Analisis Data 1. Uji Keterhandalan Model Biomassa

2. Perhitungan biomassa batang berdasarkan data kerapatan kayu Penentuan perhitungan biomassa untuk bagian batang dengan menggunakan pendekatan kerapatan kayu dilakukan dengan persamaan sebagai berikut : W = 0.049 ρ D 2 H ............... Brown et al., 1995 dalam Hairiah et al., 2001 Atau dengan menggunakan persamaan : W = 0.11 ρ D 2+c ......... Ketterings et al., 2001 dalam Hairiah et al., 2001 Keterangan : W = biomassa pohon kgpohon D = diameter dbh 1,3 m H = tinggi pohon m ρ = kerapatan kayu g cm -3 Persamaan dalam pendugaan biomassa berdasarkan kerapatan batang dilakukan di wilayah hutan dengan curah hujan 1500 – 4000 mmtahun Brown et al., 1995 dan Kettering et al., 2001 dalam Hairiah et al., 2001.

4.3.2.3. Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah

Setelah contoh uji tumbuhan bawah dan serasah dioven, dilakukan perhitungan berat kering dengan rumus sebagai berikut Hairiah et al., 2001. ker ker 2 2 m contoh Area x g uji contoh basah Berat g uji contoh ing Berat x kg total basah Berat m kg total ing Berat = 4.3.3. Analisis Data 4.3.3.1. Uji Keterhandalan Model Biomassa Model pendugaan biomassa yang ingin diuji kehandalannya adalah model penduga biomassa di atas permukaan tanah yang telah disusun oleh Basuki 2007 untuk tegakan jenis E. grandis pada IUPHHK PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sumatera Utara, seperti disajikan pada Tabel 2. Universitas Sumatera Utara Uji keterhandalan model dilakukan dengan menghitung besarnya persen simpangan agregatif AgD dan persen simpangan rata-rata AvD yakni rata-rata persen biomassa taksiran dengan biomassa sebenarnya. Besarnya nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai berikut: 100 x Bt Bt Ba AgD ∑ ∑ ∑ − = ............... Prodan, 1965 dalam Aswandi et al., 2005 100 x N Bt Bt Ba AvD ∑ − = ................. Prodan, 1965 dalam Aswandi et al., 2005 Keterangan : Va = biomassa pohon aktual Vt = biomassa pohon taksiran N = jumlah pohon contoh Kriteria keterhandalan model mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Bruce dan Schumacher 1950 serta Spurr 1952 dalam Aswandi et al. 2005, yakni model dikatakan handal harus memiliki nilai persen simpangan agregatif AgD tidak lebih besar dari 1 1 dan nilai persen simpangan rata-rata AvD tidak lebih kecil dari -1 -1 serta tidak lebih besar 10 10. Sebagai kriteria pertimbangan model terbaik, syarat kenormalan penyebaran sisaan dan keaditifan model juga harus terpenuhi. Model dapat digunakan dengan baik apabila sisaan menyebar membentuk garis linier dan uji keaditifan terpenuhi jika tampilan plot sisaan dan Y dugaannya tidak membentuk pola. Hal ini seturut dengan pernyataan dari Simon 2007, yang mengatakan bahwa indikasi ada tidaknya dua macam variabel individu populasi yang mempunyai saling-hubungan bila angka-angka variabel tersebut dilukiskan dalam suatu diagram pencar serta membentuk kurva garis lurus. Universitas Sumatera Utara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Tegakan Eucalyptus grandis

Sebaran diameter dan tinggi tegakan E. grandis di setiap umur dapat dilihat pada Tabel 8. Sebaran diameter batang dan tinggi tegakan E. grandis mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Diameter batang pada umur 1 tahun adalah 5,65 cm, dan pada umur 6 tahun adalah 13,57 cm. Tinggi total tegakan E. grandis pada umur 1 tahun adalah 4,57 m, dan pada umur 6 tahun ádalah 18,58 m. Tabel 8. Karakteristik tegakan HTI jenis E. grandis di sektor Aek Nauli Umur tahun Karakteristik tegakan Kerapatan pohonha Diameter cm Tinggi Total m 1 1830 5,65 ± 1.66 4,67 ± 1,34 2 1590 10,61 ± 2.25 11,35 ± 2,26 3 1380 14,18 ± 2.89 13,82 ± 2,21 4 890 10,00 ± 4.24 14,89 ± 2,67 5 1500 11,14 ± 3.67 14,85 ± 3,35 6 1480 13,57 ± 4.20 18,58 ± 2,01 Sebaran diameter batang mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur tegakan. Hal ini dikarenakan tanamanpohon mengalami pertumbuhan, di mana selama pohon tumbuh, pohon menambahkan kayu yang baru, sehingga memperbesar diameter batang pokok dan cabang, bahkan kulit juga ditambahkan dalam proses pertumbuhan tersebut untuk menggantikan kulit yang pecah dan mengelupas ketika batang tumbuh bertambah besar Haygreen dan Bowyer, 1996. Rata-rata diameter terkecil pada saat tegakan berumur satu tahun, yaitu 5,65 cm dan yang terbesar pada saat tegakan berumur tiga tahun, yaitu sebesar 14,18 cm. Hal ini diduga disebabkan karena kualitas tapak pada tegakan umur 3 tahun sangat baik dari pada umur tegakan lainnya. Areal tegakan umur 3 tahun Universitas Sumatera Utara