ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN KOTA MEDAN TAHUN 2010 - 2015.

ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT
KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
TAHUN 2010 - 2015

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FRISDA SIMANJUNTAK
NIM. 3113331011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

Frisda Simanjuntak, NIM. 3113331011. Analisis Perkembangan Permukiman
Kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun
2010 - 2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kondisi sosial ekonomi penduduk
permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan, (2)
Mengetahui perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan
Medan Tuntungan dari tahun 2010 – 2015.
Penelitian ini di lakukan di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan
pada tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah lingkungan I dan III di kelurahan
Tanjung Selamat dengan jumlah 1.083 KK, dan yang menjadi sampel 10% dari populasi
yaitu 108KK. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan observasi dan angket, sementara
data perkembangan kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan adalah
diperoleh melalui data sekunder yang dikumpulkan dari instansi terkait pada tahun 2010 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perkembangan sosial ekonomi penduduk
permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan dari tahun
2010 – 2015 tidak mengalami banyak peningkatan. Hal ini dapat di lihat pada tahun 2010
keadaan sosial ekonomi penduduk tidak jauh berbeda dengan tahun 2015. Perkembangan
yang paling menonjol terlihat dari aspek pendapatan, menunjukkan pada tahun 2010
mayoritas responden memiliki pendapatan antara Rp 200.000 – Rp 450.000 (34,3%)

sedangkan pada tahun 2015 mayoritas responden memiliki pendapatan antara 951.0001.200.000 ada 43,5%. Jenis pekerjaan responden pada tahun 2010 cenderung sebagai buruh
(34,3%) dan pada tahun 2015 responden umumnya juga juga bekerja sebagai buruh (29,6%).
Kemudian tingkat pendidikan responden tahun 2010 umumnya tamat SMP (38%) dan pada
tahun 2015 tetap mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMP (36,1%). (2)
Perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan
Tuntungan dari tahun 2010 – 2015 tetap bertambah, hal ini dapat dilihat dari kualitas rumah
responden. Dimana dari tahun 2010 – 2015 jumlah rumah non parmanen tetap bertambah,
pada tahun 2011 jumlah rumah non parmanen sebanyak 75 sedangkan pada tahun 2015 ada
105. Rumah non parmanen ini mayoritas terdapat di lingkungan III di pinggiran sungai
Belawan, dimana masih banyak terdapat rumah – rumah yang tidak layak huni. Jika di lihat
dari luasan lahan pada citra tahun 2010 dengan 2014, menunjukkan bahwa bangunan maupun
rumah- rumah di daerah ini semakin bertambah disebabkan pertambahan penduduk yang
pesat sehingga banyak penduduk mendirikan rumah tanpa memperhatikan pola tata ruang
kota.

viii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat dan kasih yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Perkembangan
Permukiman Kumuh Di kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan
Tuntungan Kota Medan Tahun 2010 – 2015”. Adapun tujuan skripsi ini adalah
sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta staffnya.
2. Ibu Dra. NurmalaBerutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
dan Ibu Asnidar selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi beserta
staffnya.
4. Ibu Minah Sinuhaji, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
sabar meluangkan waktunya untuk membimbing, memotivasi, dan
memberi banyak masukan kepada penulis sejak awal penulisan proposal
sampai ahirnya skripsi ini terselesaikan.


ii

5. Bapak Dr. Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis sekaligus dosen pembanding utama yang telah banyak
memberikan bimbingan kepada penulis didalam menyelesaikan bangku
perkuliahan.
6. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak
membekali penulis dengan segudang ilmu pada saat di bangku
perkuliahan.
7. Bapak Hayat Siagian yang telah banyak membantu serta memberikan
dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
8. Bapak Camat Medan Tuntungan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk mengadakan penelitian di kelurahan Tanjung Selamat.
9. Bapak Lurah Kelurahan Tanjung Selamat dan seluruh Staffnya, yang telah
memberi bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
10. Teristimewa kepada orang tua penulis, Bapak A.Simanjuntak dan Ibu
K.Siagian yang telah mengasuh, membesarkan dan mendidik serta
memberi

dorongan


moril

dan

material

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan studi dengan baik.
11. Teristimewa kepada kakak dan abang juga adik – adik yang penulis kasihi
dan sayangi, serta seluruh keluarga atas dorongan dan semangat yang
diberikan kepada penulis.
12. Buat teman-teman seperjuangan penulis khususnya stambuk A-B Ekstensi
’11 terkhusus buat Elfri, Santi, Simon Fedrick, Rina, Novi, Ayu, Tukini,
Winda, Evi, Debora dan teman- teman yang lain yang tak bisa satu per


iii

satu penulis sebut namanya. Terimakasih yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman – teman PPL SMA N. 1 Medang Deras terkhusus buat bang Enos
Paul Sianturi yang telah menyemangati penulis dan memberikan dorongan
selama penulisan skripsi ini.
14. Buat kakak/abang yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini,
terkhusus buat bang Reza S.Pd, bang Herman S.Pd dan teman – teman
seperjuangan dalam ujian meja hijau ( Ka’ica, Teresia, Nurmadiah, Andi
Lumbantoruan, dan Ka’vita)
15. Teristimewa buat bang Rico Parhusip yang selalu menyemangati penulis,
memberikan dorongan dan motivasi. Juga buat adik – adik kos Gang
Perbatasan 01/02 terkhusus buat Kartina Simanjuntak dan Frislin Hutapea,
terimakasih telah banyak membantu penulis serta doa dan dukungannya.

Ahir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagai
bahan literatur yang baik bagi penulis dan pembaca lainnya. Untuk itu semua,
penulis ucapkan banyak terimakasih.


Medan, Maret 2016
Penulis

iv

FRISDA SIMANJUNTAK
NIM. 3113331011

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN....................................

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................

iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

ABSTRAK ......................................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

ix


DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................

4

C. Pembatasan Masalah .................................................................

5

D. Perumusan Masalah ..................................................................


6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................

6

F. Manfaat Penelitian .....................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis. .....................................................................

7

1. Konsep Permukiman ............................................................

7

2. Kriteria Pemukiman Kumuh .................................................


8

3. Pengertian Pertambahan Penduduk .......................................

13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi terjadinya
Permukiman kumuh ..............................................................

16

B. Kerangka Berfikir ......................................................................

25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .......................................................................

28

v

B. Populasi dan Sampel .................................................................

28

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ..........................

29

1. Variabel Penelitian ..............................................................

29

2. Defenisi Operasional ...........................................................

29

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..........................................

30

E. Teknik Analisis Data .................................................................

31

BAB IV DESKRIPSI GEOGRAFI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Ringkas Kecamatan Medan Tuntungan ........................

32

B. Keadaan Fisik Wilayah ...............................................................

33

1. Letak Administrasi .................................................................

34

2. Luas Daerah ............................................................................

37

3. Iklim ........................................................................................

38

4. Penggunaan Lahan ..................................................................

39

C. Keadaan Non Fisik Wilayah ......................................................

40

1.

Jumlah Penduduk ................................................................

40

2.

Luas Daerah Dan Kepadatan Penduduk ..............................

41

3.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ..............

42

4.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ..........

45

5.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........

46

6.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama .........................

46

7.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Di Kecamatan
Medan Tuntungan ................................................................

48

8.

Fasilitas Pendidikan Kecamatan Medan Tuntungan............

48

9.

Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Medan Tuntungan ......

50

10. Fasilitas Keagamaan ............................................................

51

vi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..........................................................................

52

B. Pembahasan .............................................................................

77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................

82

B. Saran ..........................................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

86

vii

DAFTAR TABEL
No

Judul

Halaman

1. Luas Masing –Masing Kelurahan Dan Jumlah Lingkungan
di Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ................................

38

2. Bentuk Penggunaan Lahan di Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2015 .....................................................................................

41

3. Luas Daerah, Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk di
Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2015 ....................................

43

4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan
Medan Tuntungan Tahun 2015 .......................................................

44

5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur di Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2015 ...................................................................

45

6. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan
Medan Tuntungan Tahun 2015 ....................................................... 47
7. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2015 ...................................................................

48

8. Komposisi Penduduk Menurut Etnis di Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2015 ...................................................................

49

9. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Medan
Tuntungan tahun 2015 ....................................................................

50

10. Fasilitas Sarana Dan Prasarana Kesehatan di Kecamatan Medan
Tuntungan Tahun 2015 ...................................................................

51

11. Fasilitas Sarana Keagamaan di Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2015 .....................................................................................

52

12. Umur Responden di Kelurahan Tanjung Selamat...........................

53

13. Tingkat Pendidikan Responden di Kelurahan Tanjung Selamat.....

54

14. Jenis Pekerjaan Responden di Kelurahan Tanjung Selamat ...........

55

15. Pekerjaan Sampingan Responden ...................................................

56

16. Tingkat Pendapatan Responden ......................................................

58

ix

17. Perubahan pekerjaan dan peningkatan
pendapatan dari tahun 2011-2015 ...................................................

59

18. Tanggapan Responden Terhadap Penghasilan yang Dimiliki ........

62

19. Jumlah anggota keluarga responden ...............................................

64

20. Jumlah Penduduk di Kelurahan Tanjung Selamat Dari tahun
2010 – 2015 .....................................................................................

65

21. Jumlah Pendatang di Kelurahan Tanjung Selamat Tahun
2010- 2015 ......................................................................................

66

22. Lokasi Sampel Penelitian ................................................................

67

23. Jenis Bangunan yang di Tempati Responden Dari Tahun
2010– 2015 Lingkungan I dan III .................................................

68

24. Alasan memilih menetap di lokasi permukiman ............................

73

25. Waktu Tinggal Menetap Responden di Lokasi Penelitian ..............

74

26. Status Kepemilikan Rumah Responden ..........................................

74

27. Cara Pembuangan Sampah Responden ...........................................

75

28. Sumber Air Bersih Untuk Di Konsumsi .........................................

77

x

DAFTAR GAMBAR
No

Uraian

Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ................................................................

27

2. Peta Administrasi Lokasi Penelitian ...............................................

36

3. Peta Lokasi Penelitian ....................................................................

37

4. Rumah responden yang di kelilingi pohon pisang ..........................

56

5. grafik perubahan jenis pekerjaan
responden di lingkungan I dan III ..................................................

59

6. Grafik peningkatan pendapatan
responden dari tahun 2011 – 2015 ..................................................

60

7. peningkatan jumlah bangunan non parmanen
di kelurahan Tanjung Selamat ..................................................................

68

8. Rumah non parmanen di daerah penelitian .....................................

69

9. Rumah semi parmanen di daerah penelitian ...................................

69

10. Lahan terbangun tahun 2010 ...........................................................

71

11. Lahan terbangun tahun 2014 ...........................................................

72

12. Pembuangan sampah responden di sembarang tempat ..................

76

13. Pembuangan sampah responden di sungai ......................................

76

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju
pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor alami yaitu
kelahiran dan terutama juga pengaruh dari perpindahan penduduk yang sangat
pesat dari desa ke kota (urbanisasi). Laju pertumbuhan penduduk yang pesat ini
tentu akan membawa beragam permasalahan di daerah perkotaan seperti
kemacetan dan kesemrawutan kota, kemiskinan, meningkatnya kriminalitas,
munculnya pemukiman kumuh atau daerah slum (slum area) terutama pada lahanlahan kosong seperti jalur hijau disepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta
api, taman-taman kota maupun di bawah jalan layang.
Pemukiman kumuh (daerah slum) adalah daerah yang sifatnya kumuh
tidak beraturan yang terdapat di daerah perkotaan. Keberadaan permukiman
kumuh menjadi salah satu indikator gagalnya pemerintah dalam melaksanakan
program pembangunan perumahan dan tata ruang kota yang berkelanjutan. Selain
menimbulkan keruwetan tata ruang kota maka padatnya permukiman kumuh di
sepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api, areal pemakaman umum, di
bawah jembatan maupun jalan layang ini juga berdampak bagi lingkungan hidup,
kesehatan dan standar hidup warga perkotaan, serta rawan menimbulkan tindak
kejahatan.
Pertumbuhan penduduk miskin dapat kita lihat dari segi pembangunan
permukiman di negara Indonesia yang tidak mampu mengikuti pesatnya

1

2

pertumbuhan penduduk, sehingga muncullah masalah perumahan yaitu semakin
menurunnya kualitas lingkungan perumahan. Dimana perumahan adalah salah
satu kebutuhan manusia yang seharusnya memiliki syarat rumah yang layak dan
sehat. Keadaan ekonomi yang sangat rendah merupakan suatu ketidak berdayaan
mereka untuk berprilaku positif terhadap kualitas pemukiman dan perumahan.
Kualitas permukiman mereka yang sekarang merupakan ambang batas
kemampuan ekonomi dalam hubungan dalam kualitas fisik dan lingkungan
rumahnya.
(Melly G 1989) menyatakan bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat yang
tinggi, sedang dan rendah ketergantungan dapat ditinjau dari berbagai aspek
kehidupan yaitu: pendapatan, kesejahteraan keluarga, perumahan, pendidikan,
kesehatan keluarga, sandang dan pangan. Karena pemukiman merupakan
kebutuhan pokok manusia, maka dalam pembangunannya harus memenuhi syaratsyarat antara lain, ukuran rumah, jumlah anggota keluarga itu harus sesuai dengan
luas rumahnya dan bangunan yang digunakan hendaknya berat dan material yang
kokoh, yang mampu menahan angin dan melindungi dari sinar matahari dan
hujan.
Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia juga memiliki masalah dalam
penataan pemukiman penduduk, yaitu banyaknya pemukiman kumuh yang
menghiasi Kota Medan. Kawasan permukiman kumuh di Kota Medan saat ini
diperkirakan mencapai 22,5% dari luas wilayah Kota Medan yang terdiri dari
88.166 unit rumah atau 13,62% dari jumlah rumah yang ada di Kota Medan.
Kawasan permukiman kumuh tersebut tersebar di 145 titik lokasi, dimana pada

3

umumnya berada pada bantaran sungai dan rel KA terutama di pusat kota (BPS,
Medan, 2012).
Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara telah berkembang menjadi
pusat perekonomian daerah dan regional yang penting dan utama di Pulau
Sumatera. Pertumbuhan ekonomi kota sebesar 7,69% per tahun menyebabkan
warga desa semakin hari semakin terhisap oleh magnet ekonomi Kota Medan.
Migrasi ini terjadi karena terjadinya surplus jumlah sumber daya manusia yang
terdapat di pedesaan dan adanya peluang kerja di perkotaan.
Derasnya arus migrasi ke kota Medan menimbulkan sejumlah persoalan,
antara lain adalah masih tingginya persentase jumlah warga miskin di Medan.
Berdasarkan data yang di keluarkan BPS kota Medan, persentase jumlah warga
miskin pada tahun 2010 adalah 10,05%. Hal ini disebabkan pertumbuhan dan
pembangunan

wilayah

tidak

mampu

mengatasi

terjadinya

kesenjangan

pendapatan antara masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan yang
berpenghasilan

tinggi.

Masyarakat

berpenghasilan

rendah

sangat

sulit

memperoleh yang layak huni dan terjangkau, sehingga salah satu masalah terbesar
penataan kota Medan adalah penataan pemukiman padat (Daulay,2012).
Demikian juga dengan masalah permukiman penduduk yang dihadapi di
Kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan. Kebanyakan kaum
urbanis tergolong miskin sehingga hampir tidak mungkin lagi bagi mereka untuk
menyewa tempat tinggal, karena rumah di kota rata- rata relatif tinggi. Akibatnya
kalau mungkin atau bertempat tinggal di permukiman – permukiman kumuh yang
menggambarkan kesengsaraan. Salah satunya dapat kita lihat di Kelurahan
Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan.

4

Di pemukiman ini dapat dilihat masyarakat atau warga menempati rumahrumah yang berhimpitan dan kecil dengan tatanan yang tidak teratur.Bertolak dari
pentingnya kualitas pemukiman dari adanya peningkatan jumlah penduduk,
mendorong penulis untuk melakukan penelitian pola penyebaran permukiman
kumuh dalam kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi penduduk serta
menganalisis perkembangan pemukiman kumuh dari Tahun 2010-2015. Penelitian
ini lebih menekankan pada permukiman, di daerah permukiman kumuh di salah
satu kelurahan di kecamatan Medan Tuntungan kota Medan.
Pentingnya kota Medan dijadikan sebagai daerah penelitian, disebabkan
karena kota Medan sebagai Ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang kegiatan
pembangunannya berjalan sangat cepat sejalan dengan perkembangan penduduk
dan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat industri,
pusat pelayanan dan pusat bisnis di Provinsi Sumatera Utara. Kegitan
pembangunan di kota Medan yang berjalan dengan pesat, memerlukan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan monitoring hasil pembangunan
secara cermat, tepat dan efisien. Kebijaksanaan pembangunan dan pengembangan
tersebut antara lain meliputi : pengolaan sumber daya alam, pelayanan umum
(utilitas), transportasi, industri, kependudukan, pelayanan sosial dan perumahan.
B. Identifikasi Masalah
Pertumbuhan penduduk miskin dapat kita lihat dari segi pembangunan
permukiman di negara Indonesia yang tidak mampu mengikuti pesatnya
pertumbuhan penduduk, sehingga muncullah masalah perumahan yaitu semakin
menurunnya kualitas lingkungan perumahan. Laju pertumbuhan penduduk yang
pesat ini tentu membawa berbagai macam masalah, salah satunya adalah

5

munculnya pemukiman kumuh atau daerah slum (slum area) terutama pada lahan-lahan
kosong seperti jalur hijau disepanjang bantaran sungai, bantaran rel kereta api, tamantaman kota maupun di bawah jalan layang. Hal ini lah yang menyebabkan kualitas

pemukiman cenderung menurun.
Keadaan sosial ekonomi penduduk di permukiman kumuh berkaitan erat
dengan penentuan kualitas lingkungan hidup (tingkat kesejahteraan) dalam
kehidupan bermasyarakat yang pada akhirnya turut serta mempengaruhi kondisi
fisik dimana mereka bertempat tinggal. Rendahnya tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan dan pendapatan masyarakat di permukiman kumuh mempunyai
pengaruh yang sangat luas terhadap prilaku sosial, ekonomi dan budaya yang
berpengaruh terhadap tingkat kualitas pemukiman penduduk. Permukiman di
permukiman kumuh kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan
juga tidak luput dari permasalah pemukiman yang tidak sesuai dengan
perencanaan tata ruang kota.
C.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka permasalahan

yang akan dikaji dan diteliti adalah tentang kondisi sosial ekonomi penduduk
permukiman kumuh kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan
serta perkembangan pemukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan
Medan Tuntungan dari tahun 2010 - 2015.

6

D. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan ruang lingkup masalah di atas,
maka peneliti merumuskan masalah – masalah yang akan di teliti yaitu :
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi penduduk permukiman kumuh di
Kelurahan Tanjung Selamat kecamatan Medan Tuntungan ?
2. Bagaimana perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung
Selamat kecamatan Medan Tuntungan dari Tahun 2010 - 2015 ?
E.

Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah penelitian yang telah di rumuskan maka tujuan yang hendak
di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Kondisi sosial ekonomi penduduk permukiman kumuh di Kelurahan
Tanjung Selamatkecamatan Medan Tuntungan.
2. Perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat
kecamatan Medan Tuntungan dari tahun 2010 - 2015.
F.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumber informasi/masukan pada pemerintah daerah kota Medan
agar dapat membuat kebijakan- kebijakan dalam mengatasi masalah
pemukiman kumuh di kota Medan khususnya yang ada di kelurahan
Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan.
2. Menambah wawasan bagi penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam
bentuk skripsi
3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan dan pembahasan
yang telah diuraikan, maka dapat dinyatakan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Pertambahan penduduk di lingkungan I dan III, umumnya di sebabkan oleh
urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
menyebabkan suatu keadaan ketidak mampuan kota untuk menyediakan
fasilitas pelayanan pokok dan kesempatan kerja untuk penduduk yang kian
hari kian bertambah. Fenomena urbanisasi ini mengakibatkan kaum
urbanisasi lebih banyak mendatangi pusat-pusat kota dan sebagai akibat
keterbatasan areal, keterbatasan modal dan kemampuan mereka sendiri,
mereka terpaksa mendirikan pemukiman-pemukiman kumuh yang kadang
kala tidak menetap. Keterbatasan – keterbatasan tersebut bisa di sebabkan
oleh pendidikan yang rendah sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan,
tentu hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan mereka.

2.

Secara sosial ekonomi responden yang tinggal di lingkungan I dan III,
adalah warga yang hidup dengan karakteristik sosial dan ekonomi yang
relatif di bawah standar kehidupan warga kota Medan umumnya.Tingkat
pendidikan yang terakhir umumnya hanya sampai tingkat SMP, hal ini lah
yang menyebabkan responden kebanyakan bekerja sebagai buruh atau
sebagai pekerja kasar. Kemudian mayoritas responden memilih bertempat

81

82

tinggal di daerah penelitian karena penghasilan yang rendah, dan hanya
mampu memilih tempat seperti di daerah penelitian untuk di jadikan tempat
tinggal (faktor kemiskinan).
Perkembangan sosial ekonomi penduduk dari tahun 2010 -2015tidak
mengalami banyak peningkatan. Hal ini dapat di lihat pada tahun 2011
keadaan sosial ekonomi penduduk tidak jauh berbeda dengan tahun 2015.
Perubahan yang paling menonjol terlihat dalam aspek pendapatan dimana
dimana pada tahun 2011 mayoritas responden memiliki penghasilan Rp
200.000 – 450.000 ada 34,3% kemudian di susul dengan responden yang
berpenghasilan Rp 451.000 – 700.000 ada 19,4%, selanjutnya responden
yang berpenghasilan Rp 701.000 – 950.000 ada 20,4% sedangkan yang
berpenghasilan

951.000-

1.200.000

ada

11,1%

sedangkan

yang

berpenghasilan 1.200.000 – Rp 1.500.000 hanya ada 14,8%. Dapat kita
bandingkan dengan tahun 2015 dimana responden yang perpenghasilan Rp
200.000 – 450.000 ada 8,3% , responden yang berpenghasilan Rp 451.000 –
700.000

ada

10,2

%, kemudian

disusul

dengan

responden

yang

berpenghasilan Rp 701.000 – 950.000 ada 11,1% dan responden yang
berpenghasilan 951.000- 1.200.000 ada 43,5% sedangkan responden yang
berpenghasilan 1.200.000 – Rp 1.500.000 ada 26,8%.
Untuk aspek pekerjaan dari tahun 2011 -2015 hanya terjadi pergantian
pekerjaan namun tetap dalam lingkup pekerjaan di sektor informal yaitu
sebagai buruh, pemulung, supir, tukang becak, dan pedagang. Kemudian
dalam bidang pendidikan dari tahun 2011 – 2015 mayoritas responden hanya

83

tamat SMP. Hal ini menunjukkan tidak ada perubahan ataupun peningkatan
dalam bidang pendidikan.
3. Perkembangan permukiman kumuh di kelurahan Tanjung Selamat dari
tahun 2010 – 2015 kecamatan Medan Tuntungan tetap meningkat. Hal ini
di lihat dari kualitas rumah responden, menunjukkan pada tahun 2011
terdapat rumah non parmanen sebanyak 75, sedangkan semi parmanen 377
dan yang parmanen 301 rumah. Jika di bandingkan dengan tahun 2015
rumah non parmanen ada 107, sedangkan semi parmanen sebanyak 385
dan parmanen sebanyak 587. Rumah non parmanen ini banyak terdapat di
lingkungan III pinggiran sungai Belawan dan bangunan rumah terlihat tua
dengan kondisi tidak layak di huni. Jika di lihat dari luasan lahan pada
citra, menunjukkan bahwa bangunan maupun rumah- rumah di daerah ini
semakin bertambah disebabkan pertambahan penduduk yang pesat
sehingga banyak penduduk mendirikan rumah tanpa memperhatikan pola
tata ruang kota. Dapat di lihat perbandingan nya, dimana pada tahun 2010
luas lahan permukiman yaitu 228 934,0443 m3 sedangkan pada tahun 2014
luas lahan untuk permukiman bertambah yaitu menjadi 248 311,5647m 3.

84

B.

SARAN
Dari hasil penelitian yang telah di laksanakan maka peneliti menganjurkan

beberapa saran sebagai bahan masukan antara lain :
1. Dalam setiap pengambilan keputusan terutama oleh PEMKO Medan
khususnya, agar senantiasa memperlihatkan faktor sosial, ekonomi dan
budaya yang ada, terutama dalam penataan ruang sehingga dapat
meminimalisasi munculnya permukiman kumuh.
2. Perlu di fikirkan dan di laksanakan jalan keluar untuk merehabilitasi
perumahan para penghuni, yang tidak layak huni dengan merenopasi
bangunan dengan biaya yang dapat di jangkau.
3. Mengalokasikan para pemukim dengan mendirikan kawasan perumahan
sederhana sebagai tempat bagi masyarakat dengan ekonomi yang rendah
dengan harga yang terjangkau dengan pendapatan mereka. Kemudian
menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat yang mereka
miliki, sehingga dapat menambah pendapatan dan mengurangi angka
kemiskinan.

85

DAFTAR PUSTAKA
Aca, Sugandy. 2007. Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan
Jakarta : Bumi Aksara.

Lingkungan.

Afrilla, Rika. (2012) Kedaan Sosial Budaya Penduduk Di Pemukiman Kumuh
Pinggiran Rel Kereta Api Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan
Barat.Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah FIS-UNIMED
BKKBN, Pendataan Keluarga Tahun 2000
Bianpoen. 1991. “Menata Kota dan Pemukiman Buruk”. JIIS, No. 1, PAU – IS –
UI, Gramedia, Jakarta.
Bintarto, dkk. 1997. Pengantar geografi kota. Yokyakarta: Spring
Biro Pusat Statistik. 1990. Statistik Medan. Medan
Primbodo, Suryanto. 1991. Pendidikan kependudukan. Surabaya: Bina Ilmu
Evers, S. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV Rajawali
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-sosial-ekonomi.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5unikom_d-i.pdf (diakses 30 Juli 2015)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan. Diakses pada rabu, 18 Juli 2015
Hutabarat, Hengki. (2013) Analisis Faktor Penyebab Pemukiman Kumuh di
Kecamatan
Medan Denai. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FISUNIMED
Hutapea, Julintri . (2012) Analisis Faktor Penyebab Permukiman Kumuh Di Kota
Medan ( Studi Kasus: Kecamatan Medan Belawan). skripsi. Jurusan Ekonomi
Pembangunan FE-USU
Khomaruddin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan Dan Pemukiman.
Jakarta: yayasan real estate Indonesia.
Melly G. 1989 Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat, Jokjakarta:
Silas, Johan. 1993. Studi Tentang Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi
Penduduk Daerah Kumuh Surabaya. Surabaya: ITS
Soemarwoto, Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. JJakart
a: jhambatan
Suparlan, Parsudi. 2000. Kemiskinan Di Perkotaan, Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia
85

86

Sumaatmadjah, N. 1981. Pengantar Study Sosial. Bandung: Alumni
Undang – Undang No. IV Tahun 1992 Tentang Masalah Permukiman Dan
Perumahan di akses dari https//www.pu.go.id 7 Juli 2015
Undang- Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan
Permukiman. Bandung. Citra Umbara
Wulan Sari. (2011) Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Di Pemukiman Kumuh
Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan. Skripsi. Medan.
Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED