20
Pabrik gula memerlukan energi panas untuk kegiatan pengolahan gula. Energi bahan bakar telah dikandung oleh tebu itu sendiri, yaitu sisa pemerahan ampas
yang dapat mencukupi kebutuhan pembuatan uap, pemakaian energi secara efektif dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengarahkan pemakaian energi,
dengan cara dan jumlah yang tepat dengan kebutuhan produksi.
1.2 Perlakuan Tenaga Dalam Industri Gula
Pada prinsipnya kegiatan di industri gula adalah mengambil gula sebanyak– banyaknya dari bahan baku tebu dengan mengusahakan tertinggal sekecil
mungkin yang terikut dalam ampas, untuk kegiatan tersebut diperlukan energi thermis untuk pemanasan, penguapan, memasak dan mengeringkan. Sedangkan
energy mekanis diperlukan untuk menghantar, memisahkan memerah dan lain- lain. Kegiatan pemerahan dan pengolahan pada stasiun-stasiun adalah sebagai
berikut: 1.
Tenaga pada stasiun gilingan antara lain: -
Memerah tebu digiling -
Memisahkan ampas dan nira 2.
Perlakuan pada stasiun pemurnian antara lain: -
Memanasi nira untuk penyempurnaan dalam pemurnian -
Menyaring nira kotor menjadi nira jernih -
Memproses nira dengan bahan pembantu kapur dan belerang. -
Memisahkan zat–zat bukan gula 3.
Perlakuan pada stasiun penguapan, antara lain: -
Memanasi nira jernih untuk memisahkan air. -
Mengolah nira encer menjadi nira kental -
Memindahkan uap air menjadi kondensat. -
Memindahkan gas–gas yang tak dapat mengembun.
4. Kegiata pada stasiun masakan antara lain:
- Memanasi nira kental menjadi Kristal
Universitas Sumatera Utara
21
- Mengambil uap air dari nira
- Memasak menjadi butir–butir gula produksi
5. Kegiatan pada stasiun putaran antara lain:
- Mengolah hasil dari pan masakan
- Memisahkan strop–strop dan tetes dari butir–butir Kristal.
- Penyelesaian akhir dari gula produksi.
6. Kegiatan pada stasiun pengering dan pengepakan antara lain:
- Mengeringkan gula Kristal
- Memisahkan debu–debu gula dengan butir–butir gula besar diluar standard
size. -
Pengepakan hasil produksi untuk dipasarkan mempergunakan karung plastik berisi 50 kg
Pada kegiatan tiap stasiun dan aktifitas proses pengolahan, dapat terlihat dalam diagram alir proses pabrik gula Lampiran 20
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah merancang sebuah ketel uap yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi suatu pabrik gula, dengan
kapasitas122Ton uapjam dan kapasitas pengolahan 4000 Ton tebuhari. Dalam hal ini terlebih dahulu dilakukan surve lapangan pada PT. Perkebunan Nusantara
II Persero Pabrik Kwala Madu.
1.4 Perumusan Masalah