Objek Keterangan Unsur-Unsur Kalimat

C. Objek

Objek merupakan unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif Alwi, dkk., 2003: 328. Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat dan dapat menjadi subjek kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. Objek yang pembentuknya verba transitif umumnya berawalan meng- . Dalam objek biasanya didahului dengan kata bahwa . D. Pelengkap Pelengkap adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba intransitif tidak bisa diubah ke dalam bentuk pasif, yang juga dinamakan komplemen Alwi, dkk, 2003: 329-330. Pelengkap umumnya berawalan ber- atau ter- . Persamaan dan perbedaan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada ciri- ciri berikut Alwi, dkk, 2003: 330. Tabel 1: Persamaan dan Perbedaan Antara Objek dan Pelengkap Objek Pelengkap 1. Berwujud frasa nominal atau klausa 2. Berada langsung di belakang predikat 3. Menjadi subjek akibat penafsiran kalimat 4. Dapat diganti dengan pronomina – nya. 1. Berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa preposisional, atau klausa 2. Berada langsung di belakang predikat jika tidak ada objek dan di belakang objek kalau unsur ini hadir 3. Tak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat 4. Tidak dapat diganti dengan – nya kecuali dalam kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan .

E. Keterangan

Keterangan merupakan unsur kalimat yang kehadirannya bersifat tidak wajib manasuka sehingga unsur keterangan dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi struktur kalimat. Keterangan dapat dipindah-pindah posisinya dari struktur SPOK menjadi KSPO dan SKPO. Dalam bahasa Indonesia yang lazim dibedakan sembilan macam keterangan, yakni keterangan 1 tempat, 2 waktu, 3 alat, 4 tujuan, 5 cara, 6 penyerta, 7 perbandingankemiripan, 8 sebab, dan 9 kesalinganberbalasan. Kesembilan macam keterangan itu dapat berupa kata atau frasa, sebagian dapat pula berupa klausa Alwi, dkk 2003: 331.

2.2.2 Struktur Kalimat