Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemlikan Rumah Pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan

(1)

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT KREDIT PEMILIKAN

RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN

RUMAH

(Studi pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh:

SONY FAHMI SIREGAR

090907121

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN

NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN

ABSTRAK

Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai rumah atau yang bisa disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk rumah kedua atau untuk bisnis. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut ilmu di kota yang bersangkutan.

Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah, dan lokasi penelitian adalah Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter, jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga KPR pada tahun 2011-2013.

Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linear Sederhana. Untuk menguji hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji t, sedangkan untuk menguji uji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal menggunakan uji normalitas dan Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan variabel Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah, berpengaruh terhadap volume kredit pemilikan rumah. Hasil analisis secara parsial variabel suku bunga kredit pemilikan rumah berpengaruh signifikan terhadap volume kredit pemilkan rumah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.


(3)

The Influence of Mortgage Interest Rate To Volume of Mortgage At PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Branch Office Iskandar Muda Medan

ABSTRACT

In Indonesia there are still many people who still do not have a home and not have adequeate shelter in accordance with their need and desire. The increase in income will encourage the purchasing power to buy a house. For families who already have a home or the so called established, the need for tehe house was used for a second home or for business. House into an attractive business area because it provides benefits to its owner for example house for rent to students who migrate from other cities to study in the city concerned.

One type of credit provide by banks and much in demand by the people of Indonesia are home loans or better known as KPR. A mortgage bank loans to assist clients in meeting the needs of his. This study aimed to examine the effect of interest rates on home loans to the mortgage volume. Research area is the state savings Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. The population in this study is a report realization PT. saving Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Branch office Iskandar Muda field that contains the data volume and the motgage interest rate cover letter that includes interest rate counter, credit terms, the statements of the dtermination of interest rate, changes in mortgage rate in 2011-2013.

The analytical method used is the Simple Linear Regression model. The test hypotheses simultaneously and partially used t test, while the test to test whether the distribution of the data follow a normal distribution using or approaching normality test and the coefficient of dtermination (R2) aims to

measure how far the model’s ability to explain variation in the dependent. Result

of research and hypothesis testing shows that simultaneous variable interest rate mortgage loans, affect the volume of home loans. Partial result of the analysis variable mortgage interest rate have a significant effect on the volume of home loans PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik serta tak lupa shalawat dan salam juga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Atas rahmat dan berkah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemlikan Rumah Pada Bank

Tabungan Negara Kantor Cabang Iskandar Muda Medan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas, Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(5)

3. Bapak M. Arifin Nasution, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Malanthon Rumapea, SE, M.I (Ak) yang telah banyak memberikan bantuan dalam pembuatan skripsi ini

5. Seluruh dosen pengajar dan staf di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara khususnya untuk Kak Siswati dan Bang Farid yang telah banyak membantu.

6. Kepada yang paling kucinta ayahanda H. Ali Nasti Siregar dan Ibunda Dra Hj. Zulfatma Batubara yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta masukkan yang tak ternilai harganya.

7. Abangku Enda Mora Siregar, SE. Ak, Msi dan Roy Fadli Siregar, ST kakak ku Ade Novi Siregar, Amd dan Aryanni, SE.Ak, M.Si yang selalu mendukungku dan mendoakanku.

8. Untuk sahabat AB 09 yang mewarnai perjalanan kuliahku hingga sampai saat ini terus memberikan motivasi sehingga saya mampu menyelesaikannya yaitu Feri, Alam, Juanda, Rinda, Dahlina, Nadra, Ayu, Edwina, Marlina, Marissa, mery, Hania, Rangga, Abdul, Yudhi, Fahru, Abdul, Fuji, Wisnu, Topan, Agus, serta semua kawan – kawan yang tidak dapat disebutkan satu- persatu .


(6)

9. Pihak-pihak yang membantu penulis selama ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu saran dan kritik yang bermanfaat akan sangat berguna untuk hal yang lebih baik. Penulis berharap agar skripsi ini akan bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Okt 2013 Penulis,

Sony Fahmi Siregar NIM. 090907121


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR GAMBAR………... ix

DAFTAR TABEL………... x

DAFTAR LAMPIRAN………... xi

ABSTRAK………... xii

ABSTRACT…………...….. xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Batasan Masalah...………. 4

1.3 Rumusan Masalah..………... 4

1.4 Tujuan Penelitian..………. 5

1.5 Manfaat Penelitian.………. 5


(8)

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Kerangka Teori………. 9

2.1.1 Bank……… 9

2.1.1.1 Pengertian Bank………...……..……. 9

2.1.1.2 Fungsi Bank……….……… 10

2.1.1.3 Jenis dan Kegiatan Bank………….…… 11

2.1.2 Kredit………...….... 12

2.1.2.1 Pengertian Kredit….………... 12

2.1.4.2 Unsur-unsur Kredit……….…… 13

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume KPR..……..…………..………. 14

2.1.3 Suku Bunga………...….... 16

2.1.2.1 Pengertian Suku Bunga...………... 16

2.1.4.2 Komponen-komponen Menentukan Bunga Kredit…...……….…… 17


(9)

2.1.4.3 Jenis-jenis pembebanan

Suku Bunga Kredit…..…………..………. 18

2.1.3 Hubungan Suku Bunga KPR Dengan Volume KPR………….…………...….... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian……..………... 19

3.2. Lokasi Penelitian………..………... ……. 39

3.3. Populasi dan Sampel………..………. …… 39

3.4. Hipotesis……….. 40

3.5. Definisi Konsep………. ….... 41

3.6 Definisi Operasional………. 42

3.7. Teknik Pengumpulan Data………..………….…... 43

3.8. Teknik Analisis Data……..……….……..…………. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………. 32


(10)

4.1.1. Sejarah Umum Perusahaan……….. 32

4.1.2. Struktur Organisasi BTN………..….... 35

4.1.3. Job Deskription ……… 39

4.1.3.1 Aspek Kegiatan BTN……….……. 44

4.1.3.2 Visi dan Misi …………...……….…… 48

4.2. Penyajian Data……….. 49

4.2.1 Data Suku Bunga KPR dan Volume KPR………. 49

4.3 Analisis Data………...………...………....…… 53

4.3.1. Uji Asumsi Klasik………... 53

4.3.1.1 Uji Normalitas…..……… 53

4.3.2 Pengaruh Suku Bunga KPR Terhadap volume KPR ………..……...… 55

4.3.3 Pengujian Hipotesis……….……... 56

4.3.3.2 Uji Parsial (Uji t)……….………....……. 56


(11)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan………. 58

5.2. Saran………... 60

DAFTAR PUSTAKA………....…… 62


(12)

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1.1 Penelitian Terdahulu ...7

3.1 Definisi Operasional Variabel………. ...26

4.1 Data Suku Bunga KPR dan Volume KPR BTN………. ...49

4.2 Uji Normalitas………. ...54

4.3 Regresi Linear Sederhana………...55


(13)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal 5.1 Uji Normalitas……… ...53


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

1 Jadwal waktu Penelitian 2 Uji Statistik Hipotesis


(15)

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH TERHADAP VOLUME KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN

NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG ISKANDAR MUDA MEDAN

ABSTRAK

Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai rumah atau yang bisa disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk rumah kedua atau untuk bisnis. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut ilmu di kota yang bersangkutan.

Salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah, dan lokasi penelitian adalah Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter, jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga KPR pada tahun 2011-2013.

Metode analisis yang digunakan adalah model Regresi Linear Sederhana. Untuk menguji hipotesis secara simultan dan parsial digunakan Uji t, sedangkan untuk menguji uji apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal menggunakan uji normalitas dan Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil penelitian dan uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan variabel Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah, berpengaruh terhadap volume kredit pemilikan rumah. Hasil analisis secara parsial variabel suku bunga kredit pemilikan rumah berpengaruh signifikan terhadap volume kredit pemilkan rumah PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.


(16)

The Influence of Mortgage Interest Rate To Volume of Mortgage At PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Branch Office Iskandar Muda Medan

ABSTRACT

In Indonesia there are still many people who still do not have a home and not have adequeate shelter in accordance with their need and desire. The increase in income will encourage the purchasing power to buy a house. For families who already have a home or the so called established, the need for tehe house was used for a second home or for business. House into an attractive business area because it provides benefits to its owner for example house for rent to students who migrate from other cities to study in the city concerned.

One type of credit provide by banks and much in demand by the people of Indonesia are home loans or better known as KPR. A mortgage bank loans to assist clients in meeting the needs of his. This study aimed to examine the effect of interest rates on home loans to the mortgage volume. Research area is the state savings Bank Tabungan Negara Iskandar Muda Medan. The population in this study is a report realization PT. saving Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Branch office Iskandar Muda field that contains the data volume and the motgage interest rate cover letter that includes interest rate counter, credit terms, the statements of the dtermination of interest rate, changes in mortgage rate in 2011-2013.

The analytical method used is the Simple Linear Regression model. The test hypotheses simultaneously and partially used t test, while the test to test whether the distribution of the data follow a normal distribution using or approaching normality test and the coefficient of dtermination (R2) aims to

measure how far the model’s ability to explain variation in the dependent. Result

of research and hypothesis testing shows that simultaneous variable interest rate mortgage loans, affect the volume of home loans. Partial result of the analysis variable mortgage interest rate have a significant effect on the volume of home loans PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Iskandar Muda Medan.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih belum mempunyai rumah dan belum mempunyai tempat tinggal yang memadai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Kenaikan penghasilan akan mendorong daya beli masyarakat untuk membeli rumah. Bagi keluarga yang sudah mempunyai rumah yang disebut sudah mapan, kebutuhan akan rumah ini digunakan untuk rumah kedua atau untuk investasi. Rumah menjadi lahan bisnis yang menarik karena memberikan keuntungan bagi pemiliknya misalnya saja rumah yang disewakan untuk para mahasiswa yang merantau dari kota lain untuk menuntut ilmu di kota yang bersangkutan.

Salah satu cara untuk kepemilikan rumah adalah melalui Kredit kepemilikan rumah dan merupakan salah satu jenis kredit yang diberikan oleh bank dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia adalah kredit pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan sebutan KPR. KPR merupakan kredit yang diberikan bank untuk membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan rumahnya.

Dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga sebagai biaya peminjaman sesuai dengan suku bunga yang telah ditetapkan oleh


(18)

bank yang bersangkutan. Menurut Sawaldjo Puspranoto (2004:39), suku bunga adalah biaya peminjam atau harga yang dibayar untuk meminjam sejumlah dana. Suku bunga merupakan variebel penting karena berpengaruh pada keputusan yang diambil para seseorang.

Tingkat persaingan suku Bunga antar bank sangat berpengaruh dalam penetapan suku bunga suatu bank. Bank sebaiknya dapat membuat strategi yang baik dalam menetapkan suku bunganya agar para nasabah tertarik untuk melakukan kredit. Bila bank tidak mampu menerapkan suku bunga dengan baik maka akan berdampak pada asumsi masyarakat menjadi negatif. Suku bunga yang tinggi dapat menghalangi seseorang untuk membeli rumah karena mereka beranggapan ongkos pembiayaannya akan tinggi.

Selain itu bagi masyarakat kelas bawah dan menengah, yang umumnya merupakan pegawai berpenghasilan tetap, kenaikan cicilan KPR akibat kenaikan suku bunga berarti akan menambah berat beban hidup. Pendapatan yang mereka peroleh dari gaji, yang besarannya tetap, semakin tidak seimbang dengan pengeluaran yang terus membengkak. Tanpa memperhitungkan kenaikan suku bunga KPR pun, hidup mereka sebenarnya sudah terdesak akibat kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan biaya transportasi.

Dari uraian diatas jelas bahwa suku bunga KPR berpengaruh terhadap jumlah penyaluran KPR tersebut. Semakin tinggi suku bunga KPR, maka semakin menurun jumlah penyaluran KPR tersebut. Hal ini dikarenakan kekhawatiran masyarakat akan kemampuan pembayarannya.


(19)

Peramalan dan perubahan suku bunga, mengakibatkan peningkatan harga barang secara riil dan berdampak kepada perubahan inflasi. Peningkatan suku bunga dan inflasi menyebabkan pendapatan yang mempengaruhi daya beli masyarakat menurun.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah Terhadap Volume Kredit Pemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.

1.2 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan tentang Kredit Pemilkan Rumah BTN, maka perlu dilakukan pembatasan masalah penelitian yaitu peneliti terbatas pada KPR Griya Utama (KGU) yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara Cabang Pembantu Iskandar Muda. Kredit Griya Utama.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, maka peneliti merumuskan pokok masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penentuan tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.


(20)

2. Bagaimana pertumbuhan jumlah Penyaluran (Volume) kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.

3. Seberapa besar pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah pada PT.Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pada dasarnya memiliki tujuan penelitian, dalam maksud memberikan arahan ataupun jalur tertentu terhadap penelitian itu sendiri. Penelitian ini memilki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dasar penetapan tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Iskandar Muda Medan.

2. Untuk mengetahui pertumbuhan volume kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.


(21)

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya peneliti ini penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan pengaruh suku bunga KPR terhadap volume KPR serta sebagai uji kemampuan peneliti dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan dengan penelitian di lapangan.

2. Bagi penulis di masa mendatang sebagai bahan referensi untuk penelitian relevan khususnya penelitian pengaruh suku bunga kredit KPR terhadap volume KPR.

3. Bagi perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak instansi tentang pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah terhadap volume kredit pemilikan rumah.

4. Bagi Program Studi Administrasi Bisnis dapat dijadikan sumbangan ilmu untuk mengembangkan ilmu Adminitrasi Bisnis yaitu dengan memberikan referensi tentang keterkaitan pengaruh suku bunga kredit KPR terhadap volume KPR.


(22)

1.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian Ni Nyoman

Aryaningsih (2008)

Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesa

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit Di PT. BPD Cabang Pembantu Kediri (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora).

HasilPenelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Perubahan suku bunga merupakan perubahan dalam permintaan uang (kredit). Kenaikan suku bunga mengakibatkan penurunan permintaan kredit.

Berdasarkan penelitian suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit sebesar 65,9 %, sisanya sekitar 34,1% dipengaruhi variabel lain. Tatik Setiyati

(2004)

Skripsi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret

Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, dan Produk Domestik Bruto terhadap Penyaluran Kredit pada Perbankan di Indonesia

Suku Bunga Kredit dan Dana Pihak Ketiga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit, dan Produk Domestik Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penyaluran Kredit Astri Aditia

(2007)

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Pendapatan Terhadap Permintaan Kredit Griya Utama Pada Bank BTN Cabang Medan.

Hasil Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bahwa suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh yang negatif dam signifikan terhadap permintaan kredit griya utama. Sebaliknya pendapatan mempunyai penbgaruh yang positif dan signifikan terhadap

permintaan kredit griya utama pada bank BTN cabang medan dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2004


(23)

Rya (2008)

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makasar

Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap

Peningkatan Volume Kredit pada PT. Bank Central Asia, Tbk.

Terjadinya peningkatan volume kredit selama periode 2002-2008 pada PT. Bank Central Asia, Tbk yang dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah

presentaase suku bunga kredit yang semakin rendah tiap tahunnya yaitu pada periode 2002 dari 17,6% turun 2,57% di tahun 2003 mencapai 15,05%.

Siffa

Widiastama, (2006)

Skripsi

Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Islam Indonesia

berjudul Pengaruh Total Bagi Hasil, Suku Bunga dan Fatwa MUI Terhadap Simpanan

Mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2005.

Hasil Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel independen total bagi hasil mudharabah, suku bunga deposito, Fatwa MUI tentang bunga bank, dan total simpanan mudharabah periode sebelumnya

berpengaruh signifikan terhadap total simpanan mudharabah.


(24)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank

2.1.1.1 pengertian Bank

Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, bank merupakan industri jasa yang sangat penting yang dapat menunjang keseluruhan program pembiayaan, baik dalam menghimpun dana maupun sebagai lembaga yang melancarkan arus uang dari dan ke masyarakat.

Menurut Kasmir (2003:11) Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.


(25)

Adapun menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:3) Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni :pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.

Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang keuangan dan melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana serta melaksanakan jasa-jasa perbankan lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2.1.1.2Fungsi Bank

Secara lebih spesifik bank dapat berfungi sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).

a. Agent of Trust

Dasar utama perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank (Triandaru dan Budisantoso, 2008:9).


(26)

b. Agent of Development

Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat ketiga kegiatan tersebut tidak dapat terlepas dari uang (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).

c. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank dan penyelesaian tagihan (Triandaru dan Budisantoso, 2008: 9).

2.1.1.3 Jenis dan Kegiatan Usaha Bank

Dilihat dari pengertian bank itu sendiri, kegiatan bank secara sederhana yaitu menghimpun dana dari masyrakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia menurut Kasmir (2010:43-46) adalah sebagai berikut :


(27)

1. Kegiatan-Kegiatan Bank Umum adalah :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.

b. Menyalurkan dana ke masyarakarat dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, inkaso, kliring dan lain sebagai.

2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat adalah

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito.

b. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit perdagangan.

c. Larangan-larangan bagi BPR adalah menerima simpananan giro, mengikuti kliring, melakukan kegiatan valuta asing dan melakukan kegiatan perasuransian.

2.1.2. Kredit

2.1.2.1. Pengertian Kredit

Kredit menurut Hasibuan (2007:87) kredit adalah semua jenis pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Sedangkan pengertian kredit menurut Kasmir (2002:98) Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan, maksud dari percaya bagi pemberi kredit


(28)

adalah percaya kepada penerima kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu.

Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak tersebut yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

2.1.2.2. Unsur-unsur Kredit

Kasmir (2007:74) mengatakan unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang.

2. Kesepakatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing.


(29)

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang lebih dikenal dengan nama bunga.

1.7.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume KPR

Dalam mengajukan permohonan KPR, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seseorang atas KPR tersebut. Menurut Hendrix Saputra (2008), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan KPR tersebut yaitu :

1.PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Merupakan cermin bagi daya beli masyarakat untuk membangun rumah guna untuk kelangsungan hidup masyarakat yang sangat penting bagi setiap masyarakat. Jika PDRB naik maka akan mendorong minat masyarakat akan mendorong minat masyarakat untuk membangun rumah.


(30)

2. Jumlah Penduduk

Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, penduduk merupakan objek atas pembangunan rumah. Sebagai salah satu sasaran objek atas pembangunan rumah, perkembangan jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah penghuni rumah. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mempengaruhi jumlah pembangunan rumah sehingga akan meningkatkan permintaan tersebut. 3. Laju Inflasi

Laju Inflasi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan stabilitas ekonomi secra makro di suatu wilayah. Besarnya laju inflasi akan mempengaruhi beberapa sektor perekonomian termasuk sektor perumahan. Kenaikan inflasi akan menyebabkan suku bunga naik sehingga daya beli masyarakat semakin menurun dan tentunya diiringi dengan semakin melemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun rumah atau membeli rumah.

4. Suku Bunga

Sistem perekonomian di indonesia sangat terbuka sehingga dalam menentukan kebijakan suku bunga tidak bisa mengabaikan perngaruh luar. Pemerintah pun ikut dalam menetapkan suku bunga agar tidak cenderung meningkat terlalu tinggi. Hal tersebut dikarenakan bila suku bunga meningkat maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan mengkibatkan permintaan akan rumah menurun pula.


(31)

2.1.3 Suku Bunga

2.1.3.1. Pengertian Suku Bunga

Pengertian suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:228) Suku Bunga adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah.

Pengertian suku bunga menurut menurut Sawaldjo Puspronoto (2004:69-70) adalah suku bunga merupakan salah satu variebel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secar cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi, rumah, membeli Obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah harga yang dibayarkan atas peminjaman yang dilakukan sebagai biaya peminjaman tersebut dalam bentuk persentase.

Menurut Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12, besanya suku bunga KPR yang ada di Bank kantor cabang pembantu ditentukan oleh Divisi Kredit Konsumer yang ada di kantor pusat.

Dalam industri perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat suku bunga bank menjadi suatu alat persaingan yang sangat strategis. Bank-bank yang mampu mengendalikan komponen-komponen pokok dalam penentuan tingkat


(32)

bunga kredit akan mampu menentukan tingkat bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan bank-bank lain.

2.1.3.2. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga KPR

Bunga kredit merupakan keuntungan bagi bank, jika bunga kredit besar maka kemungkinan juga besar demikian juga sebaliknya. Dalam penetapan besar kecilnya suku bunga kredit ada beberapa komponen yang mempengaruhi. Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan sehingga menjadi dasar penentuan bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah (Kasmir, 2008:140).

Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit menurut Kasmir (2008:140) antara lain:

1. Total biaya dana (Cost of Fund)

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Biaya operasi

Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.


(33)

3. Cadangan resiko kredit macet

Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

4. Laba yang diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin mempperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.1.3.3 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Menurut Ismail (2011:140) bank menerapkan metode pembebanan suku bunga kredit dalam menetukan pemberian suku bunga kredit sebagai imblan atas kredit yang diberikan kepada debitur. Terdapat beberapa jenis metode pembebanan suku bunga kredit, antara lain:

1. Sliding rate

Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap


(34)

bulan sama. Cicilan nasabah otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif.

2. Flat rate

Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif.

3. Floating Rate

Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan modal ini, suku bunga dapat naik, turun atau tetap pada setiap periodenya. Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantungdari suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

2.1.4 Hubungan Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dengan Volume Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kegiatan perbankan tidak bisa dipisahkan dari faktor suku bunga sebagai salah satu untuk meningkatkan volume kredit dengan cara membantu menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Menurut Kasmir (2003:40) menyatakan bahwa Tingkat suku bunga pinjaman haruslah lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan sehingga bank dapat memperoleh keuntungan.


(35)

Sesungguhnya keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana mengelola dan menentukkan bunga pinjaman secara fleksibel sehingga menghasilkan laba yang maksimal. Oleh karena itu baik faktor-faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia perbankan.

Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal, dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga sebagai biaya peminjaman sesuai dengan suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain dikenakan bunga bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk biaya administrasi serta biaya provisi dan komisi.

Berdasarkan Memo MCLD No.442a/MCLD/MD/III/12, Kredit pemilikan rumah adalah kredit konsumtif baik untuk pembelian baru atau bekas, take over, pembangunan serta renovasi, denga objek berupa : Rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan rumah kantor (rukan), Apartemen, rumah susun atau rusunami dan kondotel, selanjutnya disebut dengan kredit pemilikan rumah (KPR) .

Bunga yang dinyatakan dalam bentuk persentase dinamakan sebagai suku bunga. Suku bunga adalah persentase biaya yang dibayarkan akibat telah mempergunakan dan sebagai balas jasa. Menurut Frederic S. Mishkin (2008:135), menyatakan bahwa Semakin tinggi perkiraan suku bunga dimasa depan, maka semakin menurun permintaan. Volume kredit Menurut Schiffan (2005:118),


(36)

adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan (unit/total/rupiah).

Teori tersebut menunjukkan bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan permohonan KPR. Dengan kata lain, terdapat kemungkinan semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah volume Kredit Pemilikan Rumah.


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan menggunakan analisis data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui hubungan antara suku bunga KPR terhadap volume KPR pada PT . Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu, Medan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu Jl. Iskandar Muda No. 39F Medan Baru, Medan 20154, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

3.3 Populasi dan Sampel a. populasi

Menurut Sugiyono (2009:80) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter,


(38)

jangka waktu kredit, keterangan penentuan suku bunga, perubahan suku bunga KPR pada tahun 2011-2013.

a. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:62) pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan pendekatan sampling purposive.

Menurut Sugiyono (2010:66) Pengertian teknik nonpropobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Data realisasi KPR (Bulanan) yang diambil dari laporan realisasi KPR 2011-2013 dan data suku bunga KPR (Bulanan) dari surat pengantar suku bunga dari kantor pusat mengenai suku bunga KPR 2011-2013 pada Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:64), pengertian Hipotesis adalah Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dari kerangka teori yang dikemukakan sebelumnya maka hipotesis yang dapat


(39)

diambil adalah terdapat pengaruh sku bunga kredit pemilikan ruamh terhadap volume kredit pemilkan rumah (KPR).

Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:89) pengertian hipotesis asosiatif adalah Hipotesis asosiatif adalah suatu pertanyaan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variebel. Hipotesis sebagai jawaban sementara yang harus diuji dan dibuktikan kebenarannya, dalam memperoleh jawaban yang benar dari hipotesis maka penulis akan menguji apakah terdapat pengaruh suku bunga kredit pemilikan rumah sebagai variebel independen terhadap volume Kredit Pemilikan Rumah.

Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah

Ho : Suku bunga kredit pemilikan rumah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume kredit pemilikan rumah.

Ha : Suku bunga kredit pemilikan rumah memeiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume kredit pemilikan rumah.

3.5 Defenisi Konsep :

Menurut Suyanto dan Sutinah (2005:49) konsep adalah sarana merujuk ke dunia empiris yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitiannya.

Untuk memberikan batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep guna menghindari adanya salah pengertian, maka defenisi beberapa konsep yang dipakai dalam penelitian ini sesuai dengan kerangka teoritis yang


(40)

telah dikemukakan di atas. Adapun yang menjadi defenisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan (2000:228) Suku Bunga adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah.

2. Volume kredit Menurut Schiffan (2005:118), adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan (unit/total/rupiah).

3.6 Defenisi Operasional

Defenisi operasional bukanlah defenisi/pengertian teoritis seperti di bab teori, teteapi operasioanalisasi dari variabel, berupa pengukuran, atau pengujian tersebut bisa dilihat dari indikator, kreiteria, tolak ukur, alat uji untuk menentukan kualitas atau kuantitas suatu variabel (Juliandi,2013:125).

Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. variabel lainnya dan merupakan variabel lainnya dan merupakan variebel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (variabel X) adalah suku bunga kredit pemilikan rumah dari tahun 2011-2013 di Bank Tabungan Negara kantor cabang pembantu Iskandar Muda..

2. Variabel Dependent atau varibel terikat yaitu variabel yang diperngaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang


(41)

menjadi variabel terikat (Variabel Y) adalah Volume kredit pemilikan rumah dari tahun 2011-2013 di Bank Tabungan Negara kantor cabang pembantu Iskandar Muda.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Suku bunga KPR

Jumlah suku bunga KPR yang ada di Bank Tabungan Negara kantor cabang Pembantu Iskandar Muda Dengan satuan presetase (%) (Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12)

Suku Bunga KPR yang ditetapkan oleh Divisi Konsumer dari tahun 2011

sampai tahun 2013. Dengan satuan presetase

(%). (Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12)

Rasio

Volume KPR

Volume kredit Pemilikan Rumah di Bank Tabungan Negara Kantor cabang pembantu Iskandar Muda, dari tahun 2011-2013, dalam satuan (unit/total/rupiah).

(Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/12)

Volume Kredit Pemilikan Rumah dari tahun 2011 sampai tahun 2013. dalam satuan (unit/total/rupiah). (Memo MCLD No. 442a/MCLD/MD/III/ 12)

Nominal

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti terdiri dari berbagai sumber yaitu dilakukan dengan cara:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.


(42)

penelitian ini dilakukan melalui :

a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Account Officer Konsumer observasi di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan.

b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya suku bunga KPR yang diterapkan, besarnya volume KPR, dan informasi-informasi lain yang diperlukan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di perpustakaan dan browsing di internet yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisa kuantitatif yaitu menguji pengaruh suku bunga KPR (X) terhadap volume KPR (Y). metode statistik yang digunakan adalah regresi dengan bantuan program SPSS 17.


(43)

3.8.1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam penelitian ini digunakan regresi linear sederhana karena data-data yang ada di dalam penelitian in masih bersifat sederhana. Jonathan Sarwano (2006:66) menyatakan bahwa Regresi linear sederhana megestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linear yang melibatkan satu variebel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variebel tergantung.

Regresi linear sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung pengaruh serta persamaan garis yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk memproyeksikan variebel Y (volume KPR) berdasarkan variebel X (suku bunga KPR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Iskandar Muda Medan. Bentuk persamaan regresi linear sederhananya adalah

Sumber : Sudjana (1997:204) Keterangan :

Y= volume KPR a= Konstanta b= Koefisian regresi x= Suku bunga KPR

ɛ = Nilai Residu


(44)

Sebelum uji Regresi, penulis terlebih dahulu akan melakukan uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas.

3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan diagram histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan (Ghozali, 2009:149). Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu Normal p_plot dan uji Kolmogorov Smirnov. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Uji Kolmogorov-Smirnov termasuk dalam uji non parametrika untuk menguji asumsi normalitas data, dengan menggunakan tes goodness of fit yang mana tes tersebut untuk mengukur tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian sampel (data observasi) dengan distribusi teoritis tertentu.


(45)

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Apabila telah selesai melakukan pengujian asumsi-asumsi klasik, langkah selanjutnya melakukan pengujian atas hipotesis. Sesuai dengan pendapat

Sugiyono (2012:221) bahwa : ’’hipotesis secara statistik merupakan pernyataan

mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik)’’. Karena peneliti bermaksud menganalisis dengan regresi sederhana maka yang dilakukan adalah dengan uji signifikan parsial (uji t).

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan t- test. Menururt

Ghozali (2011:98)’’uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen’’. Di dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis Ha yaitu pengaruh tingkat suku bunga KPR terhadap volume KPR BTN. Menurut Ghozali (2011:99), uji t dilakukan dengan membandingkan signifikan t hitung dengan ttabel dengan ketentuan:

1. H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 0,1 2. H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t untuk α = 0,1


(46)

3.8.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2005:87).


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Umum PT Bank Tabungan Negara.

Dalam perkembangan Bank Tabungan Negara telah melalui beberapa fase, yang telah diawali pada masa kemerdekaan. Berdasarkan Koniknklijk besluit No. 27 tanggal 1 oktober 1897 ditegaskan bahwa di Hindia Belanda didirikan Postpaarbank yang berkedudukan di Batavia (Jakarta). Peraturan tentang Postpaarbank dimasa berlakunya selalu ditinjau kembali dan untuk selanjutnya disempurnakan oleh Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No.27 tahun 1934 yang telah dikenal dengan postpaarbank Ordonatie.

Pada tahun 1942, bala tentara Jepang membekukan Postpaarbank sebagai gantinya pemerintah Jepang mendirikan Tyokin Kyoku pada tanggal 1 april 1942. Dengan diproklamasikannya kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945,Tyokin Kyoku diambil alih. Pada awal kyokin kyoku berganti nama menjadi Bank Tabungan Pos,setelah itu menjadi Bank Tabungan Pos RI, lalu menjadi Bank Tabungan Pos pada tahun 1950. pada tahun 1953 ditetapkan undang-undang No.36 tahun 1953 yang isinya mencabut postpaar bank ordinatie,selanjutanya Bank Tabungan Pos berganti menjadi Bank Tabungan Negara sesuai dengan peraturan Pemerintah Pengganti undang No.4 tahun 1963 dengan


(48)

undang-undang No.8 tahun 1965 ditetapakan pengintegrasian Bank Umum Negara dan Bank Tabungan Negara kedalam Bank Sentral.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.8 tentang pembentukan suatu Bank Tunggal sebagai satu-satunya Bank milik Negara yang menjalankan kegiatan Bank Sirkulasi, Bank sentral dan Bank umum, di keluarkan ketetapan Presiden RI No.17 tahun 1965 tentang pendirian Bank milik Negara yang diberinama Bank Negara Indonesia. Kedalam Bank Negara Indonesia dilebur menjadi Bank Indonesia, Bank Koperasi Tani dan Nelayan, Bank Umum Negara, Bank Tabungan Negara, dan Bank Pembangunan Indonesia (Bank Industri Negara) tidak diintegrasi.

Setelah Orde baru berhasil mengatur kembali kehidupan perekonomian di dahului jalur undang-undang pokok perbankan No.14 tahun 1967 ditetapkan undang-undang No. 20 tahun 1968 mengenai pendirian Bank Tabungan Negara. Di dalam undang-undang tersebut dinyatakan tugas pokok Bank Tabungan Negara diarahkan pada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan nasional dengan jalan menghimpun dana-dana dari masyarakat terutama dalam bentuk tabungan .

Pada tahun 1974 pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan perumahan untuk masyarakat menengah kebawah. Dan Bank Tabungan Negara ditunjuk sebagai wadah pembiayan Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) berdasarkan Surat Keputusan Mentri Keuangan RI No.13-49/MK/IV/1974 tanggal 29 januari 1974. Berdasarkan surat keputusan tersebut maka Bank Tabungan Negara


(49)

mempunyai tugas baru yaitu sebagai pemberi kredit perumahan dengan jaminan rumah dan tanah yang dibeli oleh kredit tersebut.

Pada tanggal 29 april 1989, Bank Tabungan Negara ditingkatkan oleh pemerintah menjadi Bank Umum diijinkannya Bank Tabungan Negara melaksanakan kegiatan penerimaan simpanan dalam bentuk giro dan keikutsertaan dalam kliring.

Upaya memperluas jaringan terus dilakuak BTN dan mulai tahun 1982 sampai 1990 dengan dengan mendirikan kantor cabang hampir diseluruh provinsi.dan status ini Bank Tabungan Negara mulai mengembangkan produk dan jasa secara leluasa.

Dalam peraturan pemerintah RI No.24 tahun 1992 tentang penyesuaian bentuk hukum Bank Tabungan Negara menjadi perusahaan perseroan disebutkan bahwa berdasarkan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bank Tabungan Negara harus disesuaikan dengan bentuk hukumnya dengan salah satu bentuk hukum sebagaimana yang dimaksud undang-undang tersebut.

Perubahan bentuk hukum tersebut menjadi Persero ini, didirikan dengan akte pendirian No.C2.6587 Hi.1.01 tahu 1992 tanggal 12 Agustus 1992, dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 11 september 1992 No.73, tambahan Berita Negara RI No.64 serta didaftarkan di dalam Register Kantor Pengadilan Negerii Jakarta selatan tanggal 12 Agustus 1992 diubah No.603/b.p.t/WAPAN 1992 /PJNS. Oleh karena itu perubahan bentuk hukum tersebut menjadikan PT Bank Tabungan Negara (Persero) menjadi leluasa dibandingkan dengan sebelum


(50)

ditekankan hanya sebagai Bank Tabungan Negara dan sebagai Bank Lembaga Pembiayaan Perumahan maka sejak 1 Agustus 1992 dengan kegiatannya diperluas menjadi Bank Umum (sumber Buku Sejarah PT Bank Tabungan Negara( Persero) Cabang Medan).

4.1.2. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Berdasarkan ketetapan Direksi PT. Bank Tabungan Negara ( Persero) struktur organisasi perusahaan PT. Bank Tabungan Negara ( Persero ) cabang Medan. Bentuk staf lini, susunan organisasi PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Cabang Medan terdiri dari:

1. Branch Manager ( kepala cabang ) adalah seorang pejabat pimpinan yang diberik tanggung jawab untuk memimpin kantor cabang, bertanggung jawab langsung kepada direksi dan mempunyai bawahan langsung yaitu kepala seksi dan kantor kas.

Aktivitas utama kepala cabang yaitu: a. Manajemen atau memenej (mengatur)

b. Mengelola bisnis, berkualitas dan pertumbuhan cabang sesuai peraturan yang ditetapakan kantor pusat dan pemerintah yang berlaku. c. Menyimpulkan rencana kerja anggaran cabang serta mengevaluasinya. d. Melakukan analisis atas hasil usaha dan analisis penyimpangan target

dan mengambil tindakan solusinya.

e. Menjamin bahwa pihak yang berkepentingan dapat menerima informasi yang benar, penting dan tepat waktu.


(51)

f. Menjamin kelancaran operasi cabang.

g. Mengembangkan dan menetapkan strategi untuk mendukung sasaran yang telah ditetapkan.

h. Melakukan monitor atas kinerja cabang dan mengambil tindakan untuk peningkatan kinerja.

i. Melakukan pengawasan melekat sesuai petunjuk yang telah ditentukan j. Memberikan persetujuan transaksi sesuai dalam batas kewenangan. k. Membuat perencanaan SDM (sumber daya manusia)

2. Deputi Branch Manager ( wakil Kepala cabag)

Adalah seorang pejabat yang berada dibawah kepala cabang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan aktivitas sehari-hari sesuaidangan bidangnya masing- masing, terdiri dari:

a. Wakil Kepala Cabang bidang retail (kepala bidang Retail Service sesuai struktur organisasi)

b. Wakil kepala cabang bidang operasional ( kepala Cabang )

3. Assistant Branch Manager ( pembantu kepala cabang ) adalah seorang pejabat yang berada di bawah kepala cabang yang diberi tanggung jawab untuk mengkoordinir pelaksanaan tugas dan pekerjaan dalam unit kerja yang sesuai dengan bidangnya di kantor cabang serta tugas khusus yang diberikan oleh kepala cabang terdiri dari:

a. Pembantu kepala cabang bidang Akunting dan Kontrol ( kepala bidang Akunting dan control sesuai dengan struktur organisasi)


(52)

b. Pembantu kepala cabang bidang penyelamatan kredit ( kepala bidang Loan Recovery sesuai dengan struktur organisasi.)

4. Kepala Kantor Kas

Kepala kantor kas bertanggung jawab penuh terhadap kepala kantor cabang dan mempunyai bawahan langsung yaitu teller, tata usaha, satpam, sopir dan pesuruh.

5. Sekretaris cabang yang bertugas mengatur segala aktivitas manajemen dan administrasi kesekretariatan cabang Medan.

6. Kepala Seksi adalah pejabat yang diserahi tugas memimpin seksi, Kepala Seksi terdiri dari:

a. Kepala Seksi Customer Service

Customer Servce mempunyai tugas pokok antara lain: 1. Memberikan pelayanan tabungan loket Bank. 2. Memberikan pelayanan tabungan kantor pos

3. Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas 4. Melayani pembayaran bunga deposito

5. Pelayanan nasabah lainya 6. Administrasi transaksi 7. Melakukan penjualan keluar 8. Memelihara rekening SL


(53)

b. Kepala Seksi Teller Service

Teller servise mempunyai fungsi pokok yaitu:

a. Melayani setoran tunai angsuran KPR cabang sendiri maupun cabang lain

b. Melayani penyimpanan tabungan dan penarikan tabungan c. Melayani setoran deposito

d. Mengelola proses kas cabang e. Melayani kebutuhan nasabah f. Menerima transaksi giro c. Kepala Seksi Loan Service

Loan service mempunyai fungsi pokok sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan kepada nasabah

2. Memproses permohonan kredit 3. Menganalisa permohonan kredit 4. Keputusan kredit dan realisasi kredit 5. Pelunasan kredit dan pemeliharaan SL d. Kepal Seksi Book Keeping dan Contol

Book keeping dan control memiliki fungsi utama sebagai berikut: 1. Kontol data transaksi harian

2. Mengelola pembuktian transaksi 3. Pembuatan jurnal transaksi


(54)

e. Kepala seksi transaction processing f. Kepala seksi loan Administration

g. Kepala seksi General Branch Administration h. Kepala seksi Financial Repoting dan Analysis

i. Kepala seksi Collection and Workont/ Loan Recovery 4.1.3. Job Deskription

Dalam penulisan laporan ini, penulis hanya akan menguraikan fungsi dari seksi-seksi saja.

A. Uraian Jabatan Branch Manager (kepala cabang) 1. Fungsi Kepala Cabang

a. Penyelenggaraan usaha bank di wilayah kantor cabang dalam batas wewenang yang ditetapkan oleh direksi.

b. Mengelola keuangan, kekayaan bank dan kepagawaian di kantor cabang menurut peraturan direksi.

c. Menghimpun dana melalui tabungan, deposito berjangka, giro, KPR, dan kredit lainya berdasarkan ketetapan direksi yang berlaku.

d. Pengkajian awal pembukuan kantor kas dan mengusulkan pada direksi. 2. Wewenang Kepala Cabang

a. Penandatanganan akta, dokumen, surat, memo dan laporan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas kantor cabang bersama wakil kepala cabang/ pejabat lainnya ketentuan yang ditetapkan oleh direksi.


(55)

b. Persetujuan pembayaran, penarikan dana dari bank dimana uang Bank disimpan dan tindakan dalam bideang keuangan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam surat kuasa umum yang diterbitkan oleh direksi. c. Penandatanganan akta lainnya, kertas berharga dan dokumen yang

karena sifatnya perlu wewenang diatur dalam surat khusus yang diterbitkan oleh direksi.

d. Pemberiaan instruksi tentang Realisasi KPR%, kredit lainnya, penghimpunan dan pengelolaan dana dan pembayaran-pembayaran lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh direksi menurut tata cara yang berlaku.

e. Penilaian prestasi kerja, sikap, dedikasi dan integrasi para karyawan di lingkungan direksi sebagai bahan penilaian atas pegawai yang bersangkutan.

f. Pendelegasian wewenang atau sebagian wewenang pada wakil kepala cabang/kepala seksi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh direksi.

g. Penetapan penugasan kepada para pegawai dalam lingkungan kantor cabang.

h. Pengambilan keputusan melalui Rapat Komite Kredit (Rakomdit) berdasarkan pertimbangan dan analisa atau usulan proyek dan penilaian pemohon kredit yang disusun oleh seksi pengelolahan kredit


(56)

dan wakil kepala cabang dalam rangka menyusun pendapat dan rekomendasi oleh direksi.

i. Pengambilan langkah atau tindakan yang dianggap tidak perlu dalam rangka peningkatan penerimaan angsuran, peningkatan tabungan, deposito, giro dan pengamanan kredit.

j. Penolakan usulan proyek dan permintaan kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan dan cara yang layak berdasarkan wewenang yang ditetapkan oleh direksi.

k. Pengambilan tindakan yang dianggap perlu dalam rangka penertiban di bidang kepegawaian untuk memelihara dan meningkatkan tertib kerja dan keserasian hubungan kerja dalam batas wewenang yang ditetapkan oleh direksi.

l. Mewakili direksi berdasarkan surat kuasa dari direksi untuk melaksanakan tindakan hukum atrau tindakan lainya sebagai mana yang tercantum dalam surat kuasa dan melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

B. Uraian Jabatan Deputi Branch Manager ( Wakil Kepala Cabang)

Fungsi pokok kepala cabang membantu kepala cabang dalam pengelolaan kegiatan usaha Bank khususnya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja yang menurut organisasi termasuk kedalam lingkup pengeloaan dan pengawasan kepala cabang


(57)

C. Uraian Jabatan Assistant Branch Manager

1. Fungsi pokok pembantu cabang untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan pekerjaan dalam berbagai unit kerja di kantor cabang dan pelasanan tugas khusus yang diberikan kepada cabang.

D. Uraian Tugas Pembantu Kepala Cabang

a. Pemantauan atas pelaksanaan kerja sama di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi semua unit kerja yang ada dalam kantor cabang secara umum dan penyampaian saran-saran kepada pimpinan cabang untuk penyempurnaan. b. Pengesahan atau kebenaran mutasi dan penerimaan uang tunai dari kantor

kas atau kantor proyek (sekota) dan kas mobil termasuk pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran dokumen keuangan untuk selanjutnya diteruskan kepada kepala seksi pelayanan nasabah.

c. pemantauan atas pelaksanaan tugas dan kegiatan kantor-kantor kas dan kantor proyek dealam wilayah kerja kantor cabang yang bersangkutan. d. koordinasi dan bertanggung jawab atas penaggulangan tunggakan dan

pengaman kredit.


(58)

E. Uraian Jabatan Seksi General Branch Manager Tugas Seksi General Branch Manager

a. Pengaturan penugasan para pegawai di lingkungan kerjanya sesuai dengan fungsi masing-masing untuk ketertiban dan keselarasan pelaksanaan tugas.

b. Pengawasan dan pembinaan para pegawai di lingkungan kerjanya agar dapat mencapai prestasi kerja, dedikasi dan integrasi yang tinggi.

c. Pengadministrasian semua transaksi keuangan baik rekening individual, penerimaan maupun pengeluaran ke dalam buku besar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Pengumpulan dan pengelolaan data atas kegiatan dan usaha kantor cabang yang bersangkutan baik berupa data statistic non keuangan maupun data keuangan secara sistematis.

e. Penelitian dan pencocokan data-data laporan antara setiap uniot kerja di kantor cabang.

f. Penyusunan dan pendistribusian laporan keuangan dan laporan kegiatan secara berkala maupun insidentil untuk keperluan intern maupun ekstern sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Pengadministrasian rekening antar kantor dan penyusunan laporannya. h. Pembuatan Rekonsiliasi Bank secara bulanan.


(59)

j. Penyimpanan bukti atas dasar pembukuan atau transaksi, laporan keuangan dan kebenaran lainnya secara sistematis.

k. Persetujuan atau pengesahan nota jurnal semua transaksi untuk dibukukan pada rekening buku besar.

l. Penyampaian data keuangan kepada :

1. Seksi pengelolaan dan pengembangan dana, sebagai bahan pemantaun dana serta menyusun laporan likuiditas dan cash ratio. 2. Seksi pengawasan dan pembinaan kredit, sebagai bahan pemantauan

penerimaan angsuran, tunggakan, dan perencanaan lainnya.

3. Seksi pengelolaan kredit sebagai bahan pemantauan dana kredit dan dana jaminan yang di tahan.

4. Seksi pelayanan nasabah sebagai bahan pencatatan mutasi dan saldo Bank atau giro pos pada buku register masing- masing.

5. Seksi General Branch Administration sebagai bahan untuk pemantauan realisasi anggaran biaya dan investasi dalam rangka penyusunan Sumbangan Rencana Anggaran Tahunan (SRAT). penyimpanan dan pengamanan bukti-bukti pembukuan secara sistematis dengan system.

4.1.3.1. Aspek Kegiatan PT Bank Tabungan Negara (Persero).

Lapangan Usaha PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Cabang Pembantu Iskandar Muda Medan. dilaksanakan melalui pengumpulan dana Masyarkat dalam


(60)

bentuk deposito, Tabungan, dan giro serta memanfaatkan dana tersebut dalam bentuk fasilitas kredit perumahan rakyat.

Dalam melakukan usahanya ini Bank Tabungan negara membuka jaringan yang terbesar diseluruh wilayah Indonesia jaringan ini diperluas lagi melalui kerjasama dengan perum Pos dan Giro, terutama untuk transaksi tabungan serta penerimaan angsuran Kredit perumahan rakyat. Dengan jaringan pelayanan yang telah menyebar diseluruh Indonesia maka kegiatan dan usaha perbankan yang telah dan sedang dilakukan oeleh Bank Tabunagn Negara Yaitu:

Dengan cara mengeluarkan produk–produk yang sama seperti halnya bank umum konvensional lainnya, secara garis besar produk-produk yang ditawarkan Bank Tabungan Negara mempunyai 3 bidang usaha, yaitu :

1. Produk dana, meliputi :

a. Tabungan Batara, merupakan jenis simpanan pihak ketioga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui loket BTN

b. Tabanas Batara, merupakan jenis tabungan bebas yang diselenggarakan oleh BTN melalui loket-loket kantor pos di seluruh wilayah Indonesia c. Giro BTN, simpanan pihak ketiga pada Bank yang penyetoran dan

penarikannya dapat dilakukan setiap saat baik secara tunai maupun non tunai dengan menggunakan cek atau bilyet atau surat lain yang disepakati d. Deposito berjangka BTN, merupakan simpanan pihak ketiga yang

diselenggarakan oleh BTN yang penarikannya ditentukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan


(61)

e. Sertifikat Deposito BTN, merupakan surat berharga atas tunjuk dalam Rupiah yang merupakan Surat Pengakuan Utang dari Bank dan dapat diperjualbelikan

f. Taperum – PNS, merupakan tabungan khusus yang disediakan untuk setiap PNS melalui pemotongan gaji setiap bulannya sebagai sarana untuk mendapatkan fasilitas bantuan perumahan baik untuk uang muka KPR maupun untuk membangun rumah di atas tanah sendiri.

2. Produk Kredit, meliputi :

a. Kredit Perumahan, merupakan kredit yang diberikan BTN kepada masyarakat berupa Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) dan kredit perumahan non KPR.

b. Kredit Perumahan non KPR, diantaranya Kredit Swagriya ( KSG ), Kredit Griya Multi ( KGM ), Kredit Griya Sembada ( KGS ), dan Kredit Yasa Griya ( KYG ).

c. Kredit Umum, kredit yang diberikan oleh BTN kepada masyarakat yang sifatnya umum, kredit ini meliputi Kredit Usaha Kecil ( KUK ), Kredit Investasi ( KI ).

3. Produk jasa, meliputi:

a. ATM Batara, yaitu suatu mesin yang secara otomatis bekerja sebagai teller untuk melayani nasabah.


(62)

b. Kiriman uang (transfer), merupakan layanan yang diberikan BTN kepada nasabah yang ingin mengirim uang ke kota lain baik di dalam maupun di luar negri.

c. Inkaso, merupaka penagihan yang dilakukan BTN kepada pihak yang wajib membayar berdasarkan suatu warkat inkaso untuk kepentingan dan atas resiko pihak yang mempunyai tagihan.

d. Safe Deposito Box BTN, adalah yang pelayanan BTN dalam bentuk penyewaan wadah atau box yang di rancang khusus untuk menyimpan barang berhaga atau dokumen penting untuk jangka waktu tertentu.

e. Setoran ONH, yaitu bentuk pelayanan dari BTN yang khusus diperuntukan bagi umat islam yang berminat untuk menunaikan ibadah haji.

f. Setoran pajak dan non pajak, sebagai Bank Umum BTN ikut membantu pemerintah melayani masyarakat untuk menerima setoran pajak dan penerima bukan pajak lainya.

g. Remittance Service, merupakan jas pelayanan kiriman Uang (KU) yang dilaksanakan atas kerja sama antara BTN dengan BSN ( Bank Simpanan Malaysia).

h. Ekspor dan impor

i. Jual beli Valuta Asing ( Money Changer ), jasa pelayanan kepada mayarakat yang ingin membeli atau menjual mata uang asing .


(63)

j. Travelleer Check, murupakan cek yang di keluarkan oleh lembaga penerbit atau issuer sebagai sarana pengganti uang tunai dalam melakukan perjalanan.

4.1.3.2. Visi dan Misi 1. Visi dan Misi

Visi dan Misi dari BTN adalah menjadi bank komersial yang sehat dan modern serta mampu memperoleh keuntungan yang memadai untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan mengutamakan usahanya di bidang pembiayaan perumahan rakyat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

2. Misi cabang secara keseluruhan

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan industri kepada masyarakat lapisan menengah kebawah, serta menyadiakan produk dan jasa perbankan lainya

b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya anusia bank tabungan negara yang berkualitas dan professional serta memiliki integritas yang tinggi.

c. Memenuhi komitmen kepada pemengang saham yaitu menghasilkan laba dan pendapatan perusahaan yang tinggi serta ikut mendukung program pembangunan perumahan nasional.


(64)

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Data Suku Bunga KPR dan Volume KPR

Penyajian data dilakukan untuk mengetahui data apa saja yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk penelitian ini, akan disajikan mengenai data suku bunga KPR dan volume KPR tahun 2011-2013. Berikut adalah data suku bunga KPR dan volume KPR yang telah dikeluarkan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Iskandar Muda Tahun 2011-2013 :

Tabel 4.1

DATA suku bunga KPR dan Volume KPR

Pada PT. BANK Tabungan Negara (Pe rsero)Tbk. Kantor Cabang Iskandar Muda Tahun 2011-2013

Tahun Bulan Suku Bunga Volume KPR /jumlah Realisasi

2011 April 11,25 Rp. 1.087.700.000,-

2011 Mei 11,25 Rp. 1.087.700.000,-

2011 Juni 11,25 Rp. 1.927.200.000,-

2011 Juli 11,25 Rp. 1.523.000.000,-

2011 Agustus 11,25 Rp. 1.733.500.000,-

2011 September 11,25 Rp. 1.537.500.000,-

2011 Oktober 11,25 Rp. 1.624.300.000,-

2011 Nopember 11,25 Rp. 1.753.700.000,-

2011 Desember 11,25 Rp. 1.524.400.000,-

2012 Januari 11% Rp. 2.037.500.000,-


(65)

2012 Maret 11% Rp. 2.233.500.000,-

2012 April 11% Rp. 1.975.500.000,-

2012 Mei 11% Rp. 3.679.500.000,-

2012 Juni 11,5% Rp. 1.715.000.000,-

2012 Juli 11,5% Rp. 2.420.500.000,-

2012 Agustus 11,5% Rp. 1.500.000.000,-

2012 September 11,5% Rp. 2.639.000.000,-

2012 Oktober 11,5% Rp. 1.956.000.000,-

2012 Nopember 11,5% Rp 910.000.000,-

2012 Desember 11,5% Rp. 4.190.700.000,-

2013 Januari 11,25% Rp. 1.065.000.000,-

2013 Februari 11,25% Rp. 3.307.400.000,-

2013 Maret 11,25% Rp. 2.569.600.000,-

2013 April 11,25% Rp. 1.865.000.000,-

2013 Mei 11,25% Rp. 2.738.000.000,-

2013 Juni 11,25% Rp. 2.707.700.000,-

2013 Juli 11,25% Rp. 2.601.000.000,-

2013 Agustus 11,25% Rp. 950.900.000,-

2013 September 11,25% Rp. 2.718.500.000,-

Sumber: Data KPR dan surat edaran suku bunga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor cabang Pembantu Iskandar Muda.

Pada bulan April 2011, jumlah realisasi adalah Rp. 1.087.700.000. Pada bulan Mei 2011 jumlah realisasi tetap Rp. 1.087.700.000 dari bulan April. Pada bulan Juni 2011, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.839.500.000 dari bulan


(66)

Mei. Pada bulan Juli 2011, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.404.200.000 dari bulan Juni. Pada bulan Agustus 2011, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.210.500.000 dari bulan Juli. Pada bulan September 2011, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.196.000.000 dari bulan Agustus. Pada bulan Oktober 2011 jumlah realisasi menurun sebesar Rp. 86.800.000 dari bulan September. Pada bulan Nopember 2011, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.129.400.000 dari bulan Oktober. Pada bulan Desember 2011, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.229.300.000 dari bulan Nopember.

Pada bulan Januari 2012, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.513.100.000 dari bulan Desember 2011. Pada bulan Februari 2012, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.184.500.000 dari bulan Januari. Pada bulan Maret 2012, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.115.000.000 dari bulan Februari. Pada bulan April 2012, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.258.000.000 dari bulan Maret. Pada bulan Mei 2012 jumlah realisasi meningkat Rp. 1.704.000.000 dari bulan April. Pada bulan Juni 2012, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.1.964.500.000 dari bulan Mei. Pada bulan Juli 2012, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.705.500.000 dari bulan Juni. Pada bulan Agustus 2012, jumlah realisasi menurun sebesar Rp.920.500.000 dari bulan Juli. Pada bulan September 2012, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.113.900.000 dari bulan Agustus. Pada bulan Oktober 2012 jumlah realisasi menurun sebesar Rp. 683.000.000 dari bulan September. Pada bulan Nopember 2012, jumlah realisasi


(1)

3. Perusahaan sebaiknya lebih bijak dalam menentukan suku bunga dan lebih

banyak melakukan undia atau hadiah, sehingga banyak masyarakat yang

berminat untuk mengajukan KPR walaupun suku bunga mengalami kenaikan

sehingga perusahaan mendapatkan hasil atau laba sesuai dengan yang

diharapkan.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Supangat. 2006. Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. PUSTAKA : Bandung

Dendawijaya, Lukman.(2001).Manajemen Perbankan.Jakarta: PT.Ghalia Indonesia

Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi analisis multivariate dengan program Statistical Package Sosial for Sciance (SPSS), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasibuan, Malayu, 2007. Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan keenam. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hendrix Saputra. 2008. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Pembangunan Rumah di Daerah Istimewa Jogjakarta. UII, Yogyakarta

Irham Fahmi dan Yovi Lavianti Hadi. 2010. Pengantar Manajemen Perkreditan. ALFABETA : Bandung

Ismail, 2011. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Group.

Juliandi, Azwar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan : M2000

Jonathan Sarwono. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 14. Andi : Yogyakarta.

Kasmir.(2002).Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Kasmir.(2003).Manajemen Keuangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada


(3)

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi.

PT.Rajagrafindo Persada : Jakarta.

Kasmir. 2010. Dasar-dasar Perbankan. PT. RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan edisi8. Salemba Empat : Jakarta.

Muliaman D. Hadad ,Wimboh Santoso, dan Armida Alisjahbana. 2004. Model dan Estimasi Permintaan dan Penawaran Kredit Konsumsi Rumah Tangga di Indonesia. Jurnal Bank Indonesia,(Online), Oktober 2004, Hal. 1-25. Sawaldjo Puspopranoto. 2004. Keuangan perbankan dan pasar keuangan

(konsep,teori dan realita). Pustaka LP3ES Indonesia : Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah.(2003).Manajemen Dana Bank.Jakarta: Rineka Cipta Sudjana.1997. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II Edisi Baru. Tarsito :

Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D edisi 8. ALFABETA : Bandung.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan Transaksi dalamValuta Rupiah edisi ketiga. UPP STIM YKPN : Yogyakarta.

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.

Sripsi dan Jurnal

1. Aryaningsih, Ni Nyoman. 2008, Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit Di PT. BPD Cabang Pembantu Kediri. (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora).


(4)

2. Aditia, Astri, 2007. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Pendapatan Terhadap Permintaan Kredit Griya Utama Pada Bank BTN Cabang Medan.

3. Rya, 2008 dalam Skripsi Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Peningkatan Volume Kredit pada PT. Bnak Central Asia, Tbk.

4. Setiyati, Tatik. 2004, Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga, dan Produk Domestik Bruto terhadap Penyaluran Kredit pada Perbankan di Indonesia : Universitas Sebelas Maret. 5. Widiastama, Siffa. 2006 dalam Skripsi yang berjudul Pengaruh Total

Bagi Hasil, Suku Bunga dan Fatwa MUI Terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2005.


(5)

Lampiran Uji Statistik Hipotesis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .064a .004 .032 806448.412

a. Predictors: (Constant), sukubunga

b. Dependent Variable: volkredit

Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5618107.303 1.055E7 .532 .599

sukubunga -315804.494 936423.299 -.064 -.337 .738

a. Dependent Variable: volkredit


(6)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 7.92422152E5

Most Extreme Differences Absolute .122

Positive .122

Negative -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .667

Asymp. Sig. (2-tailed) .765

a. Test distribution is Normal.