COMPUTATIONAL FLUID DINAMICS CFD
4 suhu 290°C sebesar 28.33 gram produkjam. Secara kuantitas, berdasarkan massa produk yang
dihasilkan, kinerja reaktor terbaik dicapai pada laju aliran metanol 3 mlmenit. Secara kualitas, kinerja reaktor terbaik dicapai pada laju aliran metanol 2.5 mlmenit karena dihasilkan kadar ME sesuai
SNI 04-7182-2006, sebesar 96.7 dan gliserol bebas setelah empat jam reaksi. Menurut Susila 2009, kadar metil ester optimum diperoleh pada rasio molar 160 dan temperatur reaksi 290
o
C karena menghasilkan biodiesel terbesar dan gliserol terkecil.
Pembuatan biodiesel dalam kondisi metanol superkritis dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi. Penggunaan reaktor bertekanan tinggi selain membutuhkan biaya investasi dan produksi yang
tinggi juga beresiko membahayakan keamanan dan keselamatan karena lebih mudah meledak Joelianingsih et al, 2006, untuk mengurangi resiko kecelakaan dan biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi dibutuhkan alternatif lain dalam pembuatan biodiesel, salah satunya dengan penggunaan bubble culomn reactor atau reaktor kolom gelembung. Pada metode Superheated
Methanol Vapor SMV-Bubble Column, reaktor kolom gelembung berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi antara minyak dengan metanol dalam bentuk uap super-terpanaskan. Menurut
Mouza et al. 2004, Reaktor kolom gelembung digunakan untuk reaksi antara gas-liquid. Kelebihan dari reaktor tipe ini adalah konstruksi sederhana, biaya operasi murah, effisiensi energi tinggi, pindah
panas dan pindah massa terjadi dengan baik. Reaksi pembuatan biodiesel dengan metanol superkritis membutuhkan waktu yang sangat
singkat, sekitar empat menit, lebih singkat dari proses dengan katalis, sekitar satu jam. Reaksi pembuatan biodiesel dengan reaktor kolom gelembung membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari
metode-metode lainnya. kelemahan lain dari pembuatan biodiesel dengan reaktor kolom gelembung adalah kandungan ME dalam produk sekitar 90, yang berarti masih di bawah standar Indonesia
maupun Eropa sebesar 96.5 Joelianingsih et al. 2006.