2.3. Kualitas Hidup
Menurut WHO 1994 kualitas hidup didefenisikan sebagai persepsi individu sebagai laki-laki ataupun perempuan dalam hidup, ditinjau dari konteks
budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal, dan hubungan dengan standar hidup, harapan, kesenangan, dan perhatian mereka. Hal ini terangkum secara
kompleks mencakup kesehatan fisik, status psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan hubungan kepada karakteristik lingkungan mereka. Menurut
Carr 2001 kualitas hidup merupakan persepsi individu yang dipengaruhi oleh budaya dan nilai-nilai untuk mencapai tujuan hidup, standar dan harapan dalam
kehidupan sehari-hari. Avis 2005 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
hidup dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertaman adalah sosio demografi yaitu jenis kelamin, umur, sukuetnik, pendidikan, pekerjaan dan status perkawianan.
Kedua adalah medik yaitu lama menjalani hemodialisa, stadium penyakit, dan penatalaksanaan medis yang dijalani.
Secara umum terdapat 5 bidang domains yang dipakai untuk mengukur kualitas hidup berdasarkan kuesioner yang dikembangkan oleh WHO World
Health Organization, bidang tersebut adalah kesehatan fisik, kesehatan psikologik, keleluasaan aktivitas, hubungan sosial dan lingkungan.
Walaupun terjadi perbedaan mengenai dimensi kualitas hidup, kebanyakan ahli setuju ada empat sampai lima dimensi QoL yang diterima King, 1998. Kelima
dimensi tersebut yaitu : 1. Dimensi fisik adalah kemampuan fungsional seperti tingkat aktivitas, kekuatan
energi, perawatan diri dan kesuburan. 2. Dimensi psikologis termasuk kepuasan hidup dan pencapaian tujuan hidup,
stres, harga diri, mekanisme pertahanan diri, keinginan, depresi dan ketakutan. 3. Dimensi sosial menunjukkan bagaimana seseorang menjalin hubungan dengan
keluarga, teman, kolega pada pekerjaan, dan masyarakat umum termasuk kepuasan seksual.
4. Dimensi somatik berhubungan dengan gejala penyakit dan efek samping perawatan.
5. Spiritual adalah menunjukkan pada tujuan dan arti hidup seseorang.
Kuesioner Short Form-36 SF-36 sebagai alat ukur kualitas hidup, yang terdiri dari 36 butir pertanyaan. Kuesioner ini menghasilkan 8 skala fungsional profil
kesehatan dan skor kesejahteraan berbasis psikometri kesehatan fisik dan psikis, serta merupakan kumpulan dari langkah-langkah dan preferensi kesehatan
berbasis indeks. Oleh karena itu, SF-36 telah terbukti berguna dalam survei umum dan populasi khusus, membandingkan relatif beban penyakit serta dalam
membedakan manfaat kesehatan yang dihasilkan oleh berbagai intervensi yang berbeda.
SF-36 adalah sebuah kuesioner survei yang mengukur 8 kriteria kesehatan sebagai berikut :
1 fungsi fisik, 2 keterbatasan peran karena kesehatan fisik,
3 tubuh sakit, 4 persepsi kesehatan secara umum,
5 vitalitas, 6 fungsi sosial,
7 peran keterbatasan karena masalah emosional, dan 8 kesehatan psikis.
Pengukuran ini menghasilkan nilai skala untuk masing-masing delapan kriteria kesehatan dan dua ukuran ringkasan kesehatan fisik dan psikis. Nilai skor
kualitas hidup rata-rata adalah 60, dibawah skor tersebut kualitas hidup dinilai kurang baik dan nilai skor 100 merupakan tingkat kualitas hidup yang sangat baik.
2.4. PGK, Depresi dan Kualitas Hidup