status lingkungan hidup daerah provinsi lampung tahun 2007

(1)

LAPORAN

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2007

Diterbitkan : Desember 2007

Data : Oktober 2006-Oktober 2007


(2)

BADAN PENGENDALIAN DAM PAK LINGKUNGAN DAERAH

PROVINSI LAM PUNG

Alamat

: Jl. Basuki Rahmat No. 10

Bandar

Lampung

Telp :

(0721)

486761

Fax :

(0721)

486761-

486559

Email :

---


(3)

GUBERNUR LAMP UNG

SAMBUTAN GUBERNUR LAMPUNG

Dengan m em anjatkan puji syu kur ke hadhirat Tuhan Yang M aha E sa, sa ya menyambut dengan gembira buku Sta tu s Ling kungan Hidup Dae ra h (SLHD) Provin si Lam pu ng Tahun 20 07 yang merupa kan ha sil ke rja sam a Badan Pe nge ndalian Dam pa k Li ng kun g an (Bapedalda) Propin si Lampung dengan Kementerian Negara Ling kungan Hidup.

Publika si data dan inform asi yang terdapat dalam buku Status Ling kungan Hidup Dae rah (SL HD) Provinsi Lam pung Tahun 2007 ini menjadi sangat penting a rtinya, kare na merupakan saran a untu k m eng komunika si kan inform asi m engenai status lingkungan hidup di Pro vin si Lampung se rta upa ya -upaya yang telah dilaku kan. Informa si yang tertuang di dalam nya dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkat kan ke sadara n dan pem ahaman m asyara kat terhadap lingkungan dan membantu pengambil keputusan menentukan tinda kan yang diperlu kan untuk memperbai ki pengelolaan lingkungan.

Dihara p kan kepada sem ua inst ansi pemerintah, BUM N m aupun swa sta di Propin si Lam pung untu k dapat bekerja sam a dan m em bantu B a p e d a l d a Propin si Lam pung dalam upaya mengumpulkan dan m enyajikan data li n gku ng a n yang faktual dan aku rat. Dengan info rmasi sem acam itu perencanaan pembangunan l i ngku ng an di Propin si Lam pung menjadi lebih terarah dan tepat sasaran.

Semoga Tuhan Yang M aha E sa selalu mem berikan petunjuk-Nya kepada kita se kalian untu k m ela ksana kan pem bangunan di Propin si yang kita cintai ini dengan seb ai k-bai kn ya. Terim a kasih.

Bandar Lam pung, De sem ber 20 07 GUBERNUR L AM PUNG


(4)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup dan mewujudkan a kuntabilitas publik pemerintah Provinsi Lampung berkewajiban menyedia kan info rmasi ling kungan hidup dan m enyebarlua skann ya kepada m asyara kat. Untu k itu pelaporan lingkungan menjadi sangat p enting sebagai sa rana untu k m emantau kualitas dan alat untuk menjamin perlindungannya bagi gene rasi se karang d an mendatang. Bu ku Statu s Ling kungan Hidup Dae rah (S LHD) P rovin si Lam pung Tahun 2007 ini merupa kan salah satu pelaporan lingkungan yang memuat data dan inform asi tentang lingkungan hidup di Provin si Lam pung yang m enggambarkan keadaan lingkungan hidup secara t ransp aran, penyebab dan dampa k permasalahann ya, serta respon pemerintah dan ma syara kat dalam menanggulangi m asalah lingkungan hidup.

Penyu sunan Statu s Ling kungan Hidup Dae rah Provin si Lam pung Tahun 2007 ini merupa kan ha sil kerjasama antara Bap edalda Pro vin si Lam pung dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Dalam pela ksanaannya, kete rlibatan berbagai in stansi pem erintah, pe rguruan tinggi, pihak swa sta, maupun m asyara kat dalam penyediaan data-d ata dan inform asi lainnya sanga t menunjang tersele sai kannya buku ini. Untu k itu kami sam paikan ucapan terima ka sih kepada sem ua pihak yang telah membantu penyu sunan buku SL HD ini. Semoga buku ini dapat berm anfaat bagi pembangunan lingkungan di Provin si Lampung.

Bandar Lampung, De sember 2007

Kepala Bapedalda Pro vin si Lampung


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………. ii

DAFTAR TABEL ………. iv

DAFTAR GAMBAR ……… vi

ABSTRAK ………..

viii

BAB I.

PENDAHULUAN ………. I - 1

1.1 LATAR BELAKANG ………. I - 1

1.2 TUJUAN PENULISAN LAPORAN ………. I - 2

1.3 VISI DAN MISI PROVINSI LAMPUNG ………. I - 2

1.3.1 Visi ……….. I - 2

1.3.2 Misi ………..

I - 3

1.3.3 Nilai ……….

I - 5

1.4 GAMBARAN UMUM ………..

I - 7

1.4.1 Kondisi Geografis ………... I - 7

1.4.2 Topografi ………. I - 9

1.4.3 Geologi ……… I - 11

1.4.4 Klimatologi ………. I - 13

1.4.5 Kependudukan ……….

I - 14

1.4.6 Kesehatan Masyarakat ………. I - 15

1.4.7 Kemiskinan dan Masalah Sosial ………. I - 21

1.4.8 Kebijakan Tata Ruang ………. I - 33

1.4.9 Kebijakan Pendanaan Lingkungan………. I - 41

BAB II

ISU LINGKUNGAN HIDUP UTAMA ………. II - 1

2.1 KERUSAKAN WILAYAH PESISIR PANTAI TIMUR LAMPUNG ……… II - 1

2.1.1 Gambaran Kerusakan ……… II - 1

2.1.2 Upaya Penanggulangan ……… II - 11

2.2 PENCEMARAN PERAIRAN DAN KERUSAKAN TERUMBU KARANG

DI WILAYAH PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG ……….. II - 17

2.2.1 Pencemaran Perairan ………..

II - 18

2.2.2 Perusakan Terumbu Karang ………..

II - 27

2.5.3 Upaya Penanggulangan ……….

II - 30

2.3 GELOMBANG PASANG LAUT……….II - 31

2.3.1 Fenomena Gelombang Pasang ………. II - 31

2.3.2 Dampak Kerusakan ………..

II - 32


(6)

2.4 WABAH FLU BURUNG (

AVIAN INFLUENZA

) ……….. II - 37

2.4.1 Virus Flu Burung ………..

II - 37

2.4.2 Penyebaran AI di Lampung ……….. II - 39

2.4.3 Upaya Penanggulangan ……… II - 42

BAB III

SUMBERDAYA AIR ………..

III - 1

3.1 POTENSI AIR ……….

III - 1

3.1.1 Sungai ………..

III - 2

3.1.2 Rawa-Rawa ……….

III - 6

3.2 KUALITAS AIR ………..

III - 8

BAB IV UDARA ………

IV - 1

4.1 KUALITAS UDARA ………...

IV - 1

4.2 UPAYA PENGENDALIAN ………

IV - 2

BAB V

HUTAN DAN LAHAN KRITIS………..

V - 1

5.1 LUAS HUTAN ………

V - 1

5.2 KERUSAKAN HUTAN ……….

V - 4

5.3 LAHAN KRITIS ……….

V - 6

5.4 PEMBANGUNAN KEHUTANAN ………

V - 8

BAB VI KEANEKARAGAMAN HAYATI ……….

VI - 1

6.1 GAMBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI ……….

VI - 1

6.1.1 Fauna ………

VI - 1

6.1.2 Flora ……….

VI - 2

6.2 ANCAMAN ……….

VI - 2

6.3 UPAYA PENANGGULANGAN ………..

VI - 6

BAB VII PESISIR DAN LAUT ……… VII - 1

7.1 HABITAT UTAMA ………. VII - 1

7.2 PEMANFAATAN DAN ANCAMAN ……… VII - 2

7.2.1 Pemanfaatan ………... VII - 2

7.2.2 Ancaman ……….. VII - 3

BAB VIII AGENDA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ………... VIII - 1

8.1 KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ……….. VIII - 1

8.2 ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM SATUAN KERJA BAPEDALDA

PROVINSI LAMPUNG ……….. VIII - 4

8.3 PERATURAN HUKUM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN HIDUP ………. VIII - 7

8.4 TINDAK LANJUT RESPON DAN RENCANA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP……….. VIII - 8

8.4.1 Tindak Lanjut Respon yang Telah Dilakukan ………... VIII - 8

8.4.2 Rencana Kerja ……….. VIII - 9


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1.1. Angka Harapan Hidup menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung

Tahun 2005 ... I- 16 1.2 Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan 2002-2005 I- 17 1.3 Banyaknya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan menurut Jenisnya

di Provinsi Lampung Tahun 2002-2005... I- 17 1.4 Persentase Kelahiran Bayi menurut Penolong Persalinan di Provinsi

Lampung Tahun 2003-2005 ... I- 18 1.5 Persentase Persalinan menurut Penolong Persalinan dan Daerah

Tempat Tinggal di Propinsi Lampung Tahun 2005 ... I- 18 1.6 Persentase Bayi 0-6 Bulan yang Menerima ASI Eksklusif di Provinsi

Lampung Tahun 2005 ... I- 19 1.7 Banyaknya Penderita Baru Rawat Jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit

menurut Jenis Penyakit di Propinsi Lampung Tahun 2005 ... I- 20 1.8 Jumlah Rumah Tangga Penerima BLT menurut Klasifikasi Miskin

Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2006... I- 23 1.9 Prediksi Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di

Provinsi Lampung Tahun 2006 ... I- 24 1.10 Persentase Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Lampung Tahun 2006... I- 24 1.11 Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Provinsi Lampung

Tahun 2005 ... I- 29 1.12 Struktur Pusat Pelayanan ... I- 37 1.13 Alokasi Dana Urusan Wajib Lingkungan Hidup Bapedalda Provinsi

Lampung Tahun 2007 ... I- 41 1.14 Perolehan dan Usulan Dana DAK Bidang Lingkungan Hidup Menurut

Kabupaten/ Kota dan Provinsi Lampung 2006-2008 ... I- 42 2.1 Parameter Kualitas Air pada Beberapa Sungai di Wilayah Pesisir

Kota Bandar Lampung Tahun 2007 ... II- 20 2.2 Kualitas Air Laut di Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung Tahun 2007.. II- 24 2.3 Kualitas Air Sumur di Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung Tahun 2007 II- 26 2.4 Rekapitulasi Kematian Unggas Akibat Penyakit Avian Influenza Selama

Tahun 2007 ... II- 41 2.5 Daftar Kecamatan yang Terjangkit Penyakit Flu Burung Menurut


(8)

2.6 Distribusi Vaksin di Provinsi Lampung Hingga Juli 2007 ... II- 44 3.1 Jumlah Curah Hujan di Provinsi Lampung Tahun 2001-2005 ... III- 1 3.2 Potensi Sumberdaya Air Permukaan di Provinsi Lampung... III- 4 3.3 Luas Daerah Tangkapan dan Debit Air Beberapa Sungai Utama

di Provinsi Lampung... III- 4 3.4 Kualitas Air Way Tulang Bawang Tahun 2006-2007... III-12 3.5 Kualitas Air Way Seputih Tahun 2006-2007 ... III-14 3.6 Kualitas Air Way Pengubuan Tahun 2006-2007 ... III-15 3.7 Kualitas Air Way Terusan Tahun 2006-2007 ... III-16 3.8 Kualitas Air Way Sekampung Tahun 2006-2007 ... III-18 3.9 Kualitas Air Way Pegadungan Tahun 2006-2007 ... III-22 3.10 Jenis Kasus dan Upaya Penyelesaian Pencemaran Perairan Thn 2007 . III-24 4.1 Kandungan NO2 dan SO2 di Kota Bandar Lampung 2005-2006... IV- 2 5.1 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya di Provinsi Lampung 2001-2005 V- 1 5.2 Luas Kawasan Menurut Fungsinya di Provinsi Lampung tahun 2005 ... V- 3 5.3 Kawasan Konservasi yang Ditunjuk s.d Tahun 2005 ... V- 3 5.4 Perkembangan Kerusakan Kawasan Hutan Menurut Fungsi Hutan

di Provinsi Lampung s.d Tahun 2005 ... V- 5 5.5 Kerusakan kawasan Hutan Menurut Fungsi Hutan per Kabupaten/

Unit Kerja di Provinsi Lampung s.d tahun 2005 ... V- 5 5.6 Luas Lahan Kritis di Provinsi Lampung Tahun 2005... V- 6 5.7 Luas Kawasan Hutan/Lahan yang Perlu Direhabilitasi Menurut DAS

Tahun 2005 ... V- 7 6.1 Jumlah Satwa yang Dilindungi Undang-Undang Menurut Unit Kerja 2005 VI- 2 6.2 Jenis-Jenis Fauna/Satwa Liar yang Dilindungi UU Dalam Kawasan

Hutan di Provinsi Lampung ... VI- 3 6.3 Beberapa Contoh Flora di Kawasan Hutan di Provinsi Lampung ... VI- 4 6.4 Kualitas Air Way Sekampung Tahun 2006-2007 ... III-18 6.5 Kualitas Air Way Pegadungan Tahun 2006-2007 ... III-22


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1.1. Peta Administrasi Provinsi Lampung... I - 7 1.2 Pemukiman Kumuh di Sekitar Pesisir Kota Bandar Lampung ... I- 27 2.1 Foto Satelit Areal Pertambakan PT DCD dan PT CPB ... II- 3 2.2 Foto Satelit Kerusakan Pesisir di Kabupaten Lampung Timur... II- 5 2.3 Foto Satelit Kerusakan Pesisir di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan... II- 6 2.4 Kondisi Mangrove di Areal Pertambakan di Kuala Sekampung... II- 7 2.5 Foto Satelit Kerusakan Pesisir Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan II- 8 2.6 Pembangunan Dermaga dan Kondisi Mangrove di Desa Sumur

Lampung Selatan ... II- 9 2.7 Foto Satelit Kerusakan Pesisir di Kecamatan Bakauheni, Lampung

Selatan ... II-10 2.8

Penyadaran Masyarakat akan Pentingnya Peranan Mangrove Melalui

Penyuluhan dan Demonstrasi Pond Tambak Wanamina... II-12 2.9 Penanaman Mangrove di Desa Pematang Pasir ... II-13 2.10 Program Konservasi Mangrove (MCP) PT CPB Tahun 2006 ... II-15 2.11 Sungai-Sungai di Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung ... II-19 2.12 Pencemaran Sampah di Pantai Bandar Lampung ... II-23 2.13 Aktivitas Pengambilan Karang untuk Bahan Reklamasi ... II-28 2.14 Hamparan Karang Mati dan Aktivitas Karang Hidup yang Mulai Tumbuh

di Sekitarnya... II-29 2.15

SDN 2 Waymuli yang Rusak Parah Diterjang Gelombang Pasang... II-34 2.16 Ciri-Ciri Unggas yang Terjangkit Virus Flu Burung (AI) ... II-38 2.17 Depopulasi Unggas yang Positif AI di Desa Kurungannyawa

Lampung Selatan ... II-45 2.18 Bentuk-Bentuk Publikasi Berupa Leaflet dan Poster Tentang Flu Burung

dalam Rangka Public Awareness ... II-47 2.19 Kampanye Waspada Flu Burung dalam Bentuk Billboard di Jalan T. Umar

Kota Bandar Lampung ... II-47 3.1 DAS Way Sekampung di Kecamatan Jabung... III- 5 3.2 Waduk Batutegi yang Digunakan sebagai PLTA ... III- 6 3.3 Rawa Bakung pada Saat Kemarau ... III- 7 5.1 Sebaran Hutan di Provinsi Lampung... V- 2


(10)

6.1 Sebagian Satwa Liar yang Digagalkan Diselundupkan... VI- 5 7.1 Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Teluk Lampung ... VII- 3 7.2 Habitat Mangrove di Pantai Puri Gading, Bandar Lampung ... VII- 6 7.3 Tempat Wisata di Pesisir Kota Bandar Lampung yang Dibangun di Atas

Lahan Reklamasi Menggunakan Karang ... VII- 9 7.4 Lokasi Usulan DPLBM di Pulau Legundi Tahun 2005 ... VII-12


(11)

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007

ABSTRAK

Provinsi Lampung memiliki luas lahan daratan sekitar 35.288,35 km2 dengan kondisi

topografi yang beragam. Provinsi ini memiliki w ilayah perairan seluas 16.623,3 km2

dengan panjang garis pantai 1.105 km (termasuk pulau-pulau kecilnya). Secara administratif Provinsi Lampung terdiri dari 10 kabupaten/kota, yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, Tulang Baw ang, Way Kanan, Tanggamus, Bandar Lampung, dan Metro.

Selain memiliki sejumlah besar potensi sumberdaya alam yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Provinsi Lampung juga menghadapi beragam per masalahan lingkungan. Pada tahun 2007 ini setidaknya terdapat berbagai isu lingkungan, seperti: kerusakan w ilayah pesisir pantai timur Lampung, pencemaran perairan dan kerusakan terumbu karang di pesisir Kota Bandar Lampung, gelombang pasang laut, serta w abah flu burung.

Isu mengenai kerusakan w ilayah pesisir pantai timur Lampung pada dasarnya telah lama menjadi persoalan lingkungan di Provinsi Lampung sejak budidaya udang berkembang pesat di w ilayah tersebut. Penyebab utamanya adalah semakin banyaknya areal mangrove di w ilayah pesisir yang dikonversi menjadi tambak-tambak udang yang tidak ramah lingkungan, sehingga menjadikan kaw asan tersebut rentan terhadap bencana alam yang sew aktu-w aktu dapat terjadi di w ilayah pesisir. Per masalahan yang saat ini dihadapi oleh masyarakat pesisir adalah mundurnya garis pantai akibat abrasi karena tidak adanya mangrove yang berfungsi sebagai green belt, menurunnya produksi per ikanan karena hilangnya fungsi ekologis mangrove, serta merebaknya penyakit udang dan pencemaran bahan organik yang tinggi di perairan sekitarnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, LSM, pihak sw asta, dan masyarakat, namun hingga kini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

Pencemaran perairan dan kerusakan terumbu karang di pesisir Kota Bandar Lampung merupakan persoalan tersendiri yang dihadapi pemerintah Kota Bandar Lampung yang saat ini tengah menata w ilayah pesisirnya. Pencemaran perairan banyak disebabkan oleh sampah rumah tangga dan limbah industri yang banyak terdapat di sepanjang aliran sungai-sungai tersebut, sehingga menjadi kaw asan laut turut tercemar. Hal ini diperparah lagi dengan banyaknya rumah w arga yang dibangun di atas per mukaan laut


(12)

STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAE RAH PROVINSI LAMP UNG 2007

dengan sistem tancap yang minim sanitasi, sehingga limbah rumah tangga yang berasal dari pemukiman tersebut seluruhnya dibuang ke laut.

Kerusakan terumbu karang di w ilayah pesisir Kota Bandar Lampung erat kaitannya dengan terbatasnya lahan dan rendahnya daya beli masyarakat untuk membeli bahan-bahan bangunan, sehingga reklamasi menjadi pilihan untuk lahan pemukiman dan terumbu karang menjadi bahan bangunan yang relatif murah. Tidak hanya w arga masyarakat miskin yang menjadi penyebab kerusakan terumbu karang di w ilayah pesisir Kota Bandar Lampung, tetapi pengusaha besar pun melakukannya. Sebagian besar lahan reklamasi yang dilakukan oleh pengusaha juga menggunakan terumbu karang sebagai bahan timbunan.

Fenomena gelombang pasang yang ter jadi di w ilayah pesisir Lampung telah menimbulkan kerugian harta benda di berbagai tempat. Fenomena alam ini menjadi salah satu bagian dari potensi bencana di w ilayah pesisir yang perlu dimasukkan ke dalam perencanaan dalam mitigasi bencana.

Wabah flu burung telah merebak di Provinsi Lampung sejak tahun 2003. Dalam SLHD 2005 dan SLHD 2006 w abah flu burung sudah menjadi isu utama, dan di tahun 2007 dengan merebaknya kembali penyakit flu burung di berbagai w ilayah di Provinsi Lampung telah menjadikannya isu utama dalam penyusunan SLHD 2007. Tingkat penularan virus AI ini ke manusia yang dapat menyebabkan kematian merupakan alasan utama penetapan w abah flu burung menjadi isu utama.

Selain isu lingkungan hidup tersebut, SLHD 2007 ini juga memuat tentang kondisi sumberdaya air, udara, hutan dan lahan kr itis, keanekaragaman hayati, serta pesisir dan laut di Provinsi Lampung. Pada bab tersebut dijelaskan tentang kondisi, penyebab, dampak, dan respon per masalahan pada masing- masing sumberdaya. Selanjutnya dijelaskan juga tentang agenda pengelolaan lingkungan hidup yang memuat tentang kebijakan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Lampung serta tindak lanjut dan respon yang sudah dilaksanakan maupun yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2008.


(13)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BEL AKANG

Konferensi PBB ten tang Lingkunga n dan Pembangunan (The United Nations Conference and Development- UNCE D) di Rio de Janeiro tahu n 1992 telah menghasil kan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang dituang kan ke dalam Agenda 2 1. Dalam Agenda 21 Bab 40 di sebut kan pe rlunya Pemerintah, bai k Dae rah m aupun Na sion al, untu k mengum pulkan dan mem anfaat kan dat a dan informasi m ultise ktoral pada pro ses pengambilan keputu san untuk melaksana kan pem bangunan berkelanjutan, sehingga informa si bagi pengam bil keputu san merupa kan isu lintas sektor yang utama. Hal tersebut menuntut ketersediaan data, kea kuratan analisi s, se rta pen yajian informasi lingkungan hidup ya ng informatif. Sejalan dengan Pa sal 10 hu ruf h, Undang-Undang 23 ta hun1997 tentang Pengelolaan Ling kungan Hidup yang m ewajibkan pemerintah, bai k na sio nal maupun daerah, untu k menyedia kan inform asi lingkungan hidup dan menyebarluaskannya kepada m asyara kat. Selain itu, Undang-Un dang 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah m elimpahkan kewenangan pe ngelolaan lingkungan hidup kepada Pemerintah Daerah (provin si/ kabupaten/ kota ). Dengan meningkatnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan tata pem erintahan yang bai k (good environ mental governan ce) diharap kan a kan sem akin m eningkatka n kepe dulian ke pada pele sta rian lingkungan hidup.

Sebagai tinda k lanjut dari kesepakatan nega ra-nega ra Asia Pa sifi k dan amanat undang-undang te rsebut, sejak tahun 2002 pada ting kat na sional telah diterbitkan laporan Statu s Ling kung an Hidup Da era h (SL HD) dengan mengacu kepada Pedom an Umum Penyu suna n Lapo ran SL HD yang dikeluarkan KNLH. Lapo ran SLHD Pro vin si merupakan dokumen yang menggam barkan statu s dan kecend erun gan lingkungan (kom ponen biofisi ka, e kon om i, sosial dan dem ografi) dalam suatu wilayah pro vin si (lintas kabu paten/ kota). Dalam melaku kan analisi snya, pemerintah p ro vinsi pe rlu mengangkat isu linta s kabupate n/kota dan atau m enggunakan i su prioritas yang perlu ditangani seg era yang te rjadi di salah satu ka bupaten/kota.


(14)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 2

1.2 T UJUAN PENULISAN LAPORAN

Penulisan Lapo ran St atu s Lingkungan Hidup Daerah P rovin si Lam pung ini bertujuan untu k:

1) Menyediakan data, informasi, dan do kumenta si untu k m ening katkan kualitas pengam bilan keputusan pada semua ting kat dengan m emperhatika n a spe k da ya du kung dan daya tam pung lingkunga n hidup Provin si Lampung.

2) Meningkat kan mutu informa si tentang ling kungan hidup sebagai bagian dari sistem pelaporan publi k se rta sebagai bentu k da ri a kuntabilitas publik.

3) Menyediakan sum ber inform asi utama bagi Re ncana Pembangunan Tahu nan Dae rah (Repeta da), P rog ram Pem bangunan Daerah (P ropeda), dan kepentingan pena nam an modal (inve stor).

4) Menyediakan info rm asi lingku ngan hidup sebagai saran a publik untuk melaku kan pe nga wa san dan penilaian pelaksanaan Tata Praja Ling kun gan (Good Environ mental Governance) di P rovin si Lam pung; serta sebag ai landa san publik un tuk berperan dalam m enentu kan kebija kan pem bangunan berkelanjutan bersam a-sama dengan lembaga e kse kutif, legi slatif, dan yudikatif.

1.3 VISI DAN M ISI PROV INSI LAMPUNG

1.3.1 Visi

Visi Provin si Lam pung yang tert uang dalam Peraturan Dae rah Pro vinsi Lampung No.3 tahun 2004 te ntang Ren cana St ratejik (Re nst ra) P ro vinsi Lampung tahun 2004-2009 adalah seb agai berikut:

Te rwujudn ya masya rakat Lampung yang bert aqwa, sejahte ra, aman, harmonis dan d emokratis, sert a menjadi provinsi unggulan dan berdayasaing di Indonesia.

Visi tersebut m erupa kan sem angat untu k mengangkat P rovin si Lam pung m enjadi provinsi yang unggul dan berdayasaing dalam ko nstelasi regional Sumatera maupun dalam skala na sional. Keunggulan ini akan dijadikan referensi dalam menilai keberha silan pem bangunan provinsi dengan kondi si kehidupan masya rakatnya yang sejahte ra, be rtakwa, dem okrati s, am an dan damai, terbu ka, berdaya saing, be rka rakter, berpendidi kan dan diterapkannya penega kan hu kum yang berkeadilan serta p rin sip-p rin sip pem erintahan yang bai k (good go ve rnance) dalam tata kehidupan be rma sya ra kat, d unia usaha, dan pemerintahan. Vi si tersebut


(15)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 3 merupa kan upaya untu k m engge rakkan Lampung menjadi provinsi unggulan mengantarkan masya rakat Lam pung untu k siap bersaing dalam pa sar beb as, dengan tetap mempertahan kan jatidiri daerah dan bang sa yang be rkeadilan dan bertakwa. Melalui visi tersebut, wa wasan p eningkatan da ya saing dan keunggulan Pro vin si Lampung dan ke sejahte raan dan keta kwaan ma syara kat yang d em okrati s merupa kan u paya m enyeluruh (co mprehensif) yang didu kun g selu ruh bidang pem bangunan sehingga pada a khimya akan membawa perbai kan dalam sem ua aspek kehidupan m asyara kat dan daerah.

1.3.2 M isi

Untu k mewujudkan Vi si P rovin si Lam pung ma ka pe rlu diterjem ah kan dalam berbagai m isi. Setida knya te rdapat delapan m isi u ntu k m ewujud kan vi si t ersebut, yaitu:

Misi-1: M ewujudka n sumbe rdaya ma nusia ya ng berta qwa, seja htera, berk uali tas, berakhlaq mulia, profesional, unggul dan berdayasaing. Pela ksanaa n misi ini dilandasi oleh ke sad aran bah wa keberhasilan pem bangunan sangat ditentu ka n oleh ku alitas SDM dan orientasi pembangunan dengan paradigma pembangunan kualitas manu sia yan g sehat d an sejahtera se rta berpendidi kan dan berka ra kter. Misi ini ditujukan untu k m eningkatkan kualitas sum berdaya manusia m elalui peningkatan kualitas d an perlua san ca kupan pelayanan kesehatan, ke sejahte raan, pendidikan, pelatihan, penguasaan te knologi, dan pengembangan pendidikan dan latihan yang berkewiraswa staan . M elalui misi ini akan di sinerji kan sem ua potensi ya ng dimiliki oleh pemerintah dan m asyara kat melalui keterpadu an kebija kan dan pendekatan, program ke rja, dan alokasi anggaran.

Misi-2: M embangunan dan mengoptimalka n potensi pe rek onomia n daerah de nga n berbasis agribisnis dan ek onomi kerakyata n ya ng ta ngguh, unggul, dan berday asaing.

Misi ini ditujukan untu k m em bangun dan m engoptimalkan seluruh poten si e kon omi daerah dalarn rangka memberikan peluang yang seluas-Iua snya bagi m asyara kat untu k meningkat kan ke sejahteraan ekonomi. Melalui misi ini akan di sinergi kan sem ua potensi dan semua pela ku e konomi, dunia usaha , lem baga keuanga n, dan kelembagaan dalam rangka m em bangun ekonomi ke rakyatan yang m emiliki dayasaing. Poten si pert anian dan agribisni s a kan tetap menjadi priorita s dengan diduku ng pengem bangan se kt or indu stri dan ja sa. Kebija kan ekonomi dengan pende katan kem itraan yang sinerjik dan saling menguntungkan antara


(16)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 4 petani/masyara kat dan pengu saha juga aka n teru s di kembang kan untuk membangun pere konomian yang tangguh dan berda ya saing te rsebut.

Misi-3: M embangun dan me ni ngkatk an kuali tas i nfrastruk tur wil ayah yang mampu me ndukung secara optimal pembangunan dae ra h dan nasi onal serta bersai ng seca ra global.

Misi ini dimaksudkan untu k mening kat kan kualitas d an ca kupan pelayanan pra sarana dan sarana (inf rast ru cture) t ran spo rta si, peng airan, ene rgi list ri k, dan telekom uni kasi, serta membangun infra stru ktu r ba ru beke rja sam a dengan swa sta dan atau B UM N untu k m enghadapi era gobalisa si serta m embangun dayasaing dan keunggulan daerah sert a dalam rangka m eningkatkan efi sien si dan produktivita s daerah.

Misi-4: M ewujudka n tata kepemerintahan yang baik (good governa nce) dan menduk ung manta pny a rasa kesatuan dan persatuan di daerah dalam Ne gara Kesatua n Republik I ndonesia (NKRI ).

Misi ini dim aksud kan unt u k m encapai kondisi tata kepemerintahan yang bai k, yaitu tata kepem erintahan dila ksanaka n dengan t ran spa ran, didukung oleh aparatur dan tata pemerintahan yang a kunt abel, profe sional, efi sien dan efe ktif, dan berkeadilan. Denga n te rca painya hal ini, m aka a kan tercipta kondi si yang kondusif un tuk sem akin mem perkuat rasa persatuan dan ke satuan oleh seluruh elem en masya rakat daerah yang pada a khirnya a kan sem akin m em antapka n koh e sivitas dalam kera ng ka Ne gara Kesatuan Republi k Indone sia.

Misi-5: M engoptimalkan pe ngelol aan pote nsi s umberdaya alam dan lingkungan hi dup secara bijaksana y ang be rsinergi dengan kabupate n/k ota menuj u pembangunan yang berkelanj utan.

Misi ini ditujukan untuk mengoptim alkan pengelolaan sumberdaya alam (hutan, tanah, air, fauna dan flora) seca ra bijaksana sehingga semua a ktivitas pernbangunan tida k rne ru sa k lingkungan, yan g pada akhirnya a kan m enurun kan daya du kung Iing kung an untuk menopang hajat hidup seluruh m asyara kat dalam jangka panjang. Kebe rha silan pelaksanaan misi ini sangat t erga ntung dari komitm en politik (kebijakan) dan pe ran sert a m asyara kat. OI eh karen a itu, maka pendekatan yang dilakukan dim ulai dari m em bangun ke sadaran (public awarene ss); membangunan kom itmen, kebijakan dan pe ren canaan tat a rua ng, se rta keterpaduan p rog ram pele starian Iing ku ngan hidup.

Misi-6: M embangun demokra si, menci ptakan ke tenteraman da n ketertiban, serta me ndukung pene gakan supremasi hukum.


(17)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 5 Misi ini dimaksud kan untuk meningkat kan du kungan Pemerintah Provinsi dalam menciptakan ke am anan dan kete rtiban ma syara kat melalui penegakan hu kum yang dim otori oleh aparat penega k hukum yang be rsih dan adil se rta didu kung oleh seluruh ma syarakat. Kebe rha silan m isi ini a kan memberikan ra sa aman bagi sernua wa rga ma syara kat dan d unia usaha sehingga sem ua a ktivita s so sial, e konomi dan budaya dap at tum buh dan be rkem bang

Misi- 7: M engem ba ngk an buday a daerah dan masyaraka t yang berk arak ter positi f da n k ondusif ba gi pem bangunan.

Misi ini ditujukan untu k mem bangun budaya ma syara kat yang berkara kte r po sitif dan kondu sif te rhadap pembaharuan da n pem bangunan. A rti budaya di sini menca kup arti yang luas, yaitu m encakup pola berfi kir, pola be rsi kap, pola be rtindak dan pola berma syarakat. Melalui re kayasa budaya yan g diarah kan un tuk membangun kara kte r yang positif, ma ka diharap kan ma sya rakat Lam pung a kan Iebih m andiri dan siap menghadapi kete rbu kaan dan p ersaingan pada era global. Misi-8: Peningka ta n kesi nergia n dan keterpadua n serta keharmonisan

pembanguna n, pemerintaha n, da n pelay ana n kemasyara katan pemerintaha n provi nsi da n ka bupate n/k ota.

Misi ini m erupakan pela ksanaan tuga s Pem erintah Pu sat yang didelegasi kan kepada Pemerintah Provin si dan tuga s-tugas pro vin si yang m elekat untuk membangun ke sinerjian, ket erpa duan, keha rmonisan pem bangunan, pem erintahan, dan pelayanan kema syara katan pem erintahan Pro vin si dan Kabupaten/Kota. Un tuk membangun hal itu akan dilaku ka n se cara inten sif kesinerjian dan keterpaduan kegiatan pem bangunan dan pen yelengga raan pem erintahan serta pelayanan kem asyara kat an oleh Pernerintah Kabu paten/Kota dan P ro vinsi m ewujud kan provinsi yang unggul dan berdaya saing. Pada p ela ksanaannya dilaku kan ke rjasama kebijakan d an pelaksanaan pem bangunan, pem erintahan, da n kema sya rakatan yang harm onis antara pemerintah Pro vin si dan Kabu paten/Kot a, sehingga a kan sem akin cepat terwujudnya Pro vin si Lam pung yang be rkeunggulan dan berdaya saing.

1.3.3 Nilai

Dalam pelaksanaan m isi-misi terse but, yang m erupa kan pela ksanaan tuga s-tu gas pem erintahan, pembangunan dan pem binaan kemasya rakat an, m aka nilai-nilai yang dianut mengacu kepada nilai budaya ma syarakat Lam pung, yaitu “piil pe senggiri, bejulu k beade k, nemui nyimah, nengah nyappu r, da n sakai sembayan ”.


(18)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 6 Selain itu, semua gera k dan lang kah pela ksanaan tugas pemerintahan a kan dilakukan dengan nilai (value) sebagai beri kut:

Kea dila n dan kese taraa n. Pemerintah memberikan a kse s yang sama kepada m asyara kat untuk berp arti sipa si dalam pembangunan dan rnenikm ati hasil pembangunan yang setara dan adil se suai dengan poten si, kebutuhan dan po rsi m asing-ma sing.

Demokratis. Pem erintah memberi kesempatan kepada seluruh m asyara kat untu k menyam paikan penda pat dan piki ran demi memajukan P rovinsi Lam pung m enurut aturan yang berla ku.

Tra nspara n da n akunta bel. Pela ksanaan tuga s pemerintah ha ru s dilaku kan dengan t ran spara n dan a kuntabel untuk menuju terwujudnya tata kepemerintahan yang bai k (good governance) sehingga pada a khirnya dapat tercipta pemerintah yang am anah dan berwiba wa sehingga a kan mendapat sim pati dan du kung an da ri m asya ra kat.

Peran serta masyaraka t. De ngan berge se rn ya peran pemerintah dari pelaku utama pembangunan rne njadi Iebih berperan dalam m ediasi dan fasilitasi, m aka pe ran se rta ma sya ra kat dan dunia u saha a kan sema kin dibang kitkan untu k m engisi pembangunan dan terlibat dalam pelayanan publik.

Intensi f. Sem ua program dan kegiatan h aru s dilaku kan dengan inten sif, efe ktif dan efi sien dalam rang ka untu k m encapai keberhasilan pem bangunan dalam waktu ya ng cep at dan den gan menghem at sumberdaya.

Kemi traan. K eberha silan pem bangunan adalah tan ggung jawab sem ua elemen m asya ra kat; dan semua elemen m asyara kat tersebut m ernpun yai ha k untuk menikmati ha sil pembangunan. Oleh ka rena itu, ma ka p ola kem itraan akan teru s di kem bangkan dalam banyak dim ensi, antara lain antara pela ku ekonom i lemah dengan pelaku e konomi menengah dan kuat, antara pem erintah, m asyara kat, dan dunia usaha; se rta antara Pem erintah Pro vin si dengan Pemerintah Kabupaten /Kota.

Komunika tif. Sem ua kebijakan dan pela ksanaan program pem bangunan haru s dirum uskan melalui komunika si dialogis dengan ma sya rakat sehingga pro ses demokrati s yan g dilaku kan dapat m em buahkan kebijakan dan prog ram yang bet ul-betul menjadi kebutu han m a sya ra kat dan sesuai dengan potensi yang m ere ka miliki.


(19)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 7 Keseim ba ngan. Dalam rang ka menuju kehidupan yang ha rmonis, m a ka

sem ua kebija kan dan program pem bangunan haru s dilaku kan d engan p ola yang seimbang, yaitu keseim bangan antara kepentingan semua stakeholder; antara kepentingan e konomi, so sial, buda ya dan ling kungan hidup; anta ra kepentingan jang ka pende k, menengah dan jang ka panjang.

1.4 GAM BARAN UM UM 1.4.1 Kon disi Geograf is

Se car a Ge og r a fi s Pr o pi n si L amp un g ter le ta k p ad a ke du d u ka n ti mu r -b a r at ber a da an tara 1 03 ° 4 0' - 1 05 °5 0' Bu j ur Ti mu r ; p ad a ke d ud u ka n u tara -sel a tan be ra da an ta ra : 6°4 5 ' - 3°4 5' Li n tan g S ela ta n. Da e ra h P r op i n si L ampu n g me l i pu ti ar e al d atar an sel u as 35 .28 8 ,35 km2 te r ma su k p ul au - p ul au ya n g te rl e tak pa d a b agi a n seb e l ah pa li n g uj un g te n gg a ra pu l a u S uma te r a , d a n d i ba tasi ole h :

• Se b el a h Utar a : P r opi n si S umate r a S el a tan d an Be n gku l u • Se b el a h S e la ta n : S e la t Su n da

• Se b el a h Ti mu r : L a ut Jawa

• Se b el a h B a ra t : S a mu dr a Ind o ne sia


(20)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 8 Pr o pin si L a mp un g seb e l um ta ng g al 1 8 Ma r e t 1 96 4 mer u pa kan Ke r esi d en a n La mpu n g, ya n g be r d asa rka n Pe r a tur a n P emer i n tah No mo r 3 tah u n 1 9 64 , ya ng kemud i a n me n ja d i Un da n g- Und a ng No mor 1 4 tah u n 19 6 4 Ke r esi de n an La mpu n g d i tin g ka tkan me n ja di Pr o pi n si La mpu n g d e ng a n Ib uko ta Ta n j un g ka r an g - Tel ukb etu n g. S e la n j utn ya K ota ma d ya Ta n j un g ka r an g -Te l ukb etu n g ter seb u t b erd a sa r kan P era tu ra n Da er a h No mo r 2 4 ta h un 1 9 83 tel a h dig a nti na man ya me n j ad i K o tamad ya B an d ar L ampu n g te rhi tun g se j ak ta n gg a l 1 7 Ju ni 19 8 3. S e ca r a a dmi ni str ati f P r opi n si La mpu n g d i b agi d al a m 10 (se p ul u h) Ka b up a ten /Ko ta , yan g se l anj utn ya terd ir i d ar i b e ber ap a wi l a ya h K e ca mata n d e ng a n pe ri nci a n se ba g ai b er i kut :

1 . K a bu p ate n L a mp u ng Ba r at d en g an Ib u kota nya L i wa, l ua s wil aya hn ya 4 .95 0 ,40 km 2 terd ir i d ar i 1 4 ke ca mata n.

2. K a bu p ate n Tan g ga mus de n ga n Ib uko ta n ya Ko ta A gu n g, l ua s wi la ya hn ya 3 .3 56 ,61 km2 ter d iri d ar i 24 keca ma tan .

3. K a bu p ate n L a mp un g S e la ta n den g an Ib u ko ta nya K a li a n da , l u as wi l a yah n ya 3 .1 80 ,78 km2 ter dir i dar i 2 0 ke camata n .

4. K a bu p ate n L amp un g Ti mu r d e ng a n Ibu kota n ya Su kad a na , l u a s wil a yah n ya 4 .3 37 ,89 km2 ter dir i dar i 2 4 ke ca mata n .

5. K a bu p ate n L amp un g Ten g ah d e ng a n Ibu kota n ya Gun u n g S ugi h , l ua s wi l aya hn ya 4 .78 9 ,82 km2 te rdi ri da ri 2 7 ke ca mata n .

6. K a bu p ate n L amp un g Utar a d e ng a n Ibu kota n ya K o tab u mi , l u a s wil a yah n ya 2 .7 25 ,63 km2 te r di ri da ri 1 6 ke ca mata n .

7. K a bu p ate n Wa y K an a n d en g an Ibu kota n ya Bl a mb a ng a n U mp u , l u as wi l a yah n ya 3 .9 21 ,63 km2 te r diri dar i 14 ke ca ma ta n .

8. K a bu p ate n Tul a n gb a wa n g de n ga n Ib uko tan ya Men g ga l a, l ua s wil aya hn ya 7 .7 70 ,84 km2 ter d iri d ari 2 4 keca ma tan .

9. K o ta Ba n da r L a mp u ng d e ng a n l ua s wi l aya h 1 92 ,96 km2 ter di ri d ar i 13 ke ca mata n .


(21)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 9

1. 4. 2 Topogr afi

Se car a top o gr a fi Dae r a h L amp un g d a p a t di b a gi d al a m 5 (li ma) u ni t top o gr a fi : - Da e ra h to p og r a fi s be r b uki t sa mp a i b er gu n un g

- Da e ra h to p og r a fi s be r o mb ak sam p ai b er g el o mb a ng - Da e ra h da tar a n a ll uvi al

- Da e ra h da tar a n r a wa p asa ng sur u t - Da e ra h Ri ver B a si n

a) Da er a h to p og r afi s be r bu ki t sa mp a i b e rg u nu n g :

L er en g -l e r en g ya n g cur a m a ta u ter j al de n ga n ke mir i n ga n b e rki sar 2 5 %, d a n ke ti ng gia n r a ta- r ata 30 0 m di a ta s pe r mu kaa n l a u t. Dae r ah i ni me li pu ti Bu kit B a risa n de n ga n p un ca k to nj ol a n-to nj ol a nn ya b er ad a p ad a Gu nu n g Ta ng g am u s, Gu n un g P a sa war a n, d an Gu nu n g Raj a ba sa . Gun u ng Ra j a ba sa b e rlo ka si di K ali a nd a d en g an ke ti ng g ia n kir a -ki r a 1 .50 0 m. P u nca k- p un ca k la i n nya a d al a h B uki t Pu g un g , B uki t P e sa g i , S e ki n ca u ya n g ter d a pa t d i b agi a n u ta ra . Da er a h te rse b ut umu mn ya di tu tup i o l e h veg e ta si h u ta n p ri me r a ta u se kun d er .

Kawa san bagian barat Propinsi Lam pung m erupakan dae rah pegunungan se bagai rang kaian dari Bu kit Barisan. Tercatat tiga buah gunung yang tingginya lebih dari 2000 m dari perm u kaan laut, yaitu Gunung Pe sagi di Kabupaten Lampung Barat dengan ketinggian 2.239 m , Gunung Tanggam us dengan tinggi 2.102 m terletak di Kabupaten Tanggamus dan Gunung Tang kit Tebak dengan tinggi 2.115 m terletak di Kabupaten Lampung Uta ra.

b ) Da er a h to po g r afi s be r omb a k sa mpa i ber ge l o mb an g :

Ci ri -ci ri kh usu s d a er a h i ni a d al a h te r da p atn ya b uki t-b u kit semp it, kemi ri n g an n ya a n tar a 8- 1 5 % da n ke tin g gi a n a n tar a 30 0-5 0 0 m dar i p er mu ka a n l a ut. Da e ra h i ni me mb a ta si d aer ah pe g un u ng a n de n ga n d a ta r an all u vi a l . V eg e ta si ya ng te r da p at d i d ae r a h i ni a da l ah ta n ama n- ta na man p e r ke b un a n sep e rti : ko pi , ce n gke h, l ad a d a n ta na ma n p er ta n i an p e l ad a ng a n se p er ti : pa di , j ag u ng , d a n sayu r -sa yur a n. Da e r ah te r se b ut me li pu ti da e ra h-d a er a h se pe r ti : K ed a ton di wi l a ya h K o ta B a nd a r L a mp un g , Ge d o ng Ta taa n di Ka bu p ate n L a mp u ng S e l ata n, Su koh a r jo da n P ula u P a ng g un g d i K ab u pa te n Ta n gg a mu s se rta K a lir ej o d a n B an g un r e jo di wi la yah K ab u pa ten L a mpu n g Te ng a h.


(22)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 10 c) Da er a h d a tar a n a ll uvi al :

Da er a h i n i sa ng a t l u as me l i pu ti L a mp u ng Te n ga h sa mp ai me n de kati pa n tai se b el a h ti mu r ya n g me r up a ka n b ag i a n hili r (d own str e a m) dar i su ng a i-su n ga i ya ng be sar sep er ti Wa y S eka mp u ng , Wa y Tul a n g B awa ng , da n Wa y Me su j i . K e ti n g gi a n di d a era h i n i be r ki sa r a nta r a 2 5 -7 5 m, d e ng a n kemi ri ng a n 0 - 3 %. P a da ba g ia n p a nta i se be l a h b ar a t d ata r an all u vi al me nye mp i t d a n me ma n ja n g men u ru t ar a h B u ki t B ari san .

d ) Da er a h d a ta r a n r a wa pa san g su r ut :

Di se p an j an g p a ntai ti mu r a d al a h mer u pa ka n da e ra h ra wa pa san g su ru t D e ng a n ke ti n g gi a n 0 ,5- 1 m, p en g en d ap a n a i r men u ru t na i knya pa san g a i r la u t. e ) Da e ra h Ri ver B asi n :

Da er a h L a mp u ng ter d ap a t 5 (l ima ) Ri ve r Ba si n yan g uta ma : - Ri ve r Ba si n Tul a n g B a wa ng

P ad a a r e al Ri ve r B asi n i n i ter da p at Su n ga i Tul an g B a wa n g d an an a k-a n k-ak su n gk-a i nyk-a me mb e ntu k p o lk-a k-alir k-a n sun g k-ai d en d ri ti c yk-a ng um u mn yk-a mer u p aka n cir i sun g ai - sun g ai di L amp un g . L ua s Ri ver Ba si n i ni a da l ah 1 0 .1 5 0 km2 , pa n ja n g se lu r u hn ya 7 53 ,5 k m d a n cab a ng - cab a ng su n ga i 9 b u ah , se hi n g ga d e nsi ty p o l a a l i r a n a d a l a h 0 , 0 7 d an fr e kue n si p o la ali r a n 0 ,00 0 9.

- Ri ve r Ba si n S ep u tih

L u as Ri ver B asi n i n i a d al a h 7 .5 50 km2 , p an j a ng sel u ru h nya 96 5 km d an ca ba n g- cab a ng su ng a i 1 4 b ua h, seh i ng g a de n sity p o l a a l i r a n a d a l a h 0,1 3 d a n fr eku en si p ola a li r a n 0 ,00 1 9.

- Ri ve r Ba si n S eka mp u ng

L u as Ri ver B asi n i n i a d al a h 5 .67 5 km2, p an j an g se l ur u h nya 6 2 3 km d a n ca ba n g- cab a ng su ng a i 1 2 b ua h, seh i ng g a de n sity p o l a a l i r a n a d a l a h 0 , 1 1 da n fr e kue n si p ol a alir an 0 ,0 0 21 .

- Ri ve r Ba si n S e man g ka

L u as Ri ver B asi n i ni a d al a h 1 .52 5 km2, p an j a ng se l uru h nya 1 8 9 km d an ca ba n g- cab a ng sun g ai 8 b u ah , se hi n g ga de n si ty p o l a a l i r a n a d a l a h 0 , 1 2 d a n fr eku e nsi p ol a a li ra n 0,0 05 2 .


(23)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 11 - Ri ve r Ba si n Way Je p ar a

L u as Ri ver B asi n i ni a d al a h 8 00 km2, p a nj a n g sel u r uh n ya 1 08 ,5 km d an ca ba n g- cab a ng sun g ai 3 b u ah , se hi n g ga de n si ty p o l a a l i r a n a d a l a h 0 , 1 4 d a n fr eku e nsi p ol a a li ra n 0,0 03 8 .

1.4.3 Geo log i

Pu n gg u ng se b el a h b ar a t L a mp un g a da l a h ba gia n d ari B u ki t Bar i sa n ya n g me r up a kan an ti kli n al d en g an sin klin a l ya ng ter d a pa t di seb el ah ti mur n ya. P un g gu n g pe g un u ng a n d a ri zama n kap u r ( cre ta ce u s) i ni me n ga l a mi de for ma si pa d a zama n ter ti er ter j a di n ya g ej a l a- g e jal a p a tah a n ( pa ta ha n n ai k) se h i ng g a terj a di fen o me n a ge ol og i se pe r ti p ata h an S e ma n g ka ya ng p a nj a n g men yu su ri Wa y S ema ng ka da n Te lu k S e ma n g ka , gu n un g - gu n un g a pi yan g b er b e ntu k o va l ( Ta n gg a mu s, Ri n d in g an , Reb a ng d a n l ai n- lai n d i se ki tarn ya ). De pr e si tekto ni k sep e rti lemb ah - le mba h S u oh , Ge do n g S uri a n d an Wa y Li ma yan g d i tutu pi ol eh se di me n-sed i me n vulka ni s da r i ce la h fi su ve s e rru p tio n. P a da b ag i a n uta r a l a pi sa n sed i me n i n i men g al a mi pe li p ata n d i zama n P ei stosi n Tua ya n g me n gh a si l ka n lap i san /me mb a wa mi n ya k bu mi d i da l a m e mp at ser i La p isa n P a le mba n g.

La pi sa n se di men di seb e l ah timu r i ni u mu mny a ter tu tu p p ul a ol e h e nd a pa n tu ffa ma sa m se b ag i an ha sil d a ri d eb u g u nu n g a pi d i B u ki t Ba ri sa n ( Za ma n P lei stosi n) yan g me mb en tu k d atar an pe n epl a in di b a gi a n Ti mu r L a mp u ng . La p isa n P a le mba n g yan g te r da p at di d ae r a h L amp u n g a d al a h di Men g ga l a , K ota b u mi d a n S uka da n a yan g d ita n dai d e ng a n si n g ka p an e n da p an tu ffa ma sa m. La p isa n P a le mba n g ad a l ah pe n ga n tar d ari en d ap a n mi nya k b u mi .

Ba sal t Su kad a na ya n g me r u pa kan "P l ate a u" di ir i ngi de n ga n i n tru si d asi t ya n g terj a di pa d a zama n Ho l osi n . Si ng kap a n "Pl a tea u " i ni tid a k mer a ta, se b ag i an ditu tup i ol e h e nd a pa n a ll u vi a l se pe r ti p a si r vu l kan i s, yan g be r asal d a ri d eb u -d e bu gu n un g be rap i . Da ta ten ta ng en d ap a n mi ne r al di d a er a h L amp un g b el u m b an yak dite mu kan se hi n g ga p o ten si dar i e n da p an b a ha n ta mb an g i ni ti d ak/be l u m ba n ya k di ke ta h ui .

Da r i li te ra tu r d a n P eta Ge o lo g i Da er a h L amp un g d a pa t dii n ven tar i sir a d an ya b ah a n-ba h an tamb an g ( e n da p an mi n er al ) di a nta r an ya:

- Mi n ya k B u mi :

Mi n yak b u mi ya n g ter d ap a t d al a m l ap i san P a l emba n g- b e d be r a ku mu l a si seb a ga i l a nj u tan da ri e n da p an mi nya k b umi di d a er a h P a le mba n g, ya kni


(24)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 12 seb e lu m ti mu r l a ut Pr o pi n si L amp u n g , Me suj i , Me ng g al a , K ota b umi d a n Su kad a na . Su d ah pe r na h dil a ku kan pe n yel i dika n ol eh Pe r tami na n amun b el u m jel a s p o te n si d an sumbe r - su mbe r nya . K e mun g kin a n j u g a ter da p at di d aer a h lep a s p an ta i ti mur La mpu n g.

- U r a n i u m :

En d ap a n Ura n i um ke mu n g ki na n di j ump ai ter u tam a d i d a la m mas sa b atu a n Gr a ni t yan g ter si n gka p b e sa r se kali di B uki t A r ah a n seb al ah Ba r at Daya Wa y Se man g ka , Ge do n g Su ri an , Bu kit Se moa n g d an B u ki t Le ma ta ng di ti mur Te l u kb e tu n g j u ga Pu l au Ta b ua n . P en g ama ta n - pe n ga ma ta n da n pe n ye li di ka n po te nsi Ur an i u m se d an g di l aku ka n ol eh Di r e kto r at Ge ol o g i B an d un g d a n Ba d an Ten a ga Ato m ( BA TA N) Ja kar ta .

- Bat u b ar a M u d a ( B ro wn Co al) :

En d ap a n B atu b ar a mu da ter d ap a t d i la p i sa n se di me n da n fo r ma si e nd e si f tua , ya kni d ib a gia n hu l u Way Tu l a ng Ba wan g ( W ay P ed a da )

- Min eral B e si :

En d ap a n B esi b e ra kumu l asi p a da mi n er a l-mi ne r a l yan g men g an d un g b e si terj a di seb a gai aki ba t pr o ses hi d r ote r ma l p a da ba gi an kota k d ari pa d a pl ate a u ba sal t Su kad a na d i d e ka t S u ka d an a se be l a h Ti mur da n d e kat La b uh a n Ma r i ng g ai .

- Em a s d an Pe r ak :

En d ap a n e ma s d an pe r a k ter d a pa t p a da si n g ka p an ma ssa g r a ni t di seb e l ah ba r a td a ya Wa y S ema ng ka, di h ul u Wa y Ril au da n Pe me r i ha n ya n g men g al ir ke pa n tai b ar a t ( S amu dr a In d on e sia ) .

- M a r m e r :

Ba tu p u al a m a ta u Ma r me r ter d a pa t d i hu l u Wa y Ril a u di se be l ah bar a t Way Se man g ka , B u ki t Ar a ha n da n Wa y P er i h an .

- Su m b er P a n a s B u mi :

Su mbe r p an a s b umi mer u pa kan a kti vi ta s vu l kan i sme ya ng mu n cu l ke pe r mu ka an bu mi d an dise r ta i air pa n as yan g men g an d un g ga s b eler a ng ( H2S) da n C O2. Su mb e r p an a s b u m i i n i te rd a pa t di Nata r , Way Ng a ri p , di de kat Ko ta A g un g d a n Way Mu l i ( K ali a nd a ) te mp e ra tu rn ya b e rki sar an ta ra 40- 50 °C. Ba h ka n di L emba h Su oh d a n Wa y M u l i ( K a li a nd a ) men cap a i 9 5 °C.


(25)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 13 Pa n as bu mi ter d a pa t di L e mb a h Su o h su d ah di seli d i ki ol e h Di r e kto r at Ge o l ogi d e ng a n kon su lta n d ari New Ze al a n d. P o te nsi su mb e r p a na s b u mi i ni cuku p b es a r d a n me mp un yai h ar a pa n u n tuk d iu sah a ka n .

Potensi panas bumi yang terdapat di Kecamatan Suoh, Lam pung Barat, dan Gunung Rajabasa , Kalianda, Lampung Selatan mulai dikembang kan 2008 mendatang. Saat ini, Pem prov Lam pung sedang m enunggu peraturan pem erintah (PP) tentang wilayah kerja pengusahaan (WKP) panas bumi tersebut. Di S uoh terdapat dua p otensi pan as bum i, ya kni di Gunung Se kincau dengan sumberda ya hipote sis 100 m egawatt (m w) dan ca dangan te rduga sebanyak 130 mw. Di Bumi Hantatai dengan sum berdaya hipotesi s sebe sar 163 m w dan cada ngan terduga 300 m w. Sementara di Gunu ng Rajaba sa, sum berdaya hipotesi s dan cadangan te rduga han ya mencapai 40 m w. Pengembangan poten si panas bumi ini sebagai langkah lanjut dari yang dikembang kan oleh PT Pertam ina di Waypana s, Ulubelu, dan Wono sobo, Tanggamus dengan sumber daya 33 0 mw. Saat ini, WKP yang telah dikembang kan Pertam ina baru di Waypana s. Pengem bangan ke depan akan dilakukan seca ra bertahap 110 m w a kan dilaku kan pada tahun 2008 dan 2012. Selanjutnya 55 m w pada tahun 2016. Saat ini Lam pung m asih m emiliki 13 loka si pana s bum i yang tersebar di tiga kabupaten, antara lain di Lam pung Uta ra, Lam bar, dan L am sel. Total pana s bumi di tiga kabupaten itu sebanyak 2.982 m w dengan tem peratu r pe rmukaan 37 -110 de rajat celciu s.

1.4.4 Klimatologi Ar u s A n g i n

Wi l a ya h Pr ovi n si La mpu n g terl e ta k d i b a wa h ka tu l i sti wa 5 o Lin ta ng S e l ata n, seh i ng g a me r up a ka n wi l a y ah ya n g b eri kli m h u mi d tr o pi s d e ng a n a ng i n l a ut lemb ah ya n g be r ti up da ri S a mu dr a In d on e si a de n ga n d u a mu si m an gin seti a p tah u nn ya. D ua mu sim di mak su d a da l a h :

• No p e mb er s/d Ma re t an g in ber ti up da ri a r ah b ar a t d an bar a t la ut d en g an kece pa tan r ata- rata 7 ,8 7 km/j a m

• Juli s/d A g ustus an gi n b er ti up da ri ar ah timu r d an te n gg ar a. Ke cep a tan an g i n r ata -ra ta 5 ,83 k m/j am

T e m p er at u r

Pa d a d ae r a h d ar a tan de n ga n ke ti ng gi an 30 - 60 m te mp e ra tu r u dar a ra ta- ra ta b er ki sa r an tara 26 - 28 o C. Te mp e r atu r ma k simu m ya n g sa n ga t j a r an g di al a mi ad a l ah


(26)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 14 33 ,4 oC d a n j u ga tempe r a tu r mi n i mu m 2 1,7 o C.

K el em b ab a n U d ar a

Da r i sta si u n- sta si u n p en g ama t, r ata- ra ta ke l emba b an ud a ra seki tar 75 - 9 5 %, d a n ter n ya ta ke l emb ab a n u da r a a kan l ebi h ti n ggi pa d a te mp a t- te mp a t ya ng l ebi h ti n gg i .

1.4.5 Ke pendu dukan

Pe n du d uk Pr o pi n si L amp un g p a da wa ktu Se n su s P en d ud u k ta hu n 1 9 61 , 1 9 71 , 19 8 0,1 9 90 d a n 2 00 0 masi n g- masi n g seb e sa r 1 .66 7 .51 1 , 2 .7 7 5.6 9 5, 4.6 2 4.7 85 , 6.0 1 5.8 03 d an 6.6 59 .8 69 or a n g. Pe r tumbu h an pe n du d uk p ad a p er io d e 1 97 1 - 1 9 80 ad a l ah se b esa r 5 ,77 per sen p e r ta hu n d a n men g al a mi pe n ur u n an pa d a p eri o de 19 8 0 - 19 9 0 men j ad i se b esa r 2 ,67 pe r sen pe r ta h un . S e da n gka n p eri o de 19 9 0 - 20 0 0 seb e sar 1,0 1 p er se n. Ap a bil a di li ha t l aj u p er tu mb u ha n p en d ud u k P ro pi nsi La mpu n g mer u pa kan yan g te r ti n g gi d ib a ndi n gka n d en g an pro p i nsi lai n nya ba i k p a da pe ri od e 1 97 1 - 19 8 0 ma u pu n p eri o de 1 9 80 - 1 99 0 . S ep e r ti di ke ta h ui se car a kese lu r uh a n p e rtu mb u ha n p e nd u du k di Ind o ne sia p ad a p eri o d e 1 99 0-2 0 00 ad a l ah seb e sa r 1 ,4 9 p er se n p er ta hu n .

Berdasa rkan hasil Proye ksi Penduduk 2000 - 2005, jum lah penduduk L ampung tahun 2005 tercatat sebesa r 6.983.699 orang. Dari total pendudu k sebanya k 6.983.699 orang, 51,49 pe rse n atau sebanyak 3.596.432 orang la ki- laki sedang kan selebihnya yaitu 3.387.267 o rang perem puan. Berarti rasio jenis kelamin atau sex ratio penduduk Lam pung adalah sebe sar 106,18. Dengan lua s wilayah 3.528.835 ha berarti kepadatan pendudu knya m encapai 197,90 jiwa per km2. Jum lah p e nd u du k pe r ka bu p ate n /ko ta d i P r opi nsi La mp u n g tah u n 20 0 5 be rtu r ut-tur u t a dal a h Ka b up a ten L a mp u ng B a ra t 393.520 jiwa, K a bu p ate n Tan g ga mu s 801.959 jiwa, Ka b up a te n L a mp u ng Se l a ta n1.207.091 ji w a , Ka b up a te n L a mp u ng Ti mur 895.515 jiwa, Ka b up a te n L amp un g Ten g ah 1.091.576 jiwa, Ka b up a ten La mpu n g Uta r a 561 .138 jiwa, K ab u pa ten Wa y K an a n 3 60.404 jiwa, Ka b up a ten Tu l a ng b awa ng 74 3.945 jiwa, da n K ota Ba n da r L a mp u ng 8 03.466 jiwa , d a n K ota Me tr o 125.085 jiwa .

Aksepto r KB baru yang dicapai pada tahun 2005 (194.222 orang) telah m elebihi target (170.000 orang ) yang ditetap kan BKKBN yaitu se kitar 14,25 persen. Jenis kontra sep si yang paling dim inati oleh aksepto r baru ma sih sama dengan yang paling dim inati pada tahun sebelumnya yaitu sunti kan, sebe sar 92.341 orang (47,54 persen ) kemudian disu sul jenis pil, sebanya k 71.271 orang (36,70 persen ). Jum lah pencari kerja yang te rdaftar di Propinsi Lampung untu k tahun 2005


(27)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 15 adalah seban yak 59.719. Dimana sebagian be sar pen cari ke rja bera sal dari Kota Bandar Lampung dengan jum lah pencari kerja 26.29 0 o rang atau sebe sar 44,02%. Dari jumlah total di Propinsi Lampung, sebagian be sar pen cari ke rja memiliki tingkat pendidikan SLTA, yaitu sebanyak 38.590 atau sebe sa r 64,62 %. Sedang kan penca ri ke rja dengan tingkat pendidi kan sarjana S1 sebanya k 12.558 orang atau sebesar 21,03 % dari total keseluruhan pencari kerja. Namun, jumlah lowongan ke rja yang tersedia di Propinsi Lampung tahun 2005 hanya sebe sar 3.349 saja. Hal ini berarti lowongan peke rjaan yang ada saat ini masih ku rang. Penetapan Upah M inim um Propinsi (UMP) Propinsi Lampung pada tahun 2006 sebe sar Rp. 505.000,00 per bulan. Seda ng kan be sarnya Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) pe kerja yang tercatat pada Dinas Tenaga Kerja P ropin si Lam pung Tahun 2006 rata-rata sebesa r Rp. 58 9.540,00. Dengan demikian UM P Propinsi Lam pung m asih berada dibawah ang ka KMH pe kerja.

Selama tahun 2005, jumlah orang a sing yang berada di Propinsi Lampung meningkat da ri 185 orang pada tahun sebelum nya, m enjadi 207 orang. Sebagian be sar dari orang asing te rsebut be rkebang saan Cina (31,88%) dii kuti oleh orang asing berkebangsaan India (1 4%).

1.4.6 Keseh atan M asyarakat

Pem bangunan bidang ke sehatan pada da sarnya bertujuan a gar setiap pendu duk mampu hidup sehat, sehingga a kan te rwujud suatu m asyara kat I ndone sia dengan derajat ke sehatan yan g lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah berupa ya menyediaka n berbagai fa silita s dan sarana kesehatan. Selain itu upaya-upaya penyuluhan ke se hatan agar keluarga berperilaku hidup sehat juga te rus dilakukan.

Status gizi be rkaitan erat dengan kesehatan. Gizi yang bai k m enjadi pra kondisi yang m enentu kan status ke sehatan. Upaya perbai kan gizi m asyara kat dewasa ini telah diko ordinasi kan secara na sional oleh Dep artemen Ke seh atan, antara lain dengan dibentukn ya tim -tim UPGK (Usaha Pe rbai kan Gizi Keluarga ) sam pai dengan ting ka t kecam atan yang melibatkan ma sya rakat, lembaga m asya ra kat, dan juga dunia usaha.

A. Derajat Kesehata n M asyarakat

Salah satu indikator yang dapat digunakan untu k m elihat gam baran ke sehatan masya rakat ad alah angka ha rapan hidup. Angka ha rapa n hidup seca ra kon sep diartika n se bagai rata-rata jumlah tahun hidup yang da pat dijalani seseorang hingga


(28)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 16 akhir hayatnya. Angka ini sebenarnya dapat dihitung dengan m engguna kan ta bel kem atian (life table), nam un ka rena data kem atian m enurut kelompok umur tidak tersedia m aka ca ra ini tidak dapat dilakukan. Sehingga penghitungan an g ka harapan hidup dihitung dengan m etode tida k Iangsung (indirect me thod).

Da ri Tabel 1.1 terlihat bahwa an gka h arap an hidup pendudu k Propinsi Lampung pada tahun 2 005 sebesa r 6 8,0 tahun. Bila dilihat menurut wilayah, ang ka harapan hidup berki sa r antara 65,2 tahun (Kabupat en Lampung Barat) dan 71,9 tahun (Kota Metro). Gambaran mengenai ang ka harapan hidup (eo ) di sepuluh kabupaten/ kota memperlihatkan bah wa seca ra umum ada 5 (lim a) kabupaten yang nilai eo-nya berada di bawah ang ka hara pan hidup propin si, ya kni Kabupaten Lampung Ba rat, Tangam us, Lampung Selatan, Lampung Uta ra d an Tulang Ba wang.

Tabel 1.1. Angka Ha rapan Hidup menurut Kabupaten/ Kota di Propinsi Lampung tahun 2005

Angka Harapa n Hidup (tahun) Kab/ Kota

2002 2005

La mpung Bara t 63.8 65.2

Tanga mus 66.0 67.7

La mpung Sela tan 65.2 67.4

La mpung Ti mur 68.1 69.4

La mpung Tengah 67.2 68.5

La mpung Utara 65.4 66.9

Way Kanan 66.3 68.5

Tulang Ba wang 64.7 67.3

Bandar La mpung 67.8 69.9

Provinsi La mpung 66,1 68.0

Su mber : BPS Pro vinsi La mpun g (2006)

Untu k mengu kur ting kat keberhasilan pro gram ke sehata n dan gizi, perlu dipilih indikato r-indi kator ke sehatan dan gizi yang sensitif, spe sifi k dan datan ya mudah didapat. Salah satu cara untuk melihat peningkatan de rajat ke sehatan d an gizi masya rakat adalah keluhan masyarakat te rhadap ke sehatan . Hal ini disebab kan keluhan ke sehatan dapat mempengaruhi tirg kat produ ktivitas pen dudu k. Bila ang ka keluhan ke sehatan m eningkat, kegiatan sehari-hari penduduk aka n terhambat yang bera rti tingkat p rodu ktivita s pendudu k a kan be rkurang. Tren angka keluhan keseha tan ma syarakat Propinsi Lam pung dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 rnemperlihatkan bah wa se cara umum angka keluhan masyara kat te rhadap keseha tan be rfluktua si d ari tahun 2002 hingga 2005. B anyak atau tidaknya jum lah penduduk yan g mengalam i keluhan kesehatan dapat memberikan gambaran bagaim ana tingkat kualitas fi si k d an gizi penduduk.


(29)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 17 Tabel 1.2. Persentase Pend udu k yang M engalami Keluhan Kesehatan 20 02-2 005

Ka bupate n/Kota 2002 2003 2004 2005

La mpung Barat 17.1 14.5 13.5 22.7

Tanga mus 33.2 32.3 28.1 30.4

La mpung Selatan 23.1 18.0 24.8 29.4

La mpung Ti mur 27.6 27.2 34.8 30.9

La mpung Tengah 19.1 21.9 40.0 33.7

La mpung Utara 21.9 21.8 24.3 26.7

Way Kanan 22.7 22.1 27.6 15.1

Tulang Bawang 22.7 16.5 29.9 38.9

Bandar La mpung 23.7 22.2 29.7 37.4

Metro 12.0 10.2 28.0 21.9

Provins i La mpung 23.6 22.0 29.6 30.9

Sumber: BPS Provin si La mpung (2006)

B. Fasili tas dan Tena ga Ke sehata n

Tersedianya fa silitas dan tenag a ke sehatan yang memadai m erupa kan salah satu upaya pem erintah dalam meningkat kan de rajat ke sehatan masya rakat. P enyediaan fasilitas ke sehatan dan tenaga kesehatan haru s di se sua kan denga n kondi si yang ada, dilaku kan secara merat a dan da pat dijang kau oleh seluruh lapisan m asyara kat. De rajat ke sehatan ma syarakat yang bai k tida k te rlepas da ri sa rana yang ada. Pada Tabel 1.3 da pat dilihat tren ketersediaan fa silitas ke sehatan d ari tahun 2002 hingga tahun 2005 di Propinsi Lam pung. Dengan banya kn ya fa silitas ke sehatan bera rti dapat mem udahkan pen dudu k untu k berobat ataupun han ya se kedar ingin mengetahui kondi si ke se hatannya (check up). Selain itu dengan banyakn ya tenaga keseha tan, terut ama di wilayah kabupaten/ kota, diharap kan aka n membantu masya rakat untuk lebih m engenal tentang arti hidup sehat.

Tabel 1.3 Banya knya Fa silitas dan Tenaga Ke sehatan m enuru t Jeni sn ya di Propin si Lampung Tahun 2002 – 2005

Tenaga/Sara na

Kesehata n 2002 2003 2004 2005

Ru mah Saki t Umum 20 20 20 23

Pu ske sma s/Pu stu 934 888 920 924

Po syandu 3.443 6.590 7.161 7.116

Apo tik 114 124 127 162

Toko Obat 131 142 116 122

Dokter ( Umu m+ Spesiali s) 368 571 405 545

Bidan 968 968 1.447 2.433

Sumber: BPS Provin si La mpung (2006)

Jum lah tenaga m edis di Provin si Lampung hingga tahun 2005 adalah: dokter ahli (spe sialis) seban yak 74 orang, do kter um um 471 orang, do kte r gigi 179 orang, apoteke r seban ya k 76 o rang, dan sarjana kesehatan sebanyak 358 orang. Pada


(30)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 18 tahun 2005 jumlah sa rana ke sehatan yang be rupa rumah sa kit, balai pengobatan, klinik, dan labo rato rium yang dim iliki oleh pemerintah, swa sta maupun militer/Polri di Pro vin si Lampung adalah sebag ai berikut : 23 rumah sa kit umum, 2.243 rumah sa kit khu sus, 3 rum ah sakit be rsalin, 132 balai pengob atan, 29 laboratorium kesehatan, dan 1 klini k spe sial. Banyaknya sa rana ke sehatan yang te rseb ar di sepuluh kabupaten/ kota adalah sebagai beri kut: puskesm as 21 7, puskesm as rawat inap 36, pu skesma s pembantu 707, pu ske sm a s keliling 239, dan po syandu 7.1 16.

Indikat or lain yang dapat menggam barkan pem anfaatan tenaga kesehatan adalah tenaga penolong persalinan. Pada Tabel 1.4 te rlihat bahwa dalam tiga tahun tera khir penolong persalinan oleh tenaga ke sehatan di P ropinsi Lampung mengalam i peningkatan. Pada ta hun 200 5 penolong persalinan oleh tenaga keseha tan sud ah mencapai 72,6 pe rsen, m ening kat dari tahun sebelumnya yang baru m encapai 70,8 p ersen.

Tabel 1.4 Persenta se Kelahiran Bayi menurut P enolong Persalinan di Propinsi Lampung Tahun 2003 – 2005

Penol ong Persali na n 2003 2004 2005

Dokter 3.5 6.2 6.3

Bidan 59.9 63.1 65.4

Tenaga Ke sehatan Lain 1.7 1.5 0.9

Total 65.1 70.8 72.6

Sumber: BPS Provin si La mpung (2006)

Data komposi si penolong persalinan m erupa kan salah satu indi kator kesehatan, terutam a dalam hubungannya dengan tingkat keseha tan ibu dan ana k se rta pelayanan kesehatan secara um um . Jenis penolong pe rsalinan ini punya pengaruh be sar terh adap ke selamatan jiwa bayi yang dibantu dalam prose s persalinannya, maupun ke selamatan jiwa ibunya. Dalam hal ini persalinan yang ditolong oleh tenaga medis dianggap lebih bai k daripada p ersalinan yang ditolong oleh du kun, fam ili atau lainnya.

Tabel 1.5. Persenta se Pe rsalinan m enurut Penolong Pe rsalinan dan Dae rah Tempat Tinggal di Propinsi Lam pung Tahun 2005

Penol ong Persali na n Perk otaan Pedesaan Kota+Desa

Tenaga Kesehatan : 91.9 66.2 72.6

Dokter 12.3 4.3 6.3

Bidan 79.5 60.8 65.4

Tenaga Kesehatan Lain 0.0 1.1 0.9

Bukan Tena ga Kesehata n: 8.1 33.8 37.4

Dukun Tradi sional 8.0 31.9 25.9

Famili 0.2 1.7 1.3

Lainnya 0.0 0.3 0.2


(31)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 19 C. Sta tus Keseha tan Ba yi

Upa ya yang dilaku ka n untu k meningka t kan kualita s fi si k pen duduk akan berha sil jika dilaku kan seja k dini. Salah sat u upaya yang perlu dila kukan adalah dengan meningkat kan sta tus ke sehatan balita, kare na balita adalah gene ra si pene rus pem bangunan bangsa. Sem akin banya k balita ya ng m em iliki status gizi yan g bai k menunjukkan pengeta huan o rang t ua terhadap gizi balita cukup bai k dan ta raf kehidupan penduduk ma kin m eningkat.

Meningkatnya status gizi balita tida k te rlepa s dari sem akin Ieng kapn ya pem berian imunisa si, ASI dan m akanan tambahan ba yi. Pem berian Air Su su Ibu (ASI ) pada bayi u sia 0 -1 tahun mempunyai arti yang sangat penting, terutam a m enyang kut pem enuhan kebutuhan gizi dan zat-zat pem bentuk ke kebalan tubuh te rhadap berbagai penyakit. Pemberian ASI secara ekskl u sif di usia 0-6 bulan dipandang sangat st rategi s, karena pada u sia tersebut kondi si bayi m asih sangat labil dan rentan terhadap be rbagai penya kit.

Tabel 1.6 memperlihatkan persenta se bayi u sia 0-6 bulan yang menerim a ASI eksklu sif m enurut ka bupaten/ kota. Dari tabel tersebut te rlihat bahwa 73,0 persen bayi di Provin si Lam pung m endapat ASI se cara eksklu sif hingga usia 6 bulan. Dilihat menurut wilayah, Kabupaten Tulang Bawang mempunyai persenta se bayi usia 0-6 bulan yang menerima ASI eksklusif te rtinggi (93,8 persen) dibanding kabupaten/ kota lain di Provin si Lam pung, sem entara Kabupaten Lampung Timur mernpunyai persenta se te rendah (57, 8 persen).

Tabel 1.6 Persenta se Bayi 0-6 B ulan yang Menerima ASI Eksklu sif di Provinsi Lampung Tahun 2005

Kabupa ten/ Kota Persenta se

Lampung Barat 66.7

Tangamus 73.1

Lampung Selatan 74.1

Lampung Tim ur 57.8

Lampung Tengah 73.7

Lampung Uta ra 80.0

Way K anan 69.6

Tulang Bawang 93.8

Bandar Lampung 75.0

M etro 77.4

Provinsi Lam pung 72.0


(32)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 20 D. Penyakit

Gambaran ke sehatan m asyara kat di suatu wilayah erat kaitannya dengan lingkungan tem pat mereka tinggal yang dipenga ruhi be rbagai faktor, seperti ting kat kesejahteraan, sa nita si lingkungan, pen cemaran, pen yebaran penya kit, dan lain-lain. Tingkat kesehata n masyara kat di Provinsi Lampung selama tahun 2005 dapat terlihat pada Tabel 1.7.

Tabel 1.7 Banya knya Penderita Baru Ra wat Jalan di Pu ske sma s dan Rum ah Sa kit menurut Jeni s Pen ya kit di Propin si Lampung Tahun 2005

JENI S PENYAKI T PU SK ESMAS RUMAH SAKI T TOTA L

1. Defteria / Deft eria 26 3 29

2. Batuk Rej an / Wh oo ping cou gh 150 74 224

3. Tetanus / Tet an us 3 11 14

4. Poliomylitis Akut / Acute Polio mylitis - - -

5. Campak / Me asies 2.249 26 2.2 75

6. Kol era / Cholera - - -

7. Di sentri (Dia re Be rdarah) / Dysen tri 14.301 82 14. 383

8. Di are / Diarh ea 91.426 1.5 67 92. 993

9 TBC Paru BTA / BT A Ple urisy Tub erculosis 4.048 372 4.4 20

10. TBC Miningitis / Minin gitis Tub oercol usis - - - 11. TBC Extra Pulman er / Extra Pul maner TBC - - -

12. TBC Paru Klini s / Clinical Pleurisy 17.860 892 18. 752

13. Kust a PB / PB Le prosy 417 3 420

14. Kuat a MB / MB Lepr osy 238 27 265

15. Sipili si s / Shipilis 123 - 123

16. Infeks i Gonoko k / Inf ection G on okok 302 2 304

17. Frambosi a / Framb osia 9 - 9

18. Pneumonia / P ne u moni a 7.473 129 7.6 02

19. Demam T ifoid (Typus P erut Klinis) / Tifoid fev er - 761 761 20. Hepapitis Klinis / Clinical He papitis 889 34 923 21. Rabie s / Rabies - - -

22. Demam B erdar ah Dengue (DBD) 509 6 515

23. Ma laria Klini s / Clinical Malaria 33.142 240 33. 382 24. Ma laria Fa lsifa rum / F alcifaru m Malaria 1.135 64 1.1 99

25. Ma laria V ivax / Vivax M alaria 1.149 8 1.1 57

26. Ma laria Mix / Mix Malaria 74 - 74

27. Tetanus Neon atorium / Neon atoriu m T etanus - 1 1

28. Filari as is / Filariasis 12 - 12

29. Typhoid / Typu s P erut W idal 17.860 15 17. 875

30. Lain-lain / Ot hers - - -

JUMLAH 193 .39 5 4.3 17 197 .712 Sumber: BPS Provin si La mpung (2006)

Penya kit yang banya k m enyerang adalah diare (47%) dan m alaria klinis (16,9%). Penya kit diare sangat erat kaitannya denga n sanita si pe rum ahan warga m asyara kat yang m em ang saat ini m asih banya k yang belum m emenuhi standar kesehatan. Rum ah-rum ah ta k layak huni yan g ban yak terdapat di be rbagai tempat di P rovinsi


(33)

STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 21 Lam pung tidak mempunyai sara na MCK, sumbe r air bersih dan tem pat pem buangan sam pah. Kebia saan di desa untuk membuang air be sar di m ana-m ana dilakukan pula di sini. Demikian pula dalam kebiasaan membuang sampah, sem entara pelayanan sanita si di kota terbat a s, sehingga m enyebabkan penyeba ran penyakit lebih cepat d an m eluas.

Penya kit m alaria klinis yang ban ya k menyerang m asyara kat disebab kan sebagian be sar wilayah pe sisi r dan pulau-pulau kecil di Provin si Lampung, terutama di wilayah Lampung Selatan, merupa kan dae rah endem i m alaria. Penya kit malaria banyak menyerang m a sya ra kat yang tinggal di wilayah pe si si r dan pulau-pulau kecil tersebut. Pen yakit lainnya yang ban ya k menyeran g adalah TBC paru klinis (9,5%), typu s (9%), dan di sent ri (7,3% ). Ketiga jenis penya kit ini pun e rat kaitannya dengan kondisi sanita si rumah wa rga dan kebersihan lingkungan.

1.4.7 Kemiskinan dan M asalah Sosial

Kegiatan pem bangunan yang dilaksanakan di Propinsi Lampung tidak ha nya menghasil kan pening katan kesejahteraan ma sya rakat, tetapi juga m enyisa kan masalah-m asalah yang berkaitan dengan ke sejahteraan m a syara kat itu sen diri. Belum sem ua ma sya rakat yang be rmu kim di Provin si Lampung meni kmati ha sil-ha sil pembangunan secara mem uaskan, sehingga mere ka belum tergolong hidup seca ra laya k atau hidup dalam garis kemiskinan. Kemiskina n pendudu k t ersebut menunjukkan sem akin sulitnya pendudu k m iski n untu k m em enuhi kebutuhan minimum, seperti ma kanan, pakaian, pe rum ahan, pendidi kan, dan ke sehatan.

Kemiskinan m erupakan suatu ko ndi si ketidakcuku pan/ ke kurangan a ka n a set-a set penting dan peluang-peluang dim ana setiap manusia berhak mem perolehnya. Jadi, jelasnya, seseorang dap at berpi kir tentang kemiskinan dari sudut pandang non-moneter. M eskipun diguna kan se cara luas, kem iskinan secara moneter b ukan satu-satunya paradigm a bagi pengukuran kem iskinan dan dimensi non moneter dan kem iskinan sangat penting/be rguna dalam menggarap kom ponen -kom ponen kem iskinan.

Kem iskinan juga berkaitan dengan ‘outcome” yang ku ran g/tidak cu kup dalam hubungann ya dengan (i) kesehatan, gizi dan literasi; (ii) ku rangnya hubungan so sial; (iii) kera wanan; dan (iv) Kepe rca yaan diri yang rendah dan ketida kberd ayaan .

Badan Pu sat Statisti k (BPS) pe rtama kali m elakukan p enghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 1984 (pende katan m akro). Pada saat itu, penghitungan jumlah dan persenta se pend udu k m iskin mencakup periode


(34)

1976-STA TUS LI NGKUNGAN HI DUP DAERAH PROVINSI LAMPUNG 2007 I- 22 1981 dengan mengguna kan dat a m odul konsumsi S usenas. Seja k tahun 1981, setiap tiga tahun sekali, dengan data m odul konsum si Su senas, BPS secara rutin mengeluarkan dat a jumlah dan persenta se pendudu k m iskin. Sam pai dengan 1987, informasi m engenai jumlah dan persent a se penduduk miskin han ya di sajikan un tuk tingkat na sional. Pad a tahun 1990, inform asi jumlah dan persenta se pendu duk miskin su dah dapat dia kuka n pada tingkat propinsi, m eskipun untuk beberapa propin si ke cil dilakukan peng gabungan. Selanjutnya seja k tahun 1993 inform asi mengenai jumlah dan persenta se pen dudu k miskin sudah dapat di sajika n untuk seluruh propin si.

Metode penghitungan pendudu k m i skin yang dilaku kan BP S seja k p ertam a kali hingga saa t ini menggunaka n pende katan yang sama, yaitu pendekatan kebutuhan da sar (ba sic needs). De ngan pendekatan ini, kemiskinan di konsepsualisasi kan sebagai ketida km ampuan dalam m em enuhi kebutuhan dasar. Deng an kata lain, kem iskinan dipandang sebag ai ketidakm am puan dari si si e konom i untuk memenuhi kebutuhan ma kanan maupun non m akanan ya ng be rsifat m endasa r. Nam un dem ikian, suatu hal yang mung kin untu k m enggabung ka n inform asi da ri dua jenis sum ber data (Survei Rum ahtangga M odul Konsumsi Su sen as secara detil dan Data Sen su s), sehingga pemetaan kemiskinan da pat dibangun.

A. Gamba ran Kemiskinan 2 006

Pem erintah pada bulan Okt ober 2005 melalui perpanjangan tangan Badan Pu sat Stati sti k (BPS ) untuk pe rtam a kalinya melaksana kan pendataan kemiskinan yang bersifat mikro melalui Pendataan Sosial E kon om i 2005 (PSE05) dengan tujuan khu sus memfasilitasi pemerintah dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau juga dikenal sebagai sub sidi Langsung Tunai (SLT ). Pendataan PSE05 didasa rkan ata s 1 4 variabel yang diguna kan dalam pendataan rum ahtangga miskin. Uji stati sti k menyataka n adan ya hubungan yang sa ngat erat antara ga ris kem iskinan dengan 14 va riabel yang diguna kan dalam pendataan PSE05. Hasilnya diperoleh rum ah tangga miskin yang dapat dibedakan rnenu rut 3 klasifika si: Ham pir Miskin, Miskin dan Sangat Miskin. Tetapi untuk menghindari kera ncuan dengan istilah stati sti k kemiskinan yang diha silka n Susena s, m aka data hasil PSE05 disebut sebagai Rumahtangga Pene rima BLT (RT-B LT).

Pada Tabel 1.8 dap at dilihat jum lah Rumah Tangga Penerima BLT (RTBLT) menurut Klasifika si M i skin 2006. Da ri 785.041 rumah tangga pene rima BLT, ada sebanyak 230.321 rum ah tangga masu k kla sifi kasi ‘Hampir M iskin”; sedang kan dari


(1)

1) A rah pem bangunan satuan ke rja: m eningkat kan kete rpa duan p rogram dan pencapaian sa saran kegiatan peng elolaan lingkunga n hidup se suai dengan p riorita s program.

2). Kebijakan: m ening katkan koordina si dalam pengelolaan lingkun gan hidup m ulai dari perencanaan, pela ksanaan m aupun koordina si pengawa san dan pengendalian prog ram pengelolaan lingkunga n hidup menuju peningkatan pe rsamaan persep si (pemaham an) oleh sem ua pihak (stakeholde r) .

Sedang kan a rah pem bangunan satuan kerja be rda sarkan Se ktor Ling ku ngan Hidup dan Tata Ruang, sub se kto r lingku ngan hidup adalah: pembangunan dae rah dan pembangunan se kto r sinergi berwa wa san lingkungan dan pele sta riannya untuk ke sejahte raan ma syarakat.

Kebijakann ya adalah:

1). Memulihkan, m elindungi dan mengendalikan sumberda ya alam dan ling kungan hidup.

2). Meningkat kan pengendalian pencem aran dan pencegahan ke rusa kan sum berdaya alam dan lingkungan hidup

3) Meningkat kan pelibatan peran a ktif masya rakat dalam sumberdaya alam dan lingkungan hidup

4) Meningkat kan pemahaman aparatu r dan m asyara kat tentang fungsi sum berdaya alam dan lingkungan hidup bagi kehidupan

5) Memulihkan dan mengelola sumberda ya alam dan lingkungan hidup se suai dengan da ya du kungnya dengan melibatkan pe ran a ktif masyara kat un tuk kem anfaatan yan g berkelanjutan bagi ke sejahteraan m asya ra kat.

6) Mengembangkan fungsi kelem bagaan dan kapa sita s sum berdaya m anu sia melalui perkuatan kelem bagaan dan pening katan kem ampuan sumberd aya manusia sebagai apa ratu r dan masya rakat p engelola sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

7) Melindungi dan mengendalikan sumberda ya alam, baik di daratan, wilayah pe si sir dan kelautan de ngan pengendalian dan pengawa san terpadu dengan peran a ktif masyarakat.


(2)

8) Mengendalikan memulihkan sum berdaya alam dan lingkungan hidup yang ru sak dengan m emantapkan pembinaan, penga wasa n, dan pengendalian ke rusa kan serta pemberdayaan laboratorium lingkungan daerah.

8.3 PERATURAN HUKUM PE NGELOLAANSUM BE R DAY A ALAM DAN

LI NGKUNGANHI DUP

Kebijaksanaan dan p rog ram pengelolaan lingkungan Propin si Lam pung tersebut implem entasinya ha rus didukung oleh perang kat hu kum di daerah, seperti Peratu ran Dae rah (Perd a) dan Keputu san Gube rnur. Atura n hu kum yang sudah ada, antara lain :

1. Perda Propin si Lampung No.16 tahun 2000 Ten tang Pembentu kan Lembaga Tekni s Daerah P ropin si Lam pung.

2. Perda Propin si Lampung No. 3 tahun 2004 tentang Ren cana Strategi s (Renstra) Propin si Lampung tahun 2 004-2009.

3. Perda Provin si L ampung No.3 tahun 2006 tentang Pengelolaan Sumberd aya Alam di Provinsi Lampung.

4. Keputu san Gub ernu r Kepala Daerah Ting kat I Lampung No. G/625/ B.VII/ HK/19 95 tanggal 29 Desember 1995, tentang Peruntu kan Air Su ngai di Propin si Dati I Lam pung.

5. Keputu san Gu bern ur Kepala Daerah Tingkat I Lam pung No. G/150/ Bapedalda/ HK/1998, tenta ng Indu stri dan Sungai P rioritas P rog ram Kali Bersih P ropin si Dati I Lampung tahun 1998/19 99.

6. Keputu san Gu bernur Lampung Nom or 17 tahun 2006 tent ang Baku M utu Air Lim bah bagi Usaha dan at au Kegiatan di Propin si Lam pung.

7. Keputu san Gubernur Lampung Nom or 8 tahu n 2001 tanggal 12 M aret 2001, tentang P rose dur Pembuatan lzin Opera sio nal / Re kom endasi Laboratorium Lingku ngan Daerah P ropinsi Lam pung.

8. Keputu san Gu bernur Lampung Nomor G/21 /Ba pedalda/HK/2001 tanggal 25 Juni 2001 tentang Pembentu kan Komisi AM DAL Daera h Lampung.

9. Instruksi Gube rnu r Kepala Daerah Ting kat I Lam pung Nomor lnst/04/ Bapedalda/ HK/ 1999, tentang In venta ri sa si Kawasa n Lindung di Wilayah Propin si Dati I Lam pung.


(3)

II Pebruari 2000, t entang Pem eriksaan M utu atau Kualitas Udara di Daerah. 11. Surat Eda ran Gubernur Lam pung Nom or 660/1604 /Bapedalda/20 00 tanggal 28

Juli 2000, tentan g Ke wajiban M elaksanakan Pengujian Pa ram eter M utu Lingku ngan Se ca ra Rutin Setiap Bulan.

12. Surat Keputusan Kepala Bapedalda Propin si Lampung Nomor 6/193/IV.02/Hk/2007 tanggal 31 -05 -200 7 tentang K omisi Analisi s Mengenai Dampa k Ling kungan (AM DAL ) dan Se kretariat Kom isi AM DAL P ro vinsi Lampung 2007.

8.4 TI NDAK LANJUT RE SP ON DAN RENCANA PENGE LOLAAN LI NGKUNGAN HI DUP

8.4.1 Tindak Lanj ut Res pon yang Tela h Dilak uka n

Da ri kajian Statu s Lingkungan Hidup (SLHD) Provin si Lampung tah un 2005 dan 2006 te rdapat beberapa i su utam a dalam pengelolaan ling kungan hidup. Bebe rapa di antaranya telah diprose s pada tahun tersebut yang term uat pada masing -masing bu ku SLHD P rovinsi Lam pung. Selanjutnya pada tahun 2007 bebe rapa i su juga telah ditindaklanjuti, antara lain sepe rti yang terte ra pada Tabel 3.10 un tuk pencem aran air dan Tabel 8.1 be rikut:

Tabel 8.1 Tindak Lanjut Respon yang Telah Dilaksana kan Tahun 2007

No.

Nama

Perusahaan / Jenis Usa ha

Jenis Kas us/ Lokasi Upa ya P enyelesaia n/

Tindak Lanj ut 1 PT Sumber Batu

Ber kah ( SBB) / Galian C

Keru sakan Lingkungan Kec. Katibung Kab . La mpung Selatan

• Diserah kan kepada Pemerintah Kabupa ten melalui Sura t Gubernur No.7-7-2005 • Surat Teguran Men-LH No.

B-870/Dep.V-4/L H/02 /2007 tgl 7-2-2007

• Surat Kepala Bapedalda Pro v. La mpung No. 070/312/IV.02/ 2007 tgl 27-5-2007 tentang Ha sil Penga wasan Lapangan

2. CV Way Lunik / Galian C

Keru sakan Lingkungan / Way Lunik, Kab. Lampung Sela tan

• Surat Teguran Men-LH No. B-876/Dep.V-4/L H/02 /2007 tgl 7-2-2007 tentang Perin tah Perbai kan Lingkungan

• Surat Kepala Bapedalda Pro v. La mpung No. 070/306/IV.02/ 2007 tgl 22-5-2007 tentang Ha sil Penga wasan Lapangan

• Dalam Pe mbinaan dan Penga wasan


(4)

No.

Nama

Perusahaan / Jenis Usa ha

Jenis Kas us/ Lokasi Upa ya P enyelesaia n/

Tindak Lanj ut 3. PT Gajah Khatuli sti wa/

Pe ternakan Babi

Desa Lu mbirejo, Kec. Negeri Katon , Kab . La mpung Selatan

• Surat Men-LH No. B-875 /Dep .V-4/LH/02/2007 tgl 7-2-2007 perihal Perintah Perbai kan Pengelolaan Lingkungan

• Surat Kepala Bapedalda Pro v. No. 660/361 /IV.02/2007 La mpung tentang Hasil Penga wasan Lapangan

• Dalam Pengawa san/ Pe mbinaan 4. Kopera si Ta mbang

Rakyat ( KTR)/ Ta mbang e mas

Desa Putih Doh, Kec. Cu kuh Bala k, Kab . Tangga mus

• Surat Men-LH No. B-877 /Dep .V-4/LH/02/2007 tgl 7-2-2007 perihal Perintah Perbai kan Pengelolaan Lingkungan

• Surat Kepala Bapedalda Pro v. La mpung tentang Hasil Penga wasan Lapangan

• Dalam Pengawa san/ Pe mbinaan 5. CV Wahana Pa sir

Seja ti/

Penambangan pa sir

Keru sakan dan

pencemaran lingkungan Desa Rejomulya , Kec. Pasir Sakti, Kab . La mpung Ti mur

• Surat Gubernur kepada Bupati La mpung Ti mur

No.503 /1155/IV.02/2007 tanggal 3 Juli 2007 perihal Reko mendasi 6. CV Rejeki Kurnia Ala m/

Ide m Ide m Ide m

7. PT Sindu Jaya/

Ide m Ide m Ide m

8. PT Kolingkas/

Ide m Ide m Ide m

9. CV Gio Qiu/

Ide m Ide m Ide m

10. PT APP/

Ide m Ide m Ide m

11. PT Tata Surya Sarana Abadi /

Ide m

Ide m Ide m

12. PT Ang sa Jaya Abadi/

ide m Ide m Ide m

Su mber: Bapedalda Provin si La mpung (20 07) 8.4.2 Renc ana Kerj a

Se suai dengan Perm endag ri No.13 t ahun 2006 tentang Pedoman Pe ngelolaan Keuangan Dae rah Bape dalda Provinsi Lam pung seba gai Satuan Ke rja Perang kat Dae rah (SKP D) t elah m enyu sun Rencana Kerja sesuai dengan tugas po kok dan fungsinya sebagai lembaga pengelola lingkunga n hidup yang memiliki ke we nangan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Lingkungan hidup merupa kan u rusa n wajib yang diurai kan lebih lanjut dalam program atau kegiatan. Adapun kegiatan yang


(5)

menjadi Urusa n Wajib Lingkungan Hidup yang akan dilaksana kan pada tahun 2008 tertera pada Tabel 8.2

Tabel 8.2 Ren cana K egiatan Urusan W ajib Lingkunga n Hidup Bapedalda P ro vinsi Lampung Tahun 2008

No. Program Ke gia tan Anggaran (Rp)

1. Progra m Penge mbangan Kinerja Pengelolaan

Persa mpahan

Penge mbangan Teknologi

Pengelolaan Persa mpahan 250.000.000 2. Progra m Pengendalian

Pence maran dan Peru sakan Lingkungan Hidup

1. Koordinasi Penilaian Kota Sehat/ Adipura

2. Pe mantauan Kualita s Lingkungan

3. Pening katan Peringkat Kinerja Perusahaan ( PROPER) 4. Penyusunan Kebijakan

Pengendalian Pence maran dan Perusakan Lingkunan Hidup 5. Koordinasi Pen yusunan AMDAL

1.450.000 .000

3. Progra m Perlindungan dan Konserva si Su mberdaya Alam

1. Pening katan Konser vasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Su mber Air

2. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Eko siste m

3. Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Konservasi

1.150.000 .000

4. Progra m Rehabilita si dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam

1. Peren canaan dan Penyu sunan Progra m Pe mbangunan Pengendalian Su mberda ya Ala m dan Lingkungan Hidup 2. Pening katan Peran Ser ta

Masyaraka t dala m Rehabili tasi dan Pe mulihan Cadangan Su mbedaya Ala m

450.000.000

5. Progra m Peningkatan Kuali tas dan Akse s

Infor masi Sumberda ya Alam dan Lingkungan Hidup

1. Pening katan Eduka si dan Ko munika si Masyarakat di Bidang Lingkungan . 2. Penge mbangan Data dan

Informasi Lingkungan 3. Monitoring , Evaluasi dan

Pelaporan

350.000.000

6. Progra m Peningkatan Pengendalian Polusi

Penyuluhan dan Pengendalian

Polu si dan Pencemaran 300.000.000 7. Progra m Pengelolaan dan

Rehabilita si Ekosi stem Pesisir dan Lau t

Penge mbangan Si stem

Manajemen Ekosistem Pesi sir dan Laut

200.000.000 Su mber: Bapedalda Provin si La mpung (20 07)


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2006. Mangrove, Bagian Integral Industri Budidaya Udang. Majalah Mitra Bahari Edisi Tahun X No. 2 tahun 2006. Hal. 63-66.

Bapedalda Provinsi Lampung. 2007. Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah Provinsi Lampung Tahun 2008. Makalah Musrenbang Bapedalda Provinsi Lampung, April 2007. Bandar Lampung.

Bapedalda Provinsi Lampung. 2007. Evaluasi Pemantauan Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Tahun 2007. Materi Evaluasi 20 Agustus 2007. Bandar Lampung.

BPS Provinsi Lampung. 2006. Lampung Dalam Angka 2006. Biro Pusat Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

BPS Provinsi Lampung. 2006. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung 2005. CV Lima Saudara. Bandar Lampung.

Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung. 2005. Fasilitasi Penetapan Calon Kaw asan Konservasi Laut dan Pesisir Pulau Legundi melalui pelaksanaan Kegiatan Daerah Perlindungan Laut. Bagian Proyek Pengelolaan Sumberdaya Pesisir, Laut dan Pulau- Pulau Kecil. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Lampung. Bandar Lampung.

Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung. 2006. Studi Habitat- Habitat Laut Sensitif dan Sumberdaya Buatan di Pesisir Kota Bandar Lampung. Dinas Per ikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. 2006. Statistik Kehutanan Provinsi Lampung Tahun 2006. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung. 2004. Rencana Stratejik (Renstra) Provinsi Lampung 2004-2009 (Perda Provinsi Lampung No.3 Tahun 2004). Pemda Provinsi Lampung. Teluk Betung.

Tim Universitas Lampung. 2007. Laporan Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Sumberdaya Pesisir dalam Rangka Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir Kota Bandar Lampung Tahun 2007. (Laporan Penelitian, tidak dipublikasikan). Bandar Lampung.

Wiryaw an dkk. 2002. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Cetakan ke-2. Pemda Provinsi Lampung Bekerjasama dengan Proyek Pesisir PKSPL IPB. Bandar Lampung.