Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA KK Profesional B 19
keuntungan sosial maupun profesional. Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antarindividu. Sedangkan, keuntungan
profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk membuat pertanyaa-pertanyaan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan,
menjelaskan dan mendeskripsikan. Keterampilan berbahasa lisan tersebut
memudahkan peserta
didik berkomunikasi
dan mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain.
Kegiatan pembelajaran berbicara terbagi atas tiga, yaitu;
a. Tingkat pemula, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara
tingkat pemula
meliputi: melafalkan
bunyi-bunyi bahasa,
menyampaikan informasi, menyatakan setuju atau tidak setuju, menjelaskan
identitas diri,
menceritakan kembali
hasil simakanbacaan, menyatakan ungkapan rasa hormat, dan bermain
peran.
b. Tingkat menengah, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara
tingkat menengah dapat dirumuskan: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri,
menceritakan kembali hasil simakan atau bacaan, melakukan wawancara, bermain peran, menyampaikan gagasan dalam diskusi
atau pidato.
c. Tingkat tinggi, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara tingkat
tingg dapat dirumuskan: menyampaikan informasi, berpartisipasi dalam percakapan, menjelaskan identitas diri, menceritakan
kembali hasil simakan atau hasil bacaan, berpartisipasi dalam wawancara, bermain peran, dan menyampaikan gagasan.
2. Prinsip Prosedur Berbicara
a.
Berbicara sebagai Keterampilan Deskrit
Kata ‘deskrit’ diadaptasi dari bahasa Inggris ‘discrete’ yang artinya terpisah atau tersendiri. Bila pengertian ini dikaitkan dengan
keterampilan berbahasa,
maka kita
dapat mengartikannya
20 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMA KK Profesional B
keterampilan berbicara sebagai keterampilan tersendiri yang tidak terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang lain membaca,
menyimak, dan menulis. Konsep dasar berbicara menurut Logan 1972: 104-105 merupakan
sarana berkomunikasi yang mencakup sembilan hal, yakni: 1
berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal; 2 berbicara adalah proses individu berkomunikasi, 3 berbicara adalah
ekspresi kreatif, 4 berbicara adalah tingkah laku, 5 berbicara
adalah tingkah laku yang dipelajari,6 berbicara dipengaruhi
kekayaan pengalaman, 7 berbicara sarana memperluas cakrawala 8 kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat, 9 berbicara
adalah pancaran pribadi.
b.
Prinsip dan Prosedur Berbicara Secara Terintegratif
Keterampilan Berbicara sebagai Kegiatan Integratif Berbahasa Berbicara sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa memiliki
kaitan dengan keterampilan berbahasa yang lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut
berkaitan erat, antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca.
1 Hubungan Berbicara dengan Menyimak Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda
namun berkaitan erat dan tak terpisahkan. Kegiatan menyimak didahului oleh kegiatan berbicara. Kegiatan berbicara dan
menyimak saling melengkapi dan berpadu menjadi komunikasi lisan, seperti dalam bercakap-cakap, diskusi, bertelepon, tanya-
jawab, interview, dan sebagainya. 2 Hubungan Berbicara dengan Membaca
Berbicara dan membaca berbeda dalam sifat, sarana, dan fungsi. Berbicara bersifat produktif, ekspresif melalui sarana bahasa lisan
dan berfungsi sebagai penyebar informasi. Membaca bersifat