Pemodelan CFD HASIL SIMULASI CFD

19

4.2.1 Pemodelan CFD

Simulasi CFD yang dilakukan menggunakan 9 tipe rancangan obstacle yaitu N1, N2, N3, N2+DO7, A1, A2, A3 dengan S dan DO7 sebagai pembanding. Masing-masing rancangan dijelaskan pada Tabel 3. Gambar dan ukuran masing-masing tipe obstacle dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 3. Deskripsi rancangan obstacle dalam reaktor kolom gelembung yang disimulasikan dengan metode CFD Obstacle Deskripsi Simulasi CFD Percobaan reaksi biodiesel S Tanpa obstacle pada T =290 o C √ X DO7 Dua obstacle yang disusun pada silinder dalam pitch 7 mm, 24 lubang, dan diameter 4 mm, T = 290 C √ √ N1 Obstacle berbentuk nozzle berdiameter 20 mm, tinggi 20 mm dan 9 lubang berdiameter 4 mm, T = 290 C √ X N2 Obstacle berbentuk nozzle berdiameter 20 mm, tinggi 10 mm dan 9 lubang berdiameter 4 mm, T = 290 C √ X N3 Obstacle berbentuk nozzle berdiameter 20 mm, tinggi 10 mm dan 9 lubang berdiameter 4 mm, T = 290 C √ X N2+DO7 Kombinasi antara DO7 dan N2 dengan T = 290 C √ X A1 Terdiri dari 4 obstacle berdiameter 55 mm dengan jarak antar obstacle 60 mm, diameter poros 5 mm. Obstacle bawah 24 lubang, tengah 5 lubang, dan atas 12 lubang dengan diameter lubang 4 mm, dan pada bagian paling atas terdapat plat tanpa lubang dengan diameter 40 mm, T = 290 C √ X A2 Terdiri dari 3 obstacle berdiameter 55 mm dengan jarak antar obstacle 60 mm, diameter poros 5 mm. Obstacle bawah 24 lubang, tengah 5 lubang, dan atas 12 lubang, dengan diameter lubang 4 mm, T = 290 C √ X A3 Terdiri dari 3 obstacle berdiameter 55 mm dengan jarak antar obstacle 50 mm, diameter poros 5 mm. Obstacle bawah 24 lubang, tengah 5 lubang, dan atas 12 lubang, dengan diameter lubang 4 mm, T = 290 C √ √ Simulasi CFD memerlukan kualitas mesh yang bagus agar proses simulasi tidak mengalami kegagalan dan waktu simulasi menjadi lebih singkat. Kualitas mesh terburuk worst element yang digunakan untuk simulasi CFD adalah 0.847. Mesh yang digunakan adalah mesh volume tipe elemen HexWedge Cooper dan TetHybrid Tgrid. Bagian reaktor yang memiliki bentuk sederhana dan berukuran besar seperti tabung reaktor bagian atas, digunakan mesh volume tipe elemen HexWedge Cooper dengan ukuran 3 mm sedangkan pada bagian reaktor yang rumit dan berukuran kecil seperti bagian bawah reaktor yang berbentuk setengah bola dan lubang obstacle yang memiliki ukuran relatif kecil maka digunakan mesh volume tipe elemen TetHybrid Tgrid dengan ukuran 2 mm. Kualitas dan jumlah elemen mesh pada masing-masing model dapat dilihat pada Tabel 4. 20 Tabel 4. Kualitas dan jumlah elemen mesh pada masing-masing model CFD Obstacle Worst Element Total Element S 0.809 55213 DO7 0.806 53415 N1 0.847 89443 N2 0.834 62786 N3 0.786 93678 N2+DO7 0.821 102416 A1 0.758 154322 A2 0.823 128958 A3 0.823 130143 Gambar 10. Mesh dan konfigurasi obstacle dalam reaktor kolom gelembung yang disimulasikan S DO7 N1 N2 N3 N2+DO7 A1 A2 A3 21 Waktu yang dibutuhkan untuk mensimulasikan 1.5 detik proses pembentukan gelembung di dalam reaktor kolom gelembung dengan menggunakan CFD memerlukan waktu 3-4 hari. Lamanya waktu komputasi dipengaruhi oleh ukuran mesh yang digunakan, semakin kecil ukuran mesh maka hasil yang diperoleh semakin teliti, akan tetapi waktu komputasi yang diperlukan akan semakin lama. Ukuran mesh harus diatur sedemikian rupa supaya hasil simulasi yang diperoleh cukup teliti dan waktu komputasi tidak terlalu lama. Mesh yang digunakan untuk simulasi dapat dilihat pada Gambar 10. Proses meshing hanya dilakukan pada bidang yang berbentuk fluida sedangkan pada bidang solid tidak dilakukan meshing karena pada bidang padatan tidak dilakukan analisis saat simulasi dengan menggunakan FLUENT. Bidang batas yang digunakan untuk inlet adalah tipe velocity inlet sedangkan untuk outlet digunakan tipe pressure outlet. Kondisi batas bahan yang digunakan terdiri dari dua fasa, yaitu oil minyak dan vapor uap metanol. Saat kondisi awal simulasi bagian atas reaktor seharusnya diisi dengan udara, karena simulasi hanya menggunakan dua fasa, yaitu fasa cair minyak dan fasa gas metanol super-terpanaskan, maka bagian tersebut langsung diisi dengan metanol super-terpanaskan, semua udara yang ada di dalam reaktor dianggap sudah keluar dan digantikan oleh uap metanol superterpanaskan. Hal ini tidak berpengaruh terhadap hasil simulasi, karena data simulasi yang diambil adalah pada saat kondisi gelembung yang ada di dalam reaktor sudah konstan. Kondisi awal dari simulasi CFD pada reaktor kolom gelembung dapat dilihat pada Gambar 11. Warna merah pada gambar adalah uap metanol super-terpanaskan dan warna biru adalah minyak cairan. Gambar 11. Kondisi awal dari simulasi penggunaan obstacle pada reaktor kolom gelembung menggunakan CFD tampilan pada bidang XY

4.2.2 Pengaruh Penggunaan Obstacle Terhadap Luas Permukaan Kontak