Persiapan Bahan Pada tahap persiapan bahan, semua bahan ditimbang dengan teliti sesuai Percaya diri self confidence Berorientasi tugas dan hasil Keberanian mengambil risiko

120 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 Alat untuk pembentukan dan pengeringan sabun - Sendok logamkayu - Cetakan bisa terbuat dari plastik, silikon, atau wadah bekas kemasan minuman tidak mengandung alumunium - Pisau lebar atau kape - Alas potong atau talenan - Alas berjeruji

c. Persiapan Bahan Pada tahap persiapan bahan, semua bahan ditimbang dengan teliti sesuai

resep sabun yang akan dibuat. Jangan mengukur bahan dengan satuan volume seperti satu sendok makan, ½ gelas, melainkan gunakan ukuran berat seperti gram atau ons. Pastikan kamu menggunakan satuan yang sama untuk setiap bahan. Jika NaOH diukur dengan gram, minyak diukur dengan satuan gram. Sumber: http:www.soap-blog.com201006question-soap-cutters.html http:www.aliexpress.comstoreproductFluted-soap-cutter-wavy-cutter502970_566921532.html, www.ebay.com Gambar 4.16 Pemotong Sabun Sumber: http:www.productcareuk.comholme-min-oven-with-hob-replacement-grill-rack.html Gambar 4.17 Alas berjeruji Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 121 Prakarya dan Kewirausahaan

d. Proses

Pembuatan Tabel 4.1 Perbedaan Proses Dingin dan Panas pada Pembuatan Sabun Proses dingin cold process Proses panas hot process 1 Masukan NaOH atau KOH ke dalam air murni, sedikit demi sedikit. Campuran NaOH atau KOH dengan air akan mengeluarkan kalorpanas. Aduk hingga tercampur rata. Sisihkan. 2 Campurkan jenis-jenis minyak yang akan digunakan misalnya minyak kelapa dengan minyak olive, aduk hingga rata. Campurkan jenis-jenis minyak atau lemak padat yang akan digunakan di dalam double boiler dengan api sedang, aduk tercampur rata. 3 Ukur suhu cairan alkalin campuran NaOH atau KOH dengan air 4 Samakan suhu cairan alkali dan campuran minyak dengan memanaskan minyak misalnya cairan alkali bersuhu 60 0C, minyak harus memiliki suhu antara 51 o -68 0C. 5 Angkat panci dari double boiler. 6 Masukkan larutan alkalin ke dalam minyak, lalu aduk dengan menggunakan mixer kecepatan rendah dapat pula dengan pengocok telur hingga tercampur rata. 7 Aduk dengan mixer selama 10 - 15 menit. Masukkan panci kembali ke double boiler. Tutup panci kecil dengan lembaran aluminium agar dimasuki uap air dari air mendidih. Tutup keseluruhannya kedua panci dengan lembaran aluminium agar air tidak habis menguap. Biarkan dalam keadaan tertutup selama pemanasan selama kurang lebih 1,5 – 2 jam. Buka dan aduk setiap 15 menit. Untuk memastikan bahwa sabun sudah netral, ambil sedikit lalu campurkan dengan air bersih. Jika campurannya keruh seperti susu, artinya proses pemanasan masih harus dilakukan. Sabun netral jika dicampur dengan air menjadi cenderung transparan. Setelah sabun netral, angkat dari api. Aduk untuk mendinginkan sabun hingga bersuhu + 60 0C. 8 Masukkan esens pewangi sebagian pewangi akan menguap pada suhu di atas 60 0C. 9 Aduk rata. 10 Tuangkan pada cetakan. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 122 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 2. Proses Pembuatan Produk Pembersih Sampo Proses pembuatan sampo secara prinsip serupa dengan pembuatan sabun dengan proses panas. Perbedaannya penggunaan KOH sebagai basa kuat, dengan minyak nabati. Pemanasan dilakukan hingga sabun sangat kental dan cenderung transparan, disebut dengan sabun nabati castille soap. Sabun tersebut kemudian dilarutkan dengan air murni yang mendidih dan didiamkan satu malam hingga menjadi sabun nabati cair. Sabun nabati cair dicampurkan dengan bahan-bahan lain untuk khasiat yang diinginkan sesuai dengan jenis rambut. 3. Proses Pembuatan Produk Pembersih Pasta Gigi Pembuatan pasta gigi secara sederhana hanya mencampurkan bahan-bahan yang dibutuhkan ke dalam satu wadah. Salah satu resep sederhana pembuatan pembersih pasta gigi adalah mencampurkan 4 sendok makan soda kue fungsi absrasi, membersihkan dan menyerap bau, 4 sendok makan minyak kelapa antibakteri dan aroma misalnya minyak peppermint, ke dalam satu buah toples kaca yang memiliki tutup, aduk hingga rata. Tutup rapat toples setelah penggunaan karena bahan soda kue bersifat menyerap bau. 4. Pembuatan Pembersih dari Lerak Buah lerak dapat langsung digunakan dengan cara menggosokkan daging buah lerak yang sudah kering pada permukaan kain batik. Selain digunakan langsung, pembersih dari lerak yang dapat dikemas dengan baik dan menjadi produk wirausaha. Pengolahan 11 Tutup cetakan dengan plastik dan lapisi dengan handuk atau selimut untuk menahan panas, untuk membantu proses saponiikasi. Diamkan selama 24 jam. Sabun sudah siap digunakan karena proses netralisasi sudah terjadi melalui proses pemanasan pada double boiler. 12 Keluarkan sabun dari cetakan. 13 Potong sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan. 14 Letakkan semua potongan sabun pada alas jeruji. 15 Diamkan selama 4-6 minggu, hingga sabun proses saponiikasi terjadi sempurna netral dan sabun menjadi keras. Diamkan selama beberapa minggu, hingga sabun menjadi keras. 16 Sabun siap dikemas. Di unduh dari : Bukupaket.com 123 Prakarya dan Kewirausahaan Membuat Pembersih dari Lerak Bahan: - 20 butir lerak kering yang telah dipotong-potong dan dibuang bijinya - 2 liter air - Minyak Atsiri tambahan Alat: - Panci - Kompor - Batang pengaduk - Kain halus - Wadah - Corong - Botol Cara:

A. Membuat Larutan Inti 1. Siapkan semua

bahan, alat, dan tempat kerja. 2. Rebus 20 butir lerak kering yang telah dibuang bijinya di dalam 2 liter air. 3. Biarkan mendidih selama 20 menit dengan api kecil. 4. Matikan kompor. 5. Saring air hasil rebusan dengan kain halus. 6. Masukkan ke dalam wadah. Larutan Inti Lerak dapat bertahan selama 7 hari .

B. Larutan Pembersih

- setengah liter 500 m larutan inti lerak dicampur dengan 15 liter air, untuk mencuci pakaian. - Campuran larutan inti dengan air, 1 : 10 ditambahkan dengan 2 tetes minyak atsiri, untuk pembersih perabot. - Larutan inti 50 ml dicampur dengan 1 liter air untuk mengepel lantai. Tugas 2 Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 124 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 D. Cara Merancang Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani 1. Mencari Ide Ide tidak datang begitu saja. Kita harus melakukan beberapa riset atau peneli- tian terkait dengan ketersediaan bahan dan alat, peluang pasar dari produk pembersih bahan nabati dan hewani, serta yang tak kalah penting adalah riset atau percobaan untuk menemukan resep-resep baru dari produk pembersih. Ide perancangan produk pembersih dari bahan nabati dan hewani yang dilaku- kan dapat berupa variasi resep pembuatan pembersih yang sudah ada seperti pembuatan bentuk sabun yang unik, penggunaan warna dan pembuatan motif sabun, penambahan aroma dan lain-lain atau penemuan berdasarkan perco- baaneksperimen terhadap bahan untuk menemukan resep dan khasiat yang baru. Rancangan modiikasi atau penyempurnaan dari pembuatan produk pem- bersih dengan resep yang sudah ada dapat diawali dengan berlatih menggu- nakan resep tersebut hingga kita memahami potensi pengembangannya. Carilah potensi khas daerah, misalnya potensi tanaman untuk aroma dan warna atau hewan untuk ide bentuk yang dibuat. Pikirkan juga ide pengemasan yang sesuai dengan produk pembersih yang akan dibuat. 2. Percobaan Pada pembuatan produk pembersih, perencanaan produksi tidak dapat dilaku- kan sebelum didapat resep atau rumusan dan teknik yang tepat untuk pengo- lahannya. Perancangan produk pembersih harus dilakukan dengan sabar melalui berbagai percobaan dan eksperimen yang bisa jadi harus dilakukan berulang-ulang hingga mendapatkan resep ramuan pembersih yang tepat. Selalu ingat untuk mencatat setiap eksperimen yang dilakukan, serta menjaga kesehatan dan keselamatan kerja K3. 3. Perencanaan Produksi Rancangan proses pembuatan produk pembersih yang akan dilakukan dimulai dengan pengadaan dan persiapan bahan serta peralatan, langkah-langkah pada proses pembuatan produk pembersih hingga pengemasan. Buatlah perancangan secara mendetail meliputi waktu, sarana, dan proses yang harus dilakukan. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 125 Prakarya dan Kewirausahaan 4. Pembuatan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani Pembuatan produk pembersih dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Lakukan setiap tahapan proses dengan hati-hati dan teliti. Kesalahan pada salah satu tahapan akan memengaruhi kualitas produk akhir. Lakukan pula evaluasi pada setiap produk yang dihasilkan untuk memastikan kualitas produk. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk perbaikan proses pembuatan produk pembersih berikutnya. Ingatlah selalu untuk memperhatikan kesela- matan kerja dan kebersihan agar menghasilkan produk pembersih yang higienis, menarik, dan berkualitas. E. Pengemasan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani Fungsi utama kemasan adalah untuk melindungi produk, memberikan informasi, dan memberikan daya jual. Saat ini kemasan tidak hanya dituntut untuk me- menuhi fungsi tersebut, namun kemasan juga harus ramah lingkungan. Kemasan yang ramah lingkungan adalah yang penggunaan bahannya sedikit reduce, berasal dari bahan yang dapat didaur ulang recycle, dapat digunakan ulang reuse, dan sedapat mungkin menggunakan material yang dapat terurai di tanah, seperti kertas atau bahan alami lainnya. Sumber: http:teachsoap.com20120402 dream-catcher-swirl-soap Gambar 4.19 Motif dan Warna Sabun yang Menarik Sumber: http:flarepapernstyle.blogspot.com Gambar 4.20 Kemasan Sabun Khas Daerah Pengolahan Sumber: http:wanelo.com Gambar 4.18 Bentuk Sabun yang Menarik Di unduh dari : Bukupaket.com 126 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 Bentuk kemasan bergantung pada produk pembersih yang diwadahinya. Pem- bersih yang bentuknya solid seperti sabun batang, dapat dikemas dengan pem- bungkus seperti kertas atau plastik lembaran. Pembersih yang berbentuk bubuk biasanya dikemas dalam kardus atau toples. Pembersih yang berupa cairan dapat dikemas dengan botol kaca, botol plastik maupun pouch. Selain bentuk, kemasan juga dapat dibuat dengan material yang unik, dengan warna dan gambar yang menarik seperti contoh-contoh berikut ini. Sumber: http:lovelypackage.comfrench-paper-pop-ink-soap Gambar 4.21 Kemasan karton dengan penataan gambar yang menarik Sumber: http:www.shelterriic.com20100426 love-of-packaging-compagnie-de-provence-limited-edition-liquid-soap Gambar 4.22 Kemasan botol dan karton dengan penataan gambar yang menarik Sumber: http:www.noformulae.comwork packaging-design-for-bodyshine-from- the-house-of-mg Gambar 4.23 Kemasan sabun seperti batu alam Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 127 Prakarya dan Kewirausahaan berikut ini. Sumber: http:www.cooljanedesign.com?m=201010 http:www.soapisbeautiful.comarchivestagdesign Gambar 4.24 Kemasan sabun dari kertas Sumber: http:lovelypackage.comstudent-work-steven-williams Gambar 4.25 Kemasan dari karung bekas Sumber:http:amomentwithamanda.blogs.gastongazette.com10068making-laundry-soap http:www.sealspout.compowdered-soap-packaging.html Gambar 4.26 Kemasan Toples dan Karton untuk Sabun Bubuk Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 128 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 dan berkualitas. Sumber: http:www.yankodesign.com20100702automatic-funnel Gambar 4.27 Botol sabun unik dengan corong Sumber: http:www.behance.netgallerySkinClays-by-KAI3856425 Gambar 4.28 Wadah sabun cair dari botol bekas Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 129 Prakarya dan Kewirausahaan berikut ini. Sumber: http:www.treehugger.comsustainable-product-design new-soap-old-bottle-detergents-now-come-in-a-heineken-coke-or-dr-pepper-bottle.html Gambar 4.29 Penggunaan ulang reuse botol limun untuk produk pembersih Sumber: http:www.behance.netgalleryTHIS-Toothbrush939513 Gambar 4.30 Desain kemasan siwak, karya leen sadder Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 130 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 dan berkualitas. Tugas 3 Membuat Wadah Sabun dari Toples dan Botol Bekas Bahan: - Dispenser sabun botol sabun cair bekas - Botol selai - Lem Alat: - Gunting - Bor Tahap 1: Lubangibor tutup Tahap 2: Potong botol plastik botol selai. bekas pada bagian atas. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 131 Prakarya dan Kewirausahaan berikut ini. Tahap 3: Rapikan bagian atas botol bekas yang sudah dipotong. Tahap 4: Pastikan bagian atas botol plastik dapat masuk ke lubang yang dibuat pada tutup wadah selai. Tahap 5: Masukkan bagian atas botol plastik ke dalam tutup wadah selai. Tahap 6: Kuatkan dengan lem. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 132 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 dan berkualitas. Tahap 7: Biarkan hingga lem mengeras. Tahap 8: Pasang pompa botol plastik pada bagian atas botol. Tahap 9: Pasangkan tutup wadah selai. Wadah siap untuk digunakan. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 133 Prakarya dan Kewirausahaan F. Wirausaha di Bidang Pengolahan Produk Pembersih dari Bahan Nabati dan Hewani 1. Stimuli dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Pengolahan Produk Pembersih Berbahan Nabati dan Hewani Indonesia memiliki keragaman hewan dan tumbuhan yang dapat diolah menjadi beragam produk, di antaranya produk pembersih. Perhatikan ling- kungan sekitar tempat tinggalmu. Apabila kamu tinggal di wilayah pantai, amati dan pikirkan keragaman bahan nabati dan hewani yang berasal dari laut. Apabila kamu tinggal di pegunungan, amati dan pikirkan beragam bahan nabati dan hewani yang hidup dan tumbuh di sana. Apabila kamu tinggal di padang savana, pikirkan potensi nabati dan hewani apa yang ada di sana. Kekayaan alam Indonesia patut disyukuri dengan menjaga kelestarian dan memanfaatkannya dengan bijak. Kekayaan fauna dan lora Indonesia dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk melalui teknik-teknik pengolahan. Setiap daerah memiliki sumber daya fauna dan lora yang khas, yang dapat diolah menjadi produk nonpangan, di antaranya produk pembersih. Produk pembersih, terutama produk pembersih alami yang tidak berbahaya bagi lingkungan, saat ini dan di masa datang sangat sesuai dengan makin tingginya kepedulian kita terhadap kelestarian bumi. Produk pembersih alami potensial untuk dijadikan wirausaha karena selain diminati oleh kita sendiri juga diminati oleh orang-orang di daerah lain bahkan negara lain. Pengolahan produk pembersih alami pada umumnya mudah dan sederha- na, serta dapat dikembangkan menjadi wirausaha dengan kreativitas dan ide inovatif. Produk pembersih memiliki fungsi utama untuk melepaskan noda, namun dengan pengolahan dan pembuatan kemasan yang kreatif, dapat memberikan nilai tambah. Wirausaha juga tidak mengenal usia. Jika, ada yang bertanya kapan seseorang sebaiknya memulai wirausaha, maka jawabnya adalah: sekarang. 2. Dasar Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang, utama, gagah, berani, teladan, dan jujur. Arti kata usaha adalah kegiatan yang dilakukan. Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur. Kegiatan yang bersifat kewirausahaan misalnya: Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 134 Kelas X SMASMKMAMAK Semester 2 a Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula. b Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula. c Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru. d Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif. e Mendorong perilaku eksperimen dll. Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang memil iki perusa- haan sebagai sumber penghasilannya. Dengan perkataan lain ia tidak meng- gantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Wirausaha adalah kegiatan yang sangat mulia, karena selain bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya, juga banyak dampak positif lainnya dari aktiitasnya, diantaranya adalah : a Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, b Memanfaatkan sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat, c Sumber devisa bagi pemerintah, dan d Secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961KEPMXI1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta mene- rapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan eisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil r isiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah Overton, 2002. Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, misalnya membuat wirausaha pengolahan produk sabun dengan aroma, bentuk dan kemasan yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki, memodiikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada, seperti memberi - kan tambahan aroma baru pada produk pembersih dan membuat kemasan baru yang unik untuk produk pembersih yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya. Nilai tambah suatu produk diperoleh dari inovasi dan kreatiitas dalam mengembangkan produk, dalam hal ini produk pembersih dari bahan nabati dan hewani. Pengolahan Di unduh dari : Bukupaket.com 135 Prakarya dan Kewirausahaan 3. Karakter dan Sikap Kewirausahaan Sikap yang harus ada dalam jiwa seorang wirausahawa n adalah kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:

a. Percaya diri self confidence

Kepercayaan diri adalah sikap yang harus dimiliki wirausahawan. Sikap percaya diri dimiliki bila seseorang mengenali keunggulan maupun kelema- han dirinya. Pengetahuan dan ket erampilan yang dikuasai dapat menambah kepercayaan diri seseorang. Seorang wirausahawan, agar memiliki keper- cayaan diri yang tinggi, harus mengenali dirinya serta memiliki pengeta- huan dan ket erampilan. Pengalaman dalam berusaha, mengalami keberhasi- lan dan mengatasi kegagalan juga dapat menambah kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya.

b. Berorientasi tugas dan hasil

Seseorang yang berorientasi pada tugas dan hasil artinya selalu menguta- makan tugas atau pekerjaan untuk memperoleh hasil yang baik. Kerja dilakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh serta dengan semangat pantang menyerah, sehingga hasil yang dicapai memiliki kualitasmutu yang baik.

c. Keberanian mengambil risiko

Usaha kreatif dan inovatif adalah membuat sesuatu yang belum ada sebe- lumnya, untuk itu membutuhkan keberanian untuk mengambil r isiko. Keberanian mengambil r isiko harus dilengkapi dengan kemampuan mem- pertimbang kan dan membuat rencana-rencana untuk mengatasi setiap r isiko yang akan dihadapi.

d. Kepemimpinan