Proses Pembentukan Uap TINJAUAN PUSTAKA

24

2.1 Proses Pembentukan Uap

Proses terbentuknyauapterjadi melaluiperubahan energi panas pembakaran bahan bakar menjadi energi panasdalam bentuk uap. Panashasil pembakarandigunakanuntuk menaikkan entalpiair sampai terbentuk uapair yang mengandung energi dalam yang disimpan dalam bentuk panas dan tekanan. Salah satu proses pembentukan uap adalah mendidih, dimana titik didih suatuzat cair tergantung pada tekanan pada tekananyang diberikan padapermukaan zat cair. Untuk menghasilkan uap yang lebih besar digunakan ketel uap, dimanafluida kerja yang digunakan adalah air, karena air memiliki sifat-sifat yang lebihmenguntungkan biladibandingkan dengan fluida kerja yang lain. Adapun keuntungan penggunaan air sebagi fluida kerja yang lain: • Mudah diperoleh dengan harga yang murah • Air dapat bersifat netral pH = 7 sehingga sifat korosif yang merusaklogam dapat diatasi. • Airtidak terbakar • Mampu menerimakalordalam jumlah besar • Dapat bekerja pada tekanan yangtinggi Uapyang terbentukdari pemanasan ini dirubah menjadi uap basah ataupun kering melalui beberapa tahap. Dengan demikian uap yang terbentukdapat digolongkan kedalam berbagai bentuk jenis uap yaitu: 2.1.1 Uap Basah Kondisi uap ini mengandung titik-titik air.Kwalitasuap ini dapat dinyatakandengan kwalitas uap tertentu x, dimana harga x berkisar antara 0x1. Dalamhal ini temperatur air dan uap adalah sama seperti ditunjukkan pada gambar 2.1. Kondisi uap berada padatitik 2 dan 3. 2.1.2 UapJenuh Universitas Sumatera Utara 25 Kondisi uap ini tidak mengandung titik-titik air lagi. Kualitasuappadakondisi ini x = 100.Uap ini diperolehdengan penambahan kalor pada uap basah sama sehingga mencapai titik 3. 2.1.3 Uap Panas Lanjut Kondisiuap ini diperolehdengan memanaskan uap jenuh pada tekanankonstan sehingga temperaturnya meningkat. Gambar 2.1 DiagramT-SProses pembentukan uap Pemanasanairdari keadaan awal titik 1 menjadi kondisi cair jenuh titik 2, membutuhkan kalorsebesar Moran Michael.J. 1993 Q 1-2 = m a h 2 –h 1 2-1 dimana: m a = laju aliran massa air yang dipanaskan kgjam h 1 = entalpi air pengisian ketel kJkg h 2 = entalpi air pada kondisi cair jenuh kJkg Pemanasan dari titik 1 ketitik 2 ini hanya akan menaikkan temperatur tetapitidak merubah fasa cair.Perubahanfasa akanterjadiapabilapanas tetap diberikanpadaair yang telah mencapai kondisi titik 2. Dalam hal ini pemanasan tidak akan menaikkan temperatur fluida yang dipanaskan. Pemberian panas selanjutnya akanmerubah titik-titik air menjadi uap atau pemanasan dari titik 2 hinggatitik 3.Panas yang diserap dalam perubahan fase iniadalah: Q 2-3 = m u h 3 – h 2 dimana: T C 1 2 4 3 Air + uap S kJkg C Uap Panas Lanjut Air Universitas Sumatera Utara 26 m u = laju aliran massa campuran yang dipanaskan kgjam h 3 = entalpi uap jenuh pada kondisi titik 3 kgkJ Pemanasan uap jenuh titik 3 secara kontinu akan menaikkan temperatur uap sehingga menjadi uap panas lanjut titik4. Dalam hal ini panas yang dibutuhkan sebesar: Q 3-4 = m u h 4 – h 3 dimana: m u = laju aliranmassacampuran yangdipanaskan kgjam h 3 = entalpiuap pada kondisi uap panas lanjut titik 4 kgkJ

2.2 Ketel Uap