris dhammah bertemu dengan
و
dan yang sukun didahului baris
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kasroh bertemu dengan , dipanjangkan 2
harkat, jadi tidak di idghamkan. Contoh :
• Yaitu berhimpunya 2 huruf , yang pertama
bertasyidid dan berbaris kasroh, yang kedua berbaris sukun
, membacanya ditepatkan dengan tasyid dan di panjangkan 2 harkt.
Contoh : n.
Mad Far’i Yaitu untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan,
diipanjangkan 6 harkat 3 alif . Terdapat pada 4 tempat : •
Pada surah Al-An’am ayat 143 :
• Pada surah Al-An’am ayat 144 :
• Pada surah Yunus ayat 59 :
• Pada surah An-Naml ayat 59 :
H. Lam Ta’rif Alif
dan Lam apabila bertemu dihubungkan dengan salah satu huruf hijaiyah yang 28, maka cara membacanya 2 macam :
1. Al-Qamariyah
yaitu membacanya harus jelas, terdengar bunyi “ “ huruf hijaiyah ada 14 yaitu :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh : 2. Al-Syamsiah yaitu membacanya harus
dihilangkan, bunyi “ “ dimasukkan kepada huruf yang dihapanya beserta ditasyidkan. Huruf hijaiyah ada 14 yaitu :
Contoh : I.
Lam Tafkhim dan Tarqiq Cara membaca “ “ ada dua macaam yaitu :
1. Tebal tafkhim Yaitu apabila “ “ terletak pada perkataan “ “ dan
didahului baris fathah atau dhammah. Contoh :
2. Tipis tarqiq Yaitu apabila “ “ terletak pada perkataan “ “ dan
didahului baris kasrah, dan semua bacaan “ “ yang selain dari pada “ “.
Contoh : Perkataan “ “ dinamakan :
J. Qalqalah
Qalqalah ialah memantulkan suara atau suaranya berbalik, apabila
huruf qalqalah itu sukun atau disukunkan. Huruf qalqalah ada 5 :
Qalqalah terbagi menjadi 2 yaitu :
Hak Cipta © 2007 UPN Veteran Jatim Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Qalqalah Shughro kecil yaitun apabila huruf qalqalah berbaris sukun
yang asli atau terletak ditengah kata, dibaca tidak begitu keras pantulan suaranya.
Contoh : 2. Qalqalah Kubro besar yaitu apabila huruf qalqalah berbaris,
tetapi disukunkan karena berhenti, terletak diakhir bacaan atau ayat, dibaca lebih jelas dan lebih berkumandang pantulan
suaranya. Contoh :
Rahmat Syarif, 2010
2.2 Sekilas Tentang Java