Kajian Teori KAJIAN PUSTAKA

commit to user 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Minat Belajar Menurut Oemar Hamalik 1983: 21 mengatakan bahwa, ”Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Teori ini mengasah pada teori belajar behaviorisme yang titik beratnya pada tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku akibat stimulan dan respon atau dengan kata lain perubahan yang dialami siswa dalam kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sejalan dengan pernyataan tersebut menurut Nurhadi 2003, dikatakan minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar apabila segala sesuatu tersebut membawakan pesan untuk pembelajaran. Salah satu pengertian pembelajaran yang cukup populer adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah dalam kegiatan pembelajaran guru harus dapat melihat siswa dalam proses pembelajaran atau pembelajaran yang pasitipasif siswa dibantu oleh guru dalam melibatkan diri untuk mengembangkan atau memodifikasi perubahan tingkah laku manusia, kemampuan untuk tingkah laku tertentu terjadi setelah pengalaman mereka yang dapat diamati pada situasi tertentu kondisi atau situasi itu mempengaruhi individu sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada dirinya. Proses yang membuat perubahan itu terjadi disebut belajar. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga sebagai alat bentuk dalam proses belajar mengajar harus menyangkut setiap aspek dalam proses belajar mengajar itu sendiri. commit to user 6 Artinya bagi guru harus mampu mendukung dan mempermudah dalam belajar sehingga dapat dicapai. Faktor yang mempengaruhi belajar melalui beberapa hal antara lain: banyaknya siswa mengalami kesulitan belajar tentang faktor internal siswa adalah yang berasal dari siswa sendiri dan faktor eksternalnya siswa adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa lingkungan, sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial masyarakat itu sendiri, kemudian faktor pendekatan belajar. Pada dasarnya minat belajar yang timbul dalam diri siswa datangnya tidak begitu saja, tetapi ada faktor- faktor yang datangnya dari luar maupun faktor yang datangnya dari dalam diri anak. Namun, untuk membantu menguatkan memori siswa atas fakta yang berkenaan dengan alat peraga tetap harus dibantu penggunaannya dengan cara pengertian pendekatan kontektual : Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membutuhkan metode dan teknik pendekatan yang khas sejalan dengan metode itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran mengakibatkan produk pembelajaran tidak memadai, bahkan kecenderungan rendah. Kenyataan bahwa banyak siswa tidak mampu menunjukkan obyek-obyek penting. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan IPA menjadi lebih rendah. Kemampuan pengetahuan yang ditunjang dengan alat peraga mempunyai fugsi yang sangat penting dan perkembangannya. Guna mengatasi hal tersebut dalam pemahaman tentang alat peraga, seorang guru harus selalu mencoba beberapa metode pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan masing-masing serta hubungan kemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian seorang guru mengajar Ilmu Pengetahuan Alam harus menggunakan konsep-konsep pembelajaran dengan metode kontekstual. Oleh karena itu alat peraga merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran. Dengan hal itu guru dituntut menggunakan alat bantu dalam commit to user 7 setiap pelajaran. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru yang enggan menggunakannya. Cenderung tampil apa adanya secara monoton. Sehingga pembelajaran masih belum berhasil secara optimal. Menurut Kuswanto 2005: 2 menyatakan bahwa ”Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep mengajar dan belajar yang akan membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajarannya dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan siswa sebagai angota keluarga bahkan anggota masyarakat di masa ia hidup” Pembelajaran kontektual membutuhkan metode dan teknik pendekatan yang khas dan sejalan dengan kontekstual itu sendiri. Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran bisa mengakibatkan hasil pembelajaran tidak memadai bahkan cenderung rendah. Kenyataannya menunjukkan bahwa lulusan sekolah dasar pada umumnya tidak mampu menunjukkan obyek penting pada alat peraga. Hal ini mengakibatkan pemahaman mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan alat peraga menjadi rendah. Kemampuan mengetahui alat-alat peraga sangat terbatas. Konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapan dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa unsur yang termasuk ciri-ciri adanya proses belajar yaitu : a. Usaha untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, nilai dan sikap. b. Belajar menghasilkan adanya tingkah laku. c. Belajar yang efektif adalah melalui pengalaman d. Perubahan tingkah laku adalah hasil interaksi aktif dengan lingkungan. commit to user 8 Kesimpulan bahwa minat belajar adalah keinginan dan kesadaran seseorang untuk mengadakan perubahan dalam dirinya ke arah yang lebih baik ada perkembangan dengan dinyatakan atau dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan komperensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Pembelajaran juga merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata dan mendorong pembelajaran membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari proses mengkontruksi sendiri sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat. 2. Hakikat Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna lebih luas dari pada suatu strategi, metode atau prosedur. commit to user 9 Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Manfaat Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran selalu disarankan agar menggunakan media, hal ini disebabkan karena memang penggunaan media dapat meningkatkan daya serap siswa sampai 80 dan hanya sekitar 15 sampai 40 jika tidak menggunakam media. Adapun manfaat media a. Memperjelas penyajian agar tidak terjadi verbalisme. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. c. Mengatasi sikap pasif anak didik dalam hal ini media akan berfungsi untuk : 1 Menimbulkan kegairahan belajar. 2 Memungkinkan interaksi secara langsung antara anak didik dengan lingkungan. 3. Alat Peraga Alat peraga adalah gambaran dari sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata. Sebuah Alat peraga dimaksudkan untuk meragakan sesuatu pokok pelajaran yang menunjukkan adanya hubungan, atau perbandingan tentang sesuatu. Alat peraga skematik Media sangat diperlukan didalam pembelajaran Alat peraga adalah sesuatu yang menerangkan jalannya sesuatu atau menerangkan bagian-bagian yang penting. Maka hubungan media dan alat peraga sangat penting dan saling berkaitan. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran agar lebih dapat memahami konsep- commit to user 10 konsep materi pembelajaran yang dipahami karena alat peraga sangat penting untuk pembelajaran IPA.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas IV SD N Pilangsari 1, Gesi, Sragen.

0 1 12

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Kontekstual Model Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Nglorog 5 Sragen 2013/2014.

0 6 15

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Kontekstual Model Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Nglorog 5 Sragen 2013/2014.

0 5 8

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Minat Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Kontekstual Model Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Nglorog 5 Sragen 2013/2014.

0 5 14

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Penerapan Strategi Word Square Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetis 02 Sukoha.

0 1 5

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI WORD SQUARE PADA SISWA KELAS V Peningkatan Minat Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Melalui Penerapan Strategi Word Square Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetis 02 Sukoha.

0 1 10

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen

0 2 17

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PHYSICAL SELF ASSESSMENT Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Physical Self Assessment Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Ngembatpadas Sragen

0 2 12

Analisis Potensi Sektor Industri Pengola

0 1 33

BIODATA SISWA PRAKERIN Buku siswa

0 1 11