BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1. Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran Echols dan Shadily 2000, 220.
Beberapa pendapat para ahli mengenai evaluasi dapat diuraikan sebagai berikut: Menurut Umar 2002, 36 menyatakan bahwa:
Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan
pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan
itu bila dibandingkan dengan harapan–harapan yang ingin diperoleh.
Menurut Ajick 2009, 2 menyatakan bahwa “evaluasi adalah penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan-tujuan
yang dapat mencapai suatu program dalam proses mengoleksi, menganalisa dan mengartikan informasi atau sebagai bentuk instruksi”.
Sedangkan menurut Arikunto 2002, 1 menyatakan bahwa: Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi
utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi–informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas dipahami bahwa evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dan
hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur memperoleh suatu kesimpulan.
2.1.1 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Menurut Mardapi 2004, 19 menyatakan bahwa “tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Universitas Sumatera Utara
Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum”.
Sedangkan menurut Weiss 1972 dalam Euske 1984 : 69 tujuan evaluasi atau evaluation adalah:
1. Continuing or discontinuing a program;
2. Imroving practices and procedures of a program;
3. Adding or dropping specific strategies and tecnigues within a program
or operation. 4.
Instituting similar operations or programs elsewhere; 5.
Allocating resources among competing operation and programs; 6.
Accepting or rejecting a program approach or theory. Dengan kata lain tujuan evaluasi adalah:
1. Kelanjutan atau pemutusan sebuah program;
2. Peningkatan pelaksanaan dan prosedur sebuah program;
3. Penambahan atau penurunan strategi khusus tanpa sebuah program atau
operasional; 4.
Persamaan lembaga operasional atau program ditempat lain; 5.
Pengalokasian sumber daya atau persaingan opeasional dan program; 6.
Penerimaan atau penolakan sebuah pendekatan program atau teori. Dari beberapa tujuan evaluasi di atas dapat dipahami bahwa tujuan
evaluasi adalah untuk memberikan pendekatan yang lebih baik dalam memberikan informasi untuk perbaikan dan pengembangan sebuah program.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu, demikian juga dengan evaluasi.
Menurut Arikunto 2002, 13 ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan
sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing–masing komponen. Tanpa adanya evaluasi, program yang sedang dilaksanakan tidak akan
dapat dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan–kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya,
evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program. Dan fungsi utama
Universitas Sumatera Utara
evaluasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
2.1.2 Metode Evaluasi