commit to user
5.2 ANALISA KRITERIA PEMILIHAN PEMASOK
Pada sub bab ini akan diuraikan mengenai perbandingan antara kriteria pemilihan pemasok yang saat ini digunakan oleh KJUB Puspetasari dengan
kriteria pemilihan pemasok yang diusulkan dalam penelitian ini. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang masalah Bab I, bahwa pengambilan
keputusan yang dilakukan pihak KJUB Puspetasari dalam menentukan pemasoknya masih bersifat intuitif. Hal ini mengakibatkan ketidakkonsistensian
dalam penggunaan kriteria pemilihan pemasok. Oleh karena itu pada penelitian ini diusulkan beberapa kriteria yang dapat mengakomodasi seluruh aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam hal pemilihan pemasok. Saat ini secara umum kriteria yang digunakan oleh KJUB Puspetasari dalam
memilih pemasok hanya ada dua yaitu kriteria biaya dan kriteria kualitas. Namun setelah dilakukan identifikasi melalui pembagian kuesioner, ternyata ada lima
kriteria lain yang relevan dengan kondisi KJUB Puspetasari yang selama ini belum terdefinisi secara jelas. Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah kriteria
pengiriman, kriteria logistik pemasok, kriteria teknologi pemasok, kriteria bisnisperusahaan pemasok, dan kriteria hubungan dengan pemasok. Sehingga
secara keseluruhan ada tujuh kriteria yang diusulkan dalam penelitian ini. Dengan adanya penambahan kriteria tersebut, KJUB Puspetasari dalam memilih
pemasoknya dapat memperhatikan aspek-aspek yang lebih luas, dimana aspek- aspek tersebut merupakan faktor sukses dalam pemilihan pemasok.
Dalam penelitian ini juga diusulkan pemakaian skala prioritas dalam penggunaan kriteria pemilian pemasok. Skala prioritas tersebut direpresentasikan
dari nilai bobot tiap kriteria. Adapun uraian mengenai bobot kriteria telah dijelaskan pada sub bab V.1. Pemakaian skala prioritasbobot dikarenakan
masing-masing kriteria yang memiliki porsi yang berbeda dalam pertimbangannyapenggunaannya.
5.3 ANALISA MODEL MULTI OBJECTIVE LINEAR PROGRAMMING MOLP
Model MOLP digunakan dalam penelitian ini karena dalam proses pemilihan pemasok melibatkan banyak tujuan. Model MOLP yang digunakan
V-3
commit to users
commit to user dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Ting dan Cho 2008 serta
penelitian Ceby dan Bayraktar 2003. Namun terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian acuan, terutama pada bagian fungsi tujuannya.
Adapun fungsi tujuannya dapat kita lihat pada Tabel 5.3. Ketujuh fungsi tujuan pada penelitian ini didasarkan pada tujuh kriteria
pemilihan pemasok yang ada pada struktur AHP, yaitu kriteria biaya, kriteria kualitas, kriteria pengiriman, kriteria logistik pemasok, teknologi pemasok,
bisnisperusahaan pemasok, dan hubungan dengan pemasok. Pada penelitian Ting dan Cho 2008, yang dijadikan fungsi tujuan pada model hanya didasarkan pada
tiga kriteria yang memiliki bobot paling besar. Sedangkan pada penelitian ini yang dijadikan fungsi tujuan didasarkan pada semua kriteria yang ada pada struktur
AHP. Pada penelitian Ceby dan Bayraktar 2003, fungsi tujuan pada model didasarkan pada semua kriteria, namun tidak ada pembobotan pada masing-
masing kriteria tersebut. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan pembobotan pada semua kriterianya.
Tabel 5.3 Perbandingan fungsi tujuan antara penelitian ini
dengan penelitian penunjang
Penelitian ini Penelitian Ting dan Cho
2008 Penelitian Ceby dan
Bayraktar 2003 Fungsi tujuan:
1. Minimasi biaya.
2. Minimasi
penolakan bahan baku 3.
Minimasi keterlambatan
pengiriman. 4.
Minimasi deviasi nilai kriteria logistik.
5. Minimasi deviasi
nilai kriteria teknologi. 6.
Minimasi deviasi nilai kriteria bisnis.
7. Minimasi deviasi
nilai kriteria hubungan dengan pemasok.
Fungsi tujuan: 1. Minimasi biaya.
2. Minimasi jumlah
kecacatan bahan baku. 3. Minimasi
keterlambatan pengiriman.
Fungsi tujuan: 1. Maksimasi
jumlah pemesanan
bahan baku yang berkualitas
bagus. 2. Minimasi
keterlambatan. 3. Minimasi biaya.
4. Maksimasi utilitas.
5.4 INTERPRETASI PEMASOK YANG DIPILIH SERTA KUANTITAS PEMESANANNYA