Usulan Penentuan Pemasok Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Di Pt Stl.

(1)

ABSTRAK

PT STL merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur spare

part, dimana pemenuhan bahan baku bergantung dari pemasok. Saat ini PT STL mempunyai

13 pemasok untuk bahan baku pelat, dimana tidak semua pemasok dapat mensuplai bahan baku sesuai dengan permintaan perusahaan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas perusahaan harus dapat selektif dalam memilih pemasok.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara, dan pencarian sumber lain dari berbagai referensi. Data yang akan diolah diperoleh dari penyebaran kuesioner. Penyebaran Kuesioner dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, kuesioner diberikan kepada 3 orang dosen sebagai responden dari kelompok bidang keahlian Optimisasi Sistem Industri. Dalam penyebaran kuesioner ini diharapkan responden dapat memberikan usulan kriteria dan sub kriteria yang sesuai menurut pengalaman responden masing-masing. Setelah itu, kuesioner disusun lagi apabila terdapat tambahan pendapat mengenai kriteria dan sub kriteria. Tahap kedua, kuesioner diberikan kepada 3 orang dari pihak perusahaan yang berurusan langsung dengan pemasok (dalam hal pemilihan pemasok), yaitu kepala bagian

purchasing dan dua orang staf bagian purchasing. Penyebaran dilakukan dalam dua tahap agar

penulis mendapatkan kriteria yang relevan. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mencari kriteria dan sub kriteria yang sesuai untuk pemilihan pemasok. Kemudian kriteria dan sub kriteria tersebut disusun ke dalam kuesioner konstruk. Hal tersebut bertujuan untuk menguji validitas dimana hasil akhirnya agar penulis mengetahui kriteria dan sub kriteria mana yang valid untuk pemilihan pemasok. Setelah mengetahui kriteria dan sub kriteria yang valid, kemudian kriteria dan sub kriteria tersebut dimasukkan ke dalam kuesioner matriks perbandingan berpasangan. Hasil dari penyebaran kuesionernya adalah nilai perbandingan dari masing-masing kriteria dan sub kriteria berupa skala tingkat kepentingan yang kemudian hasilnya akan menjadi data awal perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP).Metode AHP digunakan untuk mengambil keputusan dari banyak pilihan. Hasil dari metode AHP adalah bobot induk dari masing-masing kriteria dan bobot turunan dari masing-masing sub kriteria, yang kemudian menghasilkan bobot global dengan cara mengalikan antara bobot induk dengan bobot turunan. Bobot global yang didapat nantinya akan digunakan dalam menilai pemasok mana yang memiliki nilai bobot tertinggi.

Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai 5 kriteria terpenting menurut perusahaan yaitu Responsiveness dengan bobot sebesar 0,301, Delivery dengan bobot sebesar 0,167, Cost dengan bobot sebesar 0,152, Quality dengan bobot sebesar 0,146, dan Flexibility dengan bobot sebesar 0,104. Serta bobot sub kriteria tertinggi untuk 5 kriteria terpenting tersebut adalah Garansi sebesar 0,578, Lead Time sebesar 0,549, Besarnya Potongan Harga sebesar 0,812, Presentase Jumlah Bahan Baku Cacat sebesar 0,453, dan Alternatif Jenis Pembayaran sebesar 0,464. Berdasarkan penilaian kinerja pemasok menurut perusahaan, pemasok prioritas utama adalah pemasok PT Posco IJPC dengan nilai berbobot sebesar 0,097. Usulan yang diberikan adalah dimana sebaiknya dalam pemilihan pemasok, perusahaan menggunakan single supplier karena jumlah bahan baku yang biasa dipesan dapat dipenuhi oleh satu pemasok saja. Hal tersebut juga dapat membantu pihak perusahaan agar lebih mudah mgengontrol kinerja pemasoknya.


(2)

DAFTAR ISI

COVER ...i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ...iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-2 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Supply Chain Management ... 2-1 2.1.1 Pengertian Supply Chain Management ... 2-1 2.1.2 Ruang Lingkup Supply Chain Management ... 2-1 2.1.3 Fungsi Supply Chain Management ... 2-2 2.2 Analytic Hierarchy Process ... 2-2 2.2.1 Prinsip Dasar Analytic Hierarchy Proces ... 2-3 2.2.2 Tahapan Analytic Hierarchy Process ... 2-5 2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Analytic Hierarchy Process ... 2-6 2.2.4 Penerapan Metode AHP Dalam Pemilihan Pemasok... 2-7 2.3 Pemasok ... 2-9


(3)

2.3.1 Definisi Pemasok ... 2-9 2.3.2 Tujuan Pemasok ... 2-9 2.3.3 Fungsi Pemasok ... 2-9 2.3.4 Penilaian Kinerja Pemasok ... 2-10 2.3.5 Teknik Pemilihan Pemasok ... 2-10 2.3.6 Kriteria Pemilihan Pemasok ... 2-11 2.3.7 Portofolio Hubungan dengan Pemasok ... 2-12 2.4 Pengambilan Keputusan ... 2-14 2.4.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 2-14 2.4.2 Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok ... 2-16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-3 3.2 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 3-3 3.3 Perumusan Masalah ... 3-3 3.4 Penentuan Tujuan Masalah ... 3-3 3.5 Tinjauan Pustaka ... 3-3 3.6 Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-3 3.7 Pengumpulan Data ... 3-4 3.8 Pengolahan Data ... 3-5 3.9 Analisis ... 3-5 3.10 Kesimpulan dan Saran ... 3-5

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organsasi ... 4-2 4.3 Data Pemasok ... 4-3

BAB 5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS

5.1 Penyusunan Kuesioner Konstruk ... 5-1 5.2 Penyusunan Kuesioner Perbandingan Berpasangan ... 5-3 5.3 Penyusunan Hierarki ... 5-3 5.4 Pengolahan Kuesioner Perbandingan Berpasangan ... 5-5


(4)

5.6 Konsistensi Hierarki ... 5-50 5.7 Penilaian Kinerja Pemasok ... 5-51 5.8 Analisis ... 5-72 5.8.1 Analisis Penyebaran Kuesioner Konstruk ... 5-72 5.8.2 Analisis Kriteria dan Sub Kriteria Terpilih ... 5-72 5.8.3 Analisis Pengolahan Data ... 5-74 5.8.4 Analisis Prioritas Pemasok ... 5-74 5.8.5 Analisis Hubungan Perusahaan dengan Pemasok ... 5-75 5.9 Usulan Mekanisme Pelaksanaan ... 5-75 5.10 Analisis Perbandingan Sistem Saat Ini dan Usulan ... 5-76

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-1

DAFTAR PUSTAKA ...xix Lampiran


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Skala Kepentingan 2-4

2.2 Random Consistency Indeks 2-8

2.3 Consistency Ratio 2-8

2.4 Kriteria Penilaian dalam Pemilihan Pemasok 2-12

4.1 Data Pemasok 4-3

4.2 Data Pemasok Pelat 4-4

5.1 Kuesioner Konstruk 5-2

5.2 Kriteria dan Sub Kriteria 5-3

5.3 Singkatan Nama 5-5

5.4 Matriks Kriteria Responden 1 5-5

5.5 Normalisasi Kriteria Responden 1 5-6

5.6 Perhitungan Nilai Bobot Kriteria Responden 1 5-6

5.7 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Kriteria Responden 1 5-7 5.8 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Kriteria Responden 1 5-7

5.9 Random Consistency Index 5-8

5.10 Matriks Sub Kriteria Cost Responden 1 5-9

5.11 Normalisasi Sub Kriteria Cost Responden 1 5-9

5.12 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Cost Responden 1 5-9 5.13 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Cost Responden 1 5-10 5.14 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria Cost

Responden 1 5-10

5.15 Matriks Sub Kriteria Quality Responden 1 5-11

5.16 Normalisasi Sub Kriteria Quality Responden 1 5-11 5.17 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Quality Responden 1 5-12 5.18 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Quality Responden 1 5-12 5.19 PerhitunganNilaiEigenValueMaximum SubKriteria Quality Responden1 5-13


(6)

Tabel Judul Halaman 5.21 Normalisasi Sub Kriteria Delivery Responden 1 5-14 5.22 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Delivery Responden 1 5-14 5.23 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Delivery Responden1 5-15 5.24 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria Delivery

Responden 1 5-15

5.25 Matriks Sub Kriteria Flexibility Responden 1 5-16 5.26 Normalisasi Sub Kriteria Flexibility Responden 1 5-17 5.27 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Flexibility Responden 1 5-17 5.28 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Flexibility

Responden 1 5-17

5.29 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria

Flexibility Responden1 5-18

5.30 Matriks Sub Kriteria Responsiveness Responden 1 5-19 5.31 Normalisasi Sub Kriteria Responsiveness Responden 1 5-19 5.32 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Responsiveness Responden 1 5-19 5.33 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria

Responsiveness Responden 1 5-20

5.34 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria

Responsiveness Responden 1 5-20

5.35 Matriks Sub Kriteria Reliability Responden 1 5-21 5.36 Normalisasi Sub Kriteria Reliability Responden 1 5-22 5.37 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Reliability Responden 1 5-22 5.38 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Reliability

Responden 1 5-22

5.39 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria Reliability

Responden 1 5-23

5.40 Matriks Sub Kriteria Company Responden 1 5-24

5.41 Normalisasi Sub Kriteria Company Responden 1 5-24 5.42 Perhitungan Nilai Bobot Sub Kriteria Company Responden 1 5-24


(7)

Tabel Judul Halaman 5.43 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Sub Kriteria Company

Responden 1 5-25

5.44 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Sub Kriteria Company

Responden 1 5-25

5.45 Matriks Gabungan Kriteria 5-27

5.46 Normalisasi Matriks Gabungan Kriteria 5-27

5.47 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Kriteria 5-28 5.48 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Kriteria 5-28 5.49 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Kriteria 5-29

5.50 Matriks Gabungan Sub Kriteria Cost 5-30

5.51 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Cost 5-30 5.52 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Cost 5-31 5.53 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Cost 5-31

5.54 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria Cost 5-31

5.55 Matriks Gabungan Sub Kriteria Quality 5-33

5.56 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Quality 5-33 5.57 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Quality 5-33 5.58 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub Kriteria

Quality 5-34

5.59 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria

Quality 5-34

5.60 Matriks Gabungan Sub Kriteria Delivery 5-35

5.61 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Delivery 5-36 5.62 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Delivery 5-36 5.63 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Delivery 5-37

5.64 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria

Delivery 5-37


(8)

Tabel Judul Halaman 5.66 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Flexibility 5-39 5.67 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Flexibility 5-39 5.68 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Flexibility 5-40

5.69 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria

Flexibility 5-40

5.70 Matriks Gabungan Sub Kriteria Responsiveness 5-41 5.71 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Responsiveness 5-42 5.72 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria

Responsiveness 5-42

5.73 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Responsiveness 5-42

5.74 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub

Kriteria Responsiveness 5-43

5.75 Matriks Gabungan Sub Kriteria Reliability 5-44

5.76 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Reliability 5-44 5.77 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Reliability 5-45 5.78 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Reliability 5-45

5.79 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria

Reliability 5-46

5.80 Matriks Gabungan Sub Kriteria Company 5-47

5.81 Normalisasi Matriks Gabungan Sub Kriteria Company 5-47 5.82 Perhitungan Nilai Bobot Matriks Gabungan Sub Kriteria Company 5-48 5.83 Hasil Perhitungan Perkalian Matriks Matriks Gabungan Sub

Kriteria Company 5-48

5.84 Perhitungan Nilai Eigen Value Maximum Gabungan Sub Kriteria

Company 5-48

5.85 Konsistensi Hierarki 5-50


(9)

Tabel Judul Halaman 5.87 Matriks Penilaian Sub Kriteria Potongan Harga 5-52 5.88 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Potongan Harga 5-52

5.89 Matriks Penilaian Sub Kriteria Harga 5-53

5.90 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Harga 5-53

5.91 Matriks Penilaian Sub Kriteria Kualitas Bahan Baku 5-54 5.92 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Kualitas Bahan Baku 5-54 5.93 Matriks Penilaian Sub Kriteria Kesesuaian Matreial Dengan

Spesifikasi 5-55

5.94 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Kesesuaian Matreial Dengan

Spesifikasi 5-55

5.95 Matriks Penilaian Sub Kriteria Kemampuan Memberikan Kualitas

Yang Konsisten 5-56

5.96 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Kemampuan Memberikan Kualitas

Yang Konsisten 5-56

5.97 Matriks Penilaian Sub Kriteria Lead Time 5-57

5.98 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Lead Time 5-57 5.99 Matriks Penilaian Sub Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman 5-58 5.100 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Ketepatan Waktu Pengiriman 5-58 5.101 Matriks Penilaian Sub Kriteria Biaya Pengiriman 5-59 5.102 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Biaya Pengiriman 5-59 5.103 Matriks Penilaian Sub Kriteria Jumlah Minimum Pemesanan 5-60 5.104 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Jumlah Minimum Pemesanan 5-60 5.105 Matriks Penilaian Sub Kriteria Jumlah Maksimum Pemesanan 5-61 5.106 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Jumlah Maksimum Pemesanan 5-61 5.107 Matriks Penilaian Sub Kriteria Term Pembayaran 5-62 5.108 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Term Pembayaran 5-62 5.109 Matriks Penilaian Sub Kriteria Tenggang Waktu Pembayaran 5-63 5.110 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Tenggang Waktu Pembayaran 5-63 5.111 Matriks Penilaian Sub Kriteria Respon Pemasok 5-64 5.112 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Respon Pemasok 5-64


(10)

Tabel Judul Halaman

5.113 Matriks Penilaian Sub Kriteria Garansi 5-65

5.114 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Garansi 5-65 5.115 Matriks Penilaian Sub Kriteria Sistem Komunikasi 5-66 5.116 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Sistem Komunikasi 5-66 5.117 Matriks Penilaian Sub Kriteria Variasi Bahan Baku 5-67 5.118 Penilaian Penilaian Sub Kriteria Variasi Bahan Baku 5-67 5.119 Matriks Penilaian Sub Kriteria Ketersediaan Bahan Baku 5-68 5.120 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Ketersediaan Bahan Baku 5-68 5.121 Matriks Penilaian Sub Kriteria Reputasi Pemasok 5-69 5.122 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Reputasi Pemasok 5-59 5.123 Matriks Penilaian Sub Kriteria Sertifikasi Perusahaan 5-70 5.124 Normalisasi Penilaian Sub Kriteria Sertifikasi Perusahaan 5-70

5.125 Hasil Penilaian Akhir 5-71

5.126 Urutan Pemasok 5-72

5.127 Perbandingan Sistem Saat Ini dengan Usulan 5-76

6.1 Rangkuman Kriteria dan Sub Kriteria PT STL 6-1

6.2 Sub Kriteria Terpenting Perusahaan 6-1


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Hierarki Keputusan dari AHP 2-4

2.2 Commodity Portofolio Matrix 2-13

2.3 Proses Pengambilan Keputusan 2-14

3.1 Bagan Alir Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Langkah Pengolahan Data 3-7

4.1 Struktur Organisasi 4-2

5.1 Hierarki dalam Pemilihan Pemasok 5-4


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Pada saat ini perkembangan dunia perindustrian berkembang semakin pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan untuk menjadi yang terbaik. Kondisi ini membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memenuhi keinginan konsumen terhadap harga bahan baku, kualitas produk, ketepatan pengiriman, dan keberadaan produk di lingkungan konsumen. Setiap perusahaan manufaktur pasti memiliki beberapa pemasok untuk satu atau beberapa komponen bahan baku yang akan digunakan untuk membuat suatu produk tertentu, yang tujuannya agar dapat mempermudah dan memperlancar proses produksi yang ada di perusahaan tersebut. Mudah dan lancarnya proses produksi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen tidak lepas dari peran serta pemasok, karena pemasok berfungsi sebagai mitra kerja yang membantu perusahaan dari segi penyediaan bahan baku.

PT STL merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur spare part. Bahan baku yang digunakan adalah pelat, pipa, nut, bolt

welding dan boss brake pedal. Perusahaan ini berada di Jl. Cigondewah no 49B,

Bandung. Untuk memenuhi komponen bahan baku, PT STL bekerja sama dengan beberapa pemasok yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pemasok yang ada saat ini hanya mampu memenuhi permintaan bahan baku dengan kriteria yang berbeda-beda. Contohnya, terdapat pemasok yang dapat memberikan kualitas baik tetapi lead time lama. Kemudian terdapat pemasok yang dapat memberikan harga murah tetapi kualitasnya kurang baik. Dalam penentuan pemilihan pemasok yang ada saat ini, PT STL memilih pemasok secara random. Hal tersebut mengakibatkan minimnya komunikasi antara PT STL dengan pemasok. Contohnya, terdapat pemasok yang gagal menepati janji untuk mengantarkan pesanan tepat waktu sehingga proses produksi terhambat.

Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis ingin membantu PT STL dalam menentukan prioritas pemilihan pemasok yang sesuai dengan berdasarkan


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

ingin membantu PT STL untuk dapat menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan para pemasok agar tidak menghambat kinerja perusahaan.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang terjadi di perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok masih belum dapat memenuhi kriteria yang diinginkan oleh PT STL. 2. PT STL kesulitan dalam membangun hubungan kerja sama yang baik dengan

pemasok.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

 Adapun pembatasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok yang diteliti adalah pemasok bahan baku pelat, karena bahan baku pelat merupakan komponen utama dan memiliki banyak pemasok.

2. Data pemasok yang digunakan adalah data pada bulan Agustus – Oktober 2015.

 Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada kenaikan harga, baik dari segi bahan baku maupun biaya operasional selama penelitian berlangsung.

2. Pemasok yang diamati selama penelitian tetap sama.

1.4Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja kriteria-kriteria dan sub kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan pemasok?

2. Apa kriteria terpenting menurut perusahaan?

3. Pemasok mana yang menjadi prioritas utama perusahaan?

4. Bagaimana cara perusahaan membangun hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok?


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menentukan kriteria-kriteria dan sub kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan pemasok.

2. Menentukan kriteria terpenting menurut perusahaan.

3. Membantu perusahaan untuk menentukan pemasok yang dapat dijadikan prioritas utama.

4. Membantu perusahaan agar dapat menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok.

1.6Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi flowchart langkah-langkah penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir serta menjelaskan tiap langkah yang dilakukan.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang dikumpulkan penulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yang kemudian data-data ini akan diolah pada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan, serta analisis hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat, serta saran yang diberikan untuk perusahaan yang bersangkutan.


(15)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Kriteria dan sub kriteria yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 6.1

Rangkuman Kriteria dan Sub Kriteria PT STL

2. Kriteria terpenting menurut perusahaan adalah Responsiveness. Sedangkan sub kriteria terpenting untuk masing-masing kriteria dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut ini.

Tabel 6.2

Sub Kriteria Terpenting Perusahaan

Kriteria Sub Kriteria

Cost Besarnya Potongan Harga

Quality Persentase Jumlah Bahan Baku Cacat yang Diterima

Delivery Jangka Waktu dari Pemesanan hingga Bahan Baku Tiba (Lead Time)

Flexibility Alternatif Jenis Pembayaran

Responsiveness Garansi

Reliability Ketersediaan Bahan Baku


(16)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

3. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa PT Posco IJPC merupakan pemasok prioritas utama untuk PT STL. Urutan prioritas pemasok dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.3

Urutan Prioritas Pemasok PT STL

4. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penulis melihat bahwa pemasok yang ada di perusahaan ini termasuk pemasok kategori leverage. Oleh karena itu, fokus manajemen PT STL mestinya adalah mempertahankan posisi tawar dengan cara membuat komitmen antara kedua pihak, menjalin komunikasi yang baik, dan saling berbagi informasi guna lebih mempererat hubungan dengan pemasok.

6.2Saran

1. Sebaiknya perusahaan melakukan penilaian kinerja pemasok minimal satu tahun sekali. Agar perusahaan mengetahui pemasok mana yang terbaik.

2. Sebaiknya perusahaan mencari pemasok baru untuk menggantikan pemasok dengan nilai bobot terendah.

Urutan Pemasok Nama Pemasok Nilai Berbobot

1 PT. POSCO IJPC 0,097

2 PT. I.S.I 0,082

3 PT. PANDAWA JAYA 0,082

4 PT. USC 0,081

5 PT. HTI 0,079

6 PT. JAYAMAS 0,077

7 PT.RAICHITAMA 0,076

8 PT. SSC 0,076

9 PT. TUNAS CITRA 0,074

10 PT. BUDITAMA M 0,073

11 PT. SARANA 0,069

12 PT. KRESFA 0,068


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Holloway, C.A, 1979. Decision Making Under Uncertainty: Models and Choise. Prentice-Hall, New Jersey.

http://e-journal.uajy.ac.id/3985/3/2TI05799.pdf diakses pada 10 Januari 2016 http://library.usu.ac.id/download/fp/hutan-siti11.pdf diakses pada 15 januari 2016

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27480/3/Chapter%20II.pdf diakses pada 15 januari 2016

Mulyono, s. 1996. Teori Pengambilan Keputusan. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Pujawan, I Nyoman.,; “Supply Chain Management”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Saaty, Thomas L.,; “Multicriteria Decision Making : The Analytical Hierarchy Process”, University of Pittsburgh, 1990.

Suryadi, Kadarsah,. Ali Ramdhani,: “Sistem Pendukung Keputusan”, Rosda, Jakarta. Zettira, Mercya.,; “Penentuan Supplier Menggunakan Metode Analytical Hierarchy


(1)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Pada saat ini perkembangan dunia perindustrian berkembang semakin pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan antar perusahaan untuk menjadi yang terbaik. Kondisi ini membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memenuhi keinginan konsumen terhadap harga bahan baku, kualitas produk, ketepatan pengiriman, dan keberadaan produk di lingkungan konsumen. Setiap perusahaan manufaktur pasti memiliki beberapa pemasok untuk satu atau beberapa komponen bahan baku yang akan digunakan untuk membuat suatu produk tertentu, yang tujuannya agar dapat mempermudah dan memperlancar proses produksi yang ada di perusahaan tersebut. Mudah dan lancarnya proses produksi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen tidak lepas dari peran serta pemasok, karena pemasok berfungsi sebagai mitra kerja yang membantu perusahaan dari segi penyediaan bahan baku.

PT STL merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur spare part. Bahan baku yang digunakan adalah pelat, pipa, nut, bolt welding dan boss brake pedal. Perusahaan ini berada di Jl. Cigondewah no 49B, Bandung. Untuk memenuhi komponen bahan baku, PT STL bekerja sama dengan beberapa pemasok yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pemasok yang ada saat ini hanya mampu memenuhi permintaan bahan baku dengan kriteria yang berbeda-beda. Contohnya, terdapat pemasok yang dapat memberikan kualitas baik tetapi lead time lama. Kemudian terdapat pemasok yang dapat memberikan harga murah tetapi kualitasnya kurang baik. Dalam penentuan pemilihan pemasok yang ada saat ini, PT STL memilih pemasok secara random. Hal tersebut mengakibatkan minimnya komunikasi antara PT STL dengan pemasok. Contohnya, terdapat pemasok yang gagal menepati janji untuk mengantarkan pesanan tepat waktu sehingga proses produksi terhambat.

Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis ingin membantu PT STL dalam menentukan prioritas pemilihan pemasok yang sesuai dengan berdasarkan pemasok yang ada dan penilaian kinerja pemasok yang ada saat ini, serta penulis


(2)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

ingin membantu PT STL untuk dapat menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan para pemasok agar tidak menghambat kinerja perusahaan.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang terjadi di perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok masih belum dapat memenuhi kriteria yang diinginkan oleh PT STL. 2. PT STL kesulitan dalam membangun hubungan kerja sama yang baik dengan

pemasok.

1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi

 Adapun pembatasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pemasok yang diteliti adalah pemasok bahan baku pelat, karena bahan baku pelat merupakan komponen utama dan memiliki banyak pemasok.

2. Data pemasok yang digunakan adalah data pada bulan Agustus – Oktober 2015.

 Adapun asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada kenaikan harga, baik dari segi bahan baku maupun biaya operasional selama penelitian berlangsung.

2. Pemasok yang diamati selama penelitian tetap sama.

1.4Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja kriteria-kriteria dan sub kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan pemasok?

2. Apa kriteria terpenting menurut perusahaan?

3. Pemasok mana yang menjadi prioritas utama perusahaan?

4. Bagaimana cara perusahaan membangun hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok?


(3)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menentukan kriteria-kriteria dan sub kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan pemasok.

2. Menentukan kriteria terpenting menurut perusahaan.

3. Membantu perusahaan untuk menentukan pemasok yang dapat dijadikan prioritas utama.

4. Membantu perusahaan agar dapat menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok.

1.6Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi flowchart langkah-langkah penelitian yang dilakukan dari awal sampai akhir serta menjelaskan tiap langkah yang dilakukan. BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Pada bab ini berisi data-data yang dikumpulkan penulis berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yang kemudian data-data ini akan diolah pada bab berikutnya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi langkah pengolahan data yang dilakukan agar menghasilkan informasi yang diperlukan, serta analisis hasil pengolahan data tersebut.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat, serta saran yang diberikan untuk perusahaan yang bersangkutan.


(4)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Kriteria dan sub kriteria yang seharusnya dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 6.1

Rangkuman Kriteria dan Sub Kriteria PT STL

2. Kriteria terpenting menurut perusahaan adalah Responsiveness. Sedangkan sub kriteria terpenting untuk masing-masing kriteria dapat dilihat pada tabel 6.2 berikut ini.

Tabel 6.2

Sub Kriteria Terpenting Perusahaan

Kriteria Sub Kriteria

Cost Besarnya Potongan Harga

Quality Persentase Jumlah Bahan Baku Cacat yang Diterima

Delivery Jangka Waktu dari Pemesanan hingga Bahan Baku Tiba (Lead Time) Flexibility Alternatif Jenis Pembayaran

Responsiveness Garansi

Reliability Ketersediaan Bahan Baku Kondisi Pemasok Reputasi Pemasok


(5)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

3. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa PT Posco IJPC merupakan pemasok prioritas utama untuk PT STL. Urutan prioritas pemasok dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.3

Urutan Prioritas Pemasok PT STL

4. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penulis melihat bahwa pemasok yang ada di perusahaan ini termasuk pemasok kategori leverage. Oleh karena itu, fokus manajemen PT STL mestinya adalah mempertahankan posisi tawar dengan cara membuat komitmen antara kedua pihak, menjalin komunikasi yang baik, dan saling berbagi informasi guna lebih mempererat hubungan dengan pemasok.

6.2Saran

1. Sebaiknya perusahaan melakukan penilaian kinerja pemasok minimal satu tahun sekali. Agar perusahaan mengetahui pemasok mana yang terbaik.

2. Sebaiknya perusahaan mencari pemasok baru untuk menggantikan pemasok dengan nilai bobot terendah.

Urutan Pemasok Nama Pemasok Nilai Berbobot

1 PT. POSCO IJPC 0,097

2 PT. I.S.I 0,082

3 PT. PANDAWA JAYA 0,082

4 PT. USC 0,081

5 PT. HTI 0,079

6 PT. JAYAMAS 0,077

7 PT.RAICHITAMA 0,076

8 PT. SSC 0,076

9 PT. TUNAS CITRA 0,074

10 PT. BUDITAMA M 0,073

11 PT. SARANA 0,069

12 PT. KRESFA 0,068


(6)

xix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Holloway, C.A, 1979. Decision Making Under Uncertainty: Models and Choise. Prentice-Hall, New Jersey.

http://e-journal.uajy.ac.id/3985/3/2TI05799.pdf diakses pada 10 Januari 2016 http://library.usu.ac.id/download/fp/hutan-siti11.pdf diakses pada 15 januari 2016

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27480/3/Chapter%20II.pdf diakses pada 15 januari 2016

Mulyono, s. 1996. Teori Pengambilan Keputusan. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Pujawan, I Nyoman.,; “Supply Chain Management”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Saaty, Thomas L.,; “Multicriteria Decision Making : The Analytical Hierarchy Process”, University of Pittsburgh, 1990.

Suryadi, Kadarsah,. Ali Ramdhani,: “Sistem Pendukung Keputusan”, Rosda, Jakarta. Zettira, Mercya.,; “Penentuan Supplier Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”, Universitas Kristen Maranatha.


Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51