3.3 Data Penelitian
Adapun data yang direncanakan akan dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan analisis dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Massa Pakaian M Massa dari pakaian diukur pada saat keadaan kering M
k
dan pada saat keadaan basah M
b
. 2. Waktu pengeringan t
Waktu pengeringan yang dibutuhkan untuk mengeringkan pakaian yaitu pada saat basah sampai pada saat keadaan kering berat basah sampai berat kering.
3. Temperatur T Temperatur yang di ukur adalah temperatur udara pada saat masuk ke
evaporator T
1
, keluar evaporator T
2
, ruang pengeringan T
3
dan keluar ruang pengeringan T
4
. 4. Kelembaban udara Rh
Kelembaban udara yang diukur pada titik saat masuk ke evaporator Rh
1
, keluar evaporator Rh
2
, ruang pengeringan Rh
3
dan kelur ruang pengeringan Rh
4
. 5. Kecepatan aliran udara V
Udara yang mengalir didalam saluran aliran diukur kecepatannya. 6. Tekanan P
Refrigeran yang masuk ke dalam kompresor P
1
, keluar kompresor P
2
dan keluar kondensor P
3
diukur tekanannya.
3.4 Pemeriksaan Sistem Refrigerasi
Sistem refrigerasi yang terdapat pada pengeringan pakaian harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Pemeriksaan tersebut meliputi
pemeriksaan kebocoran, pembersihan saluran refrigerasi, pengisian refrigeran dan pengujian apakah sistem refrigerasi telah bekerja dengan baik atau tidak.
a Pemeriksaan kebocoran Pada saat melakukan pengujian kebocoran, sistem refrigerasi diisi udara
dengan tekanan tertentu. Setelah sistem berisi udara bertekanan lalu dilakukan pengujian dengan memberikan air sabun terhadap area-area yang
Universitas Sumatera Utara
dicurigai dan rawan terhadap kebocoran misalnya sambungan pipa dan area sekitar katup. Busa sabun akan menggelembung apabila terdapat kebocoran.
Air sabun biasanya digunakan langsung untuk memeriksa kebocoran pada sistem yang masih berisi refrigeran. Selain itu, untuk memastikan kebocoran
juga digunakan alat untuk mendeteksi kebocoran dengan menggunakan pendeteksi refrigeran elektronik leak detector. Pada deteksi kebocoran
menggunakan leak detector sistem berisi refrigeran dan sensor alat deteksi diarahkan dan didekatkan pada bagian-bagian yang dicurigai bocor seperti
sambungan atau penghubung pipa, maka sensor akan memberikan alarm apabila terdapat kebocoran.
b Pembersihan saluran refrigeran Pada tahapan ini dilakukan proses pemvakuman saluran refregerasi. Proses
ini bertujuan untuk membuang kotoran yang terdapat dalam saluran baik berupa gas maupun debu yang masuk selama proses manufaktur system
pendingin. Proses ini berlangsung hingga dirasakan saluran sudah cukup bersih dari kotoran yang dapat bercampur dengan refrigeran.
c Pengisian refrigeran Proses ini merupakan tahapan penting yang menjadi bagian dalam
mempersiapkan system refrigerasi yang optimal diamana tahapan ini memerlukan perhatian dalm hal kemurnian refrigeran yang akan dimasukkan
ke dalam sistem karena masuknya udara yang akan bercampur dengan refrigeran akan mengganggu kinerjanya sehingga tidak bekerja dengan
temperature sesuai dengan spesifikasi. Untuk mendukung hal tersebut maka langkah yang perlu diambil adalah dengan menggunakan saluran testing
manifold yang menghubungkan antara saluran sistem refrigerasi, tabung gas
refrigeran dan saluran pompa vakum. Ketiganya tergabung dalam satu manifold yang proses kerjanya disesuaiakan dengan tahapan diamana proses
awal adalah penvakuman, maka dalam hal ini saluran yang menuju tabung refrigeran harus ditutup sehingga tekanan vakum hanya mengarah ke dalam
sistem refrigerasi. Sedangkan jika tekanan vakum sudah mencukupi, langkah selanjutnya adalah mengisi refrigeran dengan menutup saluran dari pompa
valum dan membuka saluran dari tabung refrigeran sehingga terjadi proses
Universitas Sumatera Utara
pengisian. Dengan memperhatikan tahapan-tahapan ini maka diharapkan tidak terjadi pencampuran refrigeran dengan udara luar pada saat pengisian.
d Pengujian sistem refrigerasi Proses ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem refrigerasi berfungsi
dengan baik atau tidak. Setelah sistem refrigerasi dioperasikan kemudian setiap komponen diperiksa. Salah satu indikasi untuk menentukan kinerja
sistem ini adalah dengan melihat hasil pembacaan alat ukur. Apabila parameter seperti temperature dan tekanan telah tercapai maka dapat
disimpulkan bahwa sistem refrigerasi berfungsi dan berjalan dengan baik dan siap digunakan untuk pengujian.
3.5 Prosedur Pengujian Mesin Pengering