merupakan takdir yang digariskan oleh Tuhan, sebab poligami seringkali terkait dengan alasan-alasan teologis, kemudian diperlukan
juga perlakuan adil dari suami untuk para istri dan anak-anaknya, selain itu tidak membuat istri tinggal serumah juga mampu
mengurangi hadirnya konflik, ditambah dengan memelihara rasa saling menghormati dan menerapkan pola komunikasi yang terbuka antara
para istri dan anak-anak. Namun kenyataannya sebaik apapun keadaan sebuah keluarga
poligami, tetap saja akan mengalami kondisi emosional yang sulit, rasa cemburu, rasa amarah, perasaan dikhianati dan sebuah pertengkaran
tetap saja menjadi sesuatu yang lazim dan tidak terhindarkan Nevo dan Krenawi, 2006.
B. Pengambilan keputusan
1. Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan di antara berbagai situasi, di mana
seseorang diminta untuk membuat prediksi, memilih salah satu dari beberapa pilihan, dan membuat estimasi Suharnan 2005.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan sengaja, dan tidak secara kebetulan, serta tidak boleh sembarangan, masalah harus dipahami dan
dirumuskan dengan jelas, sehingga ditemukan alternatif pemecahan yang tepat Syamsi, 1989. Pengambilan keputusan juga dipahami
sebagai seleksi atau evaluasi sebuah pilihan atau kesempatan- kesempatan. Syamsi 1989 juga mengatakan bahwa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, antara lain memperhitungkan segala sesuatunya, mampu berpikir secara rasional,
tidak terlalu emosional, dan tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi.
Dalam sudut pandang psikologi, pengambilan keputusan seorang individu, cenderung memiliki tujuan untuk mencari rasa
senang dan menghindari rasa sakit. Sehingga dapat dikatakan keputusan yang diambil memaksimalkan rasa senang dan
meminimalkan rasa sakit Sternberg, 2008. Newell, Lagnado, dan Shanks 2007 mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai sebuah
komitmen dalam melakukan tindakan. Newell dkk 2007 mengungkapkan bahwa terdapat tiga aspek
utama dalam pengambilan keputusan, yaitu kemungkinan, hasil, dan nilaimanfaat. Berbagai informasi yang ada ketika melakukan
pengambilan keputusan mendatangkan berbagai kemungkinan- kemungkinan yang dapat terjadi. Berbagai kemungkinan-kemungkinan
tersebut akan membawa hasil yang berbeda baik itu menguntungkan maupun merugikan. Hal inilah yang yang menjadi penentu sebuah
keputusan dikatakan baik atau buruk, namun sesungguhnya keputusan yang baik adalah keputusan yang mendatangkan rasa bahagia setelah
membuat keputusan ataupun ketika sedang membuat keputusan. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akhirnya, setiap keputusan yang dibuat seseorang akan akan mendatangkan berbagai pengaruh bagi individu tersebut baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Dari berbagai pengertian mengenai pengambilan keputusan
tersebut, maka dapat disimpulkan pengambilan keputusan merupakan sebuah proses yang disadari individu untuk memilih salah satu dari
berbagai kemungkinan dari sebuah situasi yang sedang dihadapi dengan berbagai pertimbangan yang bersifat subjektif.
2. Proses Pengambilan Keputusan