Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN
TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA
OTORITAS JASA KEUANGAN
(Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)

PENULISAN HUKUM

Oleh :
ALIF MOHAMMAD HAERLAMBANG
201110110311007

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

PENULISAN HUKUM

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN
TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH TERBENTUKNYA
OTORITAS JASA KEUANGAN
(Studi Di Lembaga Otoritas Jasa Keuangan Jakarta)


Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum

Oleh :
ALIF MOHAMMAD HAERLAMBANG
201110110311007

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulilahi robbil al-amin penulis hanturkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan kenikmatan yang tidak ada henti-hentinya dari zaman ke
zaman. Tidak lain ini semua berkat hidayah dan inayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
SISTEM PENGAWASAN


TERHADAP LEMBAGA ASURANSI SETELAH

TERBENTUKNYA OTORITAS JASA KEUANGAN (Studi Di Lembaga Otoritas
Jasa Keuangan Jakarta)”. Dengan ini penulis menyadari bahwa karena Dia-lah

semua ini dapat terlaksana dengan sempurna.
Taklupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan junjungan
kepada Nabiullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang
senantiasa memberikan perjuangan untuk menegakkan Islam dimuka bumi ini.
Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah penulis
menyampaikan rangkaian terimakasih yang sedalam-dalamnya dan dengan
ketulusan hati kepada orang-orang yang telah berjasa dan senatiasa memberikan
bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Malang, diantaranya yakni:
1. Mama Kunaya dan Mimi Wasinah tercinta serta keluarga besar yang berada
di Indramayu, yang tidak ada henti-hentinya memberikan Do’a dan
pembiayaan yang cukup besar selama punulis mencari ilmu.
2. Dr. Muhadjir Effendy., M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang berserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat

serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

3. Dr. Sulardi, SH., M.Si selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah Malang beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala
pengabdiannya selama penulis menjadi mahasiswa.
4. Kepada Ibu Catur Wido Haruni, SH., M.Si selaku Dosen Wali kelas A yang
tanpa mengenal lelah memberikan pengawalan dan nasehat kepada penulis
mulai dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat mengakhiri perkuliahan
di Fakultas Hukum.
5. Kepada yang terhormat, Ibu Herwastoeti, SH., M.Si dan Bapak Sofyan
Arief, SH., M.Kn selaku pembimbing I dan II, yang penuh kesabaran
memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini. Semoga Allah dapat memberikan balasan
yang setimpal kepada beliau. Amin.
6. Segenap

Bapak

dan


Ibu

Dosen

Fakultas

Hukum

Universitas

Muhammadiyah Malang, jasa dan pengabdian beliau-beliau, tidak
terlupakan dibenak penulis sampai dengan akhir hayat penulis.
7. Kepada yang terhormat, Bapak Muhammad Ridwan selaku Kasubag tindak
lanjut pengawasan 1 Direktorat Pengawasan Perasuransian dan BPJS
Kesehatan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, penulis ucapkan
banyak terima kasih karena bersedia membimbing dan mengarahkan penulis
ketika penulis dalam melakukan penelitian.
8. Semua teman-teman angkatan 2011 khususnya kelas A dan semua pihak yang
tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu di mana mereka telah banyak

memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

9. Untuk teman sekaligus saudara seperjuangan saya, Mas Herman, Des’yandra
Ahyani Putra, Akri, Suliswanto, Soni Akbar, Vivi Agustina, dan Anggi
Febrina Venivera.
10. Untuk Teman dan saudara Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2013, Gasandi, Nurul Fitria,
Deka, Fadil Firmansyah, Nusantoro Aji Budi Kuncoro, Aditya Arief Pratama,
Ikhsan Kabir, Chikka, Citra, Putri, Ardian Fahmi dan lain-lainya yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
11. Sedulur-sedulur di IKAWIRADHARMAAYU Malang.
12. Semua teman-teman yang ada di Kota tercinta Indramayu.
Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap bahwa skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya, dan rekan-rekan di fakultas hukum
khusunya.
Wassalamu’allaikum Wr.Wb

Malang, 02 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Cover/Sampul Dalam ..............................................................

i

Lembar Pengesahan Sebelum Ujian ......................................................

ii

Lembar Pengesahan Setelah Ujian ..........................................................

iii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat .....................


iv

Lembar Persembahan ............................................................................

v

Ungkapan Pribadi ....................................................................................

vii

Abstraksi ..................................................................................................

viii

Abstract ....................................................................................................

ix

Kata Pengantar .......................................................................................


x

Daftar Isi ...............................................................................................

xiii

Daftar Tabel ..............................................................................................

xvi

Daftar Bagan .........................................................................................

xvii

Daftar Lampiran .....................................................................................

vxiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................


1

B. Rumusan Masalah .....................................................................

6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................

7

E. Metode Penelitian ........................................................................

8

1.


Lokasi Penelitian ................................................................

8

2.

Metode Pendekatan .............................................................

9

3.

Jenis Data ............................................................................

9

4.

Teknik Pengumpulan Data ...................................................


11

5.

Analisi Data ..........................................................................

12

F. Sistematika Penulisan Hukum ..................................................

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Sistem Pengawasan ..........................................

15

1.

Pengertian Pengawasan ......................................................

15

2.

Jenis Pengawasan ................................................................

17

3.

Maksud dan Tujuan Pengawasan ........................................

18

B. Tinjauan Umum Tentang Lembaga Asuransi .............................

21

1.

Pengertian Lembaga Asuransi .............................................

22

2.

Jenis-jenis Asuransi ............................................................

23

3.

Fungsi dan Tujauan Asuransi ............................................

26

C. Tinjauan Umum Tentang Pengawasan Terhadap
Lembaga Asuransi ......................................................................

30

1.

Tujuan Pengawasan Pada Lembaga Asuransi ....................

30

2.

Alasan Pengawasan Pada Lembaga Asuransi .....................

31

3.

Pengawasan Pada Lembaga Asuransi
Sebelum Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ...............

4.

33

Pengawasan Pada Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuanga ...................

D. Tinjauan Umum Tentang Efektivitas .........................................

52
58

1.

Pengertian Efektivitas ..........................................................

58

2.

Teori Efektivitas Hukum ......................................................

59

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian ............................

63

1. Otoritas Jasa Keuanga Republik Indonesia .........................

63

2. Tugas, Fungsi, Visi dan Misi ...............................................

66

3. Struktur Otoritas Jasa Keuangan ..........................................

67

B. Sistem Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ...........................

69

1. Pengawasan Langsung ........................................................

71

2. Pengawasan Tidak Langsung ..............................................

92

3. Pengawasan Berdasarkan Resiko .......................................

95

C. Efektivitas Pengawasan Terhadap Lembaga Asuransi
Setelah Terbentuknya Otoritas Jasa Keungan ................................

104

1. Faktor Struktur Hukum .......................................................

111

2. Faktor Subtansi Hukum ......................................................

114

3. Faktor Budaya Hukum

116

.......................................................

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ..........................................................................................

118
121

Daftar Pustaka .......................................................................................
Indeks ......................................................................................................

123

Lampiran 1 Struktur Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia..........

126

Lampiran 2 Daftar Lembaga Asuransi Umum ........................................

127

Lampiran 3 Daftar Lembaga Asuransi Sosial .........................................

133

Lampiran 4 Daftar Lembaga Asuransi Jiwa ..........................................

143

Lampiran 5 Surat Tugas ..........................................................................

144

Lampiran 6 Kartu Kendali Bimbingan ..................................................
Lampiran 7 Berita Acara Seminar Proposal ............................................
Lampiran 8 Daftar Hadir Peserta Seminar ..............................................
Lampiran 9 Surat Observasi ..................................................................
Lampiran 10 Bukti Penelitian dari Lembaga/Intansi .............................

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 Daftar Kantor Otoritas Jasa Keuangan .................................... 64
Tabel 2 Pengawasan Langsung Otoritas Jasa Keuangan ...................... 100
Tabel 3 Jumlah Laporan Bulanana Otoritas Jasa Keuangan ............... 101
Tabel 4 Jumlah Laporan Triwulan Otoritas Jasa Keuangan ...................102
Tabel 5 Jumlah Laporan Tahunan Otoritas Jasa Keuangan ................ 102
Tabel 6 Jumlah Surat Peringatan Otoritas Jasa Keuangan.........................104
Tabel 7 Daftar Asuransi Non Aktif ...................................................... 108
Tabel 8 Daftar Asuransi Pengawasan Intensif ..................................... 109
Tabel 9 Daftar Asuransi Pengawasan Khusus .........................................110

DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 1 Struktur Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
Otoritas Jasa Keuangan ................................................................

67

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Struktur Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia......

127

Lampiran 2. Daftar Lembaga Asuransi Umum ..................................

133

Lampiran 3. Daftar Lembaga Asuransi Sosial ...................................

143

Lampiran 4. Daftar Lembaga Asuransi Jiwa ......................................

144

Lampiran 5. Surat Tugas ....................................................................
Lampiran 6. Kartu Kendali Bimbingan ..............................................
Lampiran 7. Berita Acara Seminar Proposal ......................................
Lampiran 8. Daftar Hadir Peserta Seminar ........................................
Lampiran 9. Surat Observasi ..............................................................
Lampiran 10. Bukti Penelitian dari Lembaga/Intansi .........................

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
A. Junaidi Ganie. 2013. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika
Prayudi. 1981. Administrasi Negara. Ghalia Indonesia. Jakarta
Saiful Anwar. 2004. Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara. Jakarta. Glora Madani
Press
Ulbert Silalahi. 2002. Studi tentang ilmu administrasi : Konsep, Teori, dan dimensi.
Bandung. Sinar baru algesindo.
Titik Triwulan T dan Ismu Gunadi Widodo. 2011. Hukum Tata Usaha Negara dan
Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia. Jakarta.
Perdana Media
Bohari. 1992. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta. Rajawali Press
Manan Ukas. 2004. Manajemen : Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung. Agnini
Ateng Safrudin. 1965. Pemerintah daerah dan Pembangunan. Bandung. Sumur
Achmad Ali. 2010. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan Vol.1. Jakarta. Kencana
Hans Kelsen. 2006. Teori Umum Tentang Hukum dan Negara. Bandung. Nusa Media
Achmad Ali. 2002. Menguak tabir hukum: suatu kajian filosofis dan sosiologis. Jakarta.
Toko Gunung Agung.
Sri Rejeki Hartono. 1992. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Jakarta. Sinar
Grafika
A. Abas Salim. 1991. Dasar-dasar asuransi cetakan kedua. Jakarta. CV Rajawali.

Jurnal
Rimawan Pradiptyo, Banoon Sasmitasiwi, Gumilang Aryo Sahadewo, Rofikoh Rokhim,
Maria Ulpah, Iaa Faradynawati. 2010. Draft III, Alternatif Struktur
Ojk Yang Optimum: Kajian Akademik. Tim Kerjasama Penelitian FEB
UGM & FE UI.

Heru Muljanto. 2008. Thesis. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas
Pelaksanaan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 1 Tahun 2005 Tentang Standar Prosedur Operasi

Pengaturan Dan Pelayanan ( Spopp ) Di Kantor Pertanahan
Kota Surakarta. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta
Natalia Nenny Dwi Kurniawati, 2004. Thesis : Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Menggunakan. Jakarta:
Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia
PP No. 73 Tahun 1992

Internet :
Tahir Saleh. Nasabah : Tuhan Tidak Buta. http://tahersaleh.blogspot.com diakses
: 17 Oktober 2014. jam 20.30 WIB
Wikipddia. Sistem. http://id.wikipedia.org. Diakses 18 Oktober 2014. Jam 20.00
WIB
KBBI Online. Pengawasan. http://kbbi.web.id/Pengawasan. Diakses tanggal 18
Oktober 2014. Jam 20.30 WIB
Wikipedia. Efektivitas. http://id.wikipedia.org. Diakses 19 Nopember 2014. Jam
20.00 WIB
KBBI Online. Efektivitas. http://kbbi.web.id/Efektivitas. Diakses 19 Nopember.
2014. Jam 20.00 WIB
Wikipedia. Asuransi Sosial. http://id.wikipedia.org. Diakses 18 Nopember 2014
jam 22. 30 WIB
Afrianto Budi. Fungsi dan Tujuan Asuransi. http://www.akademiasuransi.org.
Diakses 28 Desember 2014 jam 01.25 WIB

Admin

PT.

Asuransi

Samsung

Tugu.

Pengawasan

Asuransi.

http://www.samsungtugu.com. diakses tanggal 11 desember
2014. jam 22.30 wib
Asrul

Budiman.

Makalah

Pengawasan.

http://asrulbudiman.blogspot.com.

Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014. Jam 20.00 WIB
BAPEPAM-LK. Penggabungan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan
Direktorat

Jenderal

Lembaga

Keuangan

(DJLK).

http://www.bapepam.go.id. Diakses tanggal 12 Desember 2014.
Jam 00.01 WIB

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang kian hari kian bertambah maju,
terutama dalam sektor keuangan yang mengalami kemajuan begitu pesat.
Terjadinya proses globalisasi dalam sistem keuangan, serta pesatnya
kemajuan di bidang teknologi dan inovasi finansial telah menciptakan sistem
keuangan yang begitu kompleks, dinamis dan saling terkait antar subjktor
keuangan baik dalam produk maupun kelembagaan. Disamping itu adanya
lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan di berbagai
subsektoral keuangan telah menambah kompleksitas transaksi dan interaksi
antar lembaga jasa keuangan didalam sistem keuangan.
Salah satu lembaga keuangan adalah perusahaan yang bergerak dalam
sektor penanggungan resiko yaitu asuransi. Industri asuransi di Indonesia
akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, diharapkan
dengan semakin berkembangnya industri asuransi di indonesia, maka akan
semakin berkembang pula pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Prospek dalam

kegiatan asuransi ini sangat menjanjikan, maka

semakin menjamurnya perusahaan asuransi di Indonesia. Perubahan dan
kesadaran masyarakat akan asuransi yang meningkat menjadi sebuah
dorongan pula para pelaku usaha untuk mengeruk keuntung dari bidang
perusahaan asuransi ini. Bukan hanya pelaku usaha dalam negri saja yang

2

secara berduyun-duyun mendirikan industri asuransi tetapi pula dari pelaku
usaha luar negeri yang menganggap Indonesia sebagai salah satu negara
dengan prospek dalam industri asuransi yang begitu besar.
Menurut laporan perasuransian Tahun 2007, jumlah premi kotor
asuransi umum komersial dari Tahun 2003 sampai Tahun 2007 adalah
masing-masing sebesar Rp 14,5 triliun, Rp 16,7 triliun, Rp 16,9 triliun, Rp
16,6 triliun, dan Rp 18,9 tiliun.1 Ini menunjukan bahwa perusahaan asuransi
memang merupakan sebuah bisnis yang sangat menguntungkan.
Oleh karena itu disamping untuk menjaga stabilitas ekonomi
Indonesia, pemerintah haruslah bisa mengawasi industri asuransi. Tingkat
kesehatan industri asuransi nasional merupakan tolak ukur pertama
keberhasilan usaha asuransi Indonesia.2 Untuk mengawasi lembaga asuransi
ini, yang berwenang adalah Menteri Keuangan untuk melakukan pengawasan
dan pembinaan lembaga asuransi yang diamanatkan dalam pasal 10 UndangUndang No. 2 Tahun 1992 Tentang Perasuransian. Menteri keuangan melalui
Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan dari waktu ke waktu
dapat melakukan audit kepada perusahaan asuransi dalam menjalankan fungsi
pembinaan dan pengawasan.3
Dibawah Menteri Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal –
Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) melakukan pengawasan terhadap

1

A. Junaidi Ganie. 2013. Hukum Asuransi Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika, Hlm 251
Ibid.
3
Ibid.

2

3

perusahaan – perusahaan keuangan non bank, termasuk juga didalamnya
adalah lembaga Asuransi.
Pengawasa terhadap lembaga asuransi merupakan hal yang wajib
dilakukan pemerintah dalam rangka melindungi kepentingan masyarakat.
Perlunya sebuah pengawasan terhadap lembaga asuransi dikarenakan
banyaknya permasalahan yang timbul dari pihak asuransi (Penanggung)
sendiri maupun pihak yang mengasuransikannya (Tertanggung). Banyak
kasus mengenai asuransi yang seringkali yang menjadi pihak lemah adalah
dari pihak tertanggung, untuk menghindari kesewenang-wenangan dari pihak
perusahaan asuransi maka perlu sebuah pengawasan yang baik. Lebih lanjut
kesehatan sebuah lembaga asuransi harus benar-benar terkontrol dengan baik,
agar masyarkat bisa benar-benar aman dalam mengasuransikan resikonya.
Salah satu kasus mengenai perusahaan Asuransi adalah perusahaan
asuransi Jiwa Bakrie Life. Awalnya, kasus gagal bayar ini bermula dari
krisis keuangan yang mendera pasar modal pada akhir 2008. Imbasnya
perseroan akhirnya tak mampu menambal kerugian investasi yang
menyebabkan gagal bayar. Sekitar 600 nasabah, yang sebagian besar
nasabah individu meminta pengembalian investasi mereka dengan total
dana sekitar Rp350 miliar, seluruhnya berasal dari nasabah individu.
Adapun nasabah produk asuransi tradisional Bakrie Life sebanyak 30.000
orang dengan total dana antara Rp175 miliar--Rp200 miliar.4
Dengan adanya kasus yang dicontohkan di atas bisa dikatakan
lembaga asuransi harus adanya sebuah pengawasan dalam menjalankan
usahanya agar tidak ada pihak yang dirugikan.

4

Tahir Saleh. Nasabah : Tuhan Tidak Buta. http://tahersaleh.blogspot.com diakses : 17
Oktober 2014. jam 20.30 WIB.

4

Untuk itu pemerintah pada tahun 2011, mengesahkan Undang-Undang
baru dan melahirkan lembaga baru untuk mengawasi sektor keuangan yang
dalam hal ini pula asuransi sebagai salah satu sektor yang bergerak dalam
bidang keuangan. Lembaga baru ini adalah Otoritas jasa keuangan (OJK)
dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa
Keuangan. Jika dilihat sedikit kebelakang, sejarah pembentukan lembaga
baru yang independen ini terbilang sulit dan penuh dengan tantangan.
Bahkan untuk melahirkan pengawasan sistem keuangan inipun membutuhkan
waktu hingga 12 tahun sampai lembaga ini lahir5. Bermula saat disahkanya
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, yang
mengamanatkan agar dibentuknya sebuah lembaga untuk mengawasi sektor
jasa keuangan, seperti yang tertera dalam Pasal 34 yang meyebutkan bahwa:
1.

Tugas

mengawasi

Bank

akan

dilakukan

oleh

lembaga

pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk
dengan undang-undang
2.

Pembentukan lembaga pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) akan dilaksanakan selambat-lambatnya 31 Desember
2002.

Tetapi dalam kenyataanya bahwa sampai tahun 2002 lembaga Otoritas
Jasa Keuangan tersebut belum bisa terbentuk, pemerintah dan DPR hanya
bisa merevisi Undang-Undang tersebut dengan dikeluarkanya Undang-

5

Selamat datang wasit baru industri keuangan, http://lipsus.kontan.co.id. Diakses tanggal 31
Oktober 2014. jam 20.30 WIB

5

Undang

Nomor

3

Tahun

2004

Tentang

Bank

Indonesia,

yang

mengamantakan kembali untuk membentuk lembaga otoritas jasa keuangan
sampai dengan 31 Desember 2010. Lagi-lagi amanat undang-undang tersebut
meleset kembali, Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa keuanga tersebut
belum juga disahkan sampai akhir desember 2010. Sampai akhirnya di tahun
2011 Undang-undang yang ditunggu dalam sektor pengawasan tersebut
diketok dan disahkan oleh DPR pada tanggal Kamis 27 Oktober 2011. dengan
di sahkannya Undang-Undang ini maka tugas pengawasan dalam sektor
keuangan beralih dari yang dulunya berada pada Bank Indonesia dan
BAPEPAM-LK sekarang berada pada lembaga Baru ini yaitu Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Seperti Pada Pasal 55 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011
Tentang Otoritas Jasa Keuangan :
1.

2.

Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan
Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK.
Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.

OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal
yang secara tegas diatur dalam Undang-Undang ini. Dalam pengawasan
tersebut salah satunya adalah pengawasan terhadap Industri Keuangan seperti
yang tertera dalam Pasal 6 yaitu :

6

OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Oleh

karena

melatarbelakgi

itu

penulis

berdasarkan
untuk

uraian

mengangkat

tersebut

judul

:

diatas

yang

EFEKTIVITAS

PELAKSANAAN SISTEM PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA
ASURANSI

SETELAH

TERBENTUKNYA

OTORITAS

JASA

KEUANGAN ( STUDI DI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari pemikiran diatas, maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan berkaitan dengan latar belakang
tersebut, yaitu adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana sistem pengawasan terhadap lembaga asuransi setelah
terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ?

2.

Bagaimana Efektivitas pengawasan terhadap lembaga asuransi yang
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

7

1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisi tentang
sejauh mana sistem pengawasan otoritsa Jasa keuangan dalam
mengawasi industri asuransi.
2. Untuk mengkaji penerapan pengawasan otoritas jasa keuangan kepada
lembaga asuransi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
untuk semua kalangan/para pihak, antara lain :
1.

Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan

sumbangan pemikiran. Serta

diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan studi,
teori-teori hukum serta menambahkan pegetahuan hukum bisnis
khususnya dalam hal pengawasan terhadap lembaga asuransi oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
2.

Manfaat Praktis.
a. Bagi Penulis Sendiri
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan wawasan penulis dalam
mengembangkan cakrawala berfikir khususnya dalam hal pengawasan
terhadap lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan dan sekaligus
sebagai syarat utama untuk memperoleh gelar strata satu di Fakultas
Hukum.

8

b. Bagi Perguruan Tinggi
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
hukum

pada perguruan tinggi di indonesia khususnya Universitas

Muhammadiyah Malang serta manfaat ilmiahnya adalah untuk
menambah

khazanah

dan

wawasan

kajian

keilmuan

mengenai

pengawasan terhadap lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
c. Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam peraturan
peundang-undangan yang berkaitan dengan pengawasan terhadap
lembaga asuransi oleh Otoritas Jasa Keuangan dimasa yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat Dan Khalayak Umum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan salah satu upaya untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan

masyarakat terhadap

penyelesaian perselisihan hubungan industrial di indonesia.
E. Metode Penelitian
Dalam

rangka

untuk

memperoleh

data

yang

valid

terkait

permasalahan yang dikemukakkan, maka penulis memerlukan suatu metode
penulisan hukum yang meliputi :
1.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah hukum Indoneisa, dengan lokasi
penelitinya Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia beralamat di Gedung Menara
Merdeka lt. 25, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

9

2.

Metode Pendekatan
Untuk mendapatkan data yang diinginkan dan mencapai hasil yang baik,
Peneliti menggunakan metode pendekatan masalah secara yuridis
sosiologis yaitu penelitian hukum dengan melihat norma hukum yang
berlaku di masyarakat dan menghubungkannya dengan fakta yang ada
dalam masyarakat serta dihubungkan dengan permasalahan yang
ditemukan dalam penelitian dengan mengadakan pengukuran terhadap
peraturan perundang-undangan tertentu mengenai efektifitasnya dalam
menyikapi peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat.

3.

Jenis Data
Data-data yang ada dalam penelitian ini anatar lain, sebagai
berikut :
1) Data Primer
Hasil Wawancara.
Wawancara secara struktur dengan pihak yang terlibat langsung
dalam pengawasan terhadap lembaga asuransi yang dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan, yang dimaksud pihak yaitu
karyawan/pekerja Otoritas Jasa Keuangan.
2) Data Sekunder
Data sekunder yang digunakkan dalam penelitian ini berupa
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Adapun bahan
hukum tersebut sebagai berikut :

10

a) Bahan Hukum primer
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111 Sesuai
Dengan Aslinya Agar Setiap Orang Mengetahuinya,
Memerintahkan
Dengan

Pengundangan

Penempatannya

Republik

Indonesia.

Undang-Undang

Ini

Dalam

Lembaran

Negara

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 5253.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun
2014 Tentang Perasuransian. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 337 Sesuai Dengan Aslinya
Agar Setiap Orang Mengetahuinya, Memerintahkan
Pengundangan
Penempatannya
Indonesia.

Undang-Undang
Dalam

Tambahan

Ini

Dengan

Lembaran Negara
Lembaran

Republik

Negara

Republik

Indonesia Nomor 5618
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Tahun

1992

Tentang

Nomor 73

Penyelenggaraan

Usaha

Perasuransian.
b) Bahan Hukum Skunder
Penulis menggunakan bahan hukum sekunder berupa jurnaljurnal hukum yang dikumpulkan lewat internet, buku-buku

11

tentang pengawasan asuransi dan dokumen-dokumen yang
penulis

kumpulkan

selama

melakukan

penelitian

di

Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan
Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.
4.

Teknik Pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data primer dan data sekunder sebagai
berikut:
1) Teknik Pengumpulan data Primer
a. Wawancara
Yakni dengan melakukan tanya jawab secara lisan, tertulis dan
terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disusun terlebih dahulu terhadap narasumber Bapak Muhammad
Ridwan Kasubag tindak lanjut pengawasan 1 Direktorat
Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan Otoritas Jasa
Keuangan RI.
2) Teknik Pengumpulan Data Sekunder
a. Dokumentasi
yakni pengumpulan data dengan mempelajari, mencatat dari
dokumen-dokumen hasil pengawasan berupa laporan bulanan,
laporan triwulan, dan laporan akhir tahun serta dokumen yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan lainya mengenai
perusahaan asuransi.

12

5.

Analisis Data
Analisis Data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif yaitu
tidak

menggunakan

angka-angka

(tidak

menggunakan

rumus

matematika), tetapi menggunakan kalimat, pandangan para pakar,
peraturan perundang-undangan, tori-teori, termasuk data yang penulis
peroleh di lapangan yang memberikan gambaran secara detil mengenai
permasalahan sehingga memperlihatkan sifat penelitian yang deskriptif,
yaitu penelitian yang memberikan data yang tepat serta menggambarkan
keadaan yang terjadi sebagaimana mestinya yaitu dalam penanganan
mediasi perselisihan hubungan industrial, sehingga dapat diperoleh
jawaban yang faktual dan obyektif mengenai permasalahan tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam menelusuri uraian dalam skripsi ini,
penulis mencoba menguraikan sistematika penulisan agar pembaca dapat
mengetahui secara umum keseluruhan pembahasan penelitian ini. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang yakni memuat
alasan yang menjadi pentingnya dilakukan suatu penelitian berdasarkan
permasalahan yang ada. Rumusan masalah, yakni meliputi pertanyaan
yang spesifik terhadap permasalahan yang akan diteliti serta merupakan

13

dasar pemilihan judul penulisan tugas akhir. Tujuan penulisan memuat
pernyataan singkat tentang apa yang akan dicapai oleh peneliti. Manfaat
penulisan, merupakan uraian mengenai kegunaan secara praktis dan
teoritis. Metode penulisan yang menguraikan tentang metode pendekatan
yang digunakan dalam penulisan diantaranya jenis data yang digunakan,
pengumpulan data dan menganalisis hasil penelitian.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Diuraian ini mengenai landasan teori untuk mendasari penganalisaan
masalah. Pembahasan pada Bab ini meliputi :
a.

Tinjauan umum tentang Sistem Pengawasan

b.

Tinjauan umum tentang Lembaga Asuransi

c.

Tinjauan umum tentang Pengawasan Pada Lembaga Asuransi

d.

Tinjauan Umum Tentang Efektivitas

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini, penulis akan menjawab, menguraikan, dan menganalisis secara
rinci terkait rumusan masalah yang berhubungan dengan objek yang
diteliti yaitu pelaksanaan sistem pengawasan terhadap lembaga asuransi
setelah terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan dan pelaksanaan penerapan
pengawasan lembaga asuransi setelah terbentuknya Otoritas Jasa
Keuangan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup, yang berisikan kesimpulan-kesimpulan
dari jawaban permasalahan yang menjadi obyek penelitian yang diambil

14

berdasarkan hasil penelitian dan saran-saran sebagai tindak lanjut dari
kesimpulan tersebut.

Daftar Pustaka
Lampiran