Persiapan wadah Pemeliharaan Adaptasi Benih Lobster Air Tawar Penebaran Benih Lobster Pemberian Pakan Selama pemeliharaan, lobster diberi pakan berupa pelet udang komersial Pengelolaan Kualitas Air
Tabel 3. Kombinasi perlakuan pada percobaan dengan padat tebar 75, 100 dan 125 ekorm
2
dan rasio Shelter 1 dan 0,5
PERLAKUAN Padat Tebar ekorm
2
Rasio Shelter 75
100 125
1 Perlakuan padat tebar
75 ekorm
2
atau 14 ekorakuarium dengan
rasio shelter 1 14 buah pipa PVC
Perlakuan padat tebar 100 ekorm
2
atau 18 ekorakuarium dengan
rasio shelter 1 18 buah pipa PVC
Perlakuan padat tebar 125 ekorm
2
atau 23 ekorakuarium dengan
rasio shelter 1 23 buah pipa PVC
0,5 Perlakuan padat tebar
75 ekorm
2
atau 14 ekorakuarium dengan
rasio shelter 0.5 7 buah pipa PVC
Perlakuan padat tebar 100 ekorm
2
atau 18 ekorakuarium dengan
rasio shelter 0.5 9 buah pipa PVC
Perlakuan padat tebar 125 ekor m
2
atau 23 ekorakuarium dengan
rasio shelter 0.5 12 buah pipa PVC
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Penempatan akuarium uji dilakukan secara acak lampiran 2.
Model rancangan percobaan yang digunakan menurut Gasperz 1991, adalah:
+ =
µ
ijk
Y
α
i
+ β
j
+ αβ
ij
+ ε
ijk
Keterangan: Y
ijk
= Nilai hasil pengamatan pada percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari
faktor B µ = Nilai tengah dari pengamatan rata-rata sesungguhnya
α
i
= Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i dari faktor A padat tebar β
j
= Pengaruh aditif dari perlakuan ke-j dari faktor B rasio shelter αβ
ij
= Pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A padat tebar dan taraf ke-j faktor B rasio shelter
ε
ijk
= Pengaruh galat dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan