PerancanganRuang Bakar Ketel PERANCANGANKETEL

49

BAB IV PERANCANGANKETEL

4.1 PerancanganRuang Bakar Ketel

Ruang bakar dapuradalah suaturuangan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar guna mendapatkan kalorpanas untuk mengubah air menjadi uap. Secara umum persyaratan ruang bakar yang baik adalah: • Tahan terhadap temperatur yang tinggi • Kehilangan panas yang terjadi harus sekecil mungkin • Bentuknya harus sederhana Tipe ruang bakar yang direncanakan adalahwaterwall radiant boiler dengan bentuk dapur berbentuk kotak dimana pada sisi sebelah dalam dari dapur diletakkan pipa-pipaair. Perpindahan panasyang berlangsungsecara radiasi dari nyalaapi flame ke dindingdapurdiserap bidang waterwall, yang kemudian diteruskan kedinding pipadengancarakonduksi dan kemudian diteruskan ke fluida air yang berada di dalam pipa dengan cara konveksi. 4.1.1 Ukuran ruang bakar Untuk menentukan ruang bakar dapurdapat dihitung setelah volume ruang bakar ditentukan. Volume ruang bakar dapat dihitung dengan rumus Djokostyardjo. M.J , Jilid 1, h 36: Vrb = Q bb h rf m 3 4-1 Dimana: Q bb = m bb × LHV × η dapur m bb = Jumlah bahan bakar = 9.242,65 kgjam LHV = Nilai kalor bawah Universitas Sumatera Utara 50 = 40.555,141 kgjam η dapur = Effisiensi dapur = diambil 0,95 Q bb = 9.242,65 kgjam x 40.555,141 kJkg x 0,95 = 356.095.125,3 kgjam h bb = Beban tungku seperti pada tabel dibawah: Tabel 4.1 Beban Tungku No Jenis Pembakaran Beban tungku Kjm 3 jam 1 Underfeed stoker besar 1256.000 – 1.675.000 2 Rangka bakar rantai 837.000 – 1.256.000 3 Dengan serbuk batubara 628.000 – 837.500 4 Dengan tungku pusar 1.256.000 5 Dengan minyak bakar 2.093.500 Sumber : Djokostyardjo. M.J Karena ketel menggunakan minyak residu sebagai bahan bakar, maka ketel yang direncanakan menggunakan beban tungku minyak bakar yaitu 2.093.500 kJm 3 jam. Sesuai rumus diatas makavolume ruang bakar adalah: V rb = 356.095.125,3 2.093.500 = 170,095 m 3 Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.1 Bentuk Ruang Bakar Ketel Uap Dimensi ruang bakar yang direncanakan adalah: • Panjang ruang bakar P = 5.000 mm = 5 m • Lebar ruang bakar L = 4.000 mm= 4m maka: Tinggi dapur ruang bakar adalah Djokostyardjo. M.J , Jilid 1, h 37: T = V rb P×L 4-2 = 170, 095 5 x 4 = 8,5 m 4.1.2 Burner Burner gunanya untuk mengotomatiskan bahan bakar dengan udara pembakaran dan sekaligus membakarnya. Dalam hal ini burner juga dapat diatur posisinya sedemikian rupa sehingga diperoleh variasi temperature gas asap di dalam dapur. Burner dapat diatur dengan range 60 C, yaitu 30 C keatas dan kebawah agar pembakaran dapat merata. Dari survey lapangan burner yang digunakan adalah: Bentuk : Segiempat Dimensi : 870 mm x 870 mm Arraangement : Front Boiler Jumlah : 3 Universitas Sumatera Utara 52 Dengan bantuan data maka posisi burner dalam rancangan iniadalah: Gambar 4.2 Penempatan Posisi Burner Direncanakan posisi burner beradadi tengah dengan tinggi masing-masing: • Tinggi Burner tingkatan I : 5000 mm dari dasar dapur • Tinggi Burner tingkatan II : 3500 mm dari dasar dapur • Tinggi Burner tingkatan III : 1000 mm dari dasar dapur Api yang digunakan untuk pembakaran diperoleh dari electric igniteryang dipasang pada mulut burner Kapasitas bahan bakar dan udara pada burner Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa:  Jumlah pemakaian bahan bakar = 9.242,65 kgjam  Jumlah udara yang dibutuhkan = 165.212,37 kgjam  Jumlah burner = 3 buah maka: Kapasitas bahan bakar setiap burner: m bb buner = 9.242,65 3 = 3.080,88 kg bb jam Kapasitas pemakaian udara setiap burneradalah: m ud buner = 165.212, 37 3 = 55.070,79 kg udara jam T BR III T BR II T BR I A B E F Universitas Sumatera Utara 53

4.2 Pipa Air Waterwall