usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih
estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika
pemakaiannya lebih lama. 9. Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker
payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya
kadar estrogen pada wanita yang obes. 10. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelashari bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. 11. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan
kimia yang menyerupai estrogen yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara. 12. DES dietilstilbestrol. Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah
keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara. 13. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran terutama penyinaran pada
dada, pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
2.3.4 Gejala Klinis
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Kalbe, 2004
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara , nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut
dan tampak seperti kulit jeruk. Kalbe,2004
Universitas Sumatera Utara
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan Medicastore,2002: a. Benjolan atau massa di ketiak.
b. Perubahan ukuran atau bentuk payudara. c. Keluar cairan yang abnormal dari puting susu biasanya berdarah atau
berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah. d. Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu
maupun areola daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu. e. Payudara tampak kemerahan.
f. Kulit di sekitar puting susu bersisik. g. Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal.
h. Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.
2.3.5 Klasifikasi
Berdasarkan data PERABOI Perhimpuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia didapatkan data rata-rata prognosis harapan hidup penderita kanker payudara
survival rate per stadium sebagi berikut : 1. Stadium 0
: angka harapan hidup 10 tahun 98 2. Stadium I
: angka harapan hidup 5 tahun 85 3. Stadium II
: angka harapan hidup 5 tahun 60-70 4. Stadium III
: angka harapan hidup 5 tahun 30-50 5. Stadium IV
: angka harapan hidup 5 tahun 15
2.3.6 Diagnosa
Diagnosis pasti hanya dilakukan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan cara:
1. Biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya, bila tumor 5 cm. Kemudian diperiksa PA
atau diperiksa potong beku. Ini untuk kasus stadium dini atau masih operable.
Universitas Sumatera Utara
2. Biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Dilakukan untuk tumor yang inoperable atau
tumor 5 cm. Cara lain yaitu dengan FNAB Fine Needle Aspiration Biopsy atau biopsi jarum
halus yang merupakan pemeriksaan sitologis.
2.3.7 Sistem staging TNM