Tabel 1.3. Persentase penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2006
Kelompok Umur Pria
Wanita Jumlah
1 2
3 4
5 6
7 0 - 4
37,204 4.87
35,397 4.64
72,601 9.51
5 - 9 40,517
5.31 37,422
4.90 77,939
10.21 10 - 14
51,096 6.69
40,786 5.34
91,882 12.04
15 - 19 42,364
5.55 32,261
4.23 74,625
9.78 20 24
27,399 3.59
29,959 3.92
57,358 7.50
25 29 31,807
4.17 34,357
4.50 66,164
8.67 30 - 34
32,281 4.23
34,087 4.47
66,368 8.69
35 - 39 32,529
4.26 28,659
3.75 61,188
8.02 40 - 44
28,391 3.72
24,779 3.25
53,170 6.97
45 - 49 22,973
3.01 16,275
2.13 39,248
5.14 50 - 54
17,833 2.34
13,685 1.79
31,518 4.13
55 - 59 8,782
1.15 9,050
1.19 17,832
2.34 60 - 64
11,610 1.52
9,566 1.25
21,176 2.77
65+ 16,007 2.10
16,284 2.13
32,291 4.23
Total 400,793 52.51
362,567 47.49
763,360 100.00 Sumber : BPS Kabupaten Tulang Bawang, 2007
I.3.3. Kondisi Geologi Kabupaten Tulang Bawang
Ditinjau dari segi fisiologi Kabupaten Tulangbawang dibagi menjadi 5 lima fisiografi yaitu : dataran datar landai, daerah rawa pasang surut, daerah river basin,
daerah alluvial pantai marin dan daerah aliran sungai DAS. Daerah aliran sungai DAS sangat dipengaruhi oleh sungai besar yaitu Sungai Tulangbawang yang
panjangnya mencapai 136 km dengan catchment area 1.285 km
2
dan sungai Mesuji dengan panjang 220 km dengan catchment areanya mencapai 2.053 km
2
.
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Tulangbawang berdasarkan hasil survey oleh Puslitan 1877 terdapat lima jenis tanah utama yaitu : alluvial, regosol, podsol
coklat, latosol dan podsolik merah kuning. Tanah- tanah tersebut lebih kurang setara dengan system penanaman taksonomi tanah yaitu tropogments. Tropopsamment,
hidragments, dytropepts dan kamhapludents. Formasi geologi Kabupaten Tulangbawang terdiri dari alluvium dan
Palembang anggota atas yang tersebar pada wilayah Menggala sedangkan Tufa Lampung hanya terdapat pada kecamatan Tulangbawang Udik, Tulangbawang
Tengah dan Gunung Terang serta Palembang anggota tengah terdapat pada kecamatan Mesuji, Simpang Pematang, Menggala, Banjar Agung dan Gedung Aji.
I.3.4. Kondisi Tata Ruang Kabupaten Tulang Bawang
Pertumbuhan penduduk, perkembangan peradaban manusia, dan kemajuan teknologi telah banyak mengubah lingkungan alamiah menjadi lingkungan buatan.
Berbagai kegiatan pembangunan seperti pengusahaan hutan atau HPH Hak Pengusahaan Hutan, pembangunan perkotaan, pertanian, pertambangan, dan
industrialisasi, telah mempengaruhi tatanan lingkungan. Peruntukan lahan selain digunakan untuk areal pemukiman juga untuk areal
budidaya pertanian. Kondisi ini menyebabkan penggunaan lahan menunjukkan gejala pergeseran, terutama disebabkan oleh adanya perubahan orientasi kegiatan
ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Pada kegiatan ekonomi perubahan terutama disebabkan oleh adanya penambahan areal budidaya, pembukaan lahan baru yang
dulunya bukan lahan budidaya, seperti perubahan hutan untuk tanaman perkebunan atau pembukaan hutan rawa untuk dijadikan budidaya tambak. Pada kegiatan
sosial, khususnya di kecamatan Menggala, sebahagian lahan perkebunan telah di ubah peruntukannya menjadi sarana-sarana pendidikan dan sarana-sarana
pemukiman lainnya.
I.3.5. Kondisi Kependudukan Kabupaten Tulang Bawang