Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI

TESIS

OLEH

DENNY DINA FRANSISKA SORMIN 117017027 / Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

OLEH

DENNY DINA FRANSISKA SORMIN 117017027 / Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013


(3)

Judul Penelitian : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR

FARMASI

Nama Mahasiswa : Denny Dina Fransiska Sormin Nomor Pokok : 117017027

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Dr. Tavi Supriana, M.Si) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak

Ketua Anggota

)

Ketua Program Studi Direktur,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Erman Munir,M.Sc)


(4)

Telah Diuji pada Tanggal : 31 Juli 2013

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Anggota : 1. Dr. Tavi Supriana, M.Si

2. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak 2. Drs. Firman Syarif, M.Si


(5)

PERNYATAAN

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI “

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Sains pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil peneliti sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah peneliti cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Juli 2013


(6)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Alat uji yang digunakan adalah regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sensus dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 9 perusahaan sektor farmasi. Data penelitian yang dianalisis terdiri dari 9 perusahaan sampel dari 6 periode yaitu tahun 2006-2011. Dengan demikian jumlah data yang dianalisis adalah 54 data pengamatan (9 perusahaan x 6 tahun = 54 data pengamatan). Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, current ratio,receivable turn over ratio,fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian ini membuktikan bahwa current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan. Kata kunci : current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio,

net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan keputusan pendanaan.


(7)

THE ANALYSIS OF SOME FACTORS WHICH INFLUENCE THE DECISION FOR FINANCING COMPANIES IN

PHARMACEUTICAL SECTOR

ABSTRACT

The objective of the study was to evaluate some factors which influenced the decision for financing companies in pharmaceutical sector. The population was nine companies in pharmaceutical sector listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2006-2011. The samples were taken by census in which the number of companies (nine companies) was the same as the number of the samples. The data consisted of nine sample companies during six periods (2006-2011). Therefore, the analyzed data were 54 observation data (nine companies x six years = 54 observation data). The type of the study was associative causal. The data were secondary data, gathered by using documentation technique and analyzed by using multiple regression analysis. The classic assumption test was taken before the hypothesis was tested with multiple regression analysis. The result of the study showed that, simultaneously, current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, sales growth, assets growth, assets structure, and company size influenced financing decision. Partially, the study showed that current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, assets structure, and company size had significant influence on financing decision.

Keywords: Current Ratio, Receivable Turn over Ratio, Fixed Assets Turn over Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Degree of Operating Leverage, Sales Growth, Assets Growth, Assets Structure, Company Size, Financing Decision


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menolong dan memberikan kekuatan dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi.”

Tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H,MSc, (CTM), SpA(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, MSc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan Dosen pembanding yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan tesis ini. 4. Ibu Dr. Tavi Supriana, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan,

bimbingan dan saran bagi peneliti dari awal hingga selesainya tesis ini.

5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan, bimbingan dan saran bagi peneliti dari awal hingga selesainya tesis ini.

6. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si,Ak dan Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen pembanding yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Administrasi Program Magister Akuntansi atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan.

8. Kedua orang tuaku beserta adik-adikku yang memberikan doa serta dorongan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini


(9)

9. Teman-teman seperjuangan Angkatan XXIII Program Magister Akuntansi Pemerintahan: Suster Ria Manurung, Evi Tria, Elfrida C. Dora, Hendra Simamora, Monetarist dan teman-teman yang lain atas persahabatan dan sumbangan pikiran selama perkuliahan.

10.Suamiku tercinta, Esra Victory Sarumpaet, atas dukungan moral, semangat dan doa sehingga peneliti dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini.

Peneliti menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna, namun harapan peneliti tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi rahmat dan berkat buat kita semua. Amin.

Medan, Juli 2013

Peneliti

Denny Dina Fransiska Sormin


(10)

RIWAYAT HIDUP

1. NAMA : DENNY DINA FRANSISKA SORMIN

2. TEMPAT/TGL.LAHIR : MEDAN/ 24 APRIL 1984

3. AGAMA : KRISTEN PROTESTAN

4. SUAM I : ESRA VICTORY SARUMPAET, SE

5. ORANG TUA

a. AYAH : Ir. TH. SORMIN

b. IBU : DURIATY SIMAMORA, S.Psi

6. ALAMAT : JL. GUNUNG MAS NO.8

MEDAN 7. PENDIDIKAN

a. SD : BUDI MURNI VI MEDAN

b. SMP : BUDI MURNI III MEDAN

c. SMU : NEGERI 7 MEDAN

d. S1 : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Originalitas Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1 Sumber-sumber Pendanaan ... 8

2.1.2 Keputusan Pendanaan ... 9

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan ……….. 10

2.1.4 Balancing Theory ... 11

2.1.5 Packing Order Theory ... 12

2.1.6 Current Ratio ... 13

2.1.7 Receivable Turn Over Ratio... 13

2.1.8 Fixed Assets Turn Over Ratio... 13

2.1.9 Net Profit Margin... 14


(12)

2.1.11 Degree of Operating Leverage... 15

2.1.12 Pertumbuhan Penjualan... 15

2.1.13 Pertumbuhan Aktiva... 15

2.1.14 Struktur Aktiva ... 16

2.1.15 Ukuran Perusahaan... 17

2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep ... 23

3.1.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Keputusan Pendanaan …... 24

3.1.2 Pengaruh Receivable Turn Over Ratio terhadap Keputusan Pendanaan …... 24

3.1.3 Pengaruh Fixed Assets Turn Over Ratio terhadap Keputusan Pendanaan …... 25

3.1.4 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Keputusan Pendanaan …... 25

3.1.5 Pengaruh Return on Equity terhadap Keputusan Pendanaan …... 26

3.1.6 Pengaruh Degree of Operating Leverage terhadap Keputusan Pendanaan …... 26

3.1.7 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Keputusan Pendanaan …... 26

3.1.8 Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan …... 27

3.1.9 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan …... 28

3.1.10 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan …... 28

3.2. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 30

4.2. Lokasi Penelitian ... 30

4.3. Populasi dan Sampel ... 30

4.4. Jenis dan Sumber Data ... 31

4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel.... 32

4.6. Metode Analisis Data ... 36


(13)

4.6.1.1 Uji Normalitas …………... 36

4.6.1.2 Uji Multikolinieritas …………... 37

4.6.1.3 Uji Autokorelasi …………... 37

4.6.1.4 Uji Heterokedastisitas …………... 38

4.6.2 Pengujian Hipotesis ……….. 38

4.6.2.1 Uji F (F-test) …………... 39

4.6.2.2 Uji t (t-test) …………... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data ... 42

5.2. Analisis Data ... 43

5.2.1 Uji Asumsi Klasik………. 43

5.2.1.1 Uji Normalitas …………... 43

5.2.1.2 Uji Multikolinieritas …………... 44

5.2.1.3 Uji Autokorelasi …………... 45

5.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas …………... 46

5.3. Pengujian Hipotesis ... 47

5.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan ……….. 47

5.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial ………….. 48

5.4. Pembahasan ... 50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 55

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 55

6.3. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(14)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1.1 Originalitas Penelitian... 7

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 20

4.1 Daftar Populasi dan Sampel ... 31

4.2 Matriks Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

5.1 Hasil Statistik Deskriptif ... 42

5.2 Hasil Pengujian Multikolinieritas... 44

5.3 Hasil Pengujian Autokorelasi... 45

5.4 Hasil Regresi Berganda untuk Uji F... 46


(15)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

3.1 Gambar Kerangka Konsep ……… 23

5.1 Grafik Normalitas………... 43


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Daftar Populasi dan Sampel ... 58

2 Perkembangan Debt to Equity Ratio Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 59

3 Perkembangan Current Ratio (CR)Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 60

4 Perkembangan Receivable Turn Over Ratio (RTO) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 61

5 Perkembangan Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 62

6 Perkembangan Net Profit Margin (NPM) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 63

7 Perkembangan Return on Equity (ROE) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 64

8 Perkembangan Degree of Operating Leverage (DOL) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 65

9 Perkembangan Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP) Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 66

10 Perkembangan Rasio Pertumbuhan Aktiva Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 67

11 Perkembangan Rasio Struktur Aktiva Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 68

12 Perkembangan Ukuran Perusahaan Perusahaan Farmasi di BEI Tahun 2006-2011... 69

13 Grafik Uji Normalitas Data... 70

14 Nilai Durbin-Watson untuk Uji Autokorelasi... 71


(17)

16 Scatter Plot untuk Uji Heteroskedastisitas... 73

17 Hasil Regresi Berganda untuk Uji F... 74

18 Hasil Regresi Berganda untuk Uji t... 75


(18)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Alat uji yang digunakan adalah regresi berganda. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2011. Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sensus dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 9 perusahaan sektor farmasi. Data penelitian yang dianalisis terdiri dari 9 perusahaan sampel dari 6 periode yaitu tahun 2006-2011. Dengan demikian jumlah data yang dianalisis adalah 54 data pengamatan (9 perusahaan x 6 tahun = 54 data pengamatan). Hasil penelitian menunjukkan secara simultan, current ratio,receivable turn over ratio,fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pendanaan. Sedangkan secara parsial, hasil penelitian ini membuktikan bahwa current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pendanaan. Kata kunci : current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio,

net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan keputusan pendanaan.


(19)

THE ANALYSIS OF SOME FACTORS WHICH INFLUENCE THE DECISION FOR FINANCING COMPANIES IN

PHARMACEUTICAL SECTOR

ABSTRACT

The objective of the study was to evaluate some factors which influenced the decision for financing companies in pharmaceutical sector. The population was nine companies in pharmaceutical sector listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 2006-2011. The samples were taken by census in which the number of companies (nine companies) was the same as the number of the samples. The data consisted of nine sample companies during six periods (2006-2011). Therefore, the analyzed data were 54 observation data (nine companies x six years = 54 observation data). The type of the study was associative causal. The data were secondary data, gathered by using documentation technique and analyzed by using multiple regression analysis. The classic assumption test was taken before the hypothesis was tested with multiple regression analysis. The result of the study showed that, simultaneously, current ratio, receivable turn over ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, degree of operating leverage, sales growth, assets growth, assets structure, and company size influenced financing decision. Partially, the study showed that current ratio, fixed assets turn over ratio, net profit margin, return on equity, assets structure, and company size had significant influence on financing decision.

Keywords: Current Ratio, Receivable Turn over Ratio, Fixed Assets Turn over Ratio, Net Profit Margin, Return on Equity, Degree of Operating Leverage, Sales Growth, Assets Growth, Assets Structure, Company Size, Financing Decision


(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di Indonesia merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat dengan pasar yang terus berkembang. Menurut Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pertumbuhan industri farmasi Indonesia rata-rata mencapai 13 persen per tahun selama

tahun 2006-2011. Total angka penjualan sektor farmasi tahun 2010 sebesar Rp 38,5 triliun meningkat menjadi Rp 43,1 triliun pada 2011.

Kondisi tersebut memacu trend investasi sektor industri farmasi Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat pada tahun 2011 beberapa perusahaan industri farmasi memiliki pertumbuhan usaha, pendapatan dan harga saham tertinggi yaitu PT Tempo Scan Pasific Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Pyridam Farma Tbk dan PT Merck Tbk.

PT Merck Sharp and Dohme (MSD) yang merupakan induk PT Merck Tbk menargetkan PT Merck Tbk menjadi pemain farmasi ketiga terbesar di Indonesia dalam 4-5 tahun mendatang. Menurut Presiden PT MSD Asia Pasifik, Patrick,

riset dan pengembangan. Dalam waktu dekat, pabrik-pabrik di Australia akan ditutup lalu semuanya akan dipindah ke Indonesia. Perpindahan pabrik tersebut dilakukan bukan karena terjadi perlambatan ekonomi global, tetapi karena pertumbuhan ekonomi


(21)

di Asia Pasifik, khususnya Indonesia yang cukup pesat. Pabrik pengemasan baru senilai US$ 21 juta di Pandaan (daerah Pasuruan, Jawa Timur) mulai beroperasi pada akhir tahun 2012. Dari kapasitas produksi di Indonesia, sekitar 25 % akan dijual di pasar domestik dan 75 % untuk ekspor, terutama ke Asia Pasifik. Porsi sebesar 25 % tersebut adalah rencana jangka pendek dan ditargetkan akan terus meningkat di masa mendatang apabila SDM sudah sukses di Indonesia. Fasilitas pengemasan baru di Pandaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk MSD dari segi ukuran dan pengemasan terbaik sesuai dengan kebutuhan konsumen di pasar regional. PT MSD melalui PT Merck Tbk ingin meningkatkan investasi di Indonesia dan juga mendapatkan keuntungan hingga mencapai dua digit.

Pada tahun 2010 dan 2011 persaingan bisnis semakin ketat dalam industri farmasi dimana diversifikasi produk banyak dihasilkan oleh perusahaan farmasi besar. Persaingan di segmen consumer health (minuman energi dan nutrisi) diperkirakan akan lebih ketat di masa mendatang. Perusahaan-perusahaan sektor industri farmasi melakukan pengembangan usaha untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dalam perkembangannya perusahaan-perusahaan tersebut mengalami berbagai hambatan. Salah satunya adalah berhubungan dengan keputusan pendanaan.

Sebagai bagian dari pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia dan emiten-emitennya (termasuk sektor industri farmasi) telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Pasar modal merupakan media yang sangat efektif untuk mendapatkan dan menginvestasikan dana yang berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan.


(22)

Dana dapat diperoleh dari sumber internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal diperoleh dari laba ditahan (retained earning) dan depresiasi, sedangkan sumber dana eksternal diperoleh dari modal saham (equity) dan pinjaman atau hutang.

Keputusan untuk memilih pendanaan perusahaan sering mendatangkan dilema bagi manajer keuangan. Dilema tersebut adalah manajer harus mampu menghimpun dana, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan harus mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang langsung timbul dari keputusan yang dilakukan oleh manajer.

Keputusan pendanaan dengan hutang yang tinggi dan tidak diikuti oleh penggunaan yang hati-hati, maka biaya keagenan hutang (agency cost of debt) akan semakin tinggi dan akhirnya akan merugikan pemegang saham. Ketika manajer menggunakan hutang, maka biaya modal yang timbul adalah sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Akan tetapi ketika manajer menggunakan dana internal, maka akan timbul biaya akibat menggunakan laba usaha (opportunity cost) dari dana internal yang dipergunakan. Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan mempengaruhi manajer dalam hal pengambilan keputusan pendanaan.

Keputusan pendanaan diukur melalui rasio Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini merupakan rasio leverage yang mengukur kemampuan kinerja perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansialnya dengan melihat perbandingan antara total hutang dengan total ekuitasnya.


(23)

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi rasio DER maka semakin tinggi risiko suatu perusahaan karena pendanaan perusahaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal sendiri (equity). Tingginya hutang menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Hal ini membawa dampak pada menurunnya harga saham di bursa sehingga return saham akan menurun.

Weston dan Brigham (1996) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah stabilitas penjualan, likuiditas, struktur aktiva, operating leverage, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, produktivitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, kondisi pasar keuangan dan fleksibilitas keuangan. Menurut Sartono (2001:248), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah tingkat penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan pajak, skala perusahaan, kondisi internal perusahaan, dan ekonomi makro. Dari semua variabel yang mempengaruhi keputusan pendanaan, peneliti menggunakan variabel-variabel bebas yaitu rasio likuiditas (current ratio = CR), rasio produktivitas (receivable turn over ratio = RTO dan fixed assets turn over ratio = FATO), rasio profitabilitas (net profit margin = NPM dan return on equity = ROE), operating leverage, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan.

Current Ratio (CR) dihitung dengan membagi aset lancar dengan hutang lancar. Receivable Turn Over Ratio (RTO) yaitu perbandingan penjualan kredit terhadap piutang. Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO) yaitu perbandingan antara penjualan kredit dengan aset tetap. Net Profit Margin (NPM) dihitung dengan membagi laba


(24)

setelah pajak dengan total penjualan. Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Degree of Operating Leverage dihitung dengan membagi perubahan EBIT (earning before interest and taxes) dengan perubahan penjualan. Pertumbuhan penjualan dihitung sebagai perbandingan total penjualan tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan aktiva dihitung sebagai perbandingan total aktiva tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Struktur aktiva diukur melalui rasio aktiva tetap yaitu perbandingan aktiva tetap terhadap total aktiva. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi dengan judul : “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi.

1.4. Manfaat Penelitian


(25)

1. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi

2. Bagi manajemen (emiten) sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan informasi dan dasar pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pendanaan

3. Bagi investor/calon investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan informasi dan referensi dalam pengambilan keputusan pendanaan

4. Bagi calon peneliti, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama penelitian berkaitan dengan keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi

1.5.Originalitas Penelitian

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Widodo (2010) dengan judul: “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Beban Pajak dan Operating Leverage terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007.” Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Widodo adalah penelitian ini menggunakan variabel Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Operating Leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan; sedangkan penelitian Widodo menggunakan struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, beban pajak dan operating leverage. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor farmasi sedangkan penelitian Widodo dilakukan pada perusahaan manufaktur.


(26)

Tabel 1.1 Originalitas Penelitian Kriteria Berdasarkan

Teori Peneliti terdahulu Penelitian Sekarang Variabel Penelitian Variabel Independen : 1. Current Ratio

(CR) 2. Receivable

Turn Over Ratio (RTO) 3. Fixed assets

Turn Over Ratio (FATO) 4. Net Profit

Margin (NPM) 5. Return on

Equity (ROE) 6. Operating

Leverage (DOL)

7. Pertumbuhan Penjualan 8. Pertumbuhan

Aktiva

9. Struktur Aktiva 10. Ukuran

Perusahaan

11. Variabel pajak 12. Tingkat bunga 13.Keadaan pasar modal 14. Kebijakan dividen 16. Stabilitas earning 17. Ekonomi makro Variabel Independen : 1. Struktur Aktiva 2. Ukuran Perusahaan 3. Profitabilitas 4. Pertumbuhan Penjualan 5. Beban Pajak 6. Operating

Leverage

Variabel Independen : 1. Current Ratio (CR) 2. Receivable Turn Over

Ratio (RTO) 3. Fixed assets Turn

Over Ratio (FATO) 4. Net Profit Margin

(NPM)

5. Return on Equity (ROE)

6. Operating Leverage (DOL)

7. Pertumbuhan Penjualan

8. Pertumbuhan Aktiva 9. Struktur Aktiva 10. Ukuran Perusahaan

Tempat Penelitian Perusahaan Sektor Manufaktur Perusahaan Sektor Farmasi Periode Penelitian

Tahun 2005 – 2007


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Landasan Teori

2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan

Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan eksternal perusahaan (pendanaan dari luar perusahaan). Pendanaan dari dalam perusahaan merupakan usaha pemenuhan kebutuhan modal dari dalam perusahaan seperti akumulasi penyusutan dan laba ditahan. Besarnya akumulasi penyusutan setiap tahun tergantung pada metode penyusutan yang digunakan perusahaan, sedangkan besarnya laba ditahan atau cadangan dipengaruhi oleh laba yang diperoleh selama periode tertentu.

Pendanaan dari luar perusahaan merupakan usaha pemenuhan kebutuhan modal dari luar perusahaan seperti dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan. Modal yang berasal dari para kreditur merupakan utang bagi perusahaan dan disebut pendanaan dengan utang (debt financing), sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan adalah dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan dan disebut modal sendiri dimana modal ini berasal dari pemilik perusahaan yang disebut pendanaan sendiri (equity financing).


(28)

2.1.2 Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan menurut Husnan (2012:251) menyangkut keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan. Keputusan pendanaan menjawab berbagai pertanyaan penting seperti: berapa banyak hutang dan modal sendiri yang akan digunakan, bagaimana tipe hutang dan modal sendiri yang akan digunakan, dan kapan akan menghimpun dana dalam bentuk hutang atau modal sendiri.

Keputusan pendanaan menurut Ryanto (2002:10) adalah keputusan yang berkaitan dengan penentuan sumber dana yang akan digunakan, penentuan perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau penentuan sumber modal optimal. Fungsi pendanaan harus dilakukan secara efisien. Manager keuangan harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Selain itu manajer keuangan juga harus mempertimbangkan dengan cermat sifat dan biaya dari masing-masing sumber dana yang akan dipilih karena masing-masing sumber dana memiliki konsekuensi finansial yang berbeda.

Menurut Sartono (2001:6), keputusan pendanaan yang disebut dengan keputusan pembelanjaan menjawab berbagai pertanyaan penting seperti: bagaimana pembelanjaan kegiatan perusahaan yang optimal, bagaimana memperoleh dana untuk investasi yang efisien, bagaimana komposisi sumber dana optimal yang harus dipertahankan, apakah perusahaan sebaiknya menggunakan modal asing atau modal sendiri, adakah pengaruh keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan, serta bagaimana bentuk insentif terbaik untuk meningkatkan prestasi manajemen.


(29)

Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal antara lain (Martono & Harjito, 2004:5) :

1) Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi

2) Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal optimal

Menurut Husnan (2000:333), salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur keputusan pendanaan di dalam suatu perusahaan adalah debt to equity ratio (DER). Rasio ini menunjukkan beberapa bagian hutang yang dijamin oleh setiap rupiah modal sendiri. DER dapat dirumuskan sebagai berikut:

DER = Total Hutang Total Modal Sendiri

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar penggunaan hutang maka semakin besar pula kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Peningkatan hutang akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan

Keputusan untuk memilih pendanaan perusahaan sering mendatangkan dilema bagi manajer keuangan. Dilema tersebut adalah manajer harus mampu menghimpun dana, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan harus mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan


(30)

tersebut merupakan konsekuensi yang langsung timbul dari keputusan yang dilakukan oleh manajer. Keputusan pendanaan yang digunakan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan.

Perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis sumber-sumber dana yang ekonomis guna mendanai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usaha perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan.

Menurut Ryanto (2002:297), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah tingkat bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, kadar risiko dari aktiva, jumlah modal yang diperlukan, keadaan pasar modal, sifat manajemen dan ukuran perusahaan. Weston dan Brigham (1996) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah stabilitas penjualan, likuiditas, struktur aktiva, operating leverage, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, produktivitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, kondisi pasar keuangan dan fleksibilitas keuangan. Menurut Sartono (2001:248), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan adalah tingkat penjualan, struktur aset, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, variabel laba dan pajak, skala perusahaan, kondisi internal perusahaan, dan ekonomi makro.

2.1.4 Balancing Theory

Balancing theory diperkenalkan oleh Brealey dan Myers (1995). Balancing theory disebut juga trade-off theory. Teori ini menyatakan ada keseimbangan antara keuntungan penggunaan hutang dengan biaya financial distress (kesulitan keuangan)


(31)

dan agency cost (biaya keagenan). Financial distress terjadi jika perusahaan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban atau hutangnya, dimana perusahaan terancam bangkrut. Karena itu financial distress perlu diperhitungkan karena dapat mengurangi nilai (value) perusahaan.

Balancing theory menekankan pada keseimbangan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, hutang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan menggunakan hutang lebih besar, maka hutang tidak boleh lagi ditambah.

Menurut Fahmi (2012), balancing theory layak untuk diterapkan dalam kondisi perekonomian yang cenderung stabil, kondisi grafik penjualan perusahaan yang meningkat, cadangan perusahaan (laba ditahan) yang maksimal dan kondisi sosial politik dalam dan luar negeri yang cenderung stabil secara jangka panjang.

2.1.5 Packing order theory

Teori ini dikemukakan oleh Myers dan Majluf (1984). Teori ini disebut packing order theory karena menjelaskan mengapa perusahaan akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai.

Menurut packing order theory, tidak ada struktur modal optimal yang diperoleh dari perimbangan hutang dan modal sendiri. Manajer cenderung menentukan keputusan pendanaan perusahaan berdasarkan hierarki sumber dana yang paling disukai yaitu mulai dari penggunaan sumber dana internal dan diikuti sumber dana eksternal yaitu hutang dan terakhir adalah menerbitkan saham.

Packing order theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang profitable umumnya meminjam dalam jumlah sedikit. Hal ini disebabkan karena 12


(32)

perusahaan-perusahaan tersebut mampu menghasilkan kas internal yang memadai untuk keperluan investasi, sehingga tidak ada lagi penggunaan hutang. Demikian juga sebaliknya perusahaan yang tidak profitable akan cenderung menggunakan hutang yang lebih besar. Alasannya karena dana internal tidak mencukupi dan pembiayaan dengan hutang lebih disukai dibandingkan pembiayaan eksternal.

Menurut Myers (1984), dana internal lebih disukai dibandingkan dana eksternal karena kemungkinan perusahaan tidak perlu membuka diri dari sorotan investor. Sebaliknya, penggunaan hutang lebih disukai dibandingkan saham karena pertimbangan biaya emisi dan manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk bagi investor dan membuat harga saham turun yang disebabkan oleh adanya asimetri informasi.

2.1.6 Current Ratio

Current Ratio (CR) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan hutang lancar.

Semakin tinggi current ratio maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah current ratio maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi. Tinggi rendahnya current ratio perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang.

2.1.7 Receivable Turn Over Ratio

Receivable Turn Over Ratio (RTO = Rasio Perputaran Piutang) yaitu perbandingan penjualan kredit terhadap piutang. Semakin tinggi rasio perputaran


(33)

putang, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek.

2.1.8 Fixed Assets Turn Over Ratio

Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO = Rasio Perputaran Aset Tetap) yaitu perbandingan antara penjualan kredit dengan aset tetap. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aset tetap seperti gedung, kendaraan, mesin, perlengkapan kantor, dan sebagainya.

2.1.9 Net Profit Margin

Net Profit Margin (NPM) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan. Semakin tinggi net profit margin maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah karena laba yang dihasilkan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah net profit margin maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi karena laba yang dihasilkan perusahaan rendah. Tinggi rendahnya tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang. Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Hipotesis packing order menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu. Apabila memerlukan external financing, maka perusahaan akan menggunakan debt sebelum external equity. Apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan lebih banyak menggunakan pendanaan dari dalam perusahaan. Jika profitabilitassemakin tinggi, maka perusahaan 14


(34)

dapat menyediakan laba ditahan dalam jumlah yang lebih besar sehingga penggunaan hutang dapat ditekan.

2.1.10 Return on Equity

Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

2.1.11 Degree of Operating Leverage

Rasio ini dihitung dengan membagi perubahan EBIT (earning before interest and taxes) dengan perubahan penjualan. Semakin tinggi operating leverage maka semakin rendah kebutuhan perusahaan untuk melakukan pinjaman atau struktur modal.

2.1.12 Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) penjualan yang dimiliki perusahaan, baik penjualan secara tunai maupun kredit. Dalam penelitian ini pertumbuhan penjualan dihitung sebagai perbandingan total penjualan pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka semakin rendah kebutuhan perusahaan untuk melakukan pinjaman atau keputusan pendanaan.

2.1.13 Pertumbuhan Aktiva

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini pertumbuhan aktiva dihitung sebagai


(35)

Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

Menurut Sartono (2001:248), semakin besar kebutuhan dana maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi, perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen, melainkan menggunakan laba untuk pembiayaan investasi. Namun apabila laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan tersebut dapat menggunakan dana tambahan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk hutang.

Brigham dan Houston (2001:13) juga berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak menggunakan dana eksternal. Sesuai dengan packing order theory, pendanaan eksternal cenderung dibutuhkan perusahaan berupa hutang daripada modal sendiri. Hal ini karena emisi biaya saham baru lebih mahal daripada biaya untuk penerbitan surat utang.

Dewi (2010) mengungkapkan bahwa pertumbuhan aktiva berhubungan positif dengan keputusan pendanaan. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki pertumbuhan aktiva tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang sehingga ada hubungan positif antara pertumbuhan aktiva dengan keputusan pendanaan.

2.1.14 Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aktiva tetap. Menurut Munawir (2002:14), aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Struktur aktiva dalam packing order theory memiliki hubungan positif dengan keputusan pendanaan.


(36)

Frank dan Goyal (2005:7) menyatakan bahwa relation between debt and tangibility of asset is reliably positive, yang berarti bahwa semakin besar aktiva tetap yang dimilikiperusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar karena aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan ketika hendak berhutang. Struktur aktiva pada penelitian ini diukur melalui rasio aktiva tetap yaitu rasio perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva.

Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan (Sartono,2001:248). Selain itu investor akan lebih mempercayai perusahaan yang memiliki jaminan atas utang dalam jumlah besar karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka aktiva tetap tersebut tersedia dan dapat digunakan untuk melunasi utang yang dimiliki perusahaan.

2.1.15 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproyeksikan dengan Log Natural dari total aktiva. Semakin tinggi ukuran perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

2.2. Review Penelitian Terdahulu (Theoritical Mapping)

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :


(37)

1) Juniati (2010), judul ”Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, dan Profitability terhadap Struktur Modal Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2003-2007.” Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh firm size, growth opportunity, liquidity, dan profitability secara simultan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Firm size secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, Growth opportunity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, Liquidity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, Profitability secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, firm size, growth opportunity, liquidity, dan profitability secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan.

2) Mardi (2008), judul ”Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Struktur Pendanaan pada Perusahaan Perbankan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, dan kebijakan dividen terhadap struktur pendanaan pada perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini adalah struktur aktiva mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap struktur pendanaan industri perbankan daripada profitabilitas maupun kebijakan dividen. Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur aktiva, profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap struktur pendanaan pada industri perbankan.

3) Widodo (2010), judul ”Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Beban Pajak dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007.” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan,


(38)

profitabilitas, pertumbuhan penjualan, beban pajak dan operating leverage terhadap struktur modal. Hasil pengujian regresi secara parsial menunjukkan: struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal, beban pajak berpengaruh positif terhadap struktur modal dan operating leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, beban pajak dan operating leverage berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

4) Dewi (2007), judul ”Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Aset terhadap Keputusan Pendanaan Berdasarkan Packing Order Theory pada Perusahaan Otomotif di BEJ Periode 2001-2005.” Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa profitabilitas dan struktur aset secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan. 5) Dewi (2010), judul ”Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Struktur Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan pada PT.Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Ngurah Rai–Bali Periode 2006-2008.” Hasil analisis menunjukkan bahwa profitabilitas, pertumbuhan aktiva, dan struktur aktiva secara simultan berpengaruh sebesar 52,4 persen. Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan, pertumbuhan aktiva secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan dan struktur aktiva secara parsial berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan. 6) Bevan dan Danbolt (2001), judul “On the Determinants and Dynamics of UK Capital Structure.” Penelitian ini menggunakan perusahaan Inggris yang terdaftar tahun


(39)

1991-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan aktiva berwujud berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 7) Pathak (2010), judul “What Determines Capital Structure of Listed Firms in India ?” Penelitian ini menggunakan sampel 135 perusahaan dalam periode 1990-2009 yang tercatat di Bursa Efek Bombay (Mumbay Stock Exchange). Hasil penelitian menunjukkan aktiva berwujud, tingkat pertumbuhan, ukuran perusahaan, risiko bisnis, likuiditas, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Mumbay Stock Exchange.

Tabel ringkasan dari hasil penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama dan

Tahun Penelitian

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Niken Juniati (2010)

Pengaruh firm size, growth opportunity, liquidity,dan profitability terhadap struktur modal perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2003-2007

• Variabel dependen : Struktur

modal (Y)

• Variabel independen : firm size (X1

growth opportunity ), (X2), liquidity (X3 dan profitability (X

) 4

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

)

Secara parsial : Faktor firm size dan profitability tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal Rina Walmiaty Mardi (2008)

Pengaruh struktur aktiva, profitabilitas

dan kebijakan dividen terhadap struktur pendanaan pada perusahaan perbankan

• Variabel dependen : struktur pendanaan (Y)

• Variabel independen : struktur aktiva(X1), profitabilitas (X2 dividen(X

), dan kebijakan

3

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap struktur pendanaan

)

Secara parsial : Hanya faktor struktur aktivasaja yang berpengaruh signifikan terhadap struktur pendanaan


(40)

Alif Widodo (2010)

Pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, beban

pajak dan operating leverage terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007

• Variabel dependen : struktur

modal (Y)

• Variabel independen : struktur aktiva (X1), ukuran perusahaan (X2), profitabilitas (X3), pertumbuhan penjualan (X4), beban pajak (X5) dan operating leverage (X6

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

)

Secara parsial : Faktor profitabilitas dan operating leverage berpengaruh negatif terhadap struktur modal

I Dewa Ayu Sri Lestari Dewi (2007)

Pengaruh profitabilitas dan struktur aset terhadap keputusan pendanaan berdasarkan packing order theory pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2005

• Variabel dependen : Keputusan

pendanaan (Y) • Variabel independen

: profitabilitas (X1) dan struktur aset (X2

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan

)

Secara parsial : Kedua faktor berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan

I Gusti Ayu Agung Sri Purnama Dewi (2010)

Pengaruh profitabilitas, pertumbuhan aktiva dan struktur aktiva terhadap keputusan pendanaan pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Ngurah Rai-Bali periode 2006-2008

• Variabel dependen : Keputusan

pendanaan (Y) • Variabel independen

: profitabilitas (X1) dan struktur aset (X2

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap keputusan pendanaan

)

Secara parsial : Hanya faktor profitabilitas saja yang berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan Alan A. Bevan dan Jo Danbolt (2001)

On the Determinants and Dynamics of UK Capital Structure

• Variabel dependen : struktur

modal (Y)

• Variabel independen : Pertumbuhan (X1 ukuran perusahaan

), (X2

(X

), profitabilitas 3), dan aktiva berwujud (X4)

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap struktur modal Secara parsial : Hanya faktor profitabilitassaja yang berpengaruh negatif terhadap struktur modal


(41)

Joy Pathak (2010)

What Determines Capital Structure of Listed Firms in India ?

• Variabel dependen : struktur modal (Y)

• Variabel independen : Aktiva berwujud (X1

(X

), pertumbuhan 2

(X

), risiko bisnis 3), likuiditas (X4 dan profitabilitas (X

) 5

Secara simultan : berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

)

Secara parsial : Faktor likuiditas dan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal


(42)

3.1. Kerangka Konsep

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Berikut merupakan kerangka konsep yang menggambarkan model penelitian dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian.

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Keputusan

Pendanaan (Y)

Current Ratio (CR) (X1)

Receivable Turn Over Ratio (RTO) (X2)

Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO) (X3)

Net Profit Margin (NPM) (X4)

Return on Equity (ROE) (X5)

Degree of Operating Leverage (DOL) (X6)

Pertumbuhan Penjualan (RPP) (X7)

Pertumbuhan Aktiva (RPA) (X8)

Struktur Aktiva (RSA) (X9) Ukuran Perusahaan (UP)


(43)

Kerangka konseptual tersebut menggambarkan pengaruh Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Pada penelitian ini keputusan pendanaan merupakan variabel dependen sedangkan Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan merupakan variabel independen.

3.1.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Current Ratio (CR) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan hutang lancar.

Semakin tinggi current ratio maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah current ratio maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi. Tinggi rendahnya current ratio perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang.

3.1.2 Pengaruh Receivable Turn Over Ratio terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Receivable Turn Over Ratio (RTO = Rasio Perputaran Piutang) yaitu perbandingan penjualan kredit terhadap piutang. Semakin tinggi rasio perputaran


(44)

putang, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek.

3.1.3 Pengaruh Fixed Assets Turn Over Ratio terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO = Rasio Perputaran Aset Tetap) yaitu perbandingan antara penjualan kredit dengan aset tetap. Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aset tetap seperti gedung, kendaraan, mesin, perlengkapan kantor, dan sebagainya.

3.1.4 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Net Profit Margin (NPM) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan. Semakin tinggi net profit margin maka kebutuhan dana dari eksternal semakin rendah karena laba yang dihasilkan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya. Semakin rendah net profit margin maka kebutuhan dana dari sumber eksternal akan semakin tinggi karena laba yang dihasilkan perusahaan rendah. Tinggi rendahnya tingkat pengembalian atau laba yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada masa yang akan datang. Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Hipotesis packing order menyatakan bahwa perusahaan cenderung menggunakan internal equity terlebih dahulu. Apabila memerlukan external financing, maka perusahaan akan menggunakan debt sebelum external equity. Apabila perusahaan memiliki profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan akan lebih banyak menggunakan


(45)

pendanaan dari dalam perusahaan. Jika profitabilitassemakin tinggi, maka perusahaan dapat menyediakan laba ditahan dalam jumlah yang lebih besar sehingga penggunaan hutang dapat ditekan.

3.1.5 Pengaruh Return on Equity terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

3.1.6 Pengaruh Degree of Operating Leverage terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Rasio ini dihitung dengan membagi perubahan EBIT (earning before interest and taxes) dengan perubahan penjualan. Semakin tinggi operating leverage maka semakin rendah kebutuhan perusahaan untuk melakukan pinjaman atau melakukan keputusan pendanaan.

3.1.7 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Pertumbuhan penjualan adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) penjualan yang dimiliki perusahaan, baik penjualan secara tunai maupun kredit. Dalam penelitian ini pertumbuhan penjualan dihitung sebagai perbandingan total penjualan pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pendanaan. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka semakin rendah kebutuhan perusahaan untuk melakukan pinjaman atau keputusan pendanaan.


(46)

3.1.8 Pengaruh Pertumbuhan Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini pertumbuhan aktiva dihitung sebagai

perbandingan total aktiva pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka semakin besar kebutuhan dana untuk

pembiayaan ekspansi.

Menurut Sartono (2001:248), semakin besar kebutuhan dana maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi, perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen, melainkan menggunakan laba untuk pembiayaan investasi. Namun apabila laba ditahan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, maka perusahaan tersebut dapat menggunakan dana tambahan yang berasal dari luar perusahaan dalam bentuk hutang.

Brigham dan Houston (2001:13) juga berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan aktiva yang cepat harus lebih banyak menggunakan dana eksternal. Sesuai dengan packing order theory, pendanaan eksternal cenderung dibutuhkan perusahaan berupa hutang daripada modal sendiri. Hal ini karena emisi biaya saham baru lebih mahal daripada biaya untuk penerbitan surat utang.

Dewi (2010) mengungkapkan bahwa pertumbuhan aktiva berhubungan positif dengan keputusan pendanaan. Dengan demikian, perusahaan yang memiliki pertumbuhan aktiva tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang sehingga ada hubungan positif antara pertumbuhan aktiva dengan keputusan pendanaan.


(47)

3.1.9 Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Struktur aktiva adalah proporsi investasi perusahaan dalam bentuk aktiva tetap. Menurut Munawir (2002:14), aktiva tetap adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. Struktur aktiva dalam packing order theory memiliki hubungan positif dengan keputusan pendanaan.

Frank dan Goyal (2005:7) menyatakan bahwa relation between debt and tangibility of asset is reliably positive, yang berarti bahwa semakin besar aktiva tetap yang dimilikiperusahaan, maka peluang perusahaan untuk mendapatkan utang semakin besar karena aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan bagi perusahaan ketika hendak berhutang. Struktur aktiva pada penelitian ini diukur melalui rasio aktiva tetap yaitu rasio perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva.

Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan atau kolateral hutang perusahaan (Sartono,2001:248). Selain itu investor akan lebih mempercayai perusahaan yang memiliki jaminan atas utang dalam jumlah besar karena apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka aktiva tetap tersebut tersedia dan dapat digunakan untuk melunasi utang yang dimiliki perusahaan.

3.1.10 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproyeksikan


(48)

dengan Log Natural dari total aktiva. Semakin tinggi ukuran perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian ini adalah : Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi.


(49)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal (penelitian sebab akibat). Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel atau pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lain (Umar,2007). Variabel yang diteliti adalah Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel independen (X), sedangkan keputusan pendanaan sebagai variabel dependen (Y).

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan adalah tahun 2006-2011.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2006) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 9 perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2006). Pengambilan sampel (teknik sampling) dalam


(50)

penelitian ini adalah sensus dimana seluruh populasi adalah sampel, yaitu 9 perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tabel 4.1 Daftar Populasi dan Sampel

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan Populasi Sampel

1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk ˅ ˅

2 INAF Indofarma Tbk ˅ ˅

3 KAEF Kimia Farma Tbk ˅ ˅

4 KLBF Kalbe Farma Tbk ˅ ˅

5 MERK Merck Tbk ˅ ˅

6 PYFA Pyridam Farma Tbk ˅ ˅

7 SCPI Schering Plough Indonesia Tbk ˅ ˅

8 SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk ˅ ˅

9 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk ˅ ˅

4.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi komponen laporan keuangan perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penelitian ini data yang diperoleh bersumber dari Bursa Efek Indonesia (melalui situs

Data penelitian yang akan dianalisis terdiri dari 9 perusahaan sampel dari 6 periode yaitu 2006-2011. Dengan demikian jumlah data yang akan dianalisis adalah 54 data pengamatan (9 perusahaan x 6 tahun = 54 data pengamatan).


(51)

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Matriks Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Operasional

Indikator Skala

Pengukuran Dependen Keputusan

Pendanaan (DER)

Perbandingan antara total hutang terhadap total ekuitas

DER = Total hutang / Total ekuitas

Rasio

Independen Current Ratio (CR)

Perbandingan antara aset lancar terhadap hutang lancar

CR = Aktiva lancar / Hutang lancar

Rasio

Receivable Turn Over Ratio (RTO)

Perbandingan penjualan kredit terhadap piutang

RTO =Penjualan kredit / Piutang

Rasio

Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO)

Perbandingan penjualan terhadap aset tetap

FATO = Penjualan / Aset Tetap

Rasio

Net Profit Margin (NPM)

Perbandingan laba setelah pajak terhadap total penjualan

NPM = Laba setelah pajak / Total Penjualan

Rasio

Return on Equity (ROE)

Perbandingan laba setelah pajak terhadap total ekuitas

ROE = Laba setelah pajak / Total Ekuitas

Rasio

Degree of Operating Leverage (DOL) Perbandingan perubahan EBIT terhadap perubahan penjualan DOL=Perubahan EBIT / Perubahan Penjualan

Rasio

Pertumbuhan Penjualan

Perubahan (peningkatan atau penurunan) penjualan

RPP = Perubahan Penjualan

Rasio / Penjualan

tahun sebelumnya Pertumbuhan

Aktiva

Perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva

RPA = Perubahan Total Aktiva / Total Aktiva tahun sebelumnya

Rasio

Struktur Aktiva

Perbandingan aktiva tetap terhadap total aktiva

RSA = Aktiva Tetap / Total Aktiva

Rasio

Ukuran Perusahaan (UP)

Log Natural dari total aktiva

UP = Ln (TA) Rasio 32


(52)

4.5.1. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pendanaan perusahaan sektor farmasi. Dalam penelitian ini, indikator keputusan pendanaan diukur melalui debt to equity ratio (DER).

DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar penggunaan hutang maka semakin besar pula kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Peningkatan hutang akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan.

4.5.2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh secara positif maupun negatif (Sugiyono,2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan

4.5.2.1 Current Ratio (CR)

Current Ratio (CR) adalah salah satu rasio untuk mengukur likuiditas yaitu kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan hutang lancar.

CR = Aset lancar Hutang lancar


(53)

4.5.2.2 Receivable Turn Over Ratio (RTO)

Receivable Turn Over Ratio (RTO = Rasio Perputaran Piutang) yaitu perbandingan penjualan kredit terhadap piutang.

RTO = Penjualan kredit Piutang

4.5.2.3 Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO)

Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO = Rasio Perputaran Aset Tetap) yaitu perbandingan antara penjualan kredit dengan aset tetap.

Rasio Perputaran aset tetap = Penjualan kredit Aset tetap

4.5.2.4 Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total penjualan.

NPM = Laba setelah pajak Total penjualan 4.5.2.5 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total ekuitas.

ROE = Laba setelah pajak Total ekuitas

4.5.2.6 Degree of Operating Leverage (DOL)

Rasio ini dihitung dengan membagi perubahan EBIT (earning before interest and taxes) dengan perubahan penjualan.


(54)

DOL = Perubahan EBIT Perubahan penjualan

4.5.2.7 Pertumbuhan Penjualan (RPP)

Pertumbuhan penjualan adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) penjualan yang dimiliki perusahaan, baik penjualan secara tunai maupun kredit. Dalam penelitian ini pertumbuhan penjualan dihitung sebagai perbandingan total penjualan pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya.

RPP = Total penjualan t – total penjualan t-1 Total penjualan

t-1

4.5.2.8 Pertumbuhan Aktiva (RPA)

Pertumbuhan aktiva adalah perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini pertumbuhan aktiva dihitung sebagai perbandingan total aktiva pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya.

RPA = Total aktiva t – total aktiva t-1 Total aktiva

t-1

4.5.2.9 Struktur Aktiva (RSA)

Struktur aktiva tetap diukur melalui rasio aktiva tetap yaitu perbandingan aktiva tetap terhadap total aktiva.

RSA = Aktiva tetap Total aktiva

4.5.2.10 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata–rata total


(55)

penjualan dan rata–rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan diproyeksikan dengan Log Natural dari total aktiva.

Ukuran Perusahaan = Ln (Total Aktiva)

4.6. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Program and Service Solution) Versi 19.0. Adapun penjelasan metode analisis yang dimaksud adalah :

4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dan analisis regresi, yang meliputi asumsi tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas dan metode regresi memiliki distribusi normal. Untuk melakukan analisis regresi berganda, perlu dilakukan uji asumsi klasik berikut:

4.6.1.1 Uji Normalitas

Menurut Santoso (2002 : 214), jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


(56)

4.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas yang lain. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel dependen lainnya dalam satu model (Santoso,2002). Selain itu deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas antar variabel bebas diasumsikan tidak terjadi apabila nilai tolerance value lebih tinggi dari 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10.

4.6.1.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefenisikan sebagai korelasi antar variabel pengganggu yang satu dengan variabel pengganggu yang lain. Akibat dari autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya tidak minimum, sehingga tidak efisien. Biasanya terjadi pada serangkaian pengamatan berdasarkan rangkaian waktu atau time series. Rumus untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dapat digunakan uji Durbin Watson (D-W).

Cara yang digunakan untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat digunakan rule of thumb, jika nilai du < d < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi (Gujarati, 1995).


(57)

4.6.1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran terhadap garis regresi. Untuk mendeteksi ini dapat dilakukan dengan metode Scatter Plot. Metode ini mendeteksi jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka disinyalir ada gejala heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titiknya menyebar maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.6.2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda karena terdiri dari satu buah variabel dependen dan beberapa variabel independen. Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + β10X10

Dimana : + e

Y = Keputusan Pendanaan (DER) X1

X

= Current Ratio (CR) 2

X

= Receivable Turn Over Ratio (RTO) 3

X

= Fixed Assets Turn Over ratio (FATO) 4

X

= Net Profit Margin (NPM) 5

X

= Return on Equity (ROE) 6

X

= Degree of Leverage (DOL) 7

X

= Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP) 8

X

= Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) 9

X

= Rasio Struktur Aktiva (RSA) 10

β0 = Ukuran Perusahaan (UP) β1- β10= Konstanta

e = Error

= Koefisien regresi

Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t.


(58)

4.6.2.1 Uji F (F-test)

Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. F statistik yang diambil adalah F statistik yang signifikansinya lebih besar dari F tabel pada tingkat resiko kesalahan (α).

Pada penelitian ini perlu dilakukan pengujian pengaruh variabel-variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan pendanaan secara simultan.

Hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut : H0

H

: Ada pengaruh tidak signifikan antara current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap keputusan pendanaan (DER).

a : Ada pengaruh signifikan antara current ratio (CR), receivable turn over ratio (RTO), fixed assets turn over ratio (FATO), net profit margin (NPM), return on equity (ROE), operating leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap keputusan pendanaan (DER).


(59)

4.6.2.2 Uji t (t-test)

Uji t statistik digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada penelitian ini perlu dilakukan pengujian pengaruh variabel-variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Fixed Assets Turn Over Ratio (FATO), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Aktiva, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap keputusan pendanaan secara parsial. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut :

Ha1 H

: Current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER) a2

H

: Receivable turn over ratio (RTO) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a3

H

: Fixed assets turn over ratio (FATO) berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a4

H

: Net profit margin (NPM) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a5

H

: Return on equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a6

H

: Degree of Operating Leverage (DOL) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a7 : Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP) berpengaruh negatif terhadap keputusan pendanaan (DER)


(60)

Ha8

H

: Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a9

H

: Rasio Struktur Aktiva (RSA) berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER)

a10 : Ukuran Perusahaan (UP) berpengaruh positif terhadap keputusan pendanaan (DER)


(61)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data

Berikut adalah tabel hasil statistik deskriptif dalam penelitian ini. Tabel 5.1 Tabel Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Debt to Equity Ratio (DER) 54 .09 2.46 .4769 .47194

Current Ratio (CR) 54 .66 7.77 3.3100 1.78048

Receivable Turn Over Ratio (RTO)

54 3.11 13.91 6.6769 2.48017

Net Profit Margin (NPM) 54 -.09 .39 .0931 .09475

Rasio Struktur Aktiva (RSA) 54 .08 .72 .2641 .14011

Ukuran Perusahaan (UP) 54 4.42 9.02 6.5074 1.29585

Degree of Leverage (DOL) 54 -2.52 2.09 .1287 .62914

Fixed Asset Turn Over (FATO)

54 1.03 16.57 6.5791 3.52329

Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP)

54 -.24 .55 .1470 .16175

Return on Equity (ROE) 54 -.02 .50 .1602 .13749

Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA)

54 -.31 .55 .1241 .15574

Valid N (listwise) 54

5.1.1 Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio memiliki nilai minimum = 0.09, nilai maksimum = 2.46, mean = 0.4769 dan standar deviasi = 0.47194.

5.1.2 Current Ratio

Current Ratio memiliki nilai minimum = 0.66, nilai maksimum = 7.77, mean = 3.3100 dan standar deviasi = 1.78048.

5.1.3 Receivable Turn Over Ratio

Receivable Turn Over Ratio memiliki nilai minimum = 3.11, nilai maksimum = 13.91, mean = 6.6769 dan standar deviasi = 2.48017.


(1)

Lampiran 14

Nilai Durbin-Watson untuk Uji Autokorelasi

Model Summary

b

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .826a .682 .608 .29556 .682 9.213 10 43 .000 1.911

a. Predictors: (Constant), Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Fixed Asset Turn Over (FATO), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP), Ukuran Perusahaan (UP), Current Ratio (CR), Rasio Struktur Aktiva (RSA), Net Profit Margin (NPM) b. Dependent Variable: Debt to Equity Ratio (DER)


(2)

Lampiran 15

Nilai Tolerance dan VIF untuk Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) -.520 .442 -1.176 .246

Current Ratio (CR) -.163 .039 -.613 -4.187 .000 -.486 -.538 -.360 .345 2.901

Receivable Turn Over Ratio (RTO)

-.025 .020 -.129 -1.243 .220 .041 -.186 -.107 .689 1.450

Net Profit Margin (NPM) 3.789 1.517 .761 2.498 .016 -.377 .356 .215 .180 3.530

Rasio Struktur Aktiva (RSA) 1.276 .572 .379 2.231 .031 -.247 .322 .192 .257 3.895

Ukuran Perusahaan (UP) .091 .043 .250 2.134 .039 .061 .309 .184 .537 1.861

Degree of Leverage (DOL) -.103 .067 -.137 -1.542 .130 -.068 -.229 -.133 .937 1.067

Fixed Asset Turn Over (FATO) .126 .020 .937 6.263 .000 .509 .691 .539 .331 3.024

Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP)

-.292 .304 -.100 -.961 .342 .035 -.145 -.083 .684 1.463

Return on Equity (ROE) -2.400 1.123 -.699 -2.138 .038 -.377 -.310 -.184 .169 4.458

Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) .243 .310 .080 .784 .438 .087 .119 .067 .708 1.412

a. Dependent Variable: Debt to Equity Ratio (DER)


(3)

Lampiran 16


(4)

Lampiran 17

Hasil Regresi Berganda untuk Uji F

ANOVA

Model

b

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.048 10 .805 9.213 .000a

Residual 3.756 43 .087

Total 11.804 53

a. Predictors: (Constant), Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Fixed Asset Turn Over (FATO), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP), Ukuran Perusahaan (UP), Current Ratio (CR), Rasio Struktur Aktiva (RSA), Net Profit Margin (NPM)

b. Dependent Variable: Debt to Equity Ratio (DER)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA), Return on Equity (ROE), Degree of Leverage (DOL), Fixed Asset Turn Over (FATO), Receivable Turn Over Ratio (RTO), Rasio Pertumbuhan Penjualan

(RPP), Ukuran Perusahaan (UP), Current Ratio (CR), Rasio Struktur Aktiva (RSA), Net Profit Margin (NPM)

. Enter

a. All requested variables entered.


(5)

Lampiran 18

Hasil Regresi Berganda untuk Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.520 .442 -1.176 .246

Current Ratio (CR) -.163 .039 -.613 -4.187 .000

Receivable Turn Over Ratio (RTO) -.025 .020 -.129 -1.243 .220

Net Profit Margin (NPM) 3.789 1.517 .761 2.498 .016

Rasio Struktur Aktiva (RSA) 1.276 .572 .379 2.231 .031

Ukuran Perusahaan (UP) .091 .043 .250 2.134 .039

Degree of Leverage (DOL) -.103 .067 -.137 -1.542 .130

Fixed Asset Turn Over (FATO) .126 .020 .937 6.263 .000

Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP)

-.292 .304 -.100 -.961 .342

Return on Equity (ROE) -2.400 1.123 -.699 -2.138 .038

Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA) .243 .310 .080 .784 .438


(6)

Lampiran 19

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Debt to Equity Ratio (DER) 54 .09 2.46 .4769 .47194

Current Ratio (CR) 54 .66 7.77 3.3100 1.78048

Receivable Turn Over Ratio (RTO)

54 3.11 13.91 6.6769 2.48017

Net Profit Margin (NPM) 54 -.09 .39 .0931 .09475

Rasio Struktur Aktiva (RSA) 54 .08 .72 .2641 .14011

Ukuran Perusahaan (UP) 54 4.42 9.02 6.5074 1.29585

Degree of Leverage (DOL) 54 -2.52 2.09 .1287 .62914

Fixed Asset Turn Over (FATO)

54 1.03 16.57 6.5791 3.52329

Rasio Pertumbuhan Penjualan (RPP)

54 -.24 .55 .1470 .16175

Return on Equity (ROE) 54 -.02 .50 .1602 .13749

Rasio Pertumbuhan Aktiva (RPA)

54 -.31 .55 .1241 .15574