Definisi kanker payudara Etiologi dan Faktor Resiko

Gambar 2.1 Anatomi payudara Sumber : medicastore, 2002. Jika dilakukan perabaan pada payudara, akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan. Pada bagian lateral atas dekat aksila, cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Pada bagian bawah, akan terasa seperti pasir atau kerikil. Sedangkan bagian di bawah puting susu, akan terasa seperti kumpulan biji yang besar. Namun, perabaan ini dapat berbeda pada orang yang berbeda. Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu : a. Kuadran atas bagian medial inner upper quadrant b. Kuadran atas bagian lateral outer upper quadrant c. Kuadran bawah bagian medial inner lower quadrant d. Kuadran bawah bagian lateral outer lower quadrant e. Regio puting susu nipple

2.3.2 Definisi kanker payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, Universitas Sumatera Utara cepat dan tidak terkendali. Peningkatan jumlah sel tak normal ini umumnya membentuk benjolan yang disebut tumor atau kanker Tjahjadi, 2008. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

2.3.3 Etiologi dan Faktor Resiko

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara. Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh termasuk payudara terdiri dari jaringan- jaringan, berisi sel-sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru. Tapi, ketika sel-sel lama tidak mati, dan sel-sel baru terus tumbuh padahal belum diperlukan, jumlah sel yang berlebihan bisa berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Akan tetapi, tidak semua tumor merupakan kanker, terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak non kanker, ada juga yang ganas kanker. Faktor resiko dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor resiko yang dapat diubah Pitapink, 2005. Faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara adalah medicastore,2002 : 1. Usia. Sekitar 60 kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun. 2. Pernah menderita kanker payudara.Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5- 1tahun. Universitas Sumatera Utara 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. 4. Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2 . Jika seorang mwanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53, BARD1 , BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan. 5. Faktor hormonal juga penting karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker. 6. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara hiperplasia atipik. 7. Menarke menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara 8. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada Universitas Sumatera Utara usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama. 9. Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes. 10. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelashari bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 11. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 12. DES dietilstilbestrol. Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara. 13. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran terutama penyinaran pada dada, pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

2.3.4 Gejala Klinis

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

0 38 68

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Gangguan Kesehatan Reproduksi Akibat Merokok Di kelurahan Sibuluan Indah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2008

4 57 116

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015

0 2 65

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 11

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 3

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 11

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Set Tahun 2015

0 0 20

14 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 – 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

0 0 5