Peranan cetylpyridinium chloride CPC dalam menghambat plak

Gambar 1. Struktur senyawa cetylpyridinium chloride 14 CPC larut dalam air, alkohol, benzena, kloroform dan eter. CPC termasuk efektif pada larutan yang bersifat netral. Larutan CPC secara umum kurang dapat diwarnai, tidak berbau, tidak mengiritasi dan tidak bersifat toksik pada konsentrasi yang bersifat bakterisid. CPC bersifat kompatibel terhadap bahan-bahan lain di dalam larutannya, namun CPC bersifat inkompatibel terhadap jenis sabun dan agen-agen aktif anionik permukaan lainnya. Obat kumur CPC mempunyai efek samping yang lebih sedikit dibanding dengan obat kumur clorhexidine CHX. CHX dapat menyebabkan perubahan sensasi rasa sementara, pewarnaan terhadap gigi, mukosa oral, Gigi tiruan akrilik dan bahan restorasi. 6 15,16 Ditambah lagi efek samping yang ditimbulkan oleh kandungan alkohol yang terdapat dalam larutan obat kumur CHX. CPC seperti clorhexidine juga menimbulkan efek pewarnaan ekstrinsik namun hanya sedikit jika dibandingkan dengan obat kumur CHX.

2.2.1 Peranan cetylpyridinium chloride CPC dalam menghambat plak

1 Penelitian secara klinis yang dilakukan oleh Witt dkk 2005, tentang efektifitas yang ditunjukkan CPC terhadap permukaan gigi yang disikat penyingkiran plak secara mekanis dan yang tidak disikat, hasilnya adalah masing– masing pengurangan plak terjadi sebesar 39 dan 25 pada daerah tersebut. Penelitian terhadap obat kumur CPC pada daerah yang tidak disikat mendukung kegunaanya dalam membantu pasien mengontrol plak pada area-area yang sulit dijangkau sikat gigi atau benang gigi. 2 Hasil percobaan klinis yang dilakukan oleh Rawlinson dkk 2008, menunjukkan bahwa dua obat kumur yang mengandung CPC 0,05 dan 0,1 memperlihatkan peningkatan dalam menghambat plak secara klinis dan statistik jika dibandingkan dengan placebo. Pada penelitian ini telah ditunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kedua obat kumur tersebut. Rane dkk, memeriksa perubahan dari mikroflora plak selama lebih dari 3 minggu karena berkumur menggunakan obat kumur CPC 0.07 dan dilaporkan juga mengenai adanya perubahan terhadap komposisi bakteri patogen yang berkurang pada periode selanjutnya. Penelitian ini menegaskan kepada kita bahwa CPC mempunyai khasiat terhadap penghambatan plak. 1 Di samping itu Charles dkk, juga memperlihatkan dari penelitian secara klinisnya bahwa level pengurangan plak oleh CPC sama dengan percobaan klinis pada penggunaan CHX. 2.2.2 Peranan cetylpyridinium chloride CPC dalam menghambat Streptococcus mutans 1 Schie, menyatakan bahwa obat kumur CPC mempunyai keuntungan efek terapi oleh karena aksi anti bakteri spektrum luas yang terkandung. Aktivitas anti mikroba CPC mirip dengan CHX yang menyerang banyak bakteri oral melalui penetrasi terhadap membran sel bakteri sehingga menyebabkan kebocoran kandungan interseluler gangguan metabolisme bakteri, menghambat pertumbuhan sel dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada sel. 1, 2, 17,18 . Gambar 2. Interaksi CPC terhadap Bakteri a CPC dengan muatan positif bertemu bakteri dengan muatan negatif, b CPC secara cepat berinteraksi dengan membran bakteri dan melarutkanya, c membran yang larut merusak permeabilitas melepasan kunci internal dari kelompok-kelompok bakteri, d CPC tertinggal dalam rongga mulut dalam jangka waktu yang panjang setelah penggunaan 2 a b c d Senyawa kationik mempunyai ciri-ciri sebagai bakterisid yang menyerang organisme gram positif dan organisme gram negatif, namun CPC relatif tidak efektif terhadap spora, virus, dan organisme jamur. 6 Berbeda dengan pernyataan Edlind dkk yang justru mengatakan CPC cocok untuk mencegah dan merawat infeksi jamur. 18 Berkumur dengan obat kumur yang mengandung CPC 0.1 selama 60 detik dapat menurunkan kadar Colony Forming Unit CFU Streptococcus mutans hingga 22.7. Hal ini menunjukkan bahwa CPC sangat berperan dalam menekan Streptococcus mutans sehingga dapat mengkontrol pembentukan plak dan pada akhirnya mengkontrol proses karies dan penyakit gingivitis.

2.3 Chlorhexidine