41 ekonomi daerah, karena teori ini menyatakan faktor penentu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luas daerah ekspor Arsyad, 1999:116.
Penggunaan analisis basis dan non basis dalam teori basis ekonomi dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian wilayah melebihi pertumbuhan
alamiahnya Robinson, 2003:27.
J. Penelitian Sebelumnya
Diana Astuti 2002 dengan penelitiannya yang berjudul ”Analisis Perubahan Struktur Ekonomi dan Identifikasi Sektor Unggulan di Kabupaten
Sleman”. Penelitian ini menggunakan Analisis Shift Share beserta modifikasi- modifikasinya, Analisis Location Quotient dan Analisis Overlay dengan
mengunakan data PDRB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan PDRB Kabupaten Seleman. Dan hasil penelitian ini terdapat 4 sektor yang dapat
dikategorikan sebagai suatu kegiatan yang sangat dominan sektor unggulan yaitu sektor listrik, gas, dan air minum; sektor bangunankonstruksi; sektor
perdagangan, restoran dan hotel serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Dwi Setyo Utomo 2005 dengan penelitiannya yang berjudul ”Identifikasi dan Analisis Sektor-sektor Ekonomi Unggulan Di Kabupaten
Gunung Kidul Era Sebelum dan Sesudah Otonomi Daerah”, memiliki kesimpulan bahwa antara era sebelum otonomi daerah dan era sesudahselama
otonomi daerah, sektor basis di Kabupaten Gunung Kidul meliputi : sektor pertanian, dan sektor pertambangan, dan galian; sektor yang mempunyai daya
42 tumbuh cepat meliputi: sektor listrik, gas, dan air bersih,dan sektor
bangunankonstruksi; sektor yang mempunyai daya saing lebih tinggi meliputi, sektor pertambangan dan galian, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan sektor yang mempunyai pertumbuhan yang menonjol di Kabupaten Gunung Kidul hanya sektor listrik,gas, dan air bersih.
Aprilia Roski Grahani 2008 dengan penelitiannya yang berjudul ”Analisis Sektor Potensial Ekonomi Kabupaten Karanganyar Sebelum dan
Sesudah Otonomi Daerah 1997-2007”, memiliki kesimpulan bahwa sektor yang memberikan kontribusi terbesar di Kabupaten Karanganyar baik sebelum
dan sesudah otonomi daerah adalah sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, jasa-jasa. Sedangkan sektor yang memiliki laju pertumbuhan
positif di Kabupaten Karanganyar sebelum otonomi daerah antara lain sektor listrik,gas, dan air, perdagangan, pertambangan,dan penggalian, pengangkutan
dan komunikasi, jasa-jasa. Namun setelah otonomi daerah sektor yang laju pertumbuhannya tinggi antara lain sektor pertanian, listrik,gas,dan air,
keuangan, industri pengolahan.
K. Kerangka Pemikiran