Unsur-unsur Kredit Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

adalah percaya kepada penerima kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian, sedangkan bagi penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai dengan jangka waktu. Dari beberapa pengertian kredit diatas dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak tersebut yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

2.1.2.2. Unsur-unsur Kredit

Kasmir 2007:74 mengatakan unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas adalah sebagai berikut : 1. Kepercayaan Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang. 2. Kesepakatan Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 3. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. 4. Resiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnyamacet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. 5. Balas jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang lebih dikenal dengan nama bunga.

1.7.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume KPR

Dalam mengajukan permohonan KPR, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan seseorang atas KPR tersebut. Menurut Hendrix Saputra 2008, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan akan KPR tersebut yaitu : 1.PDRB Produk Domestik Regional Bruto Merupakan cermin bagi daya beli masyarakat untuk membangun rumah guna untuk kelangsungan hidup masyarakat yang sangat penting bagi setiap masyarakat. Jika PDRB naik maka akan mendorong minat masyarakat akan mendorong minat masyarakat untuk membangun rumah. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 2. Jumlah Penduduk Penduduk mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi, penduduk merupakan objek atas pembangunan rumah. Sebagai salah satu sasaran objek atas pembangunan rumah, perkembangan jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah penghuni rumah. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mempengaruhi jumlah pembangunan rumah sehingga akan meningkatkan permintaan tersebut. 3. Laju Inflasi Laju Inflasi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan stabilitas ekonomi secra makro di suatu wilayah. Besarnya laju inflasi akan mempengaruhi beberapa sektor perekonomian termasuk sektor perumahan. Kenaikan inflasi akan menyebabkan suku bunga naik sehingga daya beli masyarakat semakin menurun dan tentunya diiringi dengan semakin melemahnya kemampuan masyarakat untuk membangun rumah atau membeli rumah. 4. Suku Bunga Sistem perekonomian di indonesia sangat terbuka sehingga dalam menentukan kebijakan suku bunga tidak bisa mengabaikan perngaruh luar. Pemerintah pun ikut dalam menetapkan suku bunga agar tidak cenderung meningkat terlalu tinggi. Hal tersebut dikarenakan bila suku bunga meningkat maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan mengkibatkan permintaan akan rumah menurun pula. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 2.1.3 Suku Bunga 2.1.3.1. Pengertian Suku Bunga Pengertian suku bunga menurut Muchdarsyah Sinungan 2000:228 Suku Bunga adalah suatu jumlah ganti kerugian atau balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah. Pengertian suku bunga menurut menurut Sawaldjo Puspronoto 2004:69-70 adalah suku bunga merupakan salah satu variebel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secar cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi keputusan seseorang atau rumah tangga dalam hal mengkonsumsi, rumah, membeli Obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungan. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan apakah akan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah harga yang dibayarkan atas peminjaman yang dilakukan sebagai biaya peminjaman tersebut dalam bentuk persentase. Menurut Memo MCLD No. 442aMCLDMDIII12, besanya suku bunga KPR yang ada di Bank kantor cabang pembantu ditentukan oleh Divisi Kredit Konsumer yang ada di kantor pusat. Dalam industri perbankan yang sangat kompetitif, penentuan tingkat suku bunga bank menjadi suatu alat persaingan yang sangat strategis. Bank-bank yang mampu mengendalikan komponen-komponen pokok dalam penentuan tingkat 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD bunga kredit akan mampu menentukan tingkat bunga kredit yang lebih rendah dibandingkan bank-bank lain. 2.1.3.2. Komponen-komponen Dalam Menentukan Bunga KPR Bunga kredit merupakan keuntungan bagi bank, jika bunga kredit besar maka kemungkinan juga besar demikian juga sebaliknya. Dalam penetapan besar kecilnya suku bunga kredit ada beberapa komponen yang mempengaruhi. Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan sehingga menjadi dasar penentuan bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah Kasmir, 2008:140. Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit menurut Kasmir 2008:140 antara lain: 1. Total biaya dana Cost of Fund Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan, maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement RR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 2. Biaya operasi Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 3. Cadangan resiko kredit macet Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah presentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan. 4. Laba yang diinginkan Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin mempperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat mempengaruhi besarnya bunga kredit. 5. Pajak Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.

2.1.3.3 Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Menurut Ismail 2011:140 bank menerapkan metode pembebanan suku bunga kredit dalam menetukan pemberian suku bunga kredit sebagai imblan atas kredit yang diberikan kepada debitur. Terdapat beberapa jenis metode pembebanan suku bunga kredit, antara lain: 1. Sliding rate Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi pembayaran pokok pinjaman setiap 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD bulan sama. Cicilan nasabah otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif. 2. Flat rate Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif. 3. Floating Rate Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan modal ini, suku bunga dapat naik, turun atau tetap pada setiap periodenya. Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantungdari suku bunga pada bulan yang bersangkutan. 2.1.4 Hubungan Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah KPR Dengan Volume Kredit Pemilikan Rumah KPR Kegiatan perbankan tidak bisa dipisahkan dari faktor suku bunga sebagai salah satu untuk meningkatkan volume kredit dengan cara membantu menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Kasmir 2003:40 menyatakan bahwa Tingkat suku bunga pinjaman haruslah lebih tinggi dari tingkat suku bunga simpanan sehingga bank dapat memperoleh keuntungan. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Sesungguhnya keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah bagaimana mengelola dan menentukkan bunga pinjaman secara fleksibel sehingga menghasilkan laba yang maksimal. Oleh karena itu baik faktor-faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia perbankan. Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal, dalam pemberian kredit pemilikan rumah ini, nasabah dikenakan bunga sebagai biaya peminjaman sesuai dengan suku bunga yang telah ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain dikenakan bunga bank juga mengenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk biaya administrasi serta biaya provisi dan komisi. Berdasarkan Memo MCLD No.442aMCLDMDIII12, Kredit pemilikan rumah adalah kredit konsumtif baik untuk pembelian baru atau bekas, take over, pembangunan serta renovasi, denga objek berupa : Rumah tinggal, rumah toko ruko dan rumah kantor rukan, Apartemen, rumah susun atau rusunami dan kondotel, selanjutnya disebut dengan kredit pemilikan rumah KPR . Bunga yang dinyatakan dalam bentuk persentase dinamakan sebagai suku bunga. Suku bunga adalah persentase biaya yang dibayarkan akibat telah mempergunakan dan sebagai balas jasa. Menurut Frederic S. Mishkin 2008:135, menyatakan bahwa Semakin tinggi perkiraan suku bunga dimasa depan, maka semakin menurun permintaan. Volume kredit Menurut Schiffan 2005:118, 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan unittotalrupiah. Teori tersebut menunjukkan bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan permohonan KPR. Dengan kata lain, terdapat kemungkinan semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah volume Kredit Pemilikan Rumah. 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan menggunakan analisis data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui hubungan antara suku bunga KPR terhadap volume KPR pada PT . Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu, Medan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di PT. Bank Tabungan Negara Persero Kantor Cabang Pembantu Jl. Iskandar Muda No. 39F Medan Baru, Medan 20154, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

3.3 Populasi dan Sampel a. populasi

Menurut Sugiyono 2009:80 pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah laporan Realisasi PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Kantor Cabang Pembantu yang memuat data volume KPR dan Surat Pengantar Suku bunga yang memuat besarnya suku bunga counter, 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD