Deposisi PPV Karakterisasi optik Pembuatan elektrolit polimer

2 2 2 2 2 2 sin sin sin C B A C B A C B A                                     10 Keterangan: α = h 2 + k 2 ; = l 2 ; = 10 sin 2 β ; A = D10 Ukuran kristal didapatkan dari persamaan Scherrer yang ditunjukkan sebagai berikut : 11

3.4.3 Deposisi PPV

Deposisi PPV dimulai dari pembuatan larutan PPV dengan Chloroform sebagai pelarut. Jenis PPV yang digunakan adalah MEH-PPV. Pelarutan MEH-PPV dilakukan dengan menggunakan pengaduk magnetik kurang lebih 30 menit. Substrat ITO yang telah dideposisi TiO 2 pada proses sebelumnya dilapiskan dengan scotch-tape pada sisi substrat sehingga mengelilingi lapisan film TiO 2 . Metode yang digunakan adalah teknik doctor blading. Namun, berbeda dengan saat deposisi TiO 2 , kali ini menggunakan dua lapisan scotch-tape. Ini dimaksudkan agar pisau silet tidak merusak lapisan TiO 2 . Selanjutnya larutan PPV dibiarkan terserap dan mengering pada suhu kamar selama 30 menit.

3.4.4 Karakterisasi optik

Spektroskopi optik digunakan untuk mengetahui sifat optik bahan, di antaranya adalah absorbansi. Hal ini dinyatakan dengan Hukum Beer-Lambert dalam bentuk persamaan sebagai berikut : 12 dengan, I adalah intensitas radiasi yang diteruskan, I adalah intensitas radiasi datang, adalah absorbtivitas, δ adalah tebal medium penyerap, dan c adalah konsentrasi penyerap. Berdasarkan hukum tersebut, absorbansi dinyatakan sebagai berikut : 13 Karakterisasi optik yang akan dilakukan berupa karakterisasi spektrum absorbansi optik pada lapisan TiO 2 , MEH- PPV, dan lapisan TiO 2 yang sudah diberi dye MEH-PPV. Karakterisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis ocean optic 2000. Alat ini tersambung pada komputer dan data absorbansi bisa didapatkan secara otomatis.

3.4.5 Pembuatan elektrolit polimer

Elektrolit yang dibentuk berupa gel polimer. 1g PVA dilarutkan terlebih dahulu dengan asam asetat 1 sebanyak 15 ml dan diaduk selama 1 jam dengan suhu 80 o C. Kemudian 0,25 g chitosan ditambahkan ke dalam larutan tanpa menghentikan proses pengadukan. Iodolyte sebagai cairan elektrolit sebanyak 1ml dituangkan setelah 1 jam. Proses stirring diteruskan selama 6 jam hingga terbentuk gel elektrolit transparan. Elektrolit polimer yang sudah jadi kemudian dilapiskan di atas PPV dan dijepit dengan ITO seperti sandwich .

3.4.6 Karakterisasi sel surya arus-