Analisis IMP Hasil Waveform Retracking Periode 2009-2012

Gambar 25. Visualisasi SSH metode waveform retracking, tanpa retracking dan geoid Stasiun 1 kategori jarak 100 – 200 km

4.3 Analisis IMP Hasil Waveform Retracking Periode 2009-2012

Selain melakukan waveform retracking berdasarkan kategori jarak pada masing-masing stasiun, proses retracking juga dilakukan pada satu titik selama periode 2009 – 2012 pada masing-masing stasiun untuk melihat performa metode retracking secara tahunan dan pengaruh presisi antara SSH metode waveform retracking dengan SSH metode waveform tanpa retracking Raw. Hasil waveform retracking pada enam titik pengukuran selama bulan Januari 2009 hingga Oktober 2012 disajikan pada Tabel 11. Lokasi pengukuran enam titik pengamatan tersebut diperlihatkan pada Gambar 14. Berdasarkan Tabel 11, metode waveform tanpa retracking menghasilkan nilai SSH yang memiliki presisi rendah selama periode 2009 – 2012 pada semua titik pengukuran. Hal ini didasarkan kepada nilai STD yang lebih kecil dan nilai presentase IMP yang lebih besar dari metode waveform retracking dibandingkan dengan STD dan IMP metode waveform tanpa retracking Raw pada semua titik pengukuran. Metode OCOG tidak bekerja optimal pada titik pengukuran ke-1, 2, 3 dan 6. Nilai presentase IMP metode ini sangat kecil pada keempat titik pengukuran tersebut. Tabel 11. Berdasarkan statisitik hasil waveform retracking pada bagian 4.2, metode OCOG dan metode threshold 50 juga tidak bekerja optimal pada kategori jarak 0 – 10 km maupun kategori jarak 10 – 50 km. Hal ini dikarenakan, metode OCOG tidak berjalan dengan baik ketika waveform kontaminasi noise Deng et al., 2002. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap nilai STD dan IMP di antara metode retracking secara tahunan selama periode 2009 – 2012 diperoleh bahwa metode ice, threshold 20, improved threshold 30 dan improved threshold 20 bekerja optimal pada proses retracking di enam titik pengukuran. Keempat metode waveform retracking tersebut memiliki nilai presentase IMP terbesar pada masing-masing titik pengukuran Tabel 11. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis 1997 bahwa penggunaan threshold level 20 dan 30 dilakukan pada proses retracking di wilayah pantai 0 – 10 km dari garis pantai. Keenam titik pengukuran ini berada pada kategori 0 – 10 km. Selain itu juga penelitian mengenai waveform retracking Satelit Jason 2 di Perairan California, metode waveform retracking yang menggunakan threshold level 20 dan 30 bekerja optimal di perairan pantai. Lee et al., 2010 Hasil pengukuran terhadap rentang SSH selama tahun 2009 – 2012 dari metode waveform retracking teroptimal pada masing-masing titik pengukuran didapatkan bahwa nilai rentang SSH pada Stasiun 1 sampai Stasiun 6 berturut- turut adalah 30.87 – 33.45 m, 32.13 – 33.16 m, 34.38 – 35.08 m, 32.32 – 35.13 m, 30.17 – 32.23 m, dan 26.31 – 27.08 m. Kemudian nilai rata-rata SSH selama tahun 2009 – 2012 pada Stasiun 1 sampai Stasiun 6 berturut-turut sebesar 33.13 m, 32.43 m, 35.76 m, 32.56 m, 30.89 m, dan 27.58 m. Berdasarkan Gambar 26 hingga Gambar 31, trend nilai SSH tidak terlalu signifikan peningkatan atau penurunan SSH selama tahun 2009 – 2012. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan trend dari SSH metode waveform retracking teroptimal. Hasil perhitungan trend nilai SSH untuk periode 2009 – 2012 pada titik pengamatan 1 – 6 di perairan Jawa Timur berturut-turut sebesar 0.6, 0.2, -1.6, 0.2, – 0.4, dan -1.4 mmtahun. 40 Tabel 11. Statistik hasil waveform retracking SSH selama tahun 2009 – 2012 Metode Waveform Retracking Titik Pengamatan 1 2 3 4 5 6 STD m IMP STD m IMP STD m IMP STD m IMP STD m IMP STD m IMP Raw 2.8445 - 0.7003 - 3.1353 - 0.8795 - 4.5747 - 0.7607 - Ocean 1.0093 64.5179 0.2369 66.192 0.8668 86.6792 0.3044 64.3873 0.3044 93.3470 0.2562 65.3176 OCOG 2.1056 25.9747 3.2156 -383.6195 0.9431 69.9185 0.5043 42.6621 0.4739 89.6411 0.5620 20.4786 Ice 0.3123 89.0206 0.2550 63.5787 0.2922 90.6791 0.2419 72.4927 0.3099 93.2265 0.2445 66.3954 Threshold 20 0.4579 83.2678 0.1971 71.8612 0.2983 90.4854 0.2515 71.3995 0.3086 93.2532 0.2395 66.1043 Threshold 50 1.8211 35.978 0.1981 71.7126 0.3047 90.2825 0.2443 72.2254 0.3137 93.1423 0.7990 -13.0673 Improved Threshold 20 0.5182 81.7836 0.2110 69.8643 0.2952 90.5855 0.2407 72.6286 0.2920 93.6164 0.2887 59.1535 Improved Threshold 30 0.5005 82.4051 0.2102 69.9841 0.2921 90.6835 0.2417 72.5192 0.2980 93.4855 0.2386 66.2431 Improved Threshold 50 2.0925 26.4365 0.2819 59.7449 0.2966 90.5397 0.2592 70.5225 0.3037 93.3605 0.2430 65.6207 Keterangan : IMP = Improvement Percentage STD = Standar Deviasi Gambar 26. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 1 selama tahun 2009-2012 Gambar 27. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 2 selama tahun 2009-2012 Gambar 28. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 3 selama tahun 2009-2012 Gambar 29. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 4 selama tahun 2009-2012 Gambar 30. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 5 selama tahun 2009-2012 Gambar 31. Nilai SSH hasil retracking dan tanpa retracking di Stasiun 6 selama tahun 2009-2012

4.4 Validasi SSH Hasil Waveform Retracking Periode 2009